Anda di halaman 1dari 38

2.

1 Pengertian Mesin Sekrap

Gambar 2.1 Mesin Sekrap

Shaping Machine atau mesin skrap adalah mesin perkakas yang mempunyai gerak
utama bolak-balik horizontal dan berfungsi untuk merubah bentuk dan ukuran benda kerja
sesuai dengan yang dikehendaki, yang mengambil pemotongan berupa garis lurus. Dengan
menggerakan benda kerja menyilang jejak dari pahat ini, maka ditimbulkan permukaan yang
rata, bagaimanapun juga bentuk pahatnya. Kesempurnaan tidak tergantung pada ketelitian
dari pahat. Dengan pahat khusus, perlengkapan dan alat untuk memegang benda kerja,
sebuah mesin skrap dapat juga memotong alur pasak luar dan dalam, alur spiral, batang gigi,
tanggem, celah-T dan berbagai bentuk lain.

Pahat bekerja pada saat gerakan maju, dengan gerakan ini dihasilkan pekerjaan,
seperti:

1. Meratakan bidang & baik bidang datar, bidang tegak maupun bidang miring.
2. Membuat alur (alur pasak, alur V, alur ekor burung, dsb).
3. Membuat bidang bersudut atau bertingkat.
4. Membentuk yaitu mengerjakan bidang-bidang yang tidak beraturan.
Gambar 2.2 Hasil Pahatan

Mesin skrap dapat dipakai untuk mengerjakan benda kerja sampai sepanjang 800 mm,
berpegang pada prinsip gerakan mendatar. Pada langkah pemakaian akan menghasilkan
beram (tatal logam) dari benda kerja, panjang langkah diatur dengan mengubah jalan keliling
pasak engkol pada roda gigi penggerak, karenanya menambah atau mengurangi ayunan
engkol, pemindahan ini diatur dengan memutar poros pengatur langkah yang akan memutar
roda gigi kerucut dan menggerakan batang berulir yang mengatur penggerak blok engkol.

Mesin skrap menghasilkan permukaan-permukaan yang datar hal ini dicapai oleh
pahat yang bergerak horizontal ke depan dengan benda kerja dibawahnya tegak lurus
padanya, benda kerja tetap diam pada waktu pahat menyayat dan berpindah pada langkah
balik pahat, maka penyelesaian akhir tergantung pada bentuk pahat, kecepatan pahat
(tergantung pada jenis logam yang disekrap), dan penerapan cairan pendingin yang tepat.

2.2 Prinsip Kerja Mesin Sekrap

Mesin yang juga bisa membentuk bidang-bidang tak beraturan ini memiliki
mekanisme kerja yang cukup sederhana. Pada mesin skrap, terdapat gerakan memutar yang
bersumber dari motor yang kemudian diubah menjadi gerak lurus ataukah gerak bolak-balik
melalui blok geser serta lengan penggerak. Letak langkah dapat diatur dengan spindle posisi.
Untuk mengatur panjang langkah, gunakan bantuan blok geser. Dalam menentukan
ukuran utama mesin skrap ini, hal yang berpengaruh antara lain panjang langkah maksimum,
jarak masimum tiap gerakan meja mesin ke arah mendatar serta jarak maksimal gerak meja
ke arah vertikal atau naik-turun meja mesin.

Dalam proses penyayatan menggunakan mesin skrap, ada beberapa faktor yang ikut
berperan yaitu derajat kehalusan, kapasitas mesin, kepadatan bahan yang dikerjakan,
kekerasan bahan yang dibentuk. Jika semua faktor tersebut terpenuhi dengan baik,maka
mesin sekrap akan bekerja secara optimal dalam memahat. Adapun bentuk pahatan yang bisa
dilakukan oleh mesin sekrap antara lain:

 Pahat arah lurus kiri


 Pahat arah lurus kanan
 Pahat bentuk bengkok ke kiri
 Pahat bentuk bengkok ke kanan
 Pahat leher angsa
 Pahat bentuk ujung bulat
 Pahat bentuk segi empat
 dll

2.3 Mekanisme Kerja Mesin Sekrap

Mekanisme yang mengendalikan mesin sekrap ada dua macam yaitu mekanik dan
hidrolik. Pada mekanisme mekanik digunakan crank mechanism. Pada mekanisme ini roda
gigi utama (bull gear) digerakkan oleh sebuah pinion yang disambung pada poros motor
listrik melalui gear box dengan empat, delapan, atau lebih variasi kecepatan. RPM dari roda
gigi utama tersebut menjadi langkah per menit (strokes per minute/ SPM). Gambar skematik
mekanisme dengan sistem hidrolik. Mesin dengan mekanisme sistem hidrolik kecepatan
sayatnya dapat diukur tanpa bertingkat, tetap sama sepanjang langkahnya. Pada tiap saat dari
langkah kerja, langkahnya dapat dibalikkan sehingga jika mesin macet lengannya dapat
ditarik kembali. Kerugiannya yaitu penyetelen panjang langkah tidak teliti.

Dengan adanya elemen-elemen seperti yang dijelaskan di prinsip kerja tadi maka
dapat terjadi mekanisme sebagai berikut :

a. Tenaga dari motor penggerak disalurkan langsung ke puli yang terhubung langsung
dengan motor penggerak. Kemudian dari puli yang terhubung langsung dengan motor
penggerak disalurkan lagi ke puli yang terhubung dengan poros engkol dengan
menggunakan belt.
b. Setelah itu pada poros engkol yang terhubung dengan puli terdapat poros dengan
rangkaian roda gigi, dimana roda gigi tersebut berfungsi sebagai roda gigi pengatur
kecepatan.
c. Setelah itu di atas poros roda gigi pertama, terdapat rangkaian roda gigi II yang
berfungsi sebagai penyalur gerakan kerangkaian roda gigi yang ke III. Dimana
rangkaian roda gigi tersebut terhubung dengan roda gigi besar (roda gigi heliks) yang
berfungsi sebagai penggerak lengan ayun. Dimana ketiga rangkaian roda gigi ini
tersusun secara pararel.
d. Pada lengan ayun terdapat poros yang terhubung dengan roar gigi besar akan tetapi
tidak sesumbu, dimana pada poros tersebut terdapat pelat yang apabila poros tersebut
semakin menjauh dari sumbu maka gerakan ayun akan semakin besar dan begitupun
sebaliknya.
e. Selain itu, pada lengan ayun terdapat pula poros berulir yang tersusun melintang
(tegak lurus terhadap lengan ayun), yang berfungsi sebagai pembawa/penggerak
lengan luncur. Selain itu pada poros berulir tersebut terdapat pila roda gigi yang
berfungsi sebagai pengatur posisi langkah, serta baut pembuka dan pengunci posisi
langkah dan panjang langkah.
f. Gerakan melintang meja diatur oleh adanya poros yang terhubung dengan roda gigi,
dimana prinsip kerjanya yaitu poros mendorong roda gigi sehingga terjadi putaran
roda gigi yang menyebabkan terjadi gerakan melintang.
Gambar 2.3 Mekanisme Mesin sekrap

2.4 Cara Pengerjaan Mesin Sekrap

Berdasarkan pada mesin sekrap, mesin sekrap mempunyai pekerjaan-pekerjaanyang


biasa dilakukan oleh mesin sekrap (mesin ketam). Pekerjaan-pekerjaan tersebut adalah

1) Mengetam datar
Mengetam datar adalah gerak pahat yang menyayatnya ke arah mendatar dari
kiri ke kanan atau dari kanan ke kiri, arah gerakan pahat tersebut tergantung dari
bentuk sudut-sudut bebasnya, jika pahat tersebut berbentuk pahat kanan maka pahat
penyayatnya dimulai dari sebelah kanan ke arah kiri,tetapi jika sudut bebasnya netral
maka pahat ini dapat bergerak bebas dari kanan ke kiri atau sebaliknya.
2) Mengetam tegak
Mengetam tegak adalah gerak penyayatan pahat berlangsung dari ataske
bawah secara tegak lurus, dalam hal ini pergerakan sayatan pahat dilakukan dengan
memutar eretan pahat dengan tangan, kedudukan plat pahat pada penyayatan ini harus
dimiringkan secukupnya agar pemegang paha tidak mengenai bidang kerja dan pahat
tidak menekan benda kerja yang disekrap pada langkah ke belakang. Tebal
pemakanan hendaknya tipis saja kurang lebih 0.5 mm, pada taraf penyelesaian
pakailah pahat halus dengan sudut-sudut bebas yang kecil, usahakan agar ujung mata
pemotongnya mengenai benda kerja.
3) Mengetam sudut
Jika mengetam bagian yang bersudut maka gerak penyayatannya dilakukan
dengan memutar eretan pahat yang kedudukannya menyudut sesuai dengan besarnya
sudut yang diketam, plat-plat pahat dimiringkan secukupnya dan ditahan oleh suatu
baji (pasak) sehingga pahat tidak menggaruk permukaan benda kerja pada langkah ke
belakang.

2.5 Jenis-Jenis Mesin Sekrap

2.5.1 Mesin sekrap menurut cara Penggeraknya

a. Mesin sekrap meja


Dimana pahatnya diam ditempat dan yang bergerak maju mundur adalah
benda kerja bersama mejanya. Mesin ketam meja hanya dipergunakan untuk benda-
benda kerja yang sangat besar dan berat, karena untuk mempercepat gerak mesin
setiap setelah arah gerakannya harus dibutuhkan tenaga yang besar. Panjang meja
merupakan ukuran utama sebuah mesin sekrap.
b. Mesin sekrap kepala
Dimana benda kerja bersama mejanya diam, sedangkan pahat berserta
lengannya yang memerlukan langkah maksimum satu meter dan minimum 0.15
meter.
2.5.2 Mesin Sekrap Menurut Cara Kerjanya
a. Mesin sekrap biasa
Pada mesin ini pahat sekrap bergerak secara maju dan mundur menyayat
benda target yang ada pada meja mesin. Mesin jenis ini umum dipakai untuk produksi
dan pekerjaan serbaguna terdiri atas rangka dasar dan rangka yang mendukung lengan
horizontal. Benda kerja didukung pada rel silang sehingga memungkinkan benda
kerja untuk digerakkan ke arah menyilang atau vertikal dengan tangan atau penggerak
daya. Pada mesin ini pahat melakukan gerakan bolak-balik, sedangkan benda kerja
melakukan gerakan ingsutan. Panjang langkah maksimum sampai 1000 mm, cocok
untuk benda pendek dan tidak terlalu berat.

Gambar 2.4 Mesin Sekrap Horizontal.

b. Planer
yakni mesin yang memahat diam (menyayat) benda kerja yang ada pada meja
mesin. Gerakan yang dibangun adalah bolak-balik. Digunakan untuk
mengerjakan benda kerja yang panjang dan besar (berat). Benda kerja dipasang
pada eretan yang melakukan gerak bolak-balik, sedangkan pahat membuat
gerakan ingsutan dan gerak penyetelan. Lebar benda ditentukan oleh jarak antar
tiang mesin. Panjang langkah mesin jenis ini ada yang mencapai 200 sampai 1000
mm.
Gambar 2.5 Mesin Sekrap Planner

c. Sloting
yakni gerakan pahat secara vertical dengan cara naik dan turun. Mesin sekrap
jenis ini digunakan untuk pemotongan dalam, menyerut dan bersudut serta untuk
pengerjaan permukaan-permukaan yang sukar dijangkau. Selain itu mesin ini juga
bisa digunakan untuk operasi yang memerlukan pemotongan vertikal. Gerakan
pahat dari mesin ini naik turun secara vertikal, sedangkan benda kerja bisa
bergeser ke arah memanjang dan melintang.

Gambar 2.6 Mesin skrap vertikal


2.6 Ukuran-Ukuran Utama Mesin Sekrap

Ukuran utama sebuah mesin sekrap ditentukan oleh :

a. Panjang langkah maksimum.

b. Jarak maksimum gerakan meja mesin arah mendatar.

c. Jarak maksimum gerakan meja mesin arah vertical (naik turunnya meja).

2.7 Kegunaan Mesin Sekrap

Kegunaan umum dari mesin skrap antara lain :

a. Pembuat celah (slotter )


Terutama digunakan untuk pemotongan dalam dan menyerut bersudut serta untuk
operasi yang memerlukan pemotongan vertikal karena kedudukan yang
diharuskan untuk memegang benda kerja. Operasi dari bentuk ini sering dijumpai
pada pekerjaan cetakan, cetakan logam dan pola logam.
b. Pembuat dudukan pasak (key seater )
Dirancang untuk memotong alur pasak pada roda gigi, puli mok dan suku cadang
yang serupa. Seperti yang sudah dibahas tadi, kegunaan khususnya adalah untuk
memotong roda gigi.
2.8 Gambar Skema Mesin Sekrap

Gambar 2.7 Bagian-bagian mesin sekrap

Bagian-Bagian Utama Dari Mesin Sekrap

a. Badan mesin
Merupakan keseluruhan mesin tempat mekanik penggerak dan tuas pengatur.
b. Meja mesin
Fungsinya merupakan tempat kedudukan benda kerja atau penjepit benda
kerja. Meja mesin didukung dan digerakkan oleh eretan lintang dan eretan tegak.
Eretan lintang dapat diatur otomatis.
Meja mesin sekrap merupakan tempat untuk memegang atau menjepit benda
kerja. Di mana benda kerja tersebut dapat langsung dijepit pada meja dengan
menggunakan peralatan penjepit atau benda kerja tersebut dijepit dengan
menggunakan ragum yang dipasang diatas meja. Meja mesin dapat digerakkan naik-
turun secara vertikal maupun digerakkan ke kanan ke kiri secara mendatar. Untuk
menggerakkan meja mesin naik atau turun dapat dilakukan dengan cara pertama-tama
mengendorkan mur pengikat pada penopang meja, kemudian putar eretan meja arah
tegak dengan menggunakan tuas engkol. Apabila kedudukan meja yang diinginkan
telah tercapai, maka mur pengikatnya diketatkan kembali.
Untuk menggerakkan meja mesin dalam arah mendatar dapat dilakukan
secara manual ataupun secara otomatis. Menggerakkan meja dalam arah mendatar
secara manual dapat dilakukan sebagai berikut: putar eretan meja arah mendatar
dengan menggunakan tuas engkol. Jika tuas engkol diputar ke kanan, maka meja akan
bergerak mendekati operator. Dan sebaliknya bila tuas engkol diputar ke kiri
(berlawanan arah jarum jam) maka meja akan bergerak menjauhi operator.
Bagian-bagaian mesin yang melaksanakan gerakan meja arah mendatar secara
otomatis terdiri dari: pin eksentrik, batang pendorong, pal, rumah pal, dan roda racet
yang terdapat pada eretan meja arah mendatar. Untuk menggerakkan meja dalam arah
mendatar secara otomatis dapat dilakukan sebagai berikut.
Pada posisi netral, pal (pawl) berada di dalam rumah pal yang terletak di atas
roda racet. Untuk menggerakan meja menjauhi operator, maka pal diputar 90°
kemudian pal diturunkan sehingga masuk ke dalam celah antara gigi-gigi roda racet
dengan posisi pal ke arah depan. Dengan demikian gerakan batang pendorong akan
diteruskan ke roda racet melalui pal tersebut sehingga roda racet berputar. Dengan
berputarnya roda racet ke arah kiri maka meja mesin akan bergeser menjauhi
operator.

Gambar 2.8 Mekanisme pergerakan otomatis meja mesin


Keterangan :

1. Poros meja,
2. Roda racet,
3. Batang pendorong
4. Pal
5. Roda gigi
6. Roda gigi
7. Pin eksentris
8. Batang penghubung

Untuk menggerakkan meja dalam arah mendatar mendekati operator, pertama-tama pal
ditarik keatas dan diputar 180° lalu pal diturunkan sehingga masuk ke dalam celah antara
gigi-gigi pada roda racet dengan posisi pal menghadap ke arah belakang. Dengan demikian
gerakan batang pendorong akan diteruskan ke roda racet melalui pal. Karena pal menghadap
ke arah belakang, maka sekarang roda racet akan berputar ke arah kanan (searah jarum jam)
sehingga meja mesin akan bergeser mendekati operator.

Bila pal diputar 90° kembali, maka pal akan tertahan di dalam rumah pal di atas roda
racet, sehingga pal berada dalam posisi netral (tidak menggerakkan roda racet) dan meja pun
tidak bergeser. Posisi pal dalam keadaan netral ini digunakan jika meja akan digerakkan
secara manual dengan menggunakan tuas engkol.
c. Lengan

Gambar 2.9 Gambar lengan Sekrap

Fungsinya untuk menggerakan pahat maju mundur. Dengan diikat dengan


engkol menggunakan pengikat lengan. Kedudukan lengan di atas badan dan dijepit
pelindung lengan agar gerakannya lurus.
Lengan berada di guideway dan menghasilkan gerakan utama. Dibagian
depannya (kepala), lengan membawa Tool Slide. Pahat dipegang pada tool post yang
mempunyai posisi tetap pada engsel di clapper box. Pada saat langkah maju, clapper
ditekan oleh clapper box dengan gaya potong (tenaga potong). Pada saat langkah
mundur clapper terangkat. Dengan cara ini kerusakan pada pahat dan benda kerja
dapat dihindarkan.
Lengan mesin sekrap dipasang pada bagian atas rangka mesin. Dalam
operasinya lengan ini dapat digerakkan lurus bolak-balik (maju-mundur) pada alur
yang terdapat di bagian atas rangka mesin. Lengan digerakkan oleh mekanisme
penggerak lengan yang terdapat di bagian dalam rangka mesin yang terdiri dari:
batang ayun beralur (slotted link), blok luncur (sliding block) dan roda gigi penggerak
(bull gear).
Gambar 2.10 Mekanisme pergerakan lengan mesin sekrap

Bila mesin dihidupkan maka motor penggerak melalui puli akan memutarkan
roda gigi penggerak. Putaran roda gigi penggerak akan memutarkan blok luncur yang
terdapat di dalam alur dari batang ayun, sehingga batang ayun akan bergerak secara
berayun. Gerakan batang ayun ini akan membuat lengan mesin bergerak maju-
mundur.
Gerakan lengan mesin akan membuat pahat yang terpasang pada rumah pahat
di bagian kepala lengan juga akan bergerak maju-mundur sesuai dengan panjang
langkah lengan.
Besarnya panjang langkah dari lengan dapat diatur dengan cara memutarkan
poros pengatur langkah (stroke regulator shaft). Dengan diputarnya poros pengatur
langkah ini, maka blok luncur (sliding block) yang terdapat di dalan alur batang
ayun (slotted link) akan bergeser. Jika blok luncur bergeser menjauhi titik pusat roda
gigi penggerak (bull gear), maka langkah lengan akan semakin panjang. Dan
sebaliknya bila blok luncur digeser mendekati titik pusat roda gigi penggerak, maka
langkah lengan akan semakin pendek. Selain mesin sekrap yang digerakkan secara
mekanis seperti dijelaskan di atas, ada juga mesin sekrap yang digerakan secara
hidrolik.
d. Eretan pahat / Tool Slide

Gambar 2.11 Struktur Mesin Sekrap

Fungsinya untuk mengatur ketebalan pemakanan pahat. Dengan memutar


roda pemutar maka pahat akan turun atau naik. Ketebalan pamakanan dapat dibaca
pada dial. Eretan pahat terpasang di bagian ujung lengan dengan ditumpu oleh dua
buah mur baut pengikat. Eretan dapat dimiringkan untuk penyekrapan bidang
bersudut atau miring. Kemiringan eretan dapat dibaca pada pengukur sudut eretan.
Eretan pahat atau sering disebut support berfungsi untuk mengatur posisi
pahat dalam arah vertikal. Di mana pada eretan pahat ini terpasang rumah ayun, pelat
rumah pahat dan rumah pahat (tool post). Dengan demikian jika eretan pahat
digerakkan naik atau turun maka pahat pun yang terpasang pada rumah pahat akan
ikut bergerak naik atau turun pula mengikuti gerakan eretan pahat.
Untuk menggerakkan eretan pahat naik atau turun ini dapat dilakukan dengan
cara memutarkan handel atau roda tangan yang terdapat di bagian atas dari eretan
pahat. Jika handel eretan pahat diputar ke kanan (searah jarum jam), maka eretan akan
bergerak turun sehingga pahat pun akan bergerak turun mendekati benda kerja yang
terpasang pada meja mesin. Dan sebaliknya, bila handel diputar ke kiri (berlawanan
arah jarum jam), maka eretan pahat akan bergerak naik sehingga pahat pun akan ikut
bergerak naik menjauhi benda kerja.
Di bagian bawah tuas eretan pahat terdapat piringan skala (micrometer dial)
yang dapat digunakan untuk menentukan seberapa jauh atau berapa mm pahat
bergerak dari posisinya ketika handel diputar. Eretan pahat dapat juga diputar atau
disetel ke samping kiri atau ke samping kanan sesuai dengan kemiringan yang
dikehendaki.
e. Pengatur kecepatan
Fungsinya untuk mengatur atau memilih jumlah langkah lengan mesin per
menit. Untuk pemakanan tipis dapat dipercepat. Pengaturan harus pada saat mesin
berhenti.
f. Tuas panjang langkah
Berfungsi mengatur panjang pendeknya langkah pahat atau lengan sesuai
kanan atau kiri.
g. Tuas posisi pahat
Tuas ini terletak pada lengan mesin dan berfungsi untuk mengatur kedudukan
pahat terhadap benda kerja. Pengaturan dapat dilakukan setelah mengendorkan
pengikat lengan.
h. Tuas pengatur gerakan otomatis meja melintang.
Untuk menyekrap secara otomatis diperlukan pengaturan-pengaturan panjang
engkol yang mengubah gerakan putar mesin pada roda gigi menjadi gerakan lurus
meja. Dengan demikian meja melakukan gerak ingsutan (feeding).
i. Rumah pahat (Tool post)
Rumah pahat atau pemegang pahat merupakan tempat di mana pahat sekrap
dipasang. Salah satu ujung dari rumah pahat ini menempel pada pelat rumah pahat
dan pada ujung yang lainnya yang berbentuk tirus terdapat baut penjepit. Pemasangan
pahat dapat dilakukan dengan cara memasukkan badan atau tangkai pahat ke dalam
lubang rumah pahat, kemudian baut penjepit diketatkan sehingga pahat akan terjepit
kuat di dalam rumah pahat. Untuk memudahkan dalam pemasangan pahat, rumah
pahat ini dapat diputar atau digeser ke arah kanan atau kiri.
Gambar 2.11 Rumah pahat dan pelat rumah pahat
j. Kotak ayun
Kotak ayun atau rumah ayun merupakan tempat di mana pelat rumah pahat
dipasang dengan menggunakan engsel. Sementara itu, kotak ayun ini dipasang pada
badan eretan pahat (tool head). Kotak ayun juga dapat diputar atau disetel miring ke
kanan atau ke kiri dengan cara mengendorkan baut pengikatnya yang terpasang pada
suatu alur tembus.

Gambar 2.12 Kotak ayun


Memiringkan posisi kotak ayun ini biasanya dilakukan pada waktu
menyekrap bidang-bidang bersudut atau bidang-bidang tegak, dengan tujuan agar
pahat tidak menggesek benda kerja.

alat potong

a. Prinsip dasar Pemotongan


Pahat bergerak maju mundur, benda kerja bergerak ke arah melintang.
Pemotongan hanya terjadi pada gerak langkah maju, pada saat langkah mundur benda
kerja bergeser.
b. Bentuk Pahat Sekrap
-Pahat sekrap kasar lurus
-Pahat sekrap kasar lengkung
-Pahat sekrap datar
-Pahat sekrap runcing
-Pahat sekrap sisi
-Pahat sekrap sisi kasar
-Pahat sekrap sisi datar
-Pahat sekrap profil
-Pahat sekrap masuk ke dalam atau pahat sekrap masuk ke luar lurus
-Pahat sekrap masuk dalam atau pahat sekrap masuk ke luar diteruskan.
c. Sudut Asah Pahat
α = sudut bebas
β = sudut mata potong (baji)
γ = sudut buang
δ = sudut potong (α + β )
d. Jenis bahan pahat
- H.S.S digunakan untuk memotong material yang mempunyai tegangan tarik tinggi.
-Carbide digunakan untuk benda-benda tuangan.
2.9 Gerakan Pada Mesin Sekrap

Mesin ini dapat dipakai untuk mengerjakan benda kerja sampai dengan sepanjang
550 mm. Berpegangan pada prinsip gerakan utama mendatar, mesin ini juga disebut Mesin
Slotting Horizontal. Untuk menjalankannnya diperlukan gerakan utama, feed (langkah
pemakanan) dan penyetelan (dalamnya pemakanan).

2.9.1 Gerakan Utama atau Gerakan Pemotongan

Gerakan ini ditunjukkan oleh pahat. Ada perbedaan langkah kerja dan langkah bukan
kerja. Selama langkah kerja (gerak maju) chip akan terpotong dan selama langkah tidak kerja
(gerak mundur) pahat bergerak mundur tanpa memotong banda kerja. Kedua langkah ini
dibentuk oleh gerak lingkaran.

2.9.2 Gerakan Feed (langkah pemakanan)

Gerakan ini akan menghasilkan chip. Untuk mensekrap datar benda kerja yang
terpasang pada ragum akan bergerak berlawanan dengan pahat.

2.9.3 Penyetelan (dalamnya pemakanan)

Penyetelan ini akan menghasilkan kedalaman potong. Menyekrap mendatar dapat


dilakukan dengan gerakan pahat kebawah sedangkan untuk tegak dengan gerakan benda
kerja ke samping.

2.10 Dasar Pekerjaan Sekrap

Mesin sekrap menghasilkan permukaan-permukaan yang datar hal ini dicapai oleh
pahat yang bergerak horizontal kedepan dengan benda kerja dibawahnya tegak lurus
padanya, benda kerja tetap diam pada waktu pahat menyayat dan berpindah pada langkah
balik pahat. Sedangkan penyelesaian akhir tergantung pada bentuk pahat, kecepatan pahat
(tergantung pada jenis logam yang disekrap) dan penerapan cairan pendingin yang tepat
Beberapa cara pengerjaan sekrap antara lain adalah

2.10.1 Sekrap Datar

Yang dimaksud dengan menyekrap datar adalah bah%a gerakmenyayatnya


kearah mendatar dari kiri ke kanan atau dari kanan ke kiri, arahgerakan pahat tersebut
tergantung pada posisi pahat atau dari bentuk sudut- sudut bebasnya, jika pahat
tersebut berbentuk pahat kanan maka penyayatannya dimulai dari sebelah kanan ke
kiri dan sebaliknya.

2.10.2 Sekrap Tegak

Dalam menyekrap tegak maka gerak penyayatannya pahat berlangsung dari


atas ke arah bawah secara tegak lurus, dalam hal ini pergerakkan sayatan pahat
dilakukan dengan memutar eretan pahat dengan tangan. Tebal pemakanan hendaknya
tipis kurang lebih 0,5 mm

2.10.3 Sekrap Sudut

Jika menyekrap bagian yang menyudut maka gerak penyayatannya dilakukan


dengan memutar eretan pahat yang kedudukannya menyudut sesuai dengan besarnya
sudut yang di sekrap.

2.10.4 Sekrap Alur

Alur yang dapat disekrap adalah alur terus luar, alur terus dalam, alur
buntu. Alur yang dapat disekrap adalah alur terus luar, alur terus dalam, alur buntu.

2.11 Cara Memasang Pahat

Pahat-pahat sekrap yang besar dapat dipasang langsung pada penjepit (tool post), sedangkan
pahat-pahat yang dipasang pada tool post dengan perantaraan pemegang pahat (tool holder).
Dilihat dari bentuk dan fungsinya ada 3 macam tool holder, yaitu:
a. Tool holder lurus.
b. Tool holder bengkok (tool holder kiri atau kanan).
c. Universal tool holder, yaitu tool holder yang dapat menjepit pahat pada 5
kedudukan pahat. Dengan demikian universal tool holder lurus atau sebagai tool
holder kiri atau kanan.

Gambar 2.13 Pahat Universal

2.12 Proses Sekrap

Proses menyekrap meliputi beberapa tahap, mulai dari menjalankan mesin hingga
melakukan penyekrapan dengan jenis pahat yang digunakan. Berikut langkah proses sekrap:

a. Menjalankan mesin
Berikut ini langkah-langkah menjalankan mesin:
1. Dengan digerakkan dengan cara memutar roda pemeriksa untuk melihat
kemungkinan tertabraknya lengan.
2. Menentukan banyak langkah per menit.
3. Motor mesin dihidupkan dengan cara memasukkan tuas kopling mesin mulai
bekerja. Mencoba langkah pemakanan (feeding) dari meja, mulai dari langkah
halus sampai langkah kasar. Perhatikan seluruh gerak mesin.
4. Menghentikan kerja mesin dilakukan dengan cara melepas tuas kopling kemudian
matikan motor.
b. Proses penyekrapan

Proses penyekrapan dapat dilakukan dengan berbagai cara,

1. Penyekrapan datar
Penyekrapan bidang rata adalah penyekrapan benda kerja agar menghasilkan
permukaan yang rata. Penyekrapan bidang rata dapat dilakukan dengan cara
mendatar (horizontal) dan cara tegak (vertikal). Pada penyekrapan arah mendatar
yang bergerak adalah benda kerja atau meja kearah kiri kanan. Pahat melakukan
langkah penyayatan dan ketebalan diatur dengan menggeser eretan pahat.
2. Penyekrapan tegak
Pengaturan ketebalan dilakukan dengan menggeser meja. Pahat harus diatur
sedemikian rupa (menyudut) sehingga hanya bagian ujung saja yang menyayat
dan bagian sisi dalam keadaan bebas. Tebal pemakanan diatur tipis kurang lebih
50 mm. Langkah kerja penyekrapan tegak sesuai dengan penyekrapan yang datar.
3. Penyekrapan menyudur
Penyekrapan bidang menyudut adalah penyekrapan benda kerja
agar menghasilkan permukaan yang miring/sudut. Pada penyekrapan ini yang
bergerak adalah eretan pahat maju mundur. Pengaturan ketebalan dilakukan
dengan memutar eretan pahat sesuai dengan kebutuhan sudut pemakanan.
4. Penyekrapan alur
Menurut alur penyekrapan, mesin sekrap dapat digunakan untuk membuat alur:
a. alur terus luar.
b. alur terus dalam.
c. alur terus buntu.
d. alur terus tembus.
2.13 Mengatur Panjang Langkah dan Kedudukan Langkah

Untuk mengatur panjang langkah dan kedudukan langkah kita harus memperhatikan
sebagai berikut & Hitung langkah yang diperlukan sesuai dengan panjang benda kerja yaitu
panjang benda kerja ditambah dengan kebebasan langkah kemuka dan kebelakang.

PL = L + x + 0.5 x…………………………………………………(2.1)

Keterangan:

L = panjang benda kerja

X = kebebasan langkah kebelakang (1-12 m)

0.5 X = kebebsan langkah kemuka (+ 6 m)

Gambar 2.14 Menghitung Langkah

Jalankan mesin kemudian matikan mesin pada kedudukan pahat paling belakang.
Kendorkan mur pengikat tuas, kemudian aturlah panjang langkah
(memperpanjang/memperpendek). Dengan jalan memutar tuas B dengan engkol pemutar b
kekanan/kekiri. Bacalah pada skala langkah. Kendorkan tuas pengikat A. Aturlah kedudukan
benda kerja dengan jalan mendorong lengan penumbuk kemuka atau kebelakang. Setelah
mendapatkan langkah yang dikehendaki kencangkan kembali tuas pengikat A. Jalankan
mesin dan periksalah apakah panjang dan kedudukan langkah sudah sesuai.
2.14 Kecepatan Langkah

Langkah pemakanan yaitu langkah maju pada mesin sekrap adalah lebih lambat dari
pada langkah mundur. Hal ini disebabkan karena jarak yang ditempuh pena engkol pada
waktu maju lebih jauh dari pada jarak yang ditempuh pada waktu mundur.

Perbandingan waktu = Langkah maju = 3

Langkah mundur = 3

Jumlah perbandingan = 3 + 2 = 5

Gambar 2.15 Kecepatan Langkah

Waktu yang digunakan untuk langkah maju dalam satu menit adalah 3/5 menit.
Besar kecepatan langkah mesin yang digunakan pada waktu menyekrap ditentukan oleh

a. kekerasan pahat
b. kekerasan bahan yang disekrap
c. Panjang langkah mesin (panjang bahan yang disekrap)
2.15 Sistematika Satuan Metrik

Jika panjang langkah = L mm dan banyak langkah dalam 1 menit n jarak yang
ditempuh oleh langkah maju dalam 1 menit adalah

Ƞ α n x L / 1000 ……………………………………………………………… (2.2)

Kecepatan pemotongan atau cutting speed (Cs) = Jarak tempuh dibagi waktu.

Cs = n x L / 1000 ………………………………………………………………. (2.3)

N = Cs. 1000 /L…………………………………………………………………. (2.4)

Keterangan :
N = jumlah langkah tiap menit
L = panjang langkah (dalam mm)
Cs = kecepatan potong (cutting speed )

2.16 Sistematika Satuan Inchi

Jika panjang langkah inchi dan banyak langkah dalam 1 menit = n, maka jarak yang
ditempuh dalam 1 menit = n x L /12 kaki.

Kecepatan Potong

Cs = n x L /12, kaki = 3/5 menit ……………………. …………………………(2.5)

Kaki/ menit = 36 cs / 5L……………………………...………………………….. (2.6)

N = Cs . 12/ L ……………………………………………………………………(2.7)

Keterangan :

n = banyak langkah tiap menit

Cs = kecepatan potong / cutting speed (dalam kaki/menit)


L = panjang langkah dalam inchi

Tabel 2.1 Daftar Cutting Speed (Cs) Untuk Pahat HSS

Bahan Yang Dikerjakan Cs dalam m/ menit


Mild steel 30
Cast Iron 25
High Carbon Steel 16
Brass 70
Brouze 20
Allumunium 100
Contoh perhitungan :

Berapakah jumlah langkah yang diambil untuk menyekrap mild steel dengan pahat HSS jika
panjang langkah = 200 mm dan kecepatan potong Cs = 30 m/menit.

Perhitungan Cs = 30 m/menit, L= 200

N = 600 Cs / L

N = 600. 30 / 200

N = 90 langkah /menit

Catatan

Selain memperhatikan perhitungan diatas, dalam menentukan kecepatan langkah juga


ditentukan oleh:

a. Kehalusan yang diinginkan (Finishing)


b. Kondisi mesin (kemampuan mesin dan getaran mesin)
c. Dalam pemakanan.
2.17 Pahat Sekrap

Pahat sekrap mempunyai bermacam-macam sudut kegunaan. Sudut-sudut pahat


dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 2.16 sudut sudut pahat sekrap

1. Sudut potong (cutting angel)


2. Sudut bibir potong (lip angel )
3. Sudut bebas ujung/muka (end relif )
4. Sudut tatal belakang (back rack angel)
5. Sudut sisi sayat (side rack angel )
6. Sudut sisi bebas (side clearance)

2.18 Macam-macam Bentuk Sekrap

Bentuk-bentuk pahat disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan, lihat gambar berikut:

1. Pahat lurus kiri


2. Pahat lurus kanan
3. Pahat bengkok kiri
4. Pahat bengkok kanan
5. Pahat ujung bulat
6. Pahat ujung segi empat
7. Pahat lurus
8. Pahat leher angsa

Dengan berbagai macam pahat yang telah diketahui, gambar bentuk pahat tersebut dapat
dilihat sebagai berikut:

Gambar 2.17 Pahat Sekrap

2.19 Perawatan Mesin

Gambar 2.18 Perawatan Mesin

Perawatan adalah suatu aktivitas yang dilaksanakan untuk memelihara semua


fasilitas/ peralatan bengkel agar selalu dalam kondisi baik dan siap pakai serta terhindar dari
kerusakan yang mungkin terjadi baik yang terduga maupun yang tak terduga (makhzu, 1999).
Berdasarkan kondisi mesin maka teknik peralatan dikelompokkan pada:

a. Perawatan Preventif /Pencegahan


adalah perawatan yang dilakukan terhadap mesin guna mencegah terjadinya
kerusakan atau kemacetan pada saat diperjalanan dari pabrik ke tempat pemakai
dan selama mesin dipakai. Teknik peralatan ini umumnya dilakukan pada mesin
yang kondisinya masih baru dan baik (belum pernah rusak).
Tanda-tanda atau kondisi mesin yang memerlukan peralatan preventif adalah
1. Mesin dalam keadaan baik atau jalan semua komponen berfungsi dengan
baik.
2. Hasil produk dapat memenuhi standar yang ditentukan

Kecendrungan tindakan perawatan Preventif lebih banyak pada komponen


transmisi. Tindakan-tindakan preventif yang dapat dilakukan adalah

1. Pemeriksaan
2. Pembersihan
3. Pelumasan
4. Penggantian komonen
5. Penguncian
6. Penyetelan.

Untuk memudahkan peralatan diantara preventif dibuat program


peralatan secara

1. Memeriksa kondisi mesin dan kompenennya sebelum dipakai.


2. Membersihkanmesin sebelum dipakai.
3. Memberi oli permukaan yang bergerak, yang diberikan tanda lingkaran
bola baja.
4. Memberi oli permukaan komponen yang saling bergerak dan bergesek.
5. Menggunci dan membuat mur/baut pengikat.
6. Menyetel posisi komponen dan keulesan geraknya seperti gerakan eretan
meja,spindle,lengan.
7. Semua program peralatan rutin dijalankan setiap hari oleh pemakai
operator mesin.

Program peralatan preventif secara periodik, program tersebut seperti:

1. Memeriksa kondisi komponen dan member oli seperti:


 Bantalan
 Ulir penggerak/pengangkatan
 Roda gigi pangganti.
2. Mengganti komponen bahan yang telah habis masa pakai seperti
 oli bak roda gigi setelah 6000 jam dipakai
 Bantalan setelah 22.000 jam dipakai
 Mengganti ban setelah kedaan mengeras / pecah
b. Perawatan korektif /Pembetulan
adalah perawatan yang dilakukan terhadap mesin yang mengalami gangguan
kerusakan baik kerusakan kecil maupun kerusakan sedang. Tindakan perawatan
korektif yang harus dilakukan sebagai berikut:
1. Pemeriksaan
Memeriksa dan memastikan kerusakan komponen secara manual dan
dengan alat.
2. Membuat rencana perbaikan
3. Menulis rencana atau prosedur pelaksnaan peralatan yang mencakup
tindakan perbaikan, tenaga kerja, bahan dan alat yang diperlukan.
4. Teknik perbaikan (pembetulan, pembuatan dan penggantian) dan biaya
perbaikan.
5. Pembongkaran
6. Membongkar komponen-komponen yang terkait dengan dengan
komponen yang rusak secara berurutan mulai dari komponen baik sampai
kerusak.
7. Memeriksa dan memperbaiki, mengganti komponen yang rusak serta
membersihkan komponen yang rusak.
8. Pelumasan, melumasi komponen yang dibuka dan komponen yang telah
diperbaiki dengan gomok (khusus komponen yang telak pada kontak roda
gigi perlu diganti oli pelumasnya).
9. Pemasangan, memasang komponen-komponen pengganti atau yang telah
diperbaiki secara berturut mulai dari komponen pengganti sampai pada
komponen yang dibuka sebelumnya.
10. Uji standar
11. Menguji kedudukan dan gerakan komponen yang dipasang serta menyetel
posisi kedudukan dan keluesan geraknya. Oleh karena itu dalam
perawatan korektif terjadi tindakan dan proses membuka, memperbaiki
dan memasang komponen mesin yang dalam keadaan baik maka harus
dilakukan pekerjaan tersebut secara hati-hati, cermat, aman, dan baik.
Tindakan perbaikan yang dilakukan tidak boleh memperparah
memperbesar kerusakan. Pekerjaan yang ceroboh dan tidak menguasai
tentang mesin dalam melakukan perbaikan, pembuatan dan penggantian
akan menghasilkan pekerjaan sia-sia dan merugikan perusahaan. Oleh
karena itu, kuasailah teknik pemesinan, fabrikasi, pengerjaan plat,
gambar, elemen mesin, dan material /bahan dan beberapa fungsi
perawatan antara lain:
- Menjegah terjadinya suatu yang dapat membahayakan keselamatan
pekerja, fasilitas dan peralatan labor, dan workshop
- Meningkatkan kualitas kerja dan hasil kerja yang melibatkan
penggunaan fasilitas/peralatan labor dan workshop.
- Memeperlanjar pengerjaan dilabor dan workshop.
- Memanfaatkan sifat bertangung jawab bagi stop pemakai penggunaan
fasilatas peralatan labor dan workshop
- Melakukan tindakan perbaikan dengan kesadaran sendiri.
- Menghemat biaya operasi fasilitas peralatan labor dan workshop.
c. Perawatan berat adalah perawatan yang dilakukan terhadap mesin yang
mengalami banyak kerusakan pada komponen-komponen utamanya. Sehingga
hasil ukurannya jauh menyimpang dari ukuran standar.
d. Perawatan tersencana adalah peralatan yang dilakukan terhadap mesin yang
dibuat secara sistematis dan terencana sebelum mesin digunakan atau dipakai.

Teknik Peralatan Mesin Perawatan yang intensif sangat membantu untuk


menjaga peralatan mesin selalu dalam kondisi siap pakai, terutama jika peralatannya
dilakukan secara rutin dan benar. Penggunaan sistem peralatan yang terjadwal baik
akan menjaga peralatan atau mesin bisa bekerja secara maksimal atau
produktivitasnya maksimal atau produksinya memuaskan. Beberapa tujuan peralatan
terhadap peralatan atau mesin antara lain:

a. Merawat mesin atau peralatan sehingga selalu dalam kondisi optimal


produktivitasnya dan dapat dipercaya kualitas produksinya
b. Mencegah hal-hal yang diharapkan seperti kerusakan yang tiba-tiba terhadap
mesin peralatan pada saat beroperasi.
c. Menaikkan kemampuan mesin untuk berproduksi dengan melakukan perubahan
untuk lebih mengefisienkan kerja mesin.

Tujuan-tujuan yang diatas dapat dicapai apabila dilakukan dua bentuk


perawatan yaitu :

a. Perawatan rutin atau harian yang dilakukan selama jangka waktu perawatan yang
sudah terjadwal tetapi perawatan hendaknya tidak saja hanya dilakukan pada yang
terjadwal, sebaiknya dilakukan setiap saat. Yang dilaksanakan dalam peralatan
harian adalah
1. Sebelum memakai mesin jangan lupa memberikan oli pada katup-katup oli.
2. Mengontrol gelas ukuran oli, apakah permukaan oli sudah sesuai dengan
petunjuk mesin sekrap.
3. Sebelum memakai mesin, harus dibersihkan dahulu
4. Diharapkan dalam mengoperasikan mesin harus menurut petunjuk yang
benar, misalnya putaran yang sesuai pembebanan, banyaknya pemakaian dan
sebagainya.
5. Perawatan dan perbaikan yang terjadwal, yang terdiri dari perbaikan ringan,
perbaikan menengah, perbaikan besar-besaran.

2.20 Metode Perhitungan


a. Menghitung waktu permesinan

Waktu (t) = jarak/ kecepatan atau t = L/V............................................................ (2.8)

b. Menghitung panjang benda kerja dicekam dengan posisi melintang.


L= panjang benda + jarak bebas depan + jarak bebas belakang .......................... (2.9)
c. Menghitung waktu mesin
Dalam hal ini kecepatan terbagi 2:
1. Waktu maju (Ta)
Ta = jarak / kecepatan maju
Ta = L/ Va…….............................................................................................(2.10)
2. Kaktu mundur (Tr)
Tr = jarak / kecepatan mundur
Tr = L / Vr ....................................................................................................(2.11)
3. Waktu total permesinan
(T) = Waktu maju + Waktu mundur
(T) = Ta + Tr…………..................................................................................(2.12)
d. Jumlah langkah (Z)
Z = lebar benda +2* (lebar pahat ) / feeding ......................................................(2.13)
e. Waktu untuk satu kali penyekrapan
Th = T x Z ...........................................................................................................(2.14)
f. Jumlah meja dinaikkan ( n )
n = diameter awal - diameter akhir .................................................................... (2.15)
g. Total permesinan
T tot = Th x n ..................................................................................................... (2.16)

2.21 Langkah Penyetelan Mesin Skrap

Adapun langkah-langkah dalam penyetingan langkah mesin yaitu

a. Mesin benar-benar harus dalam keadaan off.


b. Kendorkan tuas pengunci lengan mesin.
c. Putar handle pengatur panjang langkah mesin ke kiri atau ke kanan sesuai kebutuhan
atau standar yang berlaku (putar ke kiri maka panjang langkah mesin menjadi kecil,
putar ke kanan maka panjang langkah mesin menjadi besar).
d. Kencangkan kembali mur pengunci pengatur panjang langkah mesin.
e. Kencangkan kembali baut pengunci pengatur posisi langkah mesin.
f. Sedangkan untuk pengaturan posisi langkah mesin.
g. Mesin benar-benar harus dalam keadaan OFF.
h. Kendorkan tuas pengunci lengan mesini.
Putar handle pengatur posisi langkah mesin sesuai kebutuhan, (putar kiri = posisi
langkah mesin dimajukan, putar ke kanan = posisi langkah mesin dimundurkan.
i. Kencangkan kembali baut pengunci untuk mengatur posisi langkah mesin.
2.22 Proses Sekrap

Proses menyekrap meliputi beberapa tahap, mulai dari menjalankan mesin

hingga, melakukan penyekrapan dengan jenis pahat yang digunakan. Berikut

langkah proses sekrap.

1. Menjalankan mesin
Berikut ini langkah-langkah menjalankan mesin:
a. Lengan digerakkan dengan cara memutar roda pemeriksa untuk melihat
kemungkinan tertabraknya lengan.
b. Menentukan banyak langkah per menit.
c. Motor mesin dihidupkan. Dengan cara memasukkan tuas kopling mesin mulai
bekerja. Mencoba langkah pemakanan (feeding) dari meja, mulai dari langkah
halus sampai langkah kasar. Perhatikan seluruh gerak mesin. Menghentikan kerja
mesin dilakukan dengan cara melepas tuas kopling kemudian matikan motor.
2. Proses penyekrapan
Proses penyekrapan dapat dilakukan dengan berbagai cara, berikut penjelasannya:
a. Penyekrapan datar
Penyekrapan bidang rata adalah penyekrapan benda kerja agar menghasilkan
permukaan yang rata. Penyekrapan bidang rata dapat dilakukan dengan cara
mendatar (horizontal) dan cara tegak (vertikal). Pada penyekrapan arah mendatar
yang bergerak adalah benda kerja atau meja ke arah kiri kanan. Pahat melakukan
langkah penyayatan dan ketebalan diatur dengan menggeser eretan pahat.
Adapun langkah persiapan penyekrapan bidang mendatar yaitu :
1. Pemasangan benda kerja pada ragum
2. Pemasangan pahat rata
3. Pengaturan panjang langkah pahat
4. Pengaturan kecepatan langkah pahat
5. Pengaturan gerakan meja secara otomatis
6. Setting pahat terhadap benda kerja.

Penentuan ketebalan penyayatan pahat. Untuk pemakanan banyak digunakan


pahat kasar. Besarnya feeding diambil = 1/3 dari tebal pemakanan :

1. Kedalaman pemotongan dilakukan dari eretan alat potong


2. Feeding dilakukan oleh gerakan meja
3. Meja bergeser pada saat lengan luncur bergerak mundur.

b. Penyekrapan tegak
Pengaturan ketebalan dilakukan dengan menggeser meja. Pahat harus diatur
sedemikian rupa (menyudut) sehingga hanya bagian ujung saja yang menyayat
dan bagian sisi dalam keadaan bebas. Tebal pemakanan diatur tipis ± 50 mm.
Langkah kerja penyekrapan tegak sesuai dengan penyekrapan yang datar.
Langkah kerja penyekrapan tegak sesuai dengan penyekrapan yang
datar.
1. Kedalaman pemotongan dilakukan oleh gerakan meja.
2. Feeding dilakukan oleh gerakan eretan alat potong.

c. Penyekrapan menyudut
Penyekrapan bidang menyudut adalah penyekrapan benda kerja agar
menghasilkan permukaan yang miring/sudut. Pada penyekrapan ini yang
bergerak adalah eretan pahat maju mundur. Pengaturan ketebalan dilakukan
dengan memutar ereten pahat sesuai dengan kebutuhan sudut pemakanan. Pada
penyekrapan ini yang bergerak adalah eretan pahat maju mundur. Pengaturan
ketebalan dilakukan dengan memutar ereten pahat sesuai dengan kebutuhan
sudut pemakanan :
1. Kedalaman pemotongan dilakukan oleh gerakan meja
2. Feeding dilakukan oleh eretan alat pemotong.
d. Penyekrapan alur
Menurut alur penyekrapan, mesin sekrap dapat digunakan untuk membuat
alur:
1. Alur terus luar
2. Alur terus buntu
3. Alur terus dalam
4. Alut terus tembus

Alur terus luar di antaranya adalah alur “U”, alur “V”, dan alur ekor burung.
Alur “alur U” Alur “V” Alur ekor burung. Penyekrapan alur “V” dan ekor
burung merupakan penyekrapan yang paling rumit karena memerlukan
ketekunan dan kesabaran. Prinsip pengerjaannya merupakan gabungan dari
beberapa proses penyekrapan. Berhasil atau tidaknya pembuatan alur “V” dan
ekor burung tergantung dari pengaturan eretan pahat, pengasahan sudut pahat
dan pemasangan pahatnya. Pada penyekrapan alur ekor burung atau alur “V”
yaitu :

1. Diawali dengan penyekrapan alur biasa


2. Selanjutnya memasang pahat lancip
3. Mengatur eretan pahat
4. Mengatur posisi pahat
5. Lakukan secara hati-hati dan pemakanannya harus tipis.

Alur tembus dalam umumnya untuk alur pasak pada roda gigi atau pully.
Untuk penyekrapan alur pasak memerlukan tangkai pemegang pahat (pemegang
pahat tambahan) yang memungkinkan pahat masuk ke dalam lubang yang akan
dibuat alur dalam. Penyekrapan alur pasak luar yang buntu lebih rumit karena
gerakan pahatnya terbatas. Untuk itu harus dibuat pengerjaan awal pada mesin
bor atau frais. Batas alur pasak harus di buat dengan cara membuat lubang
dengan end mill sesuai dengan ukuran lebar dan dalamnya alur. Agar pajang
langkah terbatas, maka harus diatur terlebih dahulu sesuai dengan panjang alur.
Penyekrapan dapat dilakukan bertahap apabila lebar alur melebihi lebar pahat
yang digunakan.

Anda mungkin juga menyukai