Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR

“MESIN MILLING”

Oleh:
Nicholas Aristo (C12210030)

Hari/Tanggal Praktikum : Jumat, 4 November 2022


Sabtu, 5 November 2022
Jam Praktikum : Pk.11.00-14.00 WIB
Pk.12.00-15.00 WIB

PROGRAM STUDI SUSTAINABLE MECHANICAL ENGINEERING AND DESIGN

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

SURABAYA

2022
BAB I
DASAR TEORI

1.1. Mesin Milling


Mesin Milling atau mesin frais adalah sebuah mesin perkakas yang meng-
gunakan pisau berputar untuk membuang material pada benda yang bergerak.
Mesin ini dapat mengerjakan benda yang memiliki permukaan rata, ireguler
ataupun yang tidak rata dengan cara memakan material dengan pisau yang
berputar. Terdapat 4 operasi yang dapat dilakukan pada mesin milling meliputi :
1. Face milling : Operasi ini meratakan permukaan dari benda kerja dengan
memakan benda pada arah sumbu yang tegak lurus terhadap sumbu putar
pisau.
2. Drilling : Membuat lubang dengan cara memakan benda pada arah sejajar
sumbu putar pisau.
3. Slotting: Membuat slot dengan menggerakan benda maju mundur.

Gambar 1.1 Gambar Mesin Milling beserta komponennya


1.2. Prinsip Kerja Mesin Milling
Motor listrik mengkonversi energi listrik menjadi energi gerak yang ke-
mudian terhubung dengan spindle yang lalu akan ikut berputar dan memutar pisau.
Pisau yang berputar akan mengikis benda kerja dengan permukaan yang memi-
liki tanda bulat akibat dari putaran pisau. Material yang ada pada pisau haruslah
memiliki kekerasan yang lebih besar daripada benda kerja agar dapat memakan
benda kerja. Semakin cepat proses pemakanan konfigurasi permukaan semakin
kasar dan sebaliknya berlaku pada kecepatan pemakanan yang lebih rendah.

1.3. Komponen dari Mesin Milling

1.3.1. Spindle
Bagian inilah yang terhubung langsung dengan motor, ketika
spindle berputar, pisau juga akan ikut berputar.

1.3.2. Table(Meja)
Meja merupakan bagian yang dapat digerakkan secara horizon-
tal maupun vertikal agar benda kerja dapat menyentuh pahat. Lalu pada
meja juga terdapat ragum untuk mengeratkan benda.

1.3.3. Tuas pengatur gerak meja otomatis


Memiliki fungsi untuk mengatur gerak meja otomatis ke kiri
atau kanan sesuai arah dorongan tuas. Terdapat pula juga pengatur ke-
cepatan gerak meja, kecepatan gerak meja akan menjadi lebih cepat apa-
bila pengatur kecepatan meja diputar ke kiri (berlawanan arah jarum
jam)

1.3.4. Table Traverse Crank Handle


Table Traverse Crank Handle merupakan bagian yang dapat
diputar untuk menggerakan meja ke kiri atau kanan.
1.3.5. Vertical Knee Traverse Crank
Bagian yang dapat diputar untuk menggerakan meja ke
atas/bawah.

1.3.6. Cross Feed Handle


Cross feed merupakan bagian yang dapat diputar untuk men-
gatur gerakan meja ke dalam atau keluar.

1.4. Jenis-Jenis Mesin Milling


Terdapat beberapa jenis 4 jenis mesin milling yaitu
1. Mesin milling tangan: Pengendalian mesin menggunakan tangan.
2. Mesin milling horizontal : sumbu putar dari spindle mesin jenis ini horizontal.
3. Mesin milling vertikal : sumbu putar dari spindle mesin jenis ini vertikal.
4. Mesin milling universal : merupakan gabungan dari mesin milling horizontal
dan mesin milling vertikal, memiliki 2 sumbu putar yaitu vertikal dan horizon-
tal.

Gambar 1.2 Mesin milling tangan


Gambar 1.3 Mesin milling horizontal

Gambar 1.4 Mesin milling vertikal


Gambar 1.5 Mesin milling universal
BAB II
TUJUAN

1. Mengetahui komponen yang ada pada mesin milling.


2. Mengetahui alat dan bahan yang dibutuhkan untuk msaat menggunakan mesin milling.
3. Mengetahui cara mengoperasikan mesin milling.

BAB III
ALAT DAN BAHAN

3.1. Alat
1. Jangka Sorong
2. Mesin milling
3. Jas lab
4. Pelat pengganjal
5. Kacamata Goggles
6. Kunci pemutar
7. Kuas
8. Palu karet
9. Kain

3.2. Bahan
1. Logam ST-32
2. Cairan pendingin/coolant (campuran dari setengah tutup botol oli dan air di-
dalam botol 600 mL)
BAB IV
PROSEDUR PERCOBAAN

1. Menyiapkan kacamata Goggles, Jangka Sorong dan besi balok ST-32 untuk memulai
percobaan.
2. Mengukur panjang awal dan lebar dari besi ST-32 sebelum melakukan percobaan dan
menentukan panjang yang harus dikurangi agar mencapai target dari percobaan.
3. Melonggarkan ragum pada meja.
4. Meletakkan pelat pengganjal diantara jepitan ragum.
5. Meletakkan benda kerja dengan permukaan yang paling luas menyentuh pelat peng-
ganjal (secara horizontal).
6. Mengencangkan ragum dengan memutar kunci ragum.
7. Memukul benda kerja dengan palu karet agar bisa mengisi kekosongan pada ragum.
8. Memukul kunci ragum dengan palu agar jepitan ragum lebih kencang.
9. Menggerakan meja ke atas hingga benda kerja menyentuh pisau pada posisi tepi bagian
atas kiri(mencari titik nol) sedikit saja agar permukaan benda kerja setelah dikikis lebih
mulus.
10. Memutar skala pengatur meja ke kiri/kanan hingga nol.
11. Melakukan proses facing dengan menjalankan gerak otomatis meja ke kiri/kanan sam-
bil memberi coolant pada pisau agar tidak cepat tumpul.
12. Mematikan gerak otomatis meja saat pemakanan awal selesai.
13. Memajukan meja dengan mengatur setelan sebesar 2 putaran.
14. Menjalankan gerak otomatis meja ke arah lawan dari iterasi pemotongan sebelumnya
(sebagai contoh jika pemakanan awal meja bergerak ke kanan maka pada pemakanan
selanjutnya meja bergerak ke kiri seperti zigzag).
15. Memberi coolant pada pisau.
16. Menghentikan gerak meja otomatis apabila pemakanan sudah tidak terjadi lagi.
17. Mengulang langkah 13-16 hingga pisau berada pada kanan bawah benda kerja.
18. Mengatur setelan meja ke atas dengan memutarnya sebesar 0.2 mm.
19. Mengulang langkah 13-16 dengan memundurkan meja dan hingga pisau ada pada sisi
atas kiri benda kerja.
20. Mengulang langkah 17-19 hingga permukaan rata dan tidak terlihat karatan.
21. Mematikan putaran pisau.
22. Mengendorkan ragum.
23. Memasang benda kerja sehingga sisi lawan (yang belum dikerjakan) menghadap pisau.
24. Mengencangkan ragum.
25. Mengulang langkah 9-10.
26. Mengulang langkah 17-20.
27. Mematikan putaran pisau jika permukaan sudah terlihat rata.
28. Mengukur ukuran benda dengan jangka sorong. Mengulang proses pemakanan apabila
belum mencapai dimensi yang diinginkan.
29. Menyalakan putaran pisau.
30. Memulai melakukan proses slotting dengan menggerakan pisau hingga menyentuh sisi
depan benda kerja dan pisau memakan benda kerja.
31. Menurunkan meja agar pisau tidak menyayat benda.
32. Memutar skala pengatur meja maju/mundur ke nol(mencari titik nol).
panjang
33. Memajukan meja sebesar + jari-jari pisau agar titik pusat pisau berada pada
2
titik tengah panjang balok.
34. Menggerakan meja ke atas hingga menyetuh pisau lagi.
35. Menyetel skala pengatur meja atas bawah ke nol.
36. Menggerakan meja ke kiri atau kanan hingga benda tidak berada dibawah pisau.
37. Menyalakan gerak otomatis meja ke kiri atau kanan.
38. Memberi coolant pada pisau.
39. Menghentikan gerak otomatis meja ketika pisau tidak memakan benda kerja.
40. Menggerakkan meja ke atas sebesar 0.2 mm.
41. Menyetel gerak meja otomatis dengan arah lawan dari pemakanan sebelumnya.
42. Memberi coolant pada pisau.
43. Menghentikan gerak meja otomatis apabila sudah tidak terjadi proses pemakanan.
44. Mengulang langkah 39-40 hingga mencapai ukuran kedalaman yang diinginkan.
45. Mematikan gerak putaran pisau untuk melanjut ke proses drilling dengan mengganti
pisau menjadi pisau berdiameter 8mm.
46. Mencari titik nol dengan menyentuhkan pisau di bagian depan benda lalu mengger-
akkannya ke ujung kanan.
47. Menurunkan meja agar benda tidak menyentuh pisau.
48. Mengatur skala gerak maju mundur meja menjadi nol.
49. Mencari titik tengah dengan menghitung diameter + jari jari pisau.
50. Membawa meja ke atas hingga pisau menyentuh benda kerja.
51. Melakukan proses drilling secara perlahan-lahan sambil memberikan coolant.
52. Melakukan proses cboring perlahan-lahan menggunakan drillbit 12 mm.
53. Melakukan proses drilling dan c boring secara berulang dengan mencari titik nol lagi
lalu menggerakkan meja hingga pisau berada di posisi yang sesuai dengan ada di gam-
bar petunjuk.
54. Mematikan gerak berputar pisau saat selesai.
55. Membersihkan geram menggunakan kuas dan membersihkan lantai dari coolant.
BAB V
HASIL PEKERJAAN

Gambar 5.1 Tampak depan benda kerja

Gambar 5.2 Tampak samping kanan benda kerja


Gambar 5.3 Tampak belakang benda kerja
BAB VI
PERTANYAAN DAN JAWABAN

1. Jelaskan pengertian umum tentang mesin milling termasuk proses apa saya yang di-
lakukan)!
Mesin Milling atau mesin frais adalah sebuah mesin perkakas yang menggu-
nakan pisau berputar untuk membuang material pada benda yang bergerak. Mesin ini
dapat mengerjakan benda yang memiliki permukaan rata, ireguler ataupun yang tidak
rata dengan cara memakan material dengan pisau yang berputar. Terdapat 4 operasi
yang dapat dilakukan pada mesin milling meliputi :

1. Facing
2. Drilling
3. Slotting

2. Jelaskan cara men-setting benda kerja yang baik dan benar pada ragum!
Untuk mensetting benda kerja yang baik dan benar pada ragum kita butuh be-
berapa alat bantu yaitu pelat pengganjal dan palu karet. Pertama-tama, benda kerja dile-
takkan diatas pelat pengganjal yang berada diantara rahang ragum dan rahang diken-
cangkan dengan bantuan kunci ragum dan palu karet untuk mengencangkannya lagi.

3. Jelaskan penentuan titik nol pada proses pemakanan!


Penentuan titik nol adalah proses yang dilakukan untuk menentukan titik awal
dari pemakanan. penentuan titik nol dilakukan dengan cara mendekatkan pisau dengan
benda kerja hingga pisau menyayat benda kerja lalu memutar skala pengatur gerak meja
ke atas/bawah ke nol.

4. Jelaskan pengaruh antara RPM dengan kedalaman pemakanan terhadap pahat maupun
permukaan/hasil jadi benda kerja!
Kecepatan putar yang cepat akan menyebabkan pisau lebih cepat tumpul akibat
gesekan, energi panas akibat dari gesekan berbanding lurus dengan kecepatan putar
pisau sehingga pisau akan lebih cepat panas pada kecapatan tinggi. Efeknya pada benda
kerja untuk RPM rendah adalah konfigurasi permukaan yang jelek.
5. Jelaskan Fungsi coolant/pendingin!
Coolant digunakan agar pisau dapat beroperasi pada temperatur yang lebih din-
gin. Jika pisau beroperasi pada temperatur yang panas terus menerus, kekerasan pisau
akan berkurang pada temperatur tersebut dan deformasi lebih mudah terjadi. Oleh
karena deformasi tersebut, bentuk tajam pada pisau akan berubah menjadi bentuk yang
lebih tumpul.
BAB VII
KESIMPULAN

Mesin milling adalah sebuah mesin perkakas yang menggunakan pisau berputar
untuk membuang material pada benda yang bergerak. Mesin ini dapat mengerjakan per-
mukaan rata, ireguler ataupun yang tidak rata dengan cara memakan material dengan pisau
yang berputar. Terdapat 4 operasi yang dapat dilakukan pada mesin milling meliputi fac-
ing,drilling,slotting. Mesin milling bekerja dengan memutar pisau memakai spindle yang
terhubung dengan motor listrik yang mengonversikan energi listrik menjadi energi gerak
sehingga pisau dapat bergerak. Material yang ada pada pisau lebih keras daripada benda
kerja agar dapat memakan benda kerja. Semakin cepat proses pemakanan (gerak benda)
semakin kasar permukaannya dan sebaliknya juga berlaku kecapatan rendah, namun un-
tuk kecepatan putar dari spindle berlaku sebaliknya (semakin cepat putaran spindle per-
mukaannya semakin halus). Komponen-komponen utama dari mesin milling yaitu : spin-
dle, meja, tuas pengatur gerak meja otomatis, tuas pengatur gerak atas bawah meja, tuas
pengatur gerak meja kiri kanan, tuas pengatur gerak meja maju mundur.
Adapun alat dan bahan yang dipakai pada praktikum ini yaitu jangka sorong, mesin
milling, jas lab, pelat pengganjal, kacamata googles, kunci pemutar, kuas, palu karet dan
kain. Percobaan dimulai dengan menyiapkan kacamata googles, jangka sorong dan benda
kerja, mengukur panjang dan lebar awal benda kerja, melonggarkan ragum pada meja,
meletakkan pelat pengganjal pada jepitan ragum, meletakkan benda kerja dengan per-
mukaan yang paling luas menyentuh pelat pengganjal (secara horizontal) lalu mengen-
cangkan ragum, memukul benda kerja menggunakan palu karet , memukul kunci ragum
dengan palu agar jepitan ragum lebih kencang, menggerakan meja hingga benda kerja
menyentuh pisau pada posisi atas kiri (mencari titik nol), memutar skala pengatur meja ke
kiri/kanan hingga nol, melakukan proses facing dengan menjalankan gerak otomatis meja
saat pemakanan awal hingga tidak terjadi pemakanan, menjalankan gerak otomatis meja
ke arah lawan dari iterasi potongan sebelumnya, menjalankan gerak otomatis meja, mem-
beri coolant pada pisau, menghentikan coolant pada pisau, mengulang rangkaian proses
facing hingga rata dan tidak berkarat, mematikan putaran pisau apabila selesai, mengen-
dorkan ragum dan membalik benda kerja, melakukan rangkaian proses facing lagi hingga
mencapai dimensi yang diinginkan, mematikan pisau, melalukan rangkaian proses slot-
ting dengan mencari titik nol dengan mendekatkan pahat hingga menyentuh benda kerja
dan menyocokkan titik tengah ke titik tengah panjang lalu mencari titik nol dari peng-
gerak meja atas bawah, Melakukan proses pemakanan dan mengulangnya hingga menca-
pai kedalaman yang diinginkan (setiap sekali pemakanan meja digerakan ke atas sebesar
0.2 mm), melakukan proses drilling dan c-boring dengan mencari titik nol dan mencari
titik tengah sesuai dengan gambar yang ada pada gambar tujuan, mematikan mesin dan
membersihkan geram dari meja atau mesin dan membersihkan lantai dari coolant.

Anda mungkin juga menyukai