Anda di halaman 1dari 15

YAYASAN AL MA’MURIAH NSS : 102026502064

NPSN : 69759203

‫المدرسة االبتدائية االسالمية المتكاملة المعمور‬

SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU


“SDIT AL MA’MOER”
TERAKREDITASI “B”

PROGRAM BP/BK
BIMBINGAN KONSELING
SDIT AL MA’MOER
KECAMATAN JATIASIH KOTA BEKASI
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
Jalan Masjid Al Ma’muriah RT 001 RW 010 Jatiasih Kota Bekasi 17423
E-mail: almamuriah@gmail.com, sdit-almamoer.blogspot.com
Telepon : 0822 1100 6820, 0857 1973 9512
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat, karunia, dan
berkah-Nya, yang telah senantiasa melimpahkan petunjuk serta hidayah-Nya kepada kita.
Dalam momentum yang penuh keikhlasan ini, kami dengan rendah hati ingin
menghadirkan kata pengantar sebagai pengantar yang tulus kepada Anda, para pembaca
yang kami hormati.

Bimbingan dan Konseling adalah dua kata yang melambangkan sentuhan


kepedulian, bantuan, serta dukungan dalam perjalanan hidup manusia. Dalam dunia yang
semakin kompleks dan dinamis, tantangan-tantangan yang dihadapi oleh individu, baik di
dalam maupun di luar lingkup pendidikan, semakin beragam dan memerlukan pendekatan
yang holistik. Permendikbud No. 111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, yang ditandatangani oleh Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan per tanggal 8 Oktober 2014. Pada pasal tiga berbunyi
Layanan Bimbingan dan Konseling memiliki tujuan membantu Konseli mencapai
perkembangan optimal dan kemandirian secara utuh dalam aspek pribadi, belajar, sosial,
dan karir.

Bimbingan dan Konseling adalah landasan yang memberikan pijakan bagi kita
untuk mengatasi tantangan tersebut dengan bijaksana dan penuh keyakinan. Bimbingan
dan Konseling memiliki peran strategis dalam membantu individu mengembangkan
potensi diri, meraih prestasi akademik, dan mengatasi berbagai tantangan kehidupan.
Bahwa perlindungan, pelayanan, dan kualitas layanan Bimbingan dan Konseling perlu
diatur dalam suatu kerangka hukum yang jelas untuk memastikan hak dan kewajiban
semua pihak yang terlibat. Bahwa undang-undang ini bertujuan untuk menyusun landasan
hukum yang kokoh guna mengatur pelaksanaan Bimbingan dan Konseling secara
profesional dan bertanggung jawab.

Akhir kata, kami berharap semoga informasi dan wawasan yang terkandung di
dalam dokumen ini bermanfaat dan mencerahkan. Kami selalu terbuka untuk masukan dan
saran demi perbaikan yang berkelanjutan. Semoga Allah SWT. senantiasa memberkahi
langkah-langkah kita dalam memberikan Bimbingan dan Konseling yang bermakna bagi
kehidupan ini.

Bekasi, 17 Juli 2023


Kepala SDIT Al Ma’moer

Supyan Hariri, SS.

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I
A. Pendahuluan
B. Latar Belakang
C. Landasan Hukum
D. Tujuan
E. Manfaat
F. Sasaran
G. Teknik Pelaksanaan
H. Konselor
BAB II PROGRAM BIMBINGAN KONSELING
A. Jenis Layanan Bimbingan Konseling
B. Pengembangan Layanan Bimbingan Bimbingan Konseling
C. Jadwal Pelaksanaan Bkimbingan Konseling
D. Evaluasi
E. Pelaporan
BAB III PENUTUP

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Paradigma bimbingan dan konseling dewasa ini lebih berorientasi pada
pengembangan potensi, kebutuhan, dan tugas perkembangan serta pemenuhan
kebutuhan dan tugas-tugas perkembangan tersebut. Alih-alih memberikan pelayanan
bagi peserta didik yang bermasalah, pemenuhan perkembangan optimal dan
pencegahan terjadinya masalah merupakan fokus pelayanan. Atas dasar pemikiran
tersebut maka pengenalan potensi individu merupakan kegiatan urgen pada awal
layanan bantuan. Bimbingan dan konseling saat ini tertuju pada mengenali kebutuhan
peserta didik, orangtua, dan sekolah.
Bimbingan dan konseling di sekolah memiliki peranan penting dalam
membantu peserta didik dalam mencapai tugas-tugas perkembangan sebagaimana
tercantum dalam Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik dan Kompetensi
Dasar (SKKPD). Dalam upaya mendukung pencapaian tugas perkembangan tersebut,
program bimbingan dan konseling dilaksanakan secara utuh dan kolaboratif dengan
seluruh stakeholder sekolah.
Dewasa ini, layanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakan oleh
SDIT Al Ma’moer memiliki banyak tantangan baik secara internal maupun eksternal.
Dari sisi internal, problematika yang dialami oleh sebagian besar peserta didik bersifat
kompleks. Beberapa di antaranya adalah problem terkait penyesuaian akademik di
sekolah, penyesuaian diri dengan pergaulan sosial di sekolah, ketidakmatangan
orientasi pilihan karir, dan lainlainnya.
Dari sisi eksternal, peserta didik yang notabene berada dalam rentang usia
anak persiapan menuju remaja awal juga dihadapkan dengan perubahan-perubahan
cepat yang terjadi dalam skala global. Perkembangan teknologi informasi yang begitu
cepat dan massif seringkali memberikan dampak negatif bagi perkembangan pribadi-
sosial peserta didik di sekolah. Sebagai contoh, akses tak terbatas dalam dunia maya
seringkali melahirkan budaya instan dalam mengerjakan tugas, maraknya pornografi,
dan problem lainnya. Namun demikian, pada dasarnya setiap individu memiliki
kecenderungan untuk menata diri dan mencapai tujuan hidup yang lebih bermakna,
tidak terkecuali peserta didik disekolah.
Dari berbagai problem yang ada, masih terdapat harapan yang besar terhadap
keunggulankeunggulan yang dimiliki oleh peserta didik. Beberapa peserta didik
memiliki potensi untuk dikembangkan bakat dan minatnya, aktif dalam kegiatan
4
olahraga, berbakat dalam bidang seni dan lain-lainnya. Di samping itu, daya dukung
yang tersedia di SDIT Al Ma’moer dapat dikatakan cukup baik. Hal ini didukung oleh
fakta bahwa sebagian besar orang tua/wali peserta didik memiliki profesi beragam dan
telah menyatakan kesediaan untuk turut berkontribusi dengan kemampuan
profesionalnya masing-masing.
Kondisi ini merupakan modal yang luar biasa dalam mendukung keberhasilan
layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Begitu pula dari segi daya dukung sarana
dan prasarana yang dimiliki, SDIT Al Ma’moer memiliki kecukupan fasilitas untuk
menopang kegiatan pengembangan bakat dan minat peserta didik melalui berbagai
wadah kegiatan intramaupun ekstrakurikuler.

B. Landasan Hukum
1. PP No. 28 tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar - Pelayanan bimbingan dan
konseling sebagai salah satu layanan pendidikan yang harus diperoleh semua
peserta didik
2. PP No. 29 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah
3. PP No. 72 tahun 1991 tentang Pendidikan Luar Biasa
4. PP No. 38 tahun 1992 tentang Tenaga Kependidikan
5. UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas - Pendidik adalah tenaga
kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar,
widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan
kekhususannya, serta berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan
6. Permen No. 22 tahun 2006 tentang Standar IsiUntuk Satuan Pendidikan Dasar
Menengah - Pelayanan konseling yang merupakan bagian dari kegiatan
pengembangan diri
7. Permendiknas No. 27 tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
kompetensi Konselor
8. Permendikbud No. 81 A tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Dasar
Hukum Program Kerja Layanan Bimbingan dan konseling
9. Permendikbud No. 111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling Pada
Pendidikan Dasar dan Menengah
10. Permendikbud No. 15 tahun 2018 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala
Sekolah dan Pengawas Sekolah.

5
C. Tujuan
1. Membantu siswa yang mengalami hambatan dalam belajar
2. Membimbing siswa yang mengalami hambatan dalam bersosialisasi
3. Melayani konsultasi kepribadian siswa
4. Membantu siswa dalam menentukan sekolah lanjutan
5. Memberikan motivasi bagisiswa yang mengalami hambatan dalam persiapan ujian

D. Sasaran
Sasaran bimbingan adalah seluruh siswa dari kelas 1 s/d kelas VI

E. Teknik pelaksanaan bimbingan


Pelaksanaan bimbingan secara individu maupun kelompok baik secara virtual
maupun tatap muka.

F. Konselor
Dalam hal ini konselor adalah guru kelas, maupun guru mata pelajaran.

6
BAB II
PROGRAM BIMBINGAN
A. Bidang Layanan BK
Bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan mencakup empat bidang
layanan, yaitu bidang layanan yang memfasilitasi perkembangan pribadi, sosial,
belajar, dan karir yang merupakan satu kesatuan utuh dapat dipisahkan dalam
setiapdiri individu peserta didik/konseli.
Adapun bidang layanan BK di SDIT Al Ma’moer adalah bimbingan:
a. Pribadi
Suatu proses pemberian bantuan dari guru bimbingan dan konseling atau
konselor kepada peserta didik atau konseli untuk memahami, menerima,
mengarahkan, mengambil keputusan, dan merealisasikan keputusannya secara
bertanggung jawab tentang perkembangan aspek pribadinya, sehingga dapat
mencapai perkembangan secara optimal dan mencapai kebahagiaan, kesejahteraan
dan keselamatan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi:
(1) memahami potensi diri dan memahami kelebihan dan kelemahannya, baik
kondisi fisik maupun psikis, (2) mengembangkan potensi untuk mencapai
kesuksesan dalam kehidupannya, (3) menerima kelemahan kondisi diri dan
mengatasinya secara baik.

b. Sosial
Suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada peserta
didik/konseli untuk memahami lingkungannya dan dapat melakukan interaksi
sosial secara positif, terampil berinteraksi sosial, mampu mengatasi masalah-
masalah sosial yang dialaminya, mampu menyesuaikan diri dan memiliki
keserasian hubungan dengan lingkungan sosialnya sehingga mencapai
kebahagiaan dan kebermaknaan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi:
(1) berempati terhadap kondisi orang lain, (2) memahami keragaman latar sosial
budaya, (3) menghormati dan menghargai orang lain, (4) menyesuaikan dengan
nilai dan norma yang berlaku, (5) berinteraksi sosial yang efektif, (6) bekerjasama
dengan orang lain secara bertanggung jawab, dan (8) mengatasi konflik dengan
orang lain berdasarkan prinsip yang saling menguntungkan.

7
c. Belajar
Proses pemberian bantuan kepada peserta didik/ konseli dalam mengenali
potensi diri untuk belajar, memiliki sikap dan keterampilan belajar, terampil
merencanakan pendidikan, memiliki kesiapan menghadapi ujian, memiliki
kebiasaan belajar teratur dan mencapai hasil belajar secara optimal sehingga dapat
mencapai kesuksesan, kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi;
(1) Menyadari potensi diri dalam aspek belajar dan memahami berbagai
hambatan belajar
(2) Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif
(3) Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat
(4) Memiliki keterampilan belajar yang efektif
(5) Memiliki keterampilan perencanaan dan penetapan pendidikan selanjutnya
(6) Memiliki kesiapan menghadapi ujian

d. Karir
Proses pemberian bantuan oleh guru bimbingan dan konseling atau
konselor kepada peserta didik/konseli untuk mengalami pertumbuhan,
perkembangan, eksplorasi, aspirasi dan pengambilan keputusan karir sepanjang
rentang hidupnya secara rasional dan realistis berdasar informasi potensi diri dan
kesempatan yang tersedia di lingkungan hidupnya sehingga mencapai kesuksesan
dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi:
(1) Pengetahuan konsep diri yang positif tentang karir
(2) Kematangan emosi dan fisik dalam membuat keputusan karir
(3) Kesadaran pentingnya pencapaian prestasi untuk mendapatkan
kesempatankarir
(4) Kesadaran hubungan antara pekerjaan dan belajar
(5) Keterampilan untuk memahami dan menggunakan informasi karir
(6) Kesadaran hubungan antara tanggung jawab personal, kebiasaan bekerja yang
baik dan kesempatan karir
(7) Kesadaran bagaimana karir berhubungan dengan fungsi dan kebutuhan di
masyarakat
(8) Kesadaran tentang perbedaan pekerjaan dan perubahan peran laki-laki dan
perempuan.
8
B. Pengembangan Layanan BK
BIDANG
TUJUAN LAYANAN
LAYANAN
 Peserta didik/konseli memiliki kesadaran melakukan berbagai
kegiatan ibadah dengan kemauan sendiri
 Peserta didik/konseli mampu memiliki kebiasaan berpikir positif
serta mencapai pribadi yang mampu berpikir dan bersikap selalu
positif
 Peserta didik/konseli memiliki pemahaman dan kesadaran bahwa
menyontek adalah perbuatan tidak baik (tercela), memahami
penyebab dan dampak dari perbuatan menyontek serta mampu
untuk menghindarinya
 Peserta didik/konseli dapat memahami gejala-gejala stress serta
faktor-faktor penyebab dan cara mengatasinya
 Peserta didik/konseli dapat mengendalikan emosi dan
memantapkan nilaiserta cara bertingkah laku yang dapat diterima
dalam kehidupan sosial yang lebih luas
 Peserta didik/konseli dapat mengenal dan memahami tipe-tipe
kepribadian manusia serta dapat tumbuh menjadi pribadi yang
matang
 Peserta didik/konseli mampu memahami pentingnya menjaga
kesehatan tubuh serta dapat membiasakan pola hidup bersih dan
sehat
PRIBADI  Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan hidup bersih dengan
membuang sampah pada tempatnya
 Peserta didik/konseli mampu menghilangkan kejenuhannya
selama BDR
 Peserta didik/konseli mampu meninggalkan ketergantungan
dengan media sosial (fb, wa, ig, dll)
 Peserta didik/konseli mampu menghilangkan kebiasaan keluar
malem (bermain,begadang)
 Peserta didik/konseli memiliki kemampuan menghilangkan rasa
khawatir/takut tidak dapat lulus sekolah
 Peserta didik/konseli mampu mengatasi masalah dengan anggota
keluarga di rumah
 Peserta didik/konseli dapat berhenti main game atau games online
dalam mengisi waktu luangnya
 Peserta didik/konseli mampu mengendalikan ketergantungan
dengan pada handphone
 Peserta didik/konseli mampu meningkatkan rasa percaya diri
dengan baik untuk mencapai tujuan hidupnya
 Peserta didik/konseli mampu menyelesaikan masalah yang sedang
dihadapi

SOSIAL  Peserta didik/konseli dapat mengetahui pentingnya komunikasi


untuk menyampaikan pesan, ide atau gagasan dalam hidup
bermasyarakat
 Peserta didik/konseli dapat memahami nilai-nilai kehidupan serta
dapat bersosialisasi dan mengambil keputusan berdasarkan nilai-
nilai atau norma kehidupan
9
 Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya memiliki
budaya tertib berlalu lintas di jalan serta menumbuhkan kesadaran
untuk disiplin mentaati rambu-rambu lalu lintas
 Peserta didik/konseli mampu memahami dan menerima peran
sosial pria dan wanita dengan norma yang ada di masyarakat serta
berprilaku sebagai pria dan wanita sesauai dengan norma
masyarakat
 Peserta didik/konseli dapat memahami dampak dari tawuran
pelajar dan mampu menghindarinya
 Peserta didik/konseli dapat memiliki perasaan positif untuk
membina persahabatan dengan kegiatan positif serta memilki
rencana kegiatan untuk mengisi kegiatan persahabatan yang
positif
 Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan antri sebagai
pernghargaan atas diri sendiri dan orang lain Peserta didik/konseli
mengenal bentuk-bentuk kenakalan remaja saat ini dan cara
mensikapinya
 Peserta didik/konseli mampu membangun persahabatan yang baik
melalui medsos
 Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan mengucapkan kata
maaf, tolong dan terimakasih dalam pergaulan
 Peserta didik/konseli dapat memahami persiapan penting orientasi
hidup berkeluarga, mengetahui bagaimana dampak dari
pernikahan di usia muda

BELAJAR  Peserta didik/konseli dapat menerapkan sikap dan kebiasaan yang


benar dalam belajar hingga dapat membangkitkan semangat
belajar
 Peserta didik/konseli mampu mengevaluasi kebiasaan belajar
serta merencanakan pencapaian prestasi belajarnya sesuai dengan
target yang ingin dicapai
 Peserta didik/konseli mampu memahami kiat sukses menghadapi
ujian sekolah maupun ujian nasionalserta memilki keyakinan
terhadap kesuksesannya
 Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan belajar secara rutin
Peserta didik/konseli mampu menghilangkan kebiasaan belajar
hanya apabila akan ada tes/ujian
 Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang syaratsyarat
kelulusan
 Peserta didik/konseli mampu meningkatkan konsentrasi belajar
 Peserta didik/konseli mampu mengatasi kesulitan mempelajari
dan memahami mata pelajaran tertentu
 Peserta didik/konseli memilikisemangat diri saat mengalamisuatu
kegagalan
 Peserta didik/konseli mampu menyelaraskan cita-cita dengan
harapan orang tua
 Peserta didik/konseli mengenal berbagai organisasi yang ada di
masyarakat
 Peserta didik/konseli memiliki kemantapan pilihan karir
 Peserta didik/konseli memiliki kemauan untuk melanjutkan ke

10
jenjang yang lebih tinggi
 Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang cara atau
strategi masuk sekolah favorit
 Peserta didik/konseli mampu memahami pentingnya perencanaan
karirserta memiliki sikap positif dalam meraih kesuksesan masa
depan
 Peserta didik/konseli dapat belajar tentang kehidupan
mandirisecara emosional,sosial dan ekonomi dari tokoh inspiratif
 Peserta didik/konseli dapat mengetahui dan memahami macam-
macam profesi yang ada di dunia kerja
 Peserta didik/konseli mampu memahami kemampuan, minat dan
bakatnya sehingga dapat menemukan pilihan studi lanjutnya

C. Jadwal Pelaksanaan BK
Jenis Waktu
No. Sasaran Keterangan
Bimbingan Pelaksanaan
Pelaksanaan bisa
Seluruh Siswa Juli 2023 s.d. virtual/ tatap muka
1 Belajar
Kelas 1 s.d. 6 Juni 2024 Pelayanan secara
personal
Pelaksanaan bisa
Seluruh Siswa Juli 2023 s.d. virtual/ tatap muka
2 Pribadi
Kelas 1 s.d. 6 Juni 2024 Pelayanan bisa individu
maupan kelompok
Pelaksanaan bisa
virtual/ tatap muka
Seluruh Siswa Juli 2023 s.d.
3 Sosial Pelayanan bisa
Kelas 1 s.d. 6 Juni 2024
kelompok maupun
individu
Pelaksanaan bisa
virtual/ tatap muka
Seluruh Siswa Juli 2023 s.d.
4 Karir Pelayanan bisa
Kelas 1 s.d. 6 Juni 2024
kelompok maupun
individu

D. Evaluasi
Pelaksanaan program BK ini secara berkala dilakukan evaluasi di setiap
semester. Tujuannya agar pelaksanaan BK ini lebih efektif dan memberikan
pelayanankepada siswa.

E. Pelaporan
Pelaporan pelaksanaan BK dilakukan setiap satu semester oleh guru kelas
kepada kepala sekolah, sebagai dasar evaluasi untuk semester berikutnya

11
BAB III
PENUTUP

Program Bimbingan Konseling ini sangat bermanfaat bagi siswa, khususnya siswa
yang mengalami hambatan dalam belajar social maupun karir. Dengan adanya pelayanan
ini siswa sangat terbantu dalam berbagai hal, sehingga siswa merasa senang dan tenang
dalam belajar.
Dengan pelayanan BK yang maksimal diharapkan tujuan sekolah juga dapat
tercapai, karena permasalahan peserta didik dapat terselesaiakan dengan baik. Adanya
dukungan dari semua steak holder sekolah sangat membantu pelaksanaan BKdi sekolah,
sehingga terjalin sinergi antara komite dan sekolah dalam mencapai tujuansekolah. Kami
menyadari bahwa dalam penyusunan program BK ini banyak kekuranganya,oleh karena itu
kami mohon saran dan kritik yang sifatnya membangun.

12
Lampiran Dokumentasi

Bimbingan Klasikal

Bimbingan Kelompok

13
Bimbingan dengan Pemangku Kepentingan

14
Cita-cita/Karir (Ekstra Kurikuler)

15

Anda mungkin juga menyukai