LAPORAN ILMIAH
disusun oleh:
Rizal Renaldi Leyn (1201181375)
Matthew Ewaldo Amaniputra (1201180405)
Rusdavina Romauli Siregar (1201180248)
Nurul Hikmah Sabila (1201180334)
TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
2019
A. Definisi Proses Sekrap
Mesin Sekrap (shaping machine) disebut pula mesin ketam atau serut. Mesin ini
digunakan untuk mengerjakan bidang-bidang yang rata, cembung, cekung, beralur, dll., pada
posisi mendatar, tegak, ataupun miring. Mesin Sekrap adalah suatu mesin perkakas dengan
gerakan utama lurus bolak-balik secara vertikal maupun horizontal. Prinsip pengerjaan pada
Mesin Sekrap adalah benda yang disayat atau dipotong dalam keadaan diam (dijepit pada
ragum) kemudian pahat bergerak lurus bolak balik atau maju mundur melakukan penyayatan.
Hasil gerakan maju mundur lengan mesin/pahat diperoleh dari motor yang dihubungkan
dengan roda bertingkat melalui sabuk (belt). Dari roda bertingkat, putaran diteruskan ke roda
gigi antara dan dihubungkan ke roda gigi penggerak engkol yang besar. Roda gigi tersebut
beralur dan dipasang engkol melalui tap. Jika roda gigi berputar maka tap engkol berputar
eksentrik menghasilkan gerakan maju mundur lengan. Kedudukan tap dapat digeser sehingga
panjang eksentrik berubah dan berarti pula panjang langkah berubah.
Sekrap horizontal
b) Mesin Sekrap vertikal (slotter)
Mesin Sekrap jenis ini digunakan untuk pemotongan dalam, menyerut dan bersudut
serta untuk pengerjaan permukaan-permukaan yang sukar dijangkau. Selain itu
mesin ini juga bisa digunakan untuk operasi yang memerlukan pemotongan vertical
(Gambar 9.4). Gerakan pahat dari mesin ini naik turun secara vertical, sedangkan
benda kerja bisa bergeser ke arah memanjang dan melintang. Mesin jenis ini juga
dilengkapi dengan meja putar, sehingga dengan mesin ini bisa dilakukan pengerjaan
pembagian bidang yang sama besar.
Sekrap vertikal
c) Mesin sekrap eretan (planner)
Mesin planner digunakan untuk mengerjakan benda kerja yang panjang dan besar
(berat). Benda kerja dipasang pada eretan yang melakukan gerak bolak-balik,
sedangkan pahat membuat gerakan ingsutan dan gerak penyetelan. Lebar benda
ditentukan oleh jarak antar tiang-tiang mesin. Panjang langkah mesin jenis ini ada
yang mencapai 200 sampai 1000 mm.
Jenis-jenis penyayatan
a. Permukaan (facing)
b. Alur (slotting)
c. Tangga (steps)
B. Komponen dan Elemen Mesin
I. Komponen
1. Badan mesin
Merupakan keseluruhan mesin tempat mekanik penggerak dan tuas pengatur
2. Meja mesin
Fungsinya merupakan tempat kedudukan benda kerja atau penjepit benda kerja.
Meja mesin didukung dan digerakkan oleh eretan lintang dan eretan tegak. Eretan
lintang dapat diatur otomatis
3. Lengan
Fungsinya untuk menggerakan pahat maju mundur. Lengan diikat dengan engkol
menggunakan pengikat lengan. Kedudukan lengan di atas badan dan dijepit
pelindung lengan agar gerakannya lurus
4. Eretan Pahat
Fungsinya untuk mengatur ketebalan pemakanan pahat. Dengan memutar roda
pemutar maka pahat akan turun atau naik. Ketebalan pamakanan dapat dibaca
pada dial. Eretan pahat terpasang di bagian ujung lengan dengan ditumpu oleh dua
buah mur baut pengikat. Eretan dapat dimiringkan untuk penyekrapan bidang
bersudut atau miring. Kemiringan eretan dapat dibaca pada pengukur sudut eretan
5. Pengatur kecepatan
Fungsinya untuk mengatur atau memilih jumlah langkah lengan mesin per menit.
Untuk pemakanan tipis dapat dipercepat. Pengaturan harus pada saat mesin
berhenti
Dimana:
lt = lv + lw + ln
Dimana:
f = gerak makan (mm/langkah)
c. Waktu pemotongan:
Dimana:
w = lebar benda kerja (mm)
Dimana:
a = Kedalaman potong (mm)
f = gerak makan (mm/langkah)
Gambar Ragum 1. 1
Seperti tercantum pada gambar 1.2 Ragum terletak pada meja mesin
sekrap dalam keadaan horizontal. Posisi horizontal ini disebut juga dengan
posisi normal. Seringkali proses penyekrapan menggunakan posisi ini, misalnya
dalam pembuatan balok sejajar dan sebagainya. Pada proses vertical ini
biasanya untuk pemisahan khusus. Alur meja horizontal adalah sama dengan
meja alur slot untuk permukaan meja vertical, sehingga ragum dapat dipasang.
Alur slot untuk mesin-mesin selalu standar.
Gambar 1.3 Posis vertikal
2. Klem
Klem adalah alat pencekam yang biasanya digunakan untuk mencekam benda-benda
kerja yang tidak dapat dicekam oleh ragum atau yang diharapkan memerlukan
ketelitian tinggi. Klem biasanya digunakan langsung pada meja mesin. Klem pada
saat ini terdapat dalam bermacam-macam jenis. Pada umumnya klem yang digunakan
seperti gambar berikut:
3. Blok V
4. Blok siku
Blok siku hamper selalu digunakan sebagai alat bantu pencekaman pada
mesin-mesin perkakas. Blok siku dapat dipasang seperti gambar . Blok siku dibuat
dengan tingkat kepersisian tinggi pada tegak lurusnya.
Pemotongan tegak
Kedalaman pemotongan dilakukan oleh gerakan meja dan feeding dilakukan oleh
gerakan eretan alat potong.
Pemotongan menyudut
Kedalaman pemotongan dilakukan oleh gerakan meja dan feeding dilakukan oleh
eretan alat potong.
Penyetingan mesin
Menurut material penyusunnya, jenis pahat sekrap yaitu pahat hss dan karbida. High
speed steel (HSS) adalah perkakas yang tahan terhadap kecepatan kerja yang tinggi dan
temperatur yang tinggi juga dengan sifat tahan softening, tahan abrasi, dan tahan breaking.
HSS merupakan peralatan yang berasal dari baja dengan unsur karbon yang tinggi. Pahat HSS
ini digunakan untuk mengasah atau memotong benda kerja. Beberapa unsur yang membentuk
HSS antara lain Tungsten/wolfram (W), Chromium (Cr), Vanadium (V), Molydenum (Mo),
dan Cobalt (Co). Kekerasan permukaan HSS dapat ditingkatkan dengan melakukan pelapisan.
Material pelapis yang digunakan antara lain tungsten karbida, titanium karbida, dan titanium
nitride, dengan ketebalan pelapisan 5~8 μm. Pahat jenis ini mampu mempertahankan kekerasan
pada suhu moderat dan digunakan secara luas untuk mata bor, pahat bubut, dan tap. Selain itu
harganya juga relatif murah. Pahat karbisa (HCS), pahat ini dibuat dari campuran antara
karbida dan kobalt. Karbida mendapatkan kekerasan mereka dari biji-bijian tungsten dan
ketangguhan mereka dari ikatan ketat yang dihasilkan oleh aksi penyemenan dari logam
tersebut. Kekerasannya sekitar 90 HRC. Ketahanan aus dan ketangguhan (resistensi shock) dari
karbida dapat diubah dengan memvariasikan jumlah kekerasan kobalt. Pahat jenis ini lebih
unggul dibandingkan dengan pahat HSS, karena pahat ini memiliki ketangguhan dan ketahanan
terhadap abrasi serta keausan. Selain itu, resistensi terhadap deformasi termal/perubahan
bentuk karena panas, juga cukup baik. Oleh karena itu, harga pahat jenis ini juga relatif mahal.
Pahat HSS biasanya untuk mengerjakan material baja umum atau besi biasa, sedangkan untuk
material baja dengan kekerasan diatasnya lebih tepat menggunakan pahat carbide.
Untuk mengatur panjang langkah dan kedudukan langkah kita harus memperhatikan sebagai
berikut:
1. Hitung langkah yang diperlukan sesuai dengan panjang benda kerja yaitu panjang
benda kerja ditambah dengan kebebasan langkah kemuka dan kebelakang. Dapat
dirumuskan sebagai berikut
PL = L + x + ½ x L = panjang benda kerja
x = kebebasan langkah kebelakang (1 –
12m) ½ x =kebebsan langkah kemuka (+ 6
mm)
2. Jalankan mesin kemudian matikan mesin pada kedudukan pahat paling belakang.
3. Kendorkan mur pengikat tuas B kemudian aturlah panjang langkah (memperpanjang
/ memperpendek).
4. Dengan jalan memutar tuas B dengan engkol pemutar b kekanan / kekiri. Bacalah pada
skala langkah.
5. Kendorkan tuas pengikatA. Aturlah kedudukan benda kerja dengan jalan mendorong
lengan penumbuk kemuka atau kebelakang.
6. Setelah mendapatkan langkah yang dikehendaki kencangkan kembali tuas pengikat A.
Jalankan mesin dan periksalah apakah panjang dan kedudukan langkah sudah sesuai.
Dalam pencekaman alat potong atau pahat, hal yang terpenting adalah pahat dicekam
sekuat mungkin karena pahat adalah bagian yang sering mengalami benturan dengan benda
kerja.
Langkah-langkah untuk mengubah posisi pahat adalah :
1. Pahat dipasang pada rumah ayunan kira-kira 30 sampai 40 mm keluar dari rumah
ayunan karena pada posisi ini pahat cukup kuat untuk menahan beban.
2. Ada sedikit perbedaan antara pahat unutk sekrap langkah panjang dan pendek. Untuk
“Sekrap Langkah panjang”, pahat harus diletakkan agak miring terhadap benda kerja
(kira-kira sudut kemiringannya 50) seperti pada gambar dibawah ini.
Hal ini dimaksudkan untuk mencegah agar pahat tidak menghalami
kerusakan atau mungkin bisa patah kerena pahat menjadi lentur. Sedangkan untuk
sekrap langkah pendek, pahat harus diletakkan tegak lurus benda kerja seperti pada
gambardibawah ini.
3. Setelah mengatur posisi pahat, naikkan meja dengan perlahan sampai pahat mendekati
benda kerja, tapi jangan samapi menyentuh benda kerja dulu.
4. Kemudian nyalakan mesin, periksa dan lihat apakah sudah terpasang dengan baik, jika
ada ketidak pas an segera dibenahi.
5. Setelah itu matikan mesin. Aturlah skala spindle pada posisi nol naikkan meja sampai
menyentuh benda kerja. Setelah semua siap, baru mesin sekrap bisa dioperasikan
dengan posisi pahat yang didinginkan.
B. Kesimpulan
Mesin sekrap adalah mesin perkakas yang memiliki gerak utama maju mundur
baik vertikal maupun horizontal untuk mengubah bentuk dan ukuran benda kerja.
Mesin sekrap berfungsi untuk mengubah permukaan benda kerja dari permukaan
rata menjadi permukaan berpola atau sebaliknya.
Dalam proses pekerjaan meyekrap perlu memperhatikan posisi pahat, benda kerja,
panjang langkah dan juga kecepatan makan.
C. Daftar pustaka
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/52301/Chapter%20II.pdf?sequ
ence=3&isAllowed=y
https://www.academia.edu/14995367/PROSES_SEKRAP_PROSES_SEKRAP_SHA
PING_SHAPING
https://www.slideshare.net/alenpepa14/penting-skaliaaaa
https://abynkverbeck.wordpress.com/2012/03/08/shaping/
https://an-tika.blogspot.com/2012/01/kapan-menggunakan-pahat-hss-atau.html
http://nyebar-berkah.blogspot.com/2012/11/macam-macam-pahat-bubut.html
http://mahadibyalaksana.blogspot.com/2017/11/pengertian-mesin-sekrap.html
https://novrizalbinmuslim23.files.wordpress.com/2014/02/mengenal-proses-
permesinan.pdf
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132310886/pendidikan/(PPt)+Materi+4.+Proses+Sek
rap+(Shaping).pdf
http://desainmanufaktur.bayuwiro.net/index.php/2016/01/06/sekrap-shaping-
processes-tooling/