Anda di halaman 1dari 8

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan : POST OPERATIF


Resiko hipotermi b/d suhu lingkungan rendah
TUJUAN DAN KRITERIA
INTERVENSI RASIONAL
HASIL
Setelah dilakukan tindakan 1. Pantau suhu klien setiap 15 menit 1. Perubahan suhu yang signifikan membantu dalam
keperawatan selama 2 jam resiko
pemberian intervensi
hipotermi tidak terjadi dengan
kriteria hasil: 2. Berikan selimut tambahan 2. Pemberian selimut tambahan dapat mengurangi
1. suhu tubuh dalam batas normal evaporasi dan radiasi sehingga suhu tubuh dapat
36,5 – 37,5 derajat dipertahankan
2. Akral hangat 3. Pantau suhu lingkungan 3. Menjaga suhu lingkungan tetap konsisten
sehingga tidak terjadi pertukaran antara suhu
tubuh dan suhu lingkungan
4. Batasi aktivitas 4. Aktivitas yang tinggi meningkatkan metabolisme
tubuh, sehingga meningkatkan pengeluaran panas
dari tubuh
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
DIAGNOSA EVALUASI
JAM IMPLEMENTASI PARAF
KEPERAWATAN
Resiko hipotermi b/d 1. Pantau suhu klien setiap 15 menit DS:
suhu lingkungan WITA Hasil : suhu tubuh pasien 36,3
DO :
rendah derajat - Ku baik
- Akral hangat
2. Berikan selimut tambahan - Suhu tubuh pasien 36,3 derajat
Hasil: klien menggunakan selimut
dari OK A : masalah resiko hipotermi tidak terjadi
P: lanjutkan intervensi
3. Batasi aktivitas
- Pantau suhu klien setiap 15 menit
Hasil : Bedrest total
- Berikan selimut tambahan
- Pantau suhu lingkungan
- Batasi aktivitas

Diagnosa Keperawatan : POST OPERATIF


resiko injury b/d tingkat kesadaran pasien
TUJUAN DAN KRITERIA
INTERVENSI RASIONAL
HASIL
Setelah dilakukan tindakan 1. Tempatkan klien pada brangkart yang aman 1. Brankart yang aman dan nyaman dapat
keperawatan selama 2 jam resiko
dan nyaman meminimalkan resiko jatuh
injury tidak terjadi dengan kriteria
hasil: 2. Jaga posisi pasien tetap immobile 2. Mengurangi resiko pasien jatuh
1. Pasien terbebas dari cidera 3. Pasang pengaman tempat tidur 3. Penjagaan untuk keamanan untuk mencegah
2. Pasien kooperatif cidera dan jatuh
4. Dampingi pasien selama belum sadar penuh 4. Memberikan penjagaan untuk keamanan pasien
dan rangsang untuk memulihkan kesadaran saat pasien belum sadar penuh

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


DIAGNOSA EVALUASI
JAM IMPLEMENTASI PARAF
KEPERAWATAN
resiko injury b/d tingkat 1. Tempatkan klien pada brangkart DS :
kesadaran pasien yang aman dan nyaman
DO:
Hasil : pasien ditempatkan di
- pasien ditempatkan di brangkart
brangkart yang terpasang pagar
yang terpasang pagar pengaman
pengaman
- pasien badrest total
2. Jaga posisi pasien tetap immobile
- terpasangan pengaman tempat
Hasil : pasien badrest total
tidur
3. Pasang pengaman tempat tidur
- pasien sadar dan dapat
Hasil: terpasangan pengaman
mengerakkan ekstremitas atas dan
tempat tidur
bawah
4. Dampingi pasien selama belum
sadar penuh dan rangsang untuk
A : Masalah resiko injury tidak terjadi
memulihkan kesadaran
Hasil: pasien sadar dan dapat
P: Lanjutkan intervensi
mengerakkan ekstremitas atas dan
- Tempatkan klien pada brangkart
bawah
yang aman dan nyaman
- Jaga posisi pasien tetap immobile
- Pasang pengaman tempat tidur
- Dampingi pasien selama belum
sadar penuh dan rangsang untuk
memulihkan kesadaran

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Diagnosa Keperawatan : POST OPERATIF
Resiko Aspirasi dengan faktor risiko status kesadaran reflek menelan menurun

TUJUAN DAN KRITERIA


INTERVENSI RASIONAL
HASIL
Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor tingkat kesadaran dan reflek menelan 1. Untuk mengetahui keadaan umum pasien untuk
keperawatan selama 2 jam resiko
pasien intervensi selanjutnya
hipotermi tidak terjadi dengan
kriteria hasil: 2. Bersihkan mulut dan saluran nafas dari sekret 2. Memudahkan dan meningkatkan aliran sekret
1. Airway terkontrol dan adekuat dan lendir dengan melakukan suction dan mencegah lidah jatuh yang menyumbat
2. Reflek menelan afektif 3. Observasi tanda-tanda vital / 15 menit jalan nafas
3. mengetahui keadaan umum pasien

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


DIAGNOSA EVALUASI
JAM IMPLEMENTASI PARAF
KEPERAWATAN
Resiko Aspirasi b/d status 1. Monitor tingkat kesadaran dan DS:
kesadaran reflek menelan WITA DO:
reflek menelan pasien
belum optimal oleh karena - Pasien sadar
Hasil : pasien sadar dan ada reflek - Reflek menelan ada
pemakaian agen anestesi
menelan - Tidak ada sekret
2. Bersihkan mulut dan saluran nafas - ttv
dari sekret dan lendir dengan td : 120/80mmHg
p : 80x/menit
melakukan suction r : 20x/menit
Hasil : tidak ada secret t : 36,3c
3. Observasi tanda-tanda vital / 15
menit A: Resiko Aspirasi tidak terjadi
Hasil : P : Lanjutkan intervensi
td : 120/80mmHg
p : 80x/menit - Monitor tingkat kesadaran dan
r : 20x/menit reflek menelan pasien
t : 36,3c - Bersihkan mulut dan saluran
nafas dari sekret dan lendir
dengan melakukan suction
- Observasi tanda-tanda vital / 15
menit

Diagnosa Keperawatan : POST OPERATIF


resiko infeksi b/d Pembedahan prosedur infasif
TUJUAN DAN KRITERIA
INTERVENSI RASIONAL
HASIL
Setelah dilakukan tindakan 1. Pantau TTV klen/15 menit 1. Mengidentifikasi indikasi kemajuan atau
penyimpangan dari hasil yang diharapkan.
keperawatan resiko infeksi kaji keadaan  luka operasi
tidak terjadi dengan kriteria 2. Lakukan pemeriksaan luka operasi hanya 2. untuk pencegahan infeksi nasokomial.
bila sangat perlu, dengan menggunakan
hasil :
tehnik aseptik.
1. Tidak ada tanda-tanda 3. Gunakan tehnik asepsis bedah pada saat 3. Mencegah terjadinya infeksi

infeksi dressing luka


2. TTV batas normal

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


DIAGNOSA EVALUASI
JAM IMPLEMENTASI PARAF
KEPERAWATAN
resiko infeksi b/d WITA 1. Memantau TTV klien/15 menit dan kaji DS :
DO :
Pembedahan prosedur keadaan  luka operasi
- Tidak ada tanda-tanda infeksi
infasif Hasil : - Keadaan luka di tutup kassa
Tidak ada tanda-tanda infeksi - TTV
td : 120/80mmHg T : 36,3 derajat
p : 80x/menit P : 80 x/menit
r : 20x/menit R: 20 x/menit
t : 36,3c BP : 120/80 mmHg
SPO2 : 98 %
2. Lakukan pemeriksaan luka operasi
A: Resiko infeksi tidak terjadi
hanya bila sangat perlu, dengan
menggunakan tehnik aseptik.
Hasil : luka operasi tertutup kasa steril P: lanjutkan intervensi
- Memantau TTV klien/15 menit
dan kaji keadaan  luka operasi
- Lakukan pemeriksaan luka
operasi hanya bila sangat perlu,
dengan menggunakan tehnik
aseptik.

Anda mungkin juga menyukai