Oleh
Nama :
NIM :
Kelas/ Kelompok :
Asisten :
II Tujuan
- Mendemonstrasikan pemisahan suatu campuran.
- Menguji beberapa teknik pemisahan berdasarkan sifat fisik masing-masing
komponen.
- Memisahkan campuran homogen dengan teknik destilasi.
III Pendahuluan
III.1Material Safety Data Sheet (MSDS)
3.1.1 Akuades (H2O)
Akuades dengan rumus molekul H2O zat cair yang tidak memiliki warna
serta bau, memiliki pH netral (pH 7) dengan berat molekul 18g/mol. Akuades
memiliki titik didih 100°C dan titik leleh 0°C. Akuades memiliki tekanan uap
sebesar 17.535 mmHg dengan massa jenis 0.9823 g/mL. Akuades tidak berbahaya
(LabChem,2020).
3.1.2 Metanol (CH3OH)
Metanol dengan rumus molekul CH3OH merupakan zat cair yang tidak
memiliki warna dan memiliki bau hampir sama dengan alkohol. Metanol tidak
memiliki pH dan memiliki titik beku -98.7°C dengan titik didih 64.7°C dalam
tekanan 1013 hPa. Metanol memiliki tekanan uap 128 hPa dalam suhu 20°C.
Metanol juga memiliki massa molekul 32.04 g/mol. Metanol dapat larut dalam air,
etanol, eter, dan aseton. Metanol merupakan cairan yang mudah terbakar dengan
kategori 2 dan juga memiliki toksisitas akut (oral, dermal, dan inhalasi) kategori
3. Penanganan pertama jika terhirup, bawa praktikan keluar laboratorium untuk
menghirup udara bebas dan segera hubungi dokter. Pertolongan pertama jika
terkena kontak fisik, segera basuh dengan banyak air dan gunakan sabun.
Pertolongan pertama jika terkena mata, basuh dengan air dan segera hubungi
dokter (LabChem,2020).
3.1.3 Garam Dapur (NaCl)
Garam dapur memiliki rumus molekul NaCl merupakan zat cair yang tidak
memiliki warna dan bau. NaCl memiliki pH 6,6 dengan massa jenis 1-1,1. NaCl
memiliki titik uap sebesar 1 mmHg pada suhu 865ºC. NaCl juga dapat larut dalam
air, etanol, dan metanol. NaCl berpotensi menyebabkan iritasi kulit dengan
kategori 1C dan potensi iritasi mata dengan kategori 1. Penanganan pertama jika
terhirup, bawa praktikan keluar laboratorium untuk menghirup udara segar dan
pastikan praktikan istirahat dengan posisi yang nyaman untuk bernapas.
Penanganan pertama jika terjadi kontak fisik, lepas atau singkirkan segera pakaian
yang terkontaminasi dan basuh bagian yang terkena dengan air. Pertolongan
pertama jika terjadi kontak pada mata, basuh mata selama beberapa menit dengan
air. Pertolongan pertama jika tertelan, segera basuh mulut dan hubungi dokter
(LabChem, 2018).
3.1.4 Naftalene (Kapur Barus)
Naftalene (kapur barus) memiliki rumus molekul C 10H8 berbentuk padatan
dengan titik leleh sebesar 79,5-81ºC dan titik didih sebesar 218 ºC. Naftalene
memiliki tekanan uap sebesar 1,3hPa (1.0 mmHg) dalam suhu 53 ºC dan sebesar
0,04 hPa (0.3 mmHg) dalam suhu 25 ºC. Naftalene tidak dapat larut dalam air.
Naftalene merupakan padatan mudah terbakar dengan kategori 1 A, bersifat
karsinogen dengan kategori 2, toksisitas oral dengan kategori oral dengan kategori
4. Naftalene juga dapat menyebabkan iritasi pada mata dengan kategori 2 B,
memiliki toksisitas akut dengan kategori 1. Pertolongan pertama jika terhirup,
bawa praktikan untuk menghirup udara segrar dan jika praktikan tidak dapat
bernafas, segera berikan napas bantuan dan menguhubungi pihak medis.
Pertolongan pertama jika terjadi kontak fisik, segera basuh dengan sabun dan
banyak air. Pertolongan pertama jika terkena mata, basuh dengan air setidaknya
selama 15 menit. Pertolongan pertama jika tertelan, jangan memaksa untuk
memuntahkan tetapi segera basuh mulut dengan air dan menghubungi pihak
medis (Sigma Aldrich, 2013).
3.1.5 Serbuk Kapur (CaCO3)
Serbuk kapur (kalsium karbonat) dengan rumus molekul CaCO 3 berbentuk
padatan namun secara umum berbentuk serbuk yang berwarna putih. Serbuk
kapur memiliki titik leleh 825ºC dan massa jenis 2.93g/cm 3. Serbuk kapur
memiliki massa molekul 100.08 g/mol. Serbuk kapur memiliki potensi iritasi kulit
dengan kategori 2 dan potensi mengakibatkan iritasi mata dengan kategori 2 B.
Pertolongan pertama jika terhirup, bawa praktikan keluar laboratorium untuk
menghirup udara segar dan amankan pada tempat dengan posisi yang nyaman
untuk bernapas. Pertolongan pertama jika terjadi kontak fisik, basuh dengan air
dan sabun. Pastikan juga pakaian yang terkontaminasi di cuci terlebih dahulu
sebelum diigunakan kembali. Pertolongan pertama jika terjadi kontak pada mata,
basuh dengan air selama beberapa menit dan jika tertelan, basuh mulut
(LabChem,2016).