Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA KLIEN NY. HJ.

S DENGAN GASTROENTERITIS AKUT


DI RUANG PERAWATAN ANNA KAMAR VIP 26
RUMAH SAKIT SUAKA INSAN
BANJARMASIN

Presented by :
SIPRIANUS SALMON S, S.Kep
(113063J119050)

Pembimbing:THERESIA IVANA., S.Kep. Ners, MSN


LATAR BELAKANG
Diare (gastroenteritis) merupakan keluhan yang
ditandai dengan bertambahnya frekuensi buang air
besar lebih dari 3 kali sehari berupa tinja berbentuk
cair atau setengah cair dan dapat disertai lendir dan
darah (Setiati, 2016).

Menurut World Health Organization (WHO), penyakit


diare masih menjadi salah satu masalah kesehatan
masyarakat yang penting karena merupakan
penyumbang utama angka kematian di berbagai negara
termasuk Indonesia. Menurut data WHO tahun 2016
setiap tahunnya terjadi kematian akibat diare sebesar
760.000 jiwa dan terjadi pada Semua Umur (SU) 21% di
negara berkembang (Kemenkes RI, 2018).
Penyakit diare merupakan penyakit endemis potensial
Kejadian Luar Biasa (KLB) yang sering disertai kematian .
Kalimantan Selatan KLB diare terbesar tahun 2015
Pada tahun 2018 terjadi 10 kali KLB yang tersebar di 8
provinsi, 8 kabupaten/kota dengan jumlah penderita 756
orang dan kematian 36 orang (CFR 4,76%). (Banjarmasin: 26.485 kasus)

Tertinggi

Kalimantan
Selatan

Data dari Medical Record Rumah sakit Suaka


Insan Banjarmasin Bahwa jumlah penderita diare
yang dirawat inap dengan kasus diare terhitung
dari bulan Januari Tahun 2020 sampai dengan
bulan Juni tahun 2020 berjumlah 128 kasus
MANFAAT PENULISAN
Profesi
terkait
Perawat

Mahasiswa

Klien dan
keluarga
Diare akut adalah diare yang terjadi karena infeksi usus
yang bersifat mendadak, berlangsung cepat dan berakhir
dalam waktu 3 sampai 5 hari. Hanya 25% sampai 30%
pasien yang berakhir melebihi waktu 1 minggu dan
hanya 5 sampai 15% yang berakhir dalam 14 hari.
ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA KLIEN NY. HJ. S
DENGAN GASTROENTERITIS AKUT
DI RUANG PERAWATAN ANNA KAMAR VIP 26
RUMAH SAKIT SUAKA INSAN
BANJARMASIN
PENGKAJIAN KLIEN PADA GASTROENTERITIS

Nama pasien/Inisial : Ny. Hj. S Penanggung jawab


TTL (Umur) : 81 tahun
Jenis kelamin : Perempuan Nama : Ny. P
Status marital : Menikah Hubungan Dengan Pasien : Anak
Jumlah anak : tiga Umur : 55 Tahun
Pendidikan : SMA Pendidikan -
Alamat : Jln. B. No. xx
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia
Suku/ Bangsa : Banjar
Bahasa yang dipakai : Banjar
Alamat : Jln. B. No XX.
No RMK : 133xxx
Diagnosa medis : GEA
Dokter yang merawat : dr. K W
Riwayat Penyakit

Riwayat Penyakit Sekarang


Keluhan Utama
Anak klien mengatakan, “sejak tadi malam ibu saya berak cair kurang lebih
Nyeri pada perut 5x, badan lemas, dan demam perut terasa melilit, lalu tanggal 14 Juli 2020
Pengkajian nyeri: P: diare, Q: klien dibawah ke Rumah Sakit Suaka Insan Banjarmasin dan masuk UGD
rasa seperti diremas-remas, R: Rumah Sakit Suaka Insan Banjarmasin jam 11.00 WITA dan didapatkan hasil
seluruh perut, S: 4: (0-10) T: pengkajian tanda-tanda vital TD: 100/70 mmHg Nadi: 115 x/menit
hilang timbul. Pernapasan: 20 x/menit Suhu: 38,70C, Spo2: 99% Kesadaran composmentis
GCS: E4.V5.M6 keadaan umum tampak lemah selanjutnya klien dibawa ke
ruang perawatan di ruang Anna kamar vip 26 menggunakan kursi roda.
Didapatkan hasil pengkajian pada jam 12.00 klien mengatakan “perut terasa
mules, mual, nyeri dan terasa melilit, PQRST: P: diare, Q: rasa seperti
diremas-remas, R: seluruh perut, S: 4: (0-10) T: hilang timbul, hari ini BAB
masih cair ”: TTV TD:100/80 mmHg, P : 114 x/menit, R : 22x/menit, T : 38,5 0
C, bising usus: 38x/menit, SPO2 98%, GDS: 176 mg/dl, BAB : 3x, BAK : 1x,
SPO2 : 98% BB : 52 kg, TB :155 cm, GCS : E4 V5 M6 kesadaran :
composmetis keadaan umum tampak lemah.
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Keluarga

Anak klien mengatakan ”ibu Riwayat penyekit keluarga: anak klien


saya ada riwayat penyakit mengatakan dari keluarga ibunya tidak
hipertensi, maag, dan ada riwayat penyakit serius seperti
kolestrol.” penyakit hipertensi, dan lainnya.
HASIL PEMERIKSAAN

Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan Radiologi :


T = 38,5OC
compos mentis
P = 114x/menit Leukosit = 15 ribu/ul
GCS E 4, V 5, M 6, Natrium (Na) = 127.6 mmol/l
R = 22x/menit Cardiomegali
BP = 100/80mmHg Klorida = 95.7 mmol/l
SPO2: 98%
GDS: 176 mg/dl
DATA FOKUS PEMERIKSAAN FISIK

• Inspeksi : tidak ada asites


• Palpasi : klien nampak meringis saat dipalpasi pada bagian
abdomen, tidak teraba massa abdomen, hepar dan limpa
ABDOMEN tidak teraba.
• Perkusi : hipertympani
• Auscultasi : bising usus (38 x/menit)

• P: diare,
• Q: rasa seperti diremas-remas,
PQRST • R: seluruh perut,
• S: 4: (0-10)
• T: hilang timbul.
Pathway Kasus
Infeksi:
- Eksternal Makanan yang
- Parenteral Usia lansia
mengandung bakteri,
  alergi
Penurunan produksi enzim
Aktiviatas tonus meningkat pencernaan

Gangguan pada vili usus


Gangguan pada absorbsi makanan

Absorbsi aktif Na dari lumen usus


menurun
Volume usus meningkat (hiperperistaltik)
Sekresi aktif NaCl dan air dari
mukosa ke lumen usus
meningkat.

Diare

Kehilangan cairan secara aktif

Kerusakan mukosa usus

Hipertermi Nyeri epigastritik

Nyeri akut
No Data Etiologi Masalah Keperawatan

1. DS: Faktor fisiologis Diare


(malabsorbsi)
Anak klien mengatakan, “sejak tadi malam ibu saya berak cair kurang lebih
5x, badan lemas.

DO:

 BAB cair lebih dari 3x

 Klien tampak lemas

 Bising usus 38x/menit


2. DS: Agen cedera Nyeri akut
biologis
Klien mengatakan “perut terasa mules, mual, nyeri dan terasa melilit.”

DO:

• P: diare,
Q: rasa seperti diremas-remas,
R: seluruh perut,
S: 4: (0-10)
T: hilang timbul.
• Klien nampak meringis saat dipalpasi di bagian abdomen

• TTV: T: 38,5 0C, P: 114x/menit, R: 22x/menit, BP: 100/80 mmHg


No Data Etiologi Masalah Keperawatan

3 DS: Proses Penyakit Hipertermi

Anak klien mengatakan “mulai dari tadi malam ibu saya demam.”

DO:

 Turgor kulit kering.

 Kulit teraba hangat

 Kulit kemerahan

 Temperatur; 38,50C

 Nadi; 114xmenit
Diagnosa Keperawatan 1: Diare berhubungan dengan faktor fisiologis malabsorbsi ditandai dengan anak klien
mengatakan, “sejak tadi malam ibu saya berak cair kurang lebih 5x, badan lemas.” BAB cair lebih dari 3x dalam sehari,
klien tampak lemas, bising usus 38x/menit.

Patient Out come Rencana Keperawatan

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Kaji dan observasi pola BAB (frekuensi, warna, konsistensi)
selama 2x24 jam masa perawatan masalah 2. Berikan diet cair untuk mengistirahatkan usus.
diare teratasi dengan kriteria hasil: 3. Anjurkan klien makan porsi kecil dan sering secara bertahap.
1. Frekuensi defekasi membaik = 5 4. Anjurkan menghindari makanan pedas, tinggi serat, pembentuk
2. Konsistensi feses membaik (normal) = 5 gas dan mengandung laktosa.
3. Peristaltik usus membaik atau dalam batas 5. Kolaborasi pemberian terapi cairan parenteral dengan elektrolit.
normal (5-35x/menit) = 5 6. Kolaborasi pemberian obat antimotilitas.
Diagnosa Keperawatan 2: Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis ditandai dengan Klien mengatakan
“perut terasa mules, mual, nyeri dan terasa melilit.” Pengkajian nyeri; P: diare, Q: rasa seperti diremas-remas, R: semua
area perut, S: 4(0-10), T: hilang timbul, klien nampak meringis saat dipalpasi pada bagian abdomen, TTV: T: 38,5 0C, P:
114x/menit, R: 22x/menit, BP: 100/80 mmHg.

Patient Out come Rencana Keperawatan

Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji nyeri, karakteristik, lokasi, awitan, dan durasi, frekuensi, kualitas
keperawatan selama 30-60x/menit dan faktor prespitasinya.
masa perawatan masalah nyeri akut 2. Kaji tanda-tanda vital.
teratasi atau berkurang dengan kriteria 3. Berikan informasi pada klien dan keluarga tentang nyeri, seperti
hasil: penyebab nyeri dan berapa lama berlangsung.
1. Keluhan nyeri menurun = 5 4. Ajarkan teknik nonfarmakologis (relaksasi dan distraksi).
2. Meringis menurun = 5 5. Kolaborasi pemberian obat analgetik.
3. Ketegangan abdomen menurun = 5
4. Pola napas membaik atau dalam
batas normal (16-24x/menit) = 5
5. Frekuensi nadi membaik atau dalam
batas normal (60-100x/menit) = 5
6. Tekanan darah membaik atau dalam
batas normal (120/80 mmHg) = 5
7. Suhu tubuh membaik atau dalam
batas normal (36,5-37,50C) = 5
Diagnosa Keperawatan 3: Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit ditandai dengan anak klien mengatakan
“dari tadi malam ibu saya demam.” Turgor kulit kering, kulit teraba hangat, kulit kemerahan, temperatur: 38,5 0C, Nadi:
114x/menit

Patient Out come Rencana Keperawatan

Setelah diberikan tindakan keperawatan 1. Kaji tanda-tanda vital klien


selama 1x6 jam masa perawatan 2. Turunkan panas yang berlebihan dengan menggunakan selimut yang
masalah hipertermi dapat teratasi tipis dan pemberian kompres hangat.
dengan kriteria hasil: 3. Kolaborasi pemberian antipiretik
1. Menggigil menurun = 1
2. Kulit merah menurun = 1
3. Suhu tubuh membaik atau dalam
batas normal (36,5-37,50C = 5
4. Suhu kulit membaik = 5
5. Keseimbangan cairan membaik = 5
6. Turgor kulit membaik = 5
PERKEMBANGAN PASIEN

• Klien mengatakan BAB masih cair, hari ini BABnya 2x


Diare •

BAB 2x
Konsistensi feses cair dan sedikit berampas
• Bising Usus 34x/menit

Klien mengatakan nyeri sudah berkurang,


mual masih.

• PQRST:
P: diare

Nyeri Q: seperti diremas-remas


R: seluruh area perut
S: 2 (0-10)
T: hilang timbul
• Tanda-tanda Vital:
T: 36, 80C
P: 96x/menit
R: 21x/menit
BP: 90/80 mmHg
PERKEMBANGAN PASIEN

• Klien mengatakan tidak merasa mengigil lagi


• Suhu kulit membaik

Hiperterm
• Turgor kulit lembab
• Tanda-tanda vital

i
T: 36, 80C
P: 96x/menit
R: 21x/menit
BP: 90/80 mmHg
Gastroenteritis akut
adalah diare yang terjadi
karena infeksi usus yang
bersifat mendadak,
berlangsung cepat dan
berakhir dalam waktu 3
sampai 5 hari

Pengkajian
EVALUASI
Kesimpulan

DIAGNOSA IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN
SARAN
Mahasiswa
Institusi
STIKES
Pihak RS Suaka
Suaka Insan Insan
Perawat

Klien dan
keluarga
D
D
Thank you

Anda mungkin juga menyukai