Anda di halaman 1dari 7

Prosedur Praktikum

Pembuatan penyangga:
o Bagian sisi segi enam
1. Melakukan proses facing pada mesin bubut

Memasang benda kerja pada pencekam, dan mengunci chuck dengan kunci
chuck

Memasang pahat pada tool post. Jangan lupa menambah beberapa balok
agar posisi pahat tepat sesumbu dengan benda kerja

Menyetel kecepatan potong 370 rpm

Menjalankan mesin dengan mengatur tuas ke atas

Melakukan setting 0

Proses facing siap dilakukan

2. Melakukan proses centering pada mesin bubut

Memasang pahat center drill pada tool post
Mendekatkan pahat dengan benda kerja

Menjalankan mesin dengan mengatur tuas ke atas

Melubangi benda kerja hingga setengah konus

Mengulangi proses diatas pada benda kerja di bagian ujung lainnya

3. Membentuk segi enam pada benda kerja pada mesin freis

Menandai benda kerja pada panjang 30 mm

Mengatur kecepatan potong 212 rpm

Memasang benda kerja pada ragum
Memasang pahat pada chuck

Mengatur posisi pahat agar tepat di benda kerja pada posisi 30 mm

Melakukan setting 0

Menyetel kecepatan makan 1 mm dengan melakukan putaran satu kali
karena pengaturan kecepatan makan 1 mm/putaran

Memutar tuas C untuk memaju mundurkan pahat agar terjadi gerak potong

Memutar dividing head sebanyak enam kali (menggunakan metode
pembagian langsung. Pada deviding head yang ada di meja kerja terdapat
pelat pembagi langsung. Jumlah lubang pada pelat pembagi langsung ada 24.
Sisi yang kita buat ada enam. Berarti 24:6 = 4)
Mulai melakukan proses freis secara bertahap dengan kedalaman potong yang
berbeda








o Bagian silinder (alur, ulir, dan chamfer)
1. Reduksi diameter menjadi 15mm sepanjang 15 mm pada mesin bubut
Ukur benda kerja dengan jangka sorong

Tandai jarak yang akan direduksi dengan tipe x

Letakkan dan cekam benda kerja dengan chuck. Setelah terpasang, kunci
benda kerja pada chuck dengan kunci chuck

Untuk reduksi diameter dengan lengan benda kerja yang panjang, dapat
digunakan center pada tailstock agar benda kerja berputar stabil dan kuat

Pilih pahat yang akan digunakan untuk reduksi diameter

Pasang dan posisikan pahat setinggi sumbu dari benda kerjadn tepat pada
mata potongnya

Nyalakan mesin

Atur kecepatan makan 0.1 mm/putaran dan kecepatan potong 370 rpm

Lakukan kalibrasi setting nol denngan menggerakkan pahat sampai tepat akan
memotong benda kerja.

Kemudian mensetting kedalaman 1mm, serta menekan tuas, agar pahat
bergerak otomatis dalam arah horizontal

Setelah pemotongan sampai pada tanda batas, hentikan gerakan otomatis, dan
putar balik tuas horizontal

2. Pembuatan Alur pada mesin bubut
Ganti pahat dengan pahat alur. Atur agar tepat pada sumbu benda kerja (pada
dead center)

Atur kecepatan putar spindle

Lakukan kalibrasi setting nol denngan menggerakkan pahat horizontal sampai
tepat akan memotong benda kerja

Secara perlahan gerakkan pahat mendekati benda kerja yang telah berputar
sampai kedalaman alur yang diinginkan yakni 1 mm

3. Reduksi Diameter menjadi 16mm sepanjang 134 mm pada mesin bubut
Ukur benda kerja dengan jangka sorong

Tandai jarak yang akan direduksi dengan tipe x

Letakkan dan cekam benda kerja dengan chuck. Setelah terpasang, kunci
benda kerja pada chuck dengan kunci chuck

Untuk reduksi diameter dengan lengan benda kerja yang panjang, dapat
digunakan center pada tailstock agar benda kerja berputar stabil dan kuat

Pilih pahat yang akan digunakan untuk reduksi diameter

Pasang dan posisikan pahat setinggi sumbu dari benda kerjadn tepat pada
mata potongnya

Nyalakan mesin

Atur kecepatan makan 0.1 mm/putaran dan kecepatan potong 370 rpm

Lakukan kalibrasi setting nol denngan menggerakkan pahat sampai tepat akan
memotong benda kerja.

Kemudian mensetting kedalaman 1mm, serta menekan tuas, agar pahat
bergerak otomatis dalam arah horizontal

Setelah pemotongan sampai pada tanda batas, hentikan gerakan otomatis, dan
putar balik tuas horizontal

4. Pembuatan Chamfer pada mesin bubut
Ganti pahat dengan pahat bubut

Atur kemiringan dudukan pahat sebesar 45 derajat
Lakukan pemotongan dengan kedalaman secara bertahap sampai panjang 2
mm
5. Pembuatan Alur pada mesin bubut
Ganti pahat dengan pahat alur. Atur agar tepat pada sumbu benda kerja (pada
dead center)

Atur kecepatan putar spindle

Lakukan kalibrasi setting nol denngan menggerakkan pahat horizontal sampai
tepat akan memotong benda kerja

Secara perlahan gerakkan pahat mendekati benda kerja yang telah berputar
sampai kedalaman alur yang diinginkan yakni 1 mm

6. Pembuatan Ulir pada mesin bubut

Mengganti pahat alur dengan pahat ulir pada tool post

Menyetel posisi pahat agar tingginya sama dengan benda kerja dengan
menggunakan dead center

Menurunkan kecepatan potong menjadi 125 rpm

Membuat ulir dengan pitch 2 mm dengan cara mengganti gerak makan
menjadi BR1W (lihat pada tabel)

Mengganti roda gigi 16, artinya menaikkan tuas ke atas agar pahat
bertranslasi ke kiri tepat saat angka menunjukkan 1-8

Melakukan setting nol

Menyetel kedalaman potong 0.2 mm

Mendekatkan pahat dengan benda kerja dan angkat tuas ke atas tepat saat
angka 1-8 sehingga pahat secara otomatis melakukan gerak makan dengan
translasi (bergerak ke kiri)

Menyetel kedalaman potong 0,6 mm dan melakukan poin h.) sebanyak 1 kali,
menyetel kedalaman potong dengan kelipatan 0.5 mm dan melakukan poin h.)
hingga 3 kali, dan menyetel kedalaman potong 0.2 mm dan melakukan poin
h.) sebanyak 1 kali. Sesekali ukur diameter minor benda kerja dengan
menggunakan jangka sorong, apakah diameter yang dihasilkan sama dengan
reduksi diameter yang diinginkan (diameter minor yang diinginkan sebesar 14
mm)



Pembuatan Dudukan:

1. Melakukan proses facing pada mesin bubut

Letakkan benda kerja pada headstock, atur hingga posisinya sejajar dengan
pahat
Set kecepatan potong menjadi 370 rpm dan kecepatan makan 0,1

Hidupkan mesin bubut

Setting awal pemotongan benda kerja dari 0

Kurangi benda kerja secara bertahap, mulai dari 0,5 mm dan kelipatannya,
sebanyak lima kali atau lebih, hingga kedalaman benda kerja yang tereduksi
sebanyak 2,5 mm

Cek secara berkala dengan jangka sorong, apakah hasil pengukuran dengan
jangka sorong sama dengan hasil pengurangan pada mesin bubut. Saat
mengecek matikan mesin bubut

Setelah ketebalan benda kerja sesuai dengan apa yang diinginkan, matikan
mesin bubut

2. Melakukan proses centering pada mesin bubut

Benda kerja tetap pada posisi semula

Pasang pahat centering ukuran 4,1x90x8 pada tool post

Hidupkan mesin bubut

Majukan tool post (pahat) mendekati benda kerja hingga benda kerja terlubangi
setengah konus pahat

Matikan mesin bubut

3. Melakukan proses drilling pada mesin bubut

Benda kerja tetap pada posisi semula
Ganti pahat drilling ukuran 5 mm pada tool post

Hidupkan mesin bubut

Majukan tool post (pahat) mendekati benda kerja hingga benda kerja
terlubangi sampai tembus (sampai kedalaman 22 mm). Sesekali putar pahat ke
arah yang berlawanan agar geram dapat keluar

Matikan mesin bubut

4. Melakukan proses boring pada mesin gurdi tiang

Letakkan benda kerja pada ragum, dan atur posisinya agar lubang pada benda
kerja tepat berada di lubang meja

Pasang pahat drilling ukuran 8,5 mm pada drill chuck, lalu tempatkan pada
spindel bersamaan dengan kolet

Set kecepatan potong 355 rpm dengan mengatur panel pada mesin drill

Hidupkan mesin drill dengan menekan tombol ON

Putar pahat drill kebawah mendekati benda kerja hingga benda kerja
terlubangi sampai tembus (sampai kedalaman 22mm)

Matikan mesin bubut
Ulangi proses dengan pahat ukuran 10; 10,5; 13; 16 mm
Ulangi proses dengan pahat ukuran 22,5; 27; 32; 36; 40 mm sampai kedalaman
15mm
5. Membuat taper di mesin bubut

Set gerak makan dengan sudut (90-34=56)

Pasang penahan tail untuk menahan benda kerja agar tidak berputar

Pasang pahat turning untuk membuat tamper

Tandai benda kerja dengan spidol merah pada ketebalan 12 mm agar terihat
jelas bagian mana pada benda kerja yang tidak perlu ditamper

Letakkan benda kerja pada headstock, atur hingga posisinya sejajar dengan
pahat

Hidupkan mesin bubut
Setting awal pemotongan benda kerja dari 0

Kurangi benda kerja secara bertahap, mulai dari 2 mm dan kelipatannya,
sebanyak lima kali atau lebih, hingga kedalaman benda kerja yang tereduksi
sebanyak 10 mm

Cek secara berkala dengan jangka sorong, apakah hasil pengukuran dengan
jangka sorong sama dengan hasil pengurangan pada mesin bubut. Saat
mengecek matikan mesin bubut
Setelah ketebalan benda kerja sesuai dengan apa yang diinginkan, matikan
mesin bubut


Fenomena
Pada pembuatan dudukan
Keluarnya asap saat proses taper di mesin bubut. Hal ini disebabkan oleh kecepatan
putar benda kerja. Ketika benda kerja berputar, terjadi gesekan antara pahat dengan
benda kerja. Gesekan tersebut menghasilkan panas
Fenomena backlash. Fenomena ini terjadi saat melakukan proses facing di mesin
bubut. Ketika pemotongan ketebalan benda kerja diset berkurang 1 mm, namun ketika
diukur menggunakan jangka sorong, benda kerja hanya berkurang 0,5 mm. Perbedaan
hasil pengukuran benda kerja ini lah yang disebut fenomena backlash.
Selama di taper turning, geram yang dihasilkan gosong, hal ini dikarenakan kecepatan
putar atau kecepatan makan yang terlalu cepat sehingga menyebabkan panas berlebih
yang timbul, hal ini dapat juga dikarenakan oleh pahat yang kurang tajam

Pada pembuatan penyangga (sisi segi enam)
Adanya backlash antar roda gigi pada mesin perkakas sehingga menyebabkan
perbedaan antara ukuran yang disetel dengan ukuran yang terpotong pada benda kerja
Geram yang terjadi ada yang bagus dan ada yang gosong, hal ini karena kecepatan
makan dilakukan manual, sehingga kecepatannya tidak seragam. Bila terlalu cepat,
maka geram akan gosong.
Terbentuk Chatter pada permukaan benda kerja, fenomena ini bisa terjadi karena
kurangnya kekakuan mesin, getaran dari luar, kecepatan makan, kedalaman potong,
dan lebar pemotongan terlalu besar. Pada Praktikum ini, fenomena ini disebabkan oleh
kecepatan makan dan kedalaman potong yang terlalu besar
Terbentuk Back Striking pada permukaan benda kerja, fenomena ini bisa terjadi karena
ausnya pahat, miringnya spindel pahat, dan sudut pahat yang negative
Masih adanya geram yang menempel (tidak terpotong) pada bagian tepi sisi.
Disebabkan karena proses berlangsung pada temperature tinggi yang menyebabkan
terjadinya perubahan peningkatan keuletan dari material benda kerja
Pada saat pembuatan kepala baut, jarak antar sisi segi enam tidaklah sama. Hal ini
disebabkan sumbu putar benda kerja tidak tegak lurus dengan sumbu putar pahat.
Dikarenakan benda kerja tidak sepenuhnya masuk pada pencekam, akibat belum
dilakukannya proses reduksi diameter terlebih dahulu.

Pada pembuatan penyangga (reduksi diameter, alur, chamfer, ulir)
Geram berwarna coklat dan biru saat dilakukan proses reduksi diameter, pembuatan
alur, pembuatan chamfer, dan pembuatan ulir. Hal ini dikarenakan pemotongan
ketebalan benda kerja yang terlalu besar
Adanya backlash antar roda gigi pada mesin perkakas sehingga menyebabkan
perbedaan antara ukuran yang disetel dengan ukuran yang terpotong pada benda kerja

Keluar asap saat proses pemotongan. Hal ini diakibatkan kareana adanya panas yang
timbul akibat gesekan.

Anda mungkin juga menyukai