Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL PERMOHONAN BANTUAN DANA

SUBSIDI UNTUK INSENTIF GURU


MADRASAH IBTIDAIYAH
SA’ADATUD DARAIN

Kepada Yth:
YAYASAN AL-ASHAR
di Semarang

KOTA SEMARANG
Jl. Manyaran Semarang Kec. Semarang Barat
Kota Semarang 5014
MADRASAH IBTIDAIYAH SA’ADATUD DARAIN
JRAGUNG DEMAK
Jl. Gablog Kelurahan Jragung Kec. Karangawen Kab. Demak

Demak, 16 Desember 2022


Nomor :-
Lampiran : 1 (Satu) Bundel
Perihal : Permohonan Bantuan Dana

Kepada Yth,
Yayasan AL-ASHAR
Di Tempat.
Disampaikan dengan hormat, dalam upaya meningkatkan kualitas Pendidikan

Madrasah Ibtidaiyah SA’ADATUD DARAIN, melalui surat ini kami

mengajukan permohonan alokasi dana bantuan subsidi guru non PNS. Dana

tersebut akan dialokasikan untuk Insentif bagi Guru Non PNS. Mengingat

pentingnya hal tersebut, mohon berkenan Bapak untuk mengabulkan

permohonan kami. Demikian permohonan ini kami buat dan sampaikan, atas

perhatiannya kami haturkan terima kasih.

Bilahit Taufiq Walhidayah.


Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

PENGURUS MADRASAH IBTIDAIYAH SA’ADATUD DARAIN

KEPALA SEKOLAH

Abdul Muta’ali S.Pd.I


PROPOSAL PERMOHONAN DANA

BANTUAN SUBSIDI INSENTIF GURU NON PNS MADRASAH IBTIDAIYAH

SA’ADATUD DARAIN

KABUPATEN DEMAK

A. Latar Belakang

Demak sebagai Kota Santri merupakan kabupaten yang lebih diutamakan dalam

bidang agama sehingga pendidikan dalam basis madrasah diutamakan sebagai pondasi

awal perkembangan anak-anak. Kualitas pendidikan Madrasah, baik dari sisi SDM guru,

sarana prasarana, metode dan model serta menguatkan kecintaan masyarakat kepada

Madrasah, yang esensinya adalah meninternalisasi nilai-nilai kecintaan guru untuk mau

merubah mindsitenya dalam penata kelolaan madrasah secara baik, juga diharapkan

mampu menjawab anggapan masyarakat terhadap Madrasah, sebagai Sekolah Agama.

Setelah di deklarasi Madrasah mampu memposisikan sejajar dengan sekolah pada

umumnya, sehingga perhatian pemerintah daerah terhadap Madrasah harus sama seperti

halnya kepada Sekolah pada umumnya. Madrasah merupakan pendidikan utama, serta

pondasi pertama untuk menguatkan kepribadian dan akhlakul karimah, sejalan dengan

tujuan pendidikan Islam. Ciri khas pendidikan Madrasah ini bertumpu pada muatan

keagamaan yang lebih banyak dibanding dengan sekolah pada umumnya. Kegiatan

kampanye dimaksud, tiada lain adalah bentuk ikhtiar untuk dapat mewujudkan Madrasah

berkualitas, madrasah berkualitas di awali dari guru yang berkualitas.

Madrasah Ibtidaiyah Saadatud Darain Jragung Demak berdiri pada tahun 2009

dengan tujuan sebagai pelopor mendidik anak anak dari usia dini yang berbasis agama
islam. Madrasah ini memiliki 6 ruang kelas, 1 ruang kantor, 1 ruang kepala sekolah, 1

ruang TU dan sudah terakreditasi B. Madrasah ini memiliki guru 13 yang rata rata belum

menjabat PNS sehingga membutuhkan bantuan untuk mensejahterakan guru sebagai

pelopor terdepan bagi pendidikan.

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada

pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal pendidikan dasar, dan pendidikan

menengah (pasal 1 ayat (1) UUGD). Selanjutnya Undang – Undang No.20 Tahun 2003

pasal 3 menyebutkan bahwa “pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab”.

Guru memiliki tugas yang beragam yang berimplementasi dalam bentuk

pengabdian. Tugas tersebut meliputi bidang profesi, bidang kemanusiaan dan bidang

kemasyarakatan, tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih.

Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup dan kehidupan.

Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa.

Tugas guru dalam bidang kemanusiaan adalah memposisikan dirinya sebagai orang tua

ke dua. Guru harus menarik simpati dan menjadi idola para siswanya, Adapun yang

diberikan atau disampaikan guru hendaklah dapat memotivasi hidupnya terutama dalam
belajar. Bila seorang guru berlaku kurang menarik, maka kegagalan awal akan tertanam

dalam diri siswa.

Guru adalah posisi yang strategis bagi pemberdayaan dan pembelajaran suatu

bangsa yang tidak mungkin digantikan oleh unsur manapun dalam kehidupan sebuah

bangsa sejak dahulu. Semakin signifikannya keberadaan guru melaksanakan peran dan

tugasnya semakin terjamin terciptanya kehandalan dan terbinanya kesiapan seseorang.

Dengan kata lain potret manusia yang akan datang tercermin dari potret guru di masa

sekarang dan gerak maju dinamika kehidupan sangat bergantung dari “citra” guru di

tengah-tengah masyarakat. Guru merupakan tulang punggung dalam pelaksanaan

pendidikan. Dipundak gurulah, proses pendidikan dipercayakan untuk dihantarkan, mulai

dari usia dini sampai jenjang sekolah menengah atas. Tanpa guru pendidikan untuk

mencerdaskan anak bangsa tidak mungkin dapat dilakukan. Selanjutnya kepada guru

yang profesional dan kompetenlah yang diharapkan proses pencerdasan anak bangsa

dapat diwujudkan. Dengan demikian sangatlah diperlukan adanya guru yang profesional,

kompeten untuk mendukung upaya pemerintah dalam melaksanakan pendidikan untuk

mencapai SDM yang bermutu dan berdaya saing global.

Guru yang Profesional dan kompeten perlu dilakukan berbagai langkah terobosan

yang bertujuan memaksimalkan peran guru dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya

mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih menilai dan mengevaluasi

anak didik mulai anak usia dini pada jalur pendidikan formal baik Madrasah Negeri

maupun Swasta sesuai dengan amanat undang-undang. Akan tetapi ditengah-tengah

profesinya, kesejahteraan guru madrasah menjadi problem yang akut, yakni minimnya
insentif/honor mereka dan faktanya tidak cukup untuk hidup satu bulan, bahkan jauh dari

UMR atau rata-rata penghasilan daerah.

Problem akut ini setidaknya dapat di ringankan dan seharunya pemerintah

memfasilitasi hal tersebut. Kesejahteraan sangat berbanding lurus dengan kinerja dan

kualitas hasil pendidik, sebab melalui hal ini lah mereka para guru akan lebih focus

memberikan pelajaran kepada peserta didik, tanpa harus berfikir profesi lainnya guna

memenuhi kebutuhan hidup. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 pula mengamanatkan

hak guru seperti mengikuti uji kompetensi untuk memperoleh Sertifikat Pendidik bagi

guru yang telah memiliki Kualifikasi Akademik S-1 atau D-IV. Memperoleh penghasilan

di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan social. Mendapat tunjangan

profesi, tunjangan fungsional dan subsidi tunjangan fungsional, Mendapat Maslahat

Tambahan dalam bentuk:Mendapat penghargaan dalam bentuk tanda jasa, kenaikan

pangkat prestasi kerja luar biasa baiknyak kenaikan jabatan, uang atau barang, piagam,

dan/atau bentuk penghargaan lain. Mendapat tambahan angka kredit setara untuk

kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi 1 (satu) kali bagi guru yang bertugas di daerah

khusus. Mendapatkan penghargaan bagi guru yang gugur dalam melaksanakan tugas

pendidikan, Mendapatkan promosi sesuai dengan tugas dan prestasi kerja dalam bentuk

kenaikan pangkat dan/atau kenaikan jenjang jabatan fungsional, memberikan penilaian

hasil belajar dan menentukan kelulusan kepada peserta didik. Memberikan penghargaan

kepada peserta didik yang terkait dengan prestasi akademik dan/atau prestasi non-

akademik, Memberikan sanksi kepada peserta didik yang melanggar aturan. Mendapat

perlindungan dalam melaksanakan tugas dalam bentuk rasa aman dan jaminan

keselamatan, mendapatkan perlindungan hukum dari tindak kekerasan, ancaman,


perlakuan diskriminatif, intimidasi, atau perlakuan tidak adil dan mendapatkan

perlindungan profesi.

B. Tujuan dan Sasaran Kegiatan

1. Tujuan Kegiatan

Melalui Kegiatan Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan melalui

peran serta Organisasi Profesi Guru, diharapkan dapat menjadi pilar utama dalam

membangun prestasi pendidikan Madrasah. Program kegiatan ini yakni berupa

pemberian dana insentif Guru Madrasah Non PNS secara umum bertujuan untuk

meningkatkan kesejahteraan guru sehingga penghasilan yang diterima sebagai guru

dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari serta untuk memberikan penghargaan

kepada guru yang telah melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Tujuan dari

Pemberian dana Hibah dari Yayasan Al - Ashar sebagai berikut :

1. Meningkatnya Mutu Pendidikan Madrasah, Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

2. Meningkatkan kesejahteraan Guru Madrasah Non PNS.

3. Memberikan penghargaan kepada Guru Madrasah Non PNS guna mendorong dan

memotivasi untuk terus meningkatkan kompetensi dan kinerja secara Profesional dan

melaksanakan tugas di Madrasah.

4. Mendorong Guru Madrasah Non PNS untuk fokus melaksanakan tugas sebagai

pendidik, pembimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta

didiknya dengan sebaik-baiknya.

2. Sasaran Kegiatan

Sasaran dari kegiatan yang dilaksanakan ini sebagai upaya meningkatkan mutu

Madrasah yakni diantaranya melalui pemberian dana insentif Guru ini adalah:
Guru yang diangkat satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat

atau Daerah dan guru yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan

oleh masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan dengan status Guru

Madrasah Non PNS (Guru Tidak Tetap dan Guru Tetap Yayasan), dengan acuan

nama, jumlah guru yang terdaftar.

C. Dasar Hukum

1. Undang-undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.

2. Pembukaan pada alinea 4, dan pada BAB XIII Pendidikan, pasal 31 ayat (1) dan ayat

(2)

3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, pasal 3.

4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah.

5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

keuangan antara Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Daerah.

6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,

pasal 14 dan pasal 15.

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan.

8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana

Program Jangka Menengah Kementerian Negara Republik Indonesia.

9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan,

tugas, fungsi, susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian.


10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit organisasi

dan Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia.

11. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003/Keppres 61 Tahun

2004 tentang Pedoman Pendapatan dan Belanja Negara.

12. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 129a/U/2004

tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan.

13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2007,

tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik

dan Tenaga Kependidikan.

14. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi

Vertikal Departemen Agama.

D. Data Guru Madrasah

Guru Madrasah yang tercatat pada lingkungan Madrasah Sa’adatud darain

Sebanyak 13 orang sebagai anggota profesi guru yang diusulkan untuk mendapatkan

insentif tahun anggaran 2022. Hal ini dilakukan secara bertahap, sesuai dengan

kemampuan yayasan Al-Ashar memberikan anggaran.

E. Rencana Kegiatan dan Penggunaan Dana Hibah

Usulan kegiatan permohonan pemberian atau pengalokasian dana yang sumber

dananya dari Yayasan Al-Ashar dari kota Semarang tepatnya jalan Manyaran,

diperuntukkan untuk memberikan kemaslahatan dalam bentuk pemberian Insentif Guru

Madrasah Non PNS sebanyak 13 orang. Sebagai implementasi dari amanat undang-

undang system pendidikan nasional, dan akan digunakan untuk kepentingan program dan

insentif guru Madrasah. Adapun rinciannya sebagai berikut:


1. Abdul Muta’ali, S.Pd. I

Jabatan Kepala Madrasah

Pendidikan terakhir S1

2. Ulawahdatul Fajaroh S.kom

Jabatan Bendahara

Pendidikan terakhir S1

3. Ali Imron, S.E.I

Jabatan sebagai Guru

Pendidikan Terakhir S1

4. Juminah S.E

Jabatan sebagai Guru

Pendidikan terakhir S1

5. Supartin

Jabatan Sebagai Guru

Pendidikan terakhir SMA

6. Muhammad Sofy Alkharis

Jabatan sebagai Guru

Pendidikan terakhir SMA

7. Ainatuniklah

Jabatan sebagai Guru

Pendidikan terakhir S1
8. Zakiyatul Miskiya, S.Pd.I

Jabatan sebagai Guru

Pendidikan Terakhir S1

9. Muhammad nur shofi S.Ag

Jabatan sebagai Guru

Pendidikan terakhir S1

10. Nafis Laina S.Ag

Jabatan Sebagai Guru

Pendidikan terakhir S1

11. Imron Hamzah S.Pd

Jabatan sebagai Guru

Pendidikan Terakhir S1

12. Muhammad Afif

Jabatan sebagai TU

Pendidikan terakhir SMA

13. Abdul Fattah

Jabatan sebagai Tukang Kebun

Pendidikan terakhir SMA.

Anda mungkin juga menyukai