Presentan :
Andri Saputra
Yolla Adelina Utami
Yoana Febry Yeni
Preseptor :
Dr. Dian Budianti, Sp.KJ
LATAR BELAKANG
• Faktor Genetik
• Faktor Biologik
• Faktor Psikososial
GEJALA-GEJALA SKIZOFRENIA
Gejala Positif
• Delusi atau waham
Suatu keyakinan yang tidak rasional (tidak masuk akal). Meskipun telah dibuktikan
secara objektif bahwa keyakinannya itu tidak rasional, namun penderita tetap
meyakini kebenarannya.
• Halusinasi
Pengalaman panca indera tanpa ada rangsangan (stimulus). Misalnya penderita
mendengar suara-suara/ bisikan-bisikan di telinganya padahal tidak ada sumber dari
suara/ bisikan itu.
• Kekacauan alam pikiran
Dapat dilihat dari isi pembicaraannya. Misalnya bicaranya kacau, sehingga tidak
dapat diikuti alur pikirannya.
Gaduh, gelisah, tidak dapat diam, mondar-mandir, agresif, bicara dengan semangat
dan gembira berlebihan.
Merasa dirinya ”Orang Besar”, merasa serba mampu dan sejenisnya.
Pikirannya penuh dengan kecurigaan atau seakan-akan ada ancaman.
Menyimpan rasa permusuhan.
Gejala Negatif
b).
• Delusion of control
• Delusion of influence
• Delusion of passivity
• Delusional perception
c). Suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus
terhadap perilaku pasien, mendiskusikan perihal pasien diantara
mereka sendiri (diantara berbagai suara yang berbicara), atau jenis
suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh.
f). Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan
(interpolation), yang berakibat inkoherensi atau pembicaraan yang
tidak relevan, atau neologisme.
• Antipsikotik
• ECT (Electro Convulsive Therapy)
• Psikoterapi
PROGNOSIS SKIZOFRENIA
Nama : Tn. V
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 19 tahun
Agama : Islam
Suku : Minangkabau
Pendidikan terakhir : SMA
Status Pernikahan : Belum Menikah
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Alamat : Kampung Melayu, Pauh, Padang
Keterangan/ anamnesis di bawah ini diperoleh dari (lingkari angka di bawah ini)
Autoanamnesis dengan pasien pada tanggal 2 September 2019 di Bangsal Jiwa
Nuri RSJ. Prof. HB Saanin Padang
Keluhan Utama
Pasien gelisah sejak 15 hari sebelum masuk rumah sakit.
pasien
• Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya
Pasien merasa dirinya sakit dan mau berobat
• Persepsi keluarga terhadap diri pasien
Menurut keluarga pasien sejak sakit masih bisa
melakukan aktivitas sehari-hari.
• Impian, fantasi dan nilai-nilai
Pasien ingin cepat keluar dari RSJ Prof HB Saanin dan
hidup seperti orang biasa.
STATUS MENTAL
Penampilan : cukup rapi dan bersih sesuai usia
Perilaku dan aktivitas motorik : tenang
Sikap : kooperatif
Mood : Irritable
Afek : appropriate
Keserasian : serasi
Pembicaraan : spontan, jelas, volume sedang
Gangguan persepsi : halusinasi visual
Isi pikir : waham kejar
Proses pikir : koheren
Orientasi : baik
Daya Ingat
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan darah rutin dan kimia klinik
FORMULASI DIAGNOSIS
Diagnosis pasien ditegakkan berdasarkan anamnesis, riwayat perjalanan
penyakit, dan pemeriksaan pada pasien, ditemukan adanya perubahan pola
perilaku dan perasaan yang secara klinis bermakna dan hendaya (disability) dalam
fungsi sosial. Dengan demikian, berdasarkan PPDGJ III dapat disimpulkan bahwa
pasien ini mengalami suatu gangguan jiwa.
Berdasarkan anamnesa, riwayat penyakit medis, pasien tidak pernah
mengalami trauma kepala yang menimbulkan disfungsi otak sebelum
menunjukkan gangguan jiwa. Pasien juga tidak ada riwayat kejang. Oleh karena
itu, gangguan mental organik (F00-F09) dapat disingkirkan. Pasien pernah nge-lem
sebelum adanya gangguan jiwa. Pasien menghisap lem tahun 2014 dan sekarang
tidak lagi. Sehingga gangguan mental akibat penggunaan zat psikoaktif dapat
disingkirkan
Berdasarkan anamnesa ditemukan adanya gejala psikotik berupa waham kejar
yang berlangsung selama lebih dari satu bulan. Sehingga pada pasien ini dapat
ditegakkan diagnosis skizofrenia paranoid.
Pada pasien tidak ditemukan adanya gangguan kepribadian dan retardasi mental
sehingga pada aksis II tidak ada diagnosa.
Tidak ada kondisi medic yang bermakna pada pasien sehingga pada aksis III
tidak ada diagnosa.
GAF : 20-11 yaitu adanya bahaya mencederai diri atau orang lain, disabilitas
berat dalam komunikasi dan mengurus diri.
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
Aksis I : Skizofrenia paranoid
Aksis II : Tidak ada diagnosis axis II
Aksis III : Tidak ada diagnosis
Aksis IV : Masalah berkaitan dengan keluarga
Aksis V : GAF 20-11
DAFTAR MASALAH
Organobiologik : tidak ada
Psikilogis:
Terdapat halusinasi visual, dan waham kejar
Mood irritable dengan afek appopriate
Lingkungan dan Psikososial
Support keluarga yang kurang
PENATALAKSANAAN
Kepada keluarga
Psikoedukasi
Diberikan pengetahuan kepada keluarga mengenai penyakit yang
diderita pasien, terapi perilaku keluarga, dukungan, sosial, dan perhatian
dari keluarga kepada pasien dan terapi serta kepatuhan minum obat
pasien
Kriteria Prognosa Baik Penilaian
Awitan lambat (>30 tahun), terutama perempuan -
Awitan akut -
Menikah +
Gejala positif +
Kriteria Prognosa Buruk Penilaian
Awitan muda +
Tidak ada faktor presipitasi -
Awitan insidious +
Riwayat sosial, seksual, dan pekerjaan premorbid -
buruk -
Perilaku autistic, menarik diri -
Lajang, cerai -
Riwayat keluarga dengan skizofrenia +
Sistem pendukung buruk +
Gejala negatif -
Tanda dan gejala neurologis -
Riwayat trauma perinatal -
Tanpa remisi dalam 3 tahun +
Berulang kali relaps -
Riwayat melakukan tindakan penyerangan +
PROGNOSIS