PSIKOTIK
Saskia Arientika Wahyuningrum
1710211002
Secara umum gangguan jiwa dibagi dalam dua golongan besar : psikotik
dan non psikotik (ansietes, depresi, insomnia, alkoholisme dan
ketergantungan obat).
1. Psikotik : gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidakmampuan
individu menilai kenyataan.
Waham, halusinasi
Perilaku kacau (grossly disorganized) : bicara inkoheren, perilaku agitasi tanpa tujuan,
disorientasi pada delirium, dsb
Kegagalan fungsi sosial dan personal dengan penarikan diri dari pergaulan sosial dan tidak
mampu dalam tugas pekerjaan sehari-hari.
Gangguan psikotik : gangguan mental yang ditandai dengan kerusakan menyeluruh
dalam uji realitas seperti yang ditandai dengan delusi , halusinasi, bicara inkoheren
yang jelas, atau perilaku yang tidak teratur atau mengacau, biasanya tanpa ada
kewaspadaan pasien terhadap inkomprehensibilitas dalam tingkah lakunya.
- Klorpromazin
- Haloperidol
- Fluphenazine
- Perphenazine
Antipsikosis Atipikal
Clozapine
Olanzapine
Risperidone
Psikoterapi Suportif
Ventilasi
Persuasi
- Psikoterapi reassurance
masalahnya.
LANJUTAN…
Sugesti
- Bimbingan
Memberikan nasehat praktis dan khusus yang berhubungan dengan masalah kesehatan
kejiwaan pasien.
- Konseling
Membantu pasien mengerti dirinya sendiri lebih baik agar dapat mengatasi permasalahan dan
menyesuaikan diri.
F00 – F09
GANGGUAN MENTAL ORGANIK
DEMENSIA
sindrom akibat penyakit/gangguan otak, bersifat kronik-progresif.
Adanya gangguan fungsi luhur kortikal multipel, termasuk:
daya ingat
daya pikir
orientasi
daya tangkap
berhitung
kemampuan belajar
berbahasa
daya nilai (judgment).
Gejala lain: perubahan kepribadian samar – jelas, apatis kurang inisiatif, agitasi,
bersahabat mudah setuju, bingung, konfusi, konfabulasi, tilikan kuarng.
DIAGNOSIS (PPDGJ III)
F04 : Sindrom Amnestik Organik, Bukan Akibat Alkohol Dan Zat Psikoaktif Lainnya
Adanya gangguan daya ingat, berupa berkurangnya daya ingat jangka pendek
(lemahnya kemampuan belajar materi baru), amnesia antegrad dan retrograd, dan
menurunnya kemampuan untuk mengingat dan mengungkapkan pengalaman yang
telah lalu dalam urutan terbalik menurut kejadiannya.
Riwayat atau bukti nyata adanya cedera atau penyakit pada otak
(terutama bila mengenai struktur diensephalon dan temporal medial
secara bilateral.
Tidak berkurangnya daya ingat segera (immediate recall), misalnya diuji
untuk mengingat deret angka, tidak ada gangguan perhatian (attention)
dan kesadaran (conciousness) dan tidak ada gangguan intelektual
secara umum.
DIAGNOSIS BANDING
• Sindrom Organik lain dengan hendaya daya ingat yang menonjol (F00-F03, F05)
Hipotesis
Neurotransmitter : acetylcholine (), serotonin, glutamat
Daerah neuroanatomi : formatio reticularis
Toksisitas obat-obatan dgn aktivitas antikolinergik a.l amitryptiline,
doxepin, imipramine, thioridazine, & chlorpromazine.
PATOFISIOLOGI
GAMBARAN KLINIS
Prodromal : px mengeluh kelelahan, cemas, mjd iritabel, tidur terggg
Ggn kesadaran : kejernihan tingkat kesadaran thd lingkungan (kesadaran berkabut)
Kewaspadaan, tdd :
Hiperaktivitas sindrom putus zat, misal flushing, berkeringat, takikardia, nausea, hipertermia, dsb
Hipoaktivitas seluruh aktivitas menurun shg sering disebut depresi
Kondisi yg memenuhi kriteria delirium diatas tetapi terjadi pd saat sudah ada
demensia.
F05.8 Delirium Lainnya
Pedoman Diagnostik:
• Adanya penyakit, kerusakan atau disfungsi otak, atau
penyakit fisik sistemik yang diketahui berhubungan
dengan salah satu sindrom mental yang tercantum;
• Adanya hubungan waktu (dalam beberapa minggu atau
bulan) antara perkembangan penyakit yang mendasari
dengan timbulnya sindrom mental;
• Kesembuhan dari gangguan mental setelah perbaikan atau
dihilangkannya penyebab yang mendasarinya;
• Tidak adanya bukti yang mengarah pada penyebab alternatif dari
sindrom mental ini (seperti pengaruh yang kuat dari riwayat keluarga
atau pengaruh stress sebagai pencetus).
F06.1 GANGGUAN
KATATONIK ORGANIK
Kriteria umum tersebut diatas (F06)
F06.9 Gangguan Mental YTT Akibat Disfungsi Otak dan Penyakit Fisik
DIAGNOSIS (PPDGJ III)
F07 GANGGUAN KEPRIBADIAN dan PERILAKU AKIBAT
PENYAKIT, KERUSAKAN dan DISFUNGSI OTAK.
Riwayat yang jelas atau hasil pemeriksaan yang mantap menunjukkan
adanya penyakit, kerusakan, atau disfungsi otak;
Disertai, dua atau lebih, gambaran berikut :
Kepentingan forensic
Selain menggunakan pemeriksaan di atas juga dilakukan pemeriksaan
konfirmasi dengan menggunakan metode Gas Chromatography-Mass
Spectroscopy (GC-MS).
PENATALAKSANAAN
Upaya preventif
Pemberian informasi yang benar dan objektif tanpa menakut-nakuti dan
tidak merangsang untuk memakai
Melatih kemampuan menolak ajakan memakai zat psikoaktif • Upaya kuratif
Upaya kesinambungan untuk mengakhiri ketergantungan pada zat psikoaktif,
o Mengatasi dampak fisik, psikis dan sosial
Mengembalikan pengguna ke masyarakat sebagai warga yang produktif
Tahapan:
Penerimaan awal (1-3 hari)
Dilakukan evaluasi medik-psikologik menyeluruh sebagai dasar
tahap penatalaksanaan selajutnya
Detoksifikasi dan terapi komplikasi medik (1-3 minggu)
Proses penghentian obat dan terapi komplikasi.
Dapat bertahap / langsung , dengan / tanpa terapi simptomatik,
dengan / tanpa terapi subtitusi.
Stabilisasi(3-8bulan)
Upaya pembinaan fisik, mental, keagaman, komunikasi, interaksi
sosial, edukasional, kultural, dan lain-lain
Persiapankembalikemasyrakat(3-12bulan)
Bimbingan melalui program khusus (workshop, day/night center)
1. Menggunakan zat dalam jumlah yang makin lama makin banyak atau
waktu penggunaannya lebih panjang daripada yang dibayangkan
2. Ingin menurunkan atau menghentikan penggunaan, namun tidak
kuasa memenuhinya
3. Menghabiskan banyak waktu untuk mendapatkan, menggunakan, atau
mengurus diri untuk pulih dari penggunaan
4. Menagih dan meningkat dorongan untuk menggunakan
5. Tidak mampu mengelola diri atas kewajibannya: bekerja/sekolah,
dirumah atau di tempat kerja karena penggunaan
6. Tetap meneruskan penggunaan, meski hubungan/relasi dengan orang
sekitar menjadi bermasalah karenanya
7. Tidak lagi melakukan kewajiban utama social, okupasional atau
rekreasional karena penggunaan
8. Terus menggunakan zat, meski tahu akan bahayanya
9. Melanjutkan penggunaan, meski ada masalah fisik dan psikologik
yang diakibatkan atau diperburuk oleh penggunaan zat
10. Meningkatkan jumlah pemakaian untuk mendapatkan efek yang sama
dengan sebelumnya (toleransi)
11. Simptom putus zat, yang akan dapat diatasi dengan penggunaan zat
yag makin banyak.
F1X.7 GANGGUAN PSIKOTIK
RESIDUAL ATAU ONSET LAMBAT
Onset dari gangguan harus secara langsung berkaitan dengan
penggunaan alkohol atau zat psikoaktif.
Gangguan fungsi kognitif, afek, kepribadian, atau perilaku yang
disebabkan oleh alkohol atau zat psikoaktif yang berlangsung
melampaui jangka waktu khasiat psikoaktifnya (efek residual zat
tersebut terbukti secara jelas). Gangguan tersebut harus memperlihatkan
suatu perubahan atau kelebihan yang jelas dari fungsi sebelumnya yang
normal.
Gangguan ini harus dibedakan dari kondisi yang berhubungan dengan
peristiwa putus zat (F1x.3 dan F1x.4). Pada kondisi tertentu dan untuk
zat tertentu, fenomena putus zat dapat terjadi beberapa hari atau minggu
sesudah zat dihentikan penggunaannya.
DIAGNOSIS BANDING
Gangguan mental yang sudah ada terselubung oleh penggunaan zat dan
yang muncul kembali setelah pengaruh tersebut menghilang (misalnya
anx fobik, gangguan depresif, skizofrenia atau gangguan skizotipal).
Gangguan psikotik akut dan sementara (F23.)
Cedera organik dan retardasi mental ringan atau sedang (F70-F71) yang
terdapat bersama dengan penyalahguna zat psikoaktif
F1X.70 KILAS BALIK
(FLASHBACK)
Dapat dibedakan dari gangguan psikotik, sebagian karena sifat
episodiknya, sering berlangsung dalam waktu sangat singkat ( dalam
hitungan detik sampai menit) dan oleh gambaran duplikasi dari
pengalaman sebelumnya yang berhubungan dengan pengunaan zat
F1X.71 GANGGUAN KEPRIBADIAN ATAU
PERILAKU
• Memenuhi kriteria untuk gangguan kepribadian organik (F07.0)
F1x.73 Demensia
• Memenuhi kriteria umum untuk demensia (F00-F09)
• F1x.74 Hendaya kognitif menetap lainnya
• Suatu kategori residual untuk gangguan dengan hendaya kognitif yang
menetap, tetapi tidak memenuhi kriteria untuk sindrom amnesik yang
disebabkan oleh zat psikoaktif (F1x.6) atau demensia (F1x.73)