Pertanyaan
A. Jelaskan cara centering benda kerja bubut dengan cekam rahang 4 independent!
Untuk memudahkan centering benda kerja pada mesin bubut dengan rahang 4
kokoh. Alat ini paling cocok digunakan untuk menyetel benda kerja yang rata, baik
karena sudah bekas bubutan atau memang benda kerja yang sudah rata.
Cara kerja:
Pertama pasang as hidrolik lalu kencangkan semua rahang pada cekam namun biarkan
sedikit longgar. Pasang dial indicator, pastikan jarum bersentuhan dengan as hidrolik
dan pastikan juga jarum Indikatornya telah bergerak searah jarum jam. Putar saklar magnet
sehingga dial indikator berdiri kokoh. Putar benda kerja dengan memutar cekam dengan
tangan. Perhatikan jarum indikator. Anggap benda kerja belum center atau lurus. Jika
pada rahang 1 jarum indikator berada pada angka 1 dan pada rahang 3 (yang berlawanan
dengan rahang 1) berada pada angka 2 maka ini artinya rahang 1 harus dikendurkan dan
rahang 3 harus dikencangkan. Pindah ke rahang 2 dan 4. Jika rahang 2 jarum indikator
berada pada angka 1 dan rahang 4 berada pada angka 2, maka lakukan seperti pada
rahang 1 dan rahang 4. Lakukan proses tersebut berulang ulang sampai jarum indikator
benar benar diam pada satu angka ketika benda kerja diputar.
B. Jelaskan cara pembacaan jangka sorong!
Sumber: (http://teknikipemesinan.blogspot.com)
Perhatikan hasil pengukuran diatas. Cara membaca jangka sorong untuk melihat hasil
pengukurannya hanya dibutuhkan dua langkah pembacaan:
1) Membaca skala utama: Lihat gambar diatas, 3,1 cm atau 31 mm merupakan angka
yang paling dekat dengan garis nol pada skala vernier persis di sebelah kanannya.
skala utama yang yang tepat bertemu dengan satu garis pada skala vernier. Pada
gambar diatas, garis lurus tersebut merupakan angka 4 pada skala vernier. Jadi, skala
Sehingga hasil pengukuran diatas sebesar 31 mm + 0,4 mm = 31,4 mm atau 3,14 cm.
C. Buatlah rancangan gambar teknik sebuah benda kerja bubut
a. Ulir
Gambar 4.4
Mengatur Simetris Pahat
(Sumber: https://guruinsight.wordpress.com)
4. Mengatur posisi handle fedding sesuai dengan kekasaran ulir yang akan
dibuat
7. Setting pemakanan
a. Putar eretan atas sehingga nonius pada posisi nol
proses penguliran)
Gambar 4.6
Mulai Terlihat Ulir
(Sumber: https://guruinsight.wordpress.com/)
11. Sampai batas penguliran mundurkan pahat, balik putaran mesin
sehingga pahat akan kembali pada posisi awal
nol.
f. Tarik keluar pisau kemudian nyalakan mesin pada putaran sedang
akhir alur.
n. Tarik keluar pisau dengan eretan lintang. Matikan mesin, ukur
diameter dan lebar alur yang telah di buat. Pastikan ukurannya
c. Tirus
Untuk membuat tirus bisa dengan cara menggeser Taper Attachment
Keterangan:
Langkah-langkah:
1. Pasanglah taper attachment pada bagian belakang bed mesin
4.2 Kesimpulan
1) Mesin Bubut merupakan suatu Mesin perkakas yang digunakan untuk memotong
benda yang diputar. Sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja lalu
dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar
dari benda kerja. Dengan begitu, ukuran dan bentuk dari benda kerja dapat dibuat
menyiapkan mesin bubut yang dalam keadaan baik, alat, dan bahan kerja. Jangan
lupa untuk memastikan bahwa mesin sudah terhubung dengan arus listrik. Setelah itu,
baru kita dapat mulai mengerjakan benda kerja yang diukur terlebih dahulu ukuran
awalnya. Lau pasang benda kerja pada chuck (cekam) mesin bubut dan pastikan
benda sudah terjepit tepat pada posisi center dengan melakukan proses centering
terlebih dahulu. Kemudian posisikan sisi lain dari benda kerja pada tail stock, agar
benda kerja dapat berputar lebih stabil. Selanjutnya adalah pemasangan pahat pada
rumah pahat dengan menyesuaikan posisinya dengan benda pahat. Setelah semua
persiapan tersebut, maka mesin dapat dinyalakan untuk memulai pengerjaan benda
kerja. Saat benda kerja sudah berputar, maka pahat dapat digerakkan searah
horizontal dan dapat dimajukan untuk memperdalam sayatannya pada benda kerja.
Perlu diketahui, satu strip pada pengatur kedalaman setara dengan 0.02 mm. Cutting
speed juga dapat diatur sesuai kebutuhan. Matikan mesin bubut jika telah selesai
tidak cepat rusak. Dibutuhkan perawatan serta pengoperasian yang benar serta
seksama agar mesin bubut tetap awet dan tidak mudah rusak. Termasuk dengan tidak
menyayat benda kerja terlalu dalam menggunakan pahat. Jika ukuran yang diinginkan
kecil, maka lakukan bertahap dengan menyayat benda kerja sedikit demi sedikit.
4.3Saran
1) Dalam proses pekerjaan membubut manual, posisi pahat, benda kerja dan juga
kecepatan makan harus diperhatikan, agar kinerja mesin dapat bekerja dengan
maksimal.
2) Untuk menghasilkan permukaan benda kerja yang lebih halus, lakukan penyayatan
yang lebih tipis saat sudah mendekati ukuran benda kerja yang dikehendaki. Bila
perlu, benda kerja dapat dikikir dan diamplas untuk hasil yang lebih memuaskan.
3) Keakuratan dari feeding speed pada mesin bubut berbeda-beda, maka ukur kembali
benda kerja dengan menggunakan jangka sorong secara berkala agar tidak terjadi
pada benda kerja hingga melukai benda kerja dan mengakibatkan bentuk benda kerja
menjadi jelek.
5) Pengoperasian mesin bubut sebenarnya dapat dilakukan dengan hanya dua orang,
jumlah praktikan yang terlalu banyak pada satu mesin mengakibatkan praktikan lain
4.Gunakan selalu kaca mata pelindung setiap saat bekerja dengan mesin
5.Ketika membersihkan tempat kerja, upayakan mesin dalam keadaan mati