Anda di halaman 1dari 4

BAHAN AJAR

MESIN MILLING DAN TURNING

Di SUSUN OLEH:
Imron Hamzah
5201416085
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2017
PERTEMUAN 1

BAB 1

PENGERTIANMESIN MILLING DAN TURNING

Pendahuluan

Topik yang akan di bahas di bab ini adalah pengertian tentang mesin milling dan
turning.Deskripsinya ialah konsep dasar mesin milling dan turning.Tujuannya adalah
mahasiswa dapat mengerti dan memahami konsep dasar mesin milling dan turning.

1.Dasar Pengertian Mesin Milling

Mesin freis merupakan salah satu mesin konvensional yang mampu


mengerjakan suatu benda kerja dalam permukaan sisi datar, tegak, miring, bahkan alur
roda gigi. Mesin perkakas ini mengerjakan atau menyelesaikan suatu benda kerja
dengan menggunakan pisau milling. Mesin milling adalah mesin yang paling mampu
melakukan banyak tugas bila dibandingkan dengan mesin perkakas yang lain. Hal ini
disebabakan karena selain mampu memesin permukaan datar maupun berlekuk dengan
penyelesaian dan ketelitian yang istimewa, juga berguna untuk menghaluskan atau
meratakan benda kerja sesuai dengan dimensi yang di inginkan.

2. Dasar Pengertian Mesin Turning

Mesin Turning(Mesin Bubut) adalah suatu mesin yang umumnya terbuat dari
logam,gunanya membemtuk benda kerja dengan cara menyayat,dengan gerakan
utamanya berputar.

3.Cara Kerja Mesin Milling

Pengerjaan yang terjadi dimesin freis horizontal.Benda kerja dijepit di suatu


ragum mesin atau peralatan khusus atau dijepit di meja mesin freis.Pemotongan
dikerjakan oleh pemakanan benda kerja di bawah suatu pahat yang berputar.

Tenaga untuk pemotongan berasal dari energy listrik yang diubah menjadi gerak
utama oleh sebuah motor listrik, selanjutnya gerakan utama tersebut akan diteruskan
melalui suatu transmisi untuk menghasilkan gerakan putar pada spindel mesin milling.
Spindel mesin milling adalah bagian dari sistem utama mesin milling yang
bertugas untuk memegang dan memutar cutter hingga menghasilkan putaran atau
gerakan pemotongan.Gerakan pada cutter jika di kenakan pada benda kerja yang telah
di cekam maka akan terjadi gesekan sehingga akan menghasilkan pemotongan pada
bagian benda kerja,hal ini dapat terjadi karena material penyusun cutter mempunyai
kekerasan diatas kekerasan benda kerja.

4.Cara Kerja Mesin Turning

Untuk mengawali proses kerja pembubutan tersebut, benda kerja yang akan
dikerjakan harus dipasang terlebih dahulu pada chuck (pencekam) yang terpasang
pada spindlemesin. Benda kerja yang terpasang harus dipastikan tercekam dengan kuat,
aman dan berputar secara center (tidak oleng). Alat potong yang berupa pahat bubut
dipasang pada tool post dan harus diatur sedemikian rupa sehingga ujung pahat harus
setinggi titik centerbenda kerja. Kemudian spindle dan benda kerja diputar dengan
kecepatan tertentu sesuai hasil perhitungan. Pahat yang dipakai untuk membentuk benda
kerja, akan disayatkan pada benda kerja yang sudah berputar tersebut. Apabila
pengaturan kecepatan putaran benda kerja sesuai dengan rumus perhitungan yang
ditentukan, maka alat potong akan dengan mudah melakukan pemotongan benda kerja
sehingga benda kerja dapat dibentuk sesuai yang diinginkan. Secara penjelasan gambar,
Prinsip Kerja Mesin Bubut dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Salah satu indikator kualitas proses pembubutan adalah tingkat kehalusan permukaan
benda kerja yang dihasilkan. Hal ini tergantung pada beberapa hal yaitu : jenis dan
kualitas alat potong; jenis material dari benda kerja; dan parameter pemotongan pada
proses pembubutan itu sendiri diantaranya adalah putaran benda kerja, kecepatan
potong (cutting speed) dari jenis material dan feeding atau kecepatan gerak pemakanan.
Apabila parameter pemotongan diatur dan disesuaikan dengan jenis alat potong maupun
jenis material benda kerja maka akan diperoleh hasil pembubutan yang optimal.
Proses bubut merupakan proses pengerjaan material dimana benda kerja dan alat
pahat bergerak mendatar (searah meja/bed mesin), melintang atau membentuk sudut
secara perlahan dan teratur baik secara otomatis atau pun manual. Pada proses
pembubutan berlangsung, benda kerja berputar dan pahat disentuhkan pada benda kerja
sehingga terjadi penyayatan. Penyayatan dapat dilakukan kearah kiri atau
kanan,sehingga menghasilkan benda kerja yang berbentuk silinder. Jika penyayatan
dilakukan melintang maka akan menghasilkan bentuk alur, pemotongan atau permukaan
yang disebut facing (membubut muka).Selain dapat dilakukan kearah samping dan
kearah melintang, penyayatan dapat juga diarahkan miring dengan cara memutarkan
eretan atas sehingga menghasilkan benda kerja yang berbentuk konis/tirus. Penyayatan
yang beralur dengan kecepatan dan putaran tertentu dapat menghasilkan alur yang
teratur seperti membubut ulir. Penyayatan dapat dilakukan dari luar maupun dari dalam.

Anda mungkin juga menyukai