Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR

“MESIN SHAPING”

Oleh:

Bryan Steven (C13210020)

Hari/Tanggal Praktikum : Kamis/16 November 2023

Jam Praktikum : Pk. 16.30-19.30 WIB

PROGAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

SURABAYA

2023
BAB 1

DASAR TEORI

1.1 Pengertian Mesin Shaping (Mesin Sekrap)


Mesin Sekrap (Shap Machine) merupakan mesin perkakas yang dimana
untuk mengerjakan bidang-bidang yang rata, cembung, cekung, beralur, dan
lain-lain dalam kedudukan mendatar, tegak, ataupun miring. Mesin perkakas
ini menggunakan gerakan utama lurus bolak-balik secara vertikal maupun
horizontal. Pahat yang bekerja pada saat gerakan maju, dengan gerakan ini
dihasilkan pekerjaan yang meratakan bidang alur, membuat alur, membuat
bidang bersudut, atau bertingkat dan membentuk bidang-bidang yang tidak
beraturan.
Proses permesinan ini hanya dapat memotong menurut garis lurus dengan
jenis atau tipe potongan yang sama dan selalu memotong hanya dalam satu
arah, sehingga langkah balik merupakan langkah terbuang atau waktu yang
terbuang. Mesin sekrap ini merupakan mesin yang relatif sederhana. Biasanya
digunakan untuk mengerjakan benda kerja yang jumlahnya satu atau dua
buah untuk benda percobaan. Selain itu mesin sekrap ini bisa diatur secara
otomatis maupun manual. Dalam pemakaian otomatis, benda kerja akan
bergeser secara otomatis yang dimana memberikan umpan pada pahat potong
yang bergerak bolak-balik secara horizontal. Sedangkan dalam pemakain
manual yang dimana pergeseran meja akan digerakkan secara manual untuk
memberikan umpan pada pahat potong.

1.2 Prinsip Kerja Mesin Sekrap


Prinsip kerja mesin sekrap ini adalah dengan gerakan berputar dari motor
yang diubah menjadi gerak lurus atau bolak balik memalui blok geser dan
lengan penggerak. Untuk posisi langkah dapat diatur dengan spindle posisi
dan untuk mengatur panjang langkah dengan bantuan blok besar. Gerakan
bolak-balik atau maju mundur ini memiliki fungsi yaitu pada saat gerakan
maju berfungsi untuk menyayat sedangkan mundur berfungsi untuk tanpa
sayatan.
Gerakan maju mundur atau bolak balik ini ditimbulkan dari motor yang
terhubung dalam roda bertingkat melalui sabuk (belt). Gerakan dari roda
bertingkat ini akan berlanjut ke roda gigi lalu menuju roda gigi penggerak
pada engkol besar. Roda gigi ini mempunyai alur yang dipasang pada engkol
dengan tap. Ketika roda gigi berputar, tap engkol ini akan menghasilkan
putaran yang dimana putaran eksentrik serta gerakan lengan maju mundur.
Tap dapat digeser untuk mengubah dan menyesuaikan panjang eksentrik dan
panjang langkah.

1.3 Cara Pengerjaan Mesin Sekrap


Dalam pengerjaan, ada beberapa cara dalam pengerjaannya, yaitu :
1. Sekrap Datar
Pada sekrap datar ini menggunakan gerakan menyayat kearah mendatar
dari kiri ke kanan maupun sebaliknya. Dengan arah gerakan pahat yang
bergatung pada posisi pahat yang bisa menentukan sudut bebasnya. Jika
pahatnya berbentuk pahat kanan, maka akan dimulai menyayatnya di
posisi sebelah kanan menuju ke kiri maupun sebaliknya. Jika pahatnya
berbentuk pahat kiri, maka akan dimulai menyayatnya di posisi sebelah
kiri menuju ke kanan.

2. Sekrap Tegak
Pada sekrap tegak ini menggunakan gerakan menyayat kearah atas menuju
bahwa secara tegak lurus. Pergerakan sayatan ini dilakukan dengan
memutarnya eretan pahat dengan tangan.

3. Sekrap Sudut
Pada sekrap sudut ini menggunakan gerakan menyayat di bagian sudut
dengan melakukan putaran eretan pahat dengan kedudukannya menyudut
sesuai dengan besar sudut dari sekrap itu sendiri.
4. Sekrap Alur
Pada sekrap alur ini menggunakan sayatan alur terus luarr, alur terus
dalam, alur buntu, dan alur tembus.

1.4 Jenis - Jenis Pahat Mesin Sekrap


Mesin sekrap memiliki satu alat potong berupa pahat. Pemotongan pada
mesin sekrap ini terjadi pada saat ketika pahat bergerak maju. Pada saat pahat
bergrak mundur, maka pahat tidak akan melakukan pemotongan. Berdasarkan
jenisnya, pahat dari mesin sekrap ini dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
1. Pahat Sekrap Kasar Lurus
2. Pahat Sekrap Kasar Lengkung
3. Pahat Sekrap Datar
4. Pahat Sekrap Runcing
5. Pahat Sekrap Sisi
6. Pahat Sekrap Sisi Kasar
7. Pahat Sekrap Sisi Datar
8. Pahat Sekrap Profil
1.5 Jenis – Jenis Mesin Sekrap
Berdasarkan mesinnya dibagi menjadi beberapa bagian yaitu :
Menurut Sumber Gerakan
1. Mesin Sekrap Engkol (Crank Shaper)

Gambar 1.1 Crank Shaper

2. Mesin Sekrap Roda Gigi (Gear type Shaper)

Gambar 1.2 Gear type Shaper

3. Mesin Sekrap Hidrolik (Hydraulic Shaper)

Gambar 1.3 Hydraulic Shaper


Menurut Posisi Ram

1. Mesin Sekrap Horizontal

Gambar 1.4 Mesin Sekrap Horizontal


2. Mesin Sekrap Vertikal (Slotter)

Gambar 1.5 Slotter

Mesin menurut Bentuk Bed atau Meja Mesin

1. Traveling Head Shaper

Gambar 1.6 Travelling Head Shaper


2. Mesin Sekrap Standar atau Planer

Gambar 1.7 Mesin Sekrap Standar


3. Mesin Sekrap Universal

Gambar 1.8 Mesin Sekrap Universal

1.6 Bagian - Bagian dari Mesin Sekrap

Gambar 1.9 Bagian-bagian Mesin Sekrap

Bagian-bagian dari msin serkap :

1. Badan Mesin
Berfungsi untuk tempat seluruh bagian mesin, mekanik penggerak, dan
tuas pengatur.
2. Meja Mesin
Berfungsi untuk tempat dudukan benda kerja atau penjepit benda kerja.
3. Lengan atau Ram
Berfungsi untuk menggerakan pahat maju atau mundur. Lengan diikat
dengan pada engkol menggunakan pengikat lengan.
4. Erehan pahat
Berfungsi untuk mengatur ketebalan pemakanan pada pahat. Dengan
memutarnya roda pemutar, maka pahat dapat dinaikan atau diturunkan.
5. Pengatur Kecepatan
Berfungsi untuk mengatur atau memilih jumlah langkah lengan per
menitnya. Untuk pemakanan yang tipis dapat dipercepat. Pengaturan
hanya dapat bisa dilakukan pada saat mesin itu berhenti.
6. Tuas Panjang Langkah
Berfungsi untuk mengatur panjang pendeknya langkah dari pahat atau
lengan. Pengaturan inni dilakukan dengan cara memutar tap ke arah kanan
ataupun kiri.
7. Tuas Posisi Pahat
Tuas ini terletak pada bagian lengan mesin dan memiliki fungsi untuk
mengatur kedudukan pahat terhadap benda kerja.
8. Tuas Pengatur Gerakan Otomatis Meja Melintang
Untuk menyekrap secara otomatis membutuhkan pengaturan panjang
engkol. Pengaturan ini dapat mengubah gerakan putar mesin menjadi
gerakan lurus meja.
BAB II
TUJUAN
1. Untuk mengetahui bagian-bagian dari mesin shaping.
2. Untuk mengetahui cara kerja dari mesin shaping.
3. Untuk bisa melatih ketrampilan dan kemampuan dalam mengoperasikan
mesin shaping.
4. Untuk mengetahui prinsip kerja dari mesin shaping.
5. Untuk mengetahui jenis-jenis mesin dari mesin shaping.

BAB III
ALAT DAN BAHAN

3.1 Alat

1. Mesin Sekrap (Shiping)


2. Jangka sorong
3. Palu Karet
4. Mata Pahat (HSS)
5. Plat penyangga
6. Kunci pemutar
7. Kuas

3.2 Bahan
1. Baja ST-32 (Panjang 100mm ; lebar 50 mm)
2. Coolant/pullen (cairan pendingin)
BAB IV
PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan sebelum memulai praktikum.
2. Mengukur panjang dan lebar awal dari baja ST-32 dan mencatatnya.
3. Melonggarkan kunci ragum pada meja kerja dengan menggunakan kunci
pemutar untuk meletakkan benda kerja yang akan dijempit.
4. Meletakkan plat penyanggga diantara ragum dan meletakkan benda kerja
secara horizontal.
5. Mengencangkan kunci ragum dengan memutarnya menggunakan kunci
pemutar.
6. Memastikan kembali kekencangan kunci ragum dengan memukul benda kerja
beberapa kali dengan menggunakan palu karet.
7. Memeriksa kekencangan ragum dengan menggoyang-goyangkan benda kerja
apadah sudah cukup kencang atau tidak.
8. Bila sudah selesai, maka atur posisi meja kerja baik secara vertikal maupun
horizontal dengan menyesuaikan pisau pahatnya apakah bagian tajamnya
berada di sisi kiri atau kanan.
9. Mencari titik tertinggi pada benda kerja dan menyentuhkan mata pahat
(memakan) pada titik tertinggi benda (untuk mencari titik 0).
10. Mengatur tata letak pisau pahat untuk proses pemakanan atau pemerataan
benda kerja.
11. Memutar tuas yang akan menggerakan meja kerja sepanjang permukaan
benda (searah jarum jam) dengan pemakanan benda sebanyak ± 0,025 mm.
12. Memutar tuas otomatis pada mesin sebanyak ¼ putaran dari kondisi netral ke
arah kiri atau kanan sesuai dengan bagian tajamnya.
13. Sebelum menyalakan mesin sekrap, membuat bahan pendingin (pullen) yang
terbuat dari oli khusus dan air. Agar pada saat proses pemakanan benda kerja
tidak terlalu panas saat terkenak gesekan.
14. Menyalakan mesin sekrap dengan tuas untuk proses pemakanan pada benda
kerja.
15. Pada saat proses pemakanan pada benda kerja terjadi pergesekan yang
menyebabkan benda kerja tersebut menjadi panas. Oleh karena itu diberi
pendingin atau disebut pullen.
16. Matikan mesin sekrap pada saat pisau pahat tidak menyentuh benda kerja atau
sudah selesai.
17. Memutar kembali tuas otomatis ke arah netral dan mengatur kembali meja
kerja sesuai yang dinginkan.
18. Mengulang kembali langkah percobaan 9 sampai 17 sampai benda kerja
menjadi rata atau halus.
19. Pada saat sudah selesai, lepaskan benda kerja dari ragum dengan
menggunakan kunci pemutar.
20. Mengatur posisi benda kerja menjadi sejajar untuk menjalani proses
pemakanan.
21. Mengulang kembali langkah percobaan 3 sampai 18 sampai ukuran lebar
menjadi 50 mm dengan menggunakan jangka sorong.
22. Bersihkan baja ST-32 dari sisa-sisa geram dan pullen dengan menggunakan
kain lap.
23. Bersihkan juga ragum dari sisa-sisa geram dan pullen agar tidak terjadi
permukaan yang tidak rata akibat dari sisa-sisa percobaan sebelumnya.
24. Posisikan benda kerja secara vertika pada ragum dan melihat garis cekram
ragum agar benda kerja dapat naik satu garis.
25. Mengulang kembali langkah ke 5 sampai 7 agar benda kerja tetap stabil
26. Mengulang kembali langkah ke 8 sampai 9 untuk mencari titik 0.
27. Mengulang kembali langkah ke 10 sampai 17 sampai benda kerja tersebut
menjadi rata atau halus.
28. Mengemablikan posisi awal benda kerja seajar.
29. Mengulang langkah ke 24 mengukur sisi benda kerja menjadi 100 mm
dengan menggunakan jangka sorong
30. Melepaska benda kerja dari ragum dan kemudian bersihkan hingga bersih.
31. Bersihkan sisa-sisa pulen dan geram pada mesin sekrap hingga bersih.
32. Menyimpan benda kerja.
BAB V

HASIL PEKERJAAN

Gambar 5.1 Hasil panjang benda kerja setelah di shaping dari tampak atas

Gambar 5.2 Hasil lebar benda kerja setelah di shaping dari tampak atas
BAB VI

PERTANYAAN & JAWABAN

1. Jelaskan pengertian umum tentang mesin shaping ! (termasuk proses


apa aja yang dilakukan) !
Mesin shaping atau dikenal dengan mesin sekrap merupakan mesin
perkakas yang dimana digunakan untuk mengubah permukaan benda kerja
menjadi lebih rata atau halus baik beertingkat, menyudut maupun alur.
Gerakan utama yang bolak-balik berfungsi untuk merubah bentuk dan
ukuran benda kerja sesuai apa yang dikehendaki.

Proses yang dilakukan pada saat mesin sekrap adalah:


1. Membuat alur seperti v, alur ekor burung, alur pasak, dan lain-lain.
2. Meratakan benda kerja dari semua posisi (tegak, datar, miring).
3. Membentuk seperti meratakan benda kerja yang tidak rata atau tidak
beraturan.
4. Meratakan bidang baik bidang datar, tegak maupun miring.

2. Jelaskan cara men-setting benda kerja yang baik dan benar pada
ragam !
Untuk men-setting benda kerja yang baik perlu beberapa barang seperti
palu karet dan plat pengganjal. Letakkan plat pengganjal pada ragam yang
akan berguna untuk sebagai alas benda kerja agar benda kerja menjadi rata
dan lebih tinggi. Kemudian kencangkan ragum dengan menggunakan
kunci pemutar. Pastikan benda kerja tidak bergoyang dan stabil diperlukan
pemukulan benda kerja dengan menggunakan palu karet beberapa kali.
Kemudian kencangkan kembali.

3. Apa yang dimaksud panjang langkah pada mesin shaping !


Panjang langkah merupakan jarak antara mata pahat dengan benda kerja
untuk memakan atau meratakan. Pnajang langkah ini memiliki maximum
sampai 1000 mm. Oleh karena itu cocok untuk benda yang pendek dan
tidak terlalu berat.
4. Jelakan penentuan titik 0 pada proses pemakaman !
Pada saat mencari titik 0 ini, terlebih dahulu mencari permukaan benda
kerja yang lebih tinggi dan tidak rata pada permukaan benda kerja. Setelah
itu arahkan pisau pahat dengan menaikan atau menurunkan serta
menggeserkan meja kerja ke kiri maupun ke kanan sehingga pisau pahat
bisa menyentuh permukaan dari benda kerja yang lebih tinggi atau tidak
rata sehingga disebut sebagai titik 0.

5. Jelaskan pengaruh antara RPM dengan kedalaman pemakanan


terhadap padat maupun permukaan/hasil jadi benda kerja !
Pengaruh RPM (Rotatin per Minute) dengan permukaan atau hasil benda
kerja adalah jika semakin cepat RPM maka hasil pemakanan benda kerja
akan semakin halus. Tetapi kekurangannya adalah jika semakin cepat
perputarannya, maka mata pahat akan menjadi panas dan lama-kelamaan
akan tumpul maupun patah. Untuk tidak terjadi hal seperti itu maka diberi
pendingin atau pullen untuk mengurangi panas dari proses pemakanan
tersebut.
BAB VII

KESIMPULAN

Mesin sekrap merupakan mesin dengan gerak utama yang berjala maju
mundur secara horizontal maupun vertikal. Pahat yang bekerja pada saat gerakan
maju, dengan gerakan ini dihasilkan pekerjaan yang meratakan bidang alur,
membuat alur, membuat bidang bersudut, atau bertingkat dan membentuk bidang-
bidang yang tidak beraturan. Proses permesinan ini hanya dapat memotong
menurut garis lurus dengan jenis atau tipe potongan yang sama dan selalu
memotong hanya dalam satu arah, sehingga langkah balik merupakan langkah
terbuang. Mesin sekrap ini merupakan mesin yang relatif sederhana. Biasanya
digunakan untuk mengerjakan benda kerja yang jumlahnya satu atau dua buah
(sedikit) untuk benda percobaan. Selain itu mesin sekrap ini bisa diatur secara
otomatis maupun manual. Bagian yang terpeting dari mesin ini adalah bagian
badan mesin yang dimana merupakan tempat keseluruhan letak penggeraknya.
Prinsip kerja mesin sekrap ini adalah dengan gerakan berputar dari motor
yang diubah menjadi gerak lurus atau bolak balik memalui blok geser dan lengan
penggerak. Untuk posisi langkah dapat diatur dengan spindle posisi dan untuk
mengatur panjang langkah dengan bantuan blok besar. Gerakan bolak-balik atau
maju mundur ini memiliki fungsi yaitu pada saat gerakan maju berfungsi untuk
menyayat sedangkan mundur berfungsi untuk tanpa sayatan.
Alat dan bahan yang digunakan dalam pengerjaan mesin sekrap ini adalah
baja ST-32, jangka sorong, palu karet, plat penyangga, mata pahat, kunci pemutar,
kuas, coolant (pullen).
Baja ST-32 diletakkan pada ragum dengan bantuan penyannga agar
permukaan rata dan lebih tinggi. Setelah itu melihat permukaan baja ST-32 yang
tidak rata dilihat dari permukaan baja ST-32 yang lebih condong ke kiri atau
kanan dan dari situlah nanti kita bisa menentukan titik 0. Atur pahat dengan
menaikan atau menurunkan serta meggeserkan meja kerja ke kanan atau kiri
sehingga benda kerja dapat tersentuh dengan mata pahat sehingga bisa
menentukan titik 0 nya. Pada saat proses pemakanan pahat akan berputar cepat
sehingga permukaan menjadi panas sehingga membutuhkan pendingin/coolant
(pullen). Proses ini akan terus dilakukan sampai permukaan benda kerja menjadi
rata atau halus. Setelah itu ukur panjang benda kerja dengan menggunakan jangka
sorong sehingga bisa mengukur hasilnya sesuai dengan permintaan yang diminta.
Terakhir bersihkan semua peralatan dan mesin sekrap dari sisa-sisa baja yang
terpotong (geram) dan sisa-sisa pendingin (pullen) agar bersih dan dapat dipakai
kembali.

Anda mungkin juga menyukai