Anda di halaman 1dari 23

7

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Mesin Sekrap (shaping machine)

Mesin sekrap (shaping machine) biasa disebut sebagai mesin ketam

atau serut. Mesin ini digunakan untuk melakukan pengerjaan bidang-bidang

yang rata, cembung, cekung, beralur, dan lain-lain pada posisi mendatar,

tegak, ataupun miring. Yang mana pada proses ini mesin sekrap (shaping

machine) dibantu oleh pahat sebagai alat potongnya untuk memakan benda

tersebut.

Menurut Rhamadan dan Hamsi Alfian (2013 : 147) Mesin sekrap

adalah mesin perkakas yang mempunyai gerak utama bolak-balik dan

berfungsi untuk merubah bentuk dan ukuran benda kerja sesuai dengan yang

dikehendaki. Prinsip kerja mesin sekrap ini adalah benda kerja yang disayat

atau dipotong dalam keadaan diam atau tidak bergerak (dijepit pada ragum)

kemudian pahat bergerak lurus bolak-balik atau maju mundur untuk

melakukan penyayatan. Hasil gerakan maju mundur lengan mesin/pahat

diperoleh dari motor yang dihubungkandengan roda bertingkat melalui

sabuk (belt). Dari roda bertingkat, putaran diteruskan ke roda gigi dan

dihubungkan ke roda gigi penggerak. Roda gigi tersebut beralur dan

dipasang engkol melalui tap. Jika roda gigi berputar maka tap engkol

berputar eksentrik menghasilkan gerakan maju mundur lengan. Kedudukan

tap dapat digeser sehingga panjang eksentrik berubah dan berarti panjang

langkah akan berubah (Widarto dkk: 2008: 268)


8

1. Jenis-jenis mesin sekrap

a. Mesin sekrap datar (horizontal)

Mesin sekrap datar ini dipakai untuk produksi dan melakukan

perkerjaan serbaguna terdiri atas rangka dasar dan rangka yang

mendukung lengan horizontal.Pada mesin ini pahat melakukan

gerakan bolak-balik secara horizontal, sedangkan benda kerja dalam

keadaan diam atau dijepit pada ragum.Pada penggunaan mesin

sekrap jenis horizontal ini cocok untuk pengerjaan benda pendek dan

tidak terlalu berat.

Mesin Sekrap Onak yang akan dilakukan perbaikan seperti

pada gambar:

Gambar 1. Mesin Sekrap Horizontal

(Sumber : Laboratorium Prduksi Teknik Mesin FT-UNP)

b. Mesin sekrap vertikal (slotter)


9

Mesin sekrap vertical (slotter) ini merupakan mesin sekrap

yang digunakan untuk pemotongan dalam pembuatan alur pada

lubang, menyerut, dan bersudut serta untuk mengerjakan permukaan-

permukaan yang sukar dijangkau.Gerakan pahat pada mesin sekrap

ini adalah naik turun secara vertical, sedangkan benda kerja bisa

bergeser kearah memanjang atau melintang. (Widarto dkk: 2008:

268)

Mesin Sekrap Vertikal (slotter) terlihat seperti pada gambar

dibawah ini :

Gambar 2. Mesin Sekrap Vertikal (slotter)


(Sumber: Laboratorium Produksi Teknik Mesin FT-UNP)
10

2. Mesin Sekrap Onak Type L-350 No. M3 2404

Mesin Sekrap Onak Type L-350 No.M3 2404 merupakan salah

satu mesin sekrap yang digunakan di Laboratorium Produksi Teknik

Mesin FT-UNP untuk menunjang dan mengembangkan keterampilan

serta kemampuan dari mahasiswa jurusan teknik mesin FT-UNP dalam

kegiatan pratikum.Mesin sekrap ini termasuk ke dalam mesin sekrap

berjenis horizontal yang mana gerakan makannya adalah maju mundur

atau bolak-balik.

Proses pemakannya dibantu oleh pahat, pahat akan bergerak

maju mundur sedangkan benda kerja akan tetap diam pada saat pahat

menyayat dan berpindah pada langkah balik pahat. Sedangkan

penyelesaian akhir tergantung pada bentuk pahat, kecepatan pahat

(tergantung pada jenis bahan yang disekrap) dan penerapan cairan

pendingin yang tepat. Mesin Sekrap Onak Seperti gambar dibawah ini:

Gambar 3. Mesin Sekrap Onak Type L-350 No.M3 2404


(Sumber: Laboratorium Produksi Teknik Mesin FT-UNP)
11

3. Bagian-bagian Mesin Sekrap

Bagian-bagian mesin sekrap dapat dilihat pada gambar dibawah

ini:

Gambar 4. Bagian Utama Mesin Sekrap


(Sumber: Widarto dkk: 2008)

a. Badan Mesin

Badan mesin merupakan bentuk keseluruhan mesin dan

sebagai tempat mekanik penggerak dan tuas pengatur.

b. Meja Mesin

Meja mesin adalah komponen yang berfungsi sebagai tempat

kedudukan benda kerja atau ragum. Meja mesin didukung dan

digerakan oleh eretan melintang dan eretan tegak.Dimana kedua

eretan ini memiliki fungsinya masing-masing. Eretan melintang

berfungsi untuk menggerakan meja mesin secara melintang dan


12

digerakan dan diatur secara otomatis, sedangkan eretan tegak untuk

menaik dan menurunkan meja mesin.Pada meja mesin terdapat

sebuah ragum yang berfungsi sebagai pencekam atau pemegang

benda kerja.

Bentuk Meja dan Ragum Mesin Sekrap dapat dilihat pada

gambar dibawah ini:

Gambar 5. Meja dan Ragum Mesin Sekrap


(Sumber: Laboratorium Produksi Teknik Mesin FT-UNP)

c. Lengan

Lengan pada mesin sekrap berfungsi untuk menggerakan

pahat secara maju-mundur atau bolak balik.

Bentuk Lengan Mesin Sekrap Onak dapat dilihat pada

gambar dihalaman berikut ini:


13

Gambar 6. Lengan Mesin Sekrap


(Sumber: Laboratorium Produksi Teknik Mesin FT-UNP)

d. Eratan Pahat

Eretan pahat ini berfungsi untuk menaik turunkan pahat yang

akan mengatur ketebalan penyayatan pahat terhadap benda kerja.

Dieretan pahat ini terdapat rumah pahat (tool post) yang berfungsi

sebagai kedudukan pahat pada mesin sekrap.

Eretan Pahat Mesin Sekrap seperti gamabar dibawah ini:


14

Gambar 7. Eretan Pahat dan Tool Post


(Sumber: Laboratorium Produksi Teknik Mesin FT-UNP)

e. Tuas Pengatur Langkah

Berfungsi untuk mengatur panjang pendeknya langkah pahat

dan lengan mesin agar sesuai dengan panjang benda kerja.

Bentuk Tuas Pengatur Langkah Mesin Sekrap Onak seperti

gambar dibawah ini:

Gambar 8. Tuas Pengatur Langkah


(Sumber:Laboratorium Produksi Teknik Mesin FT-UNP)

f. Pengatur Kecepatan

Pengatur kecepatan berfungsi untuk mengatur atau memilih

jumlah langka mesin yang akan digunakan untuk melakukan

penyayatan pada benda.

Bentuk Tuas Pengatur Kecepatan Mesin Sekrap Onak seperti

gambar dihalaman berikut ini:


15

Gambar 9. Pengatur Kecepatan


(Sumber:Laboratorium Produksi Teknik Mesin FT-UNP)

g. Tuas Pengatur Gerakan Otomatis Meja Melintang

Tuas ini berfungsi untuk mengatur meja agar meja dapat

digerakan atau bergeser otomatis sehingga benda kerja dapat tersayat

(feeding) secara otomatis (continue). (Widarto dkk: 2008: 270)

Bentuk Tuas Pengatur Gerakan Otomatis Meja Melintang

seperti gambar dibawah ini:

Gambar 10. Tuas Pengatur Gerakan Otomatis Meja Melintang


(Sumber:Laboratorium Produksi Teknik Mesin FT-UNP)
16

4. Prinsi Kerja Mesin Sekrap Onak Type L-350

Prinsip keja dari mesin sekrap adalah tenaganya bersumber dari

motor listrik, kemudian putaran motor listrik diteruskan ke poros

penggerak manual menggunakan pulley dan belt, pada poros tersebut

terdapat roda gigi yang berpasangan dengan roda gigi pada poros

utama. Kemudia roda gigi itu akan meneruskan putaran ke engkol

karena terhubung oleh satu poros. Dan selanjutnya engkol akan

dihubungkan dengan lengan ayun yang dapat bergerak bolak-balik.

Kecepatan potong (cutting speed) yang terdapat pada mesin

sekrap dinyatakan dalam satuan m/menit. Kecepatan ini di pengaruhi

oleh dua faktor yaitu kekerasan dari bahan yang akan dipotong dan

jenis alat potong (pahat) yang digunakan.

Mesin sekrap ini dapat melakukan penyayatan pada benda kerja

sepanjang 800 mm. pada saat melakukan penyayatan akan

menghasilkan geram dari benda kerja, panjang langkah dapat diatur

dengan mengubah jalan keliling pasak engkol pada roda gigi penggerak,

dengan adanya penambahan atau pengurangan ayunan engkol,

pemindahan ini diatur pada poros pengatur mesin yang terdapat pada

bodi mesin yang akan memutar roda gigi kerucut dan menggerakan

batang belulir yang mengatur penggerak blok engkol.


17

5. Sistem Kerja Kopling Pada Mesin Sekrap

Kopling adalah suatu sistem kerja pada mesin sekrap yang

berfungsi sebagai penghubung dan pemutus putaran dari motor menuju

poros utama (penggerak) yang akan dihubungan ke lengan potong pada

mesin sekrap. Prinsip kerjanya adalah putaran yang bersumber dari

motor listrik diteruskan keporos penggerak manual menggunakan

pulley dan belt, kemudian diteruskan keporos bagian tengah dimana

pada bagian tengah ini terdapat system kopling yang berfungsi sebagai

pemutus dan penghubung putaran sebelum menuju ke engkol. Setelah

engkol putaran diteruskan menuju lengan penggerak, yang mana

gerakan utamanya adalah bolak-balik. ketika handle kopling didorong

maka putaran akan terhubung dan ketika handle ditarik maka putaran

yang menuju poros utama akan terputus atau terhenti. Namun dalam

kondisi saat ini, kopling tidak dapat digunakan atau dalam keadaan

rusak. Ketika handle didorong kopling tidak bisa terhubung ke rumah

kopling dikarenakan bantalan kopling dan rumah kopling telah aus,

sehingga mengakibatkan lengan ayun (potong) tidak dapat bergerak

melakukan gerakan maju mundur atau bolak-balik.


18

Bagian-bagian komponen kopling pada Mesin Sekrap Onak dapat

dilihat pada gambar dibawah ini:

Kompling pada mesin sekrap onak type L-350 No. M3 2404.

1. Clutch Clover 4. Garpu


Pembebas

2. Pelat Kopling
5. Bantalan
Pembebas

3. Flywheel 6. Pasak

Gambar 11. Kopling Mesin Sekrap Onak type L-350


(Sumber:Laboratorium Produksi Teknik Mesin FT-UNP)

1. Garpu Pembebas/Handle Pendorong

Alat ini berupa tuas yang berfungsi untuk menggerakkan

bantalan pembebas. Garpu Pembebas berfungsi sebagai

penghubung antara gerakan mesin ke lengan pemotong.


19

2. Bantalan Pembebas

Bantalan pembebas ini dipasang pada penahan bantalan poros

kopling. Bantalan ini dapat bergerak secara aksial pada tempatnya.

Gerakan mendekati kopling akan menekan pegas difragma atau

tuas pengungkit pelat penekan kopling yang akan memutus

pemindahan daya. Pada kedudukan normalnya, bantalan pembebas

ini tidak akan menekan pegas diafragma atau tuas pengungkit.

3. Clutch Cover ( Rumah Kopling )

Clutch cover melekat pada fly wheel yang berfungsi sebagai

tempat dudukan dan juga penutup atau rumah bagi komponen

kopling yang terdapat didalamnya, seperti kampas kopling, pegas

penekan, dan plat penekan.

4. Pelat kopling

Pelat kopling berfungsi untuk memindahkan tenaga putar

dengan lembut tanpa selip dari rangkaian tutup kopling ke poros

keluaran kopling.

5. Fly wheel

Fly wheel atau roda gila berfungsi sebagai tempat melekatnya

rumah kopling.
20

6. Pasak

Pasak berfungsi sebagai penahan antara bantalan pembebas

dengan kopling agar gerakan bisa ditranfer atau diputus.

6. Kelistrikan Pada Mesin Sekrap

Sistem kelustrikan mesin adalah rangkaian energi listrik yang

dibuat untuk membantu menghidupkan mesin dan mempertahankan

proses kerja mesin secara efisien. Dengan kata lain, dengan

adanya kelistrikan pada mesin maka sebuah mesin bisa hidup

(menghasilkan putaran) dengan lembut dan berkelanjutan.

Bagian-bagian komponen Kelistrikan Mesin Sekrap Onak dapat

dilihat pada gambar dibawah ini:

1. MCCB 3.Circuit
Breaker

2. Terminal 4. Suplay
Block Arus/Inpu
circuit t

Gambar 12. Kelistrikan Mesin Sekrap Onak type L-350


(Sumber:Laboratorium Produksi Teknik Mesin FT-UNP)
21

1. Pemutus Sirkuit / Circuit Breaker

Pemutus sirkuit (Circuit Breaker) adalah sakelar listrik yang

dioperasikan secara otomatis yang dirancang untuk melindungi

sirkuit listrik dari kerusakan yang disebabkan oleh kelebihan arus

dari kelebihan beban atau korsleting. Fungsi dasarnya adalah untuk

mengganggu aliran arus setelah kesalahan terdeteksi. Tidak seperti

sekering, yang beroperasi sekali dan kemudian harus diganti,

pemutus sirkuit dapat direset (baik secara manual atau otomatis)

untuk melanjutkan operasi normal.

2. Suplay Arus / Input

Suplay Arus ini berfungsi cukup penting yakni menyediakan

arus listrik yang akan digunakan untuk menghidupkan mesin sekrap.

3. MCCB (Mold Case Circuit Breaker )

MCCB merupakan salah satu alat pengaman yang dalam

proses operasinya mempunyai dua fungsi yaitu sebagai pengaman

dan sebagai alat untuk penghubung. Jika dilihat dari segi pengaman,

maka MCCB dapat berfungsi sebagai pengaman gangguan arus

hubung singkat dan arus beban lebih. Pada jenis tertentu pengaman

ini, mempunyai kemampuan pemutusan yang dapat diatur sesuai

dengan yang diinginkan.


22

4. Terminal Block Circuit

 Terminal Block adalah Suatu tempat berhentinya arus listrik

sementara,yang akan dihubungkan ke komponen yang

lain/Komponen Outgoing.

Dalam Pembuatan panel listrik, Terminal Block Circuit

termasuk salah satu komponen utama. Sebab memiliki manfaat yang

besar. Didalam terminal ada incoming dan Outgoing yang

fungsinya :

Incoming adalah Konektor arus masuk dan Outgoing adalah

Konektor arus keluar.

B. Pengertian Maintenance

Maintenance adalah suatu aktivitas yang dilaksanakan untuk

memelihara fasilitas atau peralatan labor atau bengkel agar selalu dalam

kondisi baik dan siap pakai serta terhindar dari kerusakan yang mungkin

terjadi, baik yang terduga maupun yang tidak terduga. (Suarman makzu,

1999 : 15). Perawatan yang terpelihara sangat membantu menjaga peralatan

atau komponen mesin selalu dalam kondisi baik dan siap pakai, terutama

perawatan yang dilakukan secara rutin dan benar. Penggunaan system

perawata rutin dan benar akan menjaga peralatan atau mesin bisa bekerja

secara maksimal atau produk dihasilkan memuaskan. Beberapa tujuan


23

perawatan terhadap peralatan atau mesin seperti yang diungkapkan Supandi

(1995 : 4) antara lain :

1. Merawat mesin atau peralatan sehingga selalu dalam kondisi yang

optimal produktifitasnya dan dapat di percaya kualitas produksinya.

2. Mencegah hal-hal yang tidak diharapkan seperti kerusakan yang tiba-

tiba terhadap mesin atau peralatan saaat beroperasi.

3. Untuk menjamin kesiapan operasi dari seluruh peralatan yang

diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu.

C. Tujuan Maintenance

Pada umumnya setiap kegiatan perawatan pasti mempunyai

tujuan.Dan secara umum tujuan dari perawatan adalah unutk menjaga

kondisi mesin agar dapat berfungsi sesuai dengan fungsinya.

Menurut Abdul aziz dan Yufrizal (1993 : 3) tujuan perawatan yang

utama dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Untuk memperpanjang usia kegunaan aset (harta benda). Hal ini sangat

dibutuhkan untuk menjamin kesediaan optimum peralatan atau mesin

yang dipasang untuk produksi, sehingga memungkinkan mendapatkan

laba investasi semaksimal mungkin.

2. Untuk menjamin kesiapan operasi dari seluaruh peralatan yang

diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu, misalnya unit cadangan,

unit pemadam kebakaran, dan sebagainya.

3. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut.


24

D. Teknik Maintenance

1. Perawatan Preventif (pencegahan)

Menurut Ebeling (dalam Yugowati Praharsi dkk, 2015 : 60)

Preventif maintenance merupakan pemeliharaan yang dilakukan secara

terjadwal, umumnya secara periodik, dimana seperangkat tugas

pemeliharaan seperti inspeksi dan perbaikan, penggantian, pembersihan,

pelumasan, penyesuain dan penyamaan dilakukan.

Umumnya semua jenis kegiatan perawtan maupun perbaikan

selalu di dahului dengan usaha pencegahan, yang mana artinya semua

peralatan dan mesin harus dirawat sebelum mengalami

kerusakan.Maksud dari kerusakan itu sendiri adalah sebuah kondisi atau

keadaan yang dapat mengakibatkan menurunya kualitas dan kuantitas

produksi mesin atau peralatan tersebut.Perwatan preventif adalah

perawatan yang dilakukan terhadap mesin yang berada dalam keadaan

baik atau jalan. (Suarman Makhzu,1999 : 17).

Tanda-tanda atau kondisi mesin yang memerlukn perawatan

preventif adalah :

a. Mesin masih dapat beroperasi dengan baik.

b. Semua komponen berfungsi dengan baik.

c. Hasil produksi yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan atau

dalam standar.
25

d. Kompoen-komponen yang ada pada mesin lengkap dan berfungsi

dengan baik.

Aktifitas perawatan preventif dapat dilakukan dengan beberapa cara :

a. Perwatan preventif secara rutin, yaitu perawatan yang dilakukan

terhadap mesin secara rutin atau terus menerus, baik sebelum

digunakan atau sesudah digunakan.

b. Perwatan preventif secara periode, yaitu perawatan yang dilakukan

terhadap mesin secara berkala disusun menurut jadwal tertentu dalam

satu kali sebulan atau satu kali enam bulan menurut jam pemakaian.

c. Perawatan preventif terencana, perawatan yang dilakukan sesuai

dengan program perawatan yang telah disusun sebelum mesin di

operasikan oleh pabrik pembuat mesin dan industri pemakai mesin.

Tindakan perawatan preventif yang dapat dilakukan dengan cara :

a. Pemeriksaan

Tindakan pemeriksaan adalah kegiatan untuk memastikan

seluruh komponen mesin bekerja dengan baik.

b. Pembersihan

Pemebersihan mesin atau membersihkan mesin dan membuang

kotoran serta bram sehingga membuat mesin tersebut berada dalam

konsidi bersih dan terhindar dari kerusakan.

c. Pelumasan
26

Tindakan pelumasan dilakukan dengan cara memberikan oli

atau pelumas pada bagian tertentu dari mesin yang bergerak berserta

komponen-komponenya. Tindakan pelumasan bertujan untuk :

1) Mencegah karatan.

2) Mencegah terjadinya keausan.

3) Mengurangi gesekan antar komponen.

d. Penggantian

Penggantian yang dilakukan adalah penggantian komponen

dan oli serta air pendingin yang telah habis masa pakai.

e. Penguncian

Penguncian ini dilakukan untuk pengerasan mur pengunci pada

mesin, sehingga terhindar dari kerusakan.

f. Penyetelan

Penyetelan dilakukan untuk menempatkan mesin pada posisi

standar, sehingga kedudukan mesin tidak berubah untuk produk yang

standar.

2. Perawatan Korektif

Perawatan korektif adalah perawatan yang dilakukan terhadap

mesin yang mengalami gangguan kerusakan kecil maupun kerusakan

sedang.Perawatan korektif ditujukan unutk memperbaiki bagian

mesin/komponen yang mengalami kerusakan, sehingga mesin dapat

difungsikan kembali.Perbaikan dapat berupa penggantian, pemebetulan


27

dan pembuatan komponen. Aktifitas-aktifitas perawatan korektif dapat

dilakukan dengan dua cara yaitu :

a. Perawatan korektif kecil/sedang

Perawatan korektif kecil/sedang adalah perawtaan mesin

dengan memperbaiki komponen yang rusak ringan.Perawatan korektif

ringan biasanya dilakukan pada komponen-komponen bagian luar dan

mudah dijangkau.Kerusakan sedang biasanya pada komponen-

komponen bagian dalam mesin dan sulit untuk dijangkau, sehingga

memerlukan pembongkaran pada komponen-komponen bagian

luarnya.

Tindakan perawatan korektif yang dapat dilakukan adalah :

1) Memeriksa kerusakan mesin, yaitu memastikan atau mengecek

lokasi tata letak dan nama komponen yang rusak.

2) Membuat rencana perbaikan, yaitu menyusun rencana perbaikan

yang meliputi prosedur perbaikan. Seperti menentukan tindakan

perbaikan, urutan pembongkaran, kebutuhan perbaikan, tenaga

kerja dan biaya perbaikan.

3) Pembongkaran, yaitu melepaskan komponen yang rusak dengan

komponen yang berhubungan.

4) Membersihkan, memeriksa dan memisahkan komponen.

5) Memperbaiki, membuat, atau mengganti komponen yang rusak.


28

6) Memasang, mengunci, menyetel komponen pengganti yang telah

diperbaiki.

7) Menguji gerakan komponen utama yang telah terpasang secara

manual dan otomatis dengan beban atau tanpa beban.

8) Uji jalan mesin.

b. Perawatan berat (overhaul)

Perwatan berat yaitu memperbaiki mesin yang mengalami

kerusakan berat sehingga membuat kondisinya tidak bisa

dioperasiakan dan kualitas hasil produksi menyimpang dari ukuran

standar. Proses perbaikan membutuhkan waktu yang lama, seluruh

komponen mesin dibongkar, maka mesin perlu di non aktifkan.

Tindakan-tindakan yang dilakukan dalam kegiatan korektif

berat adalah :

1) Memeriksa mesin dan komponen yang rusak untuk memastikan

kerusakan yang terjadi.

2) Membuat rencana perbaikan seperti : menyusun urutan

pembongkaran, urutan tindakan perbaikan, urutan pemasangan,

jumlah tenaga kerja, dan biaya perbaikan.

3) Membongkar komponen-komponen yang rusak dan terkait.

4) Memperbaiki komponen-komponen yang rusak.

5) Memasang kembali komponen-komponen yang telah diperbaiki

dan dibongkar sebelumnya.


29

6) Melakukan uji standar atau uji jalan dari komponen-komponen

yang sudah diperbaiki baik secara manual maupun secara otomatis

dengan beban atau tanpa beban.

Anda mungkin juga menyukai