Anda di halaman 1dari 14

30

BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Desain penelitian adalah suatu strategi penelitian dalam mengidentifikasi
permasalahan sebelum perencanaan akhir pengumpulan data dan digunakan untuk
mendefinisikan struktur penelitian yang akan dilaksanakan (Nursalam, 2013:
157). Tentunya tidak semua obyek penelitian harus diobservasi pada hari atau
waktu yang sama, akan tetapi baik variabel independen dan variabel dependen
dinilai hanya satu kali saja. Cara ini dilakukan dengan survei, wawancara atau
dengan menyebarkan kuesioner pada respendon penelitian. Dengan studi ini, akan
diperoleh prevalensi atau efek suatu fenomena (variabel dependen) dihubungkan
dengan penyebab (variabel independen), Nursalam (2013: 82-83) dan Suyanto
(2011: 50).
Jenis penelitian yang akan digunakan adalah dengan menggunakan metode
korelasi, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu
suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara variabel independen
dan dependen yang diukur sekaligus dalam waktu yang sama (Notoatmodjo,
2012:29). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya
Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Sikap Pasien dalam Pelaksanaan
Mobilisasi Dini Post Operasi di Ruang Dahlia RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya.

3.2 Kerangka Kerja


Kerangka kerja adalah langkah-langkah dalam aktivitas ilmiah, mulai dari
penetapan populasi, sampel dan seterusnya, yaitu kegiatan sejak awal
dilaksanakannya penelitian (Nursalam, 2011:107). Kerangka kerja merupakan
bagan kerja kegiatan penelitian y ang akan dilakukan. Kerangka kerja meliputi
populasi, sampel, teknik sampling penelitian, teknis pengumpulan data, dan
analisis data (Hidayat, 2013:120). Adapun kerangka kerja yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:

30
31

Kerangka kerja yang di gunakan pada penelitian disajikan pada gambar di


bawah ini :
Populasi Target :
Seluruh Pasien Post Operasi Di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya
Gambar

Sampling :
Teknik Sampling dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling

Sampel :
Seluruh Pasien Post Operasi Di Ruang Dahlia RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya

Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah desain penelitian
Korelasional

Informed consent

Variabel Independen Variabel Dependen


Tingkat Pengetahuan Sikap Pasien Dalam Pelaksanaan
Tentang Mobilisasi Dini Mobilisasi Dini

Metode Pengumpulan Data Metode Pengumpulan Data


Menggunakan Kuesioner Menggunakan Kuesioner

Pengolahan Data Pengolahan Data


Editing, coding, scoring, tabulating Editing, coding, scoring, tabulating

Uji Statistik Spearman Rank

H1 Diterima/ Ditolak

Hasil

Gambar 3.1 Kerangka Kerja Penelitian Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan


Sikap Pasien dalam Pelaksanaan Mobilisasi dini Post Operasi di
Ruang Dahlia RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.
32

3.3 Identifikasi Variabel


Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda
terhadap sesuatu seperti benda, manusia, dan lain-lain. Dalam penelitian, variabel
dikarakteristikkan sebagai derajat, jumlah dan perbedaan. Variabel juga
merupakan konsep dari berbagai level abstrak yang didefinisikan sebagai suatu
fasilitas untuk pengukuran atau manipulasi suatu penelitian (Nursalam 2013: 177).
3.3.1 Variabel Independen
Variabel independent (bebas) merupakan variabel yang mempengaruhi dan
nilainya menentukan variabel lain. Variabel bebas biasanya dimanipulasi, diamati,
dan diukur untuk diketahui hubungannya atau pengaruhnya terhadap variabel lain
(Nursalam 2013: 177). Variabel independen (bebas) dari penelitian ini yaitu
Hubungan tingkat pengetahuan pasien tentang mobilisasi dini post operasi di
ruang Dahlia RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.
3.3.2 Variabel Dependen
Variabel dependen (terikat) dipengaruhi oleh nilai variabel lain, akan
muncul sebagai akibat dari manipulasi variabel-variabel lain. Dalam ilmu
perilaku, variabel terikat adalah aspek tingkah laku yang diamati dari suatu
organisasi yang dikenal stimulus (Nursalam 2013:177). Variabel dependen yaitu
sikap pasien dalam pelaksanaan mobilisasi dini post operasi di ruang Dahlia
RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.

3.4 Definisi Operasional


Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional dan
berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan
observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu obyek atau fenomena,
Nursalam (2013: 181) .
Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati
dari sesuatu yang didefinisikan tersebut. Karakteristik yang dapat diamati (diukur)
itulah yang merupakan kunci definisi operasional. Hal ini memungkinkan peneliti
untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek
atau fenomena yang kemudian dapat diulang lagi oleh orang lain (Nursalam 2013:
181).
33

Tabel 3.4.1 Definisi Operasional Tingkat Pengetahuan Pasien Dengan Sikap Pelaksanaan Mobilisasa Dini Post Operasi Di Ruang
Dahlia RSUD dr. Sylvanus Palangka Raya.

Alat Ukur/
Variabel Definisi Operasional Parameter Skala Skor
Instrumen
Independen: Segala sesuatu yang Pengetahuan tentang Mobilisasi Kuesioner Ordinal Nilai:
Pengetahuan pasien diketahui oleh pasien post dini, meliputi: 1= Benar
post operasi tentang operasi setelah 1) Pengertian mobilisasi dini 0= Salah
mobilisasi dini. pembedahan dianjurkan 2) Tujuan mobilisasi dini Penilaian:
untuk beraktivitas segera/ 3) Macam-macam mobilisasi
sedini mungkin sesuai dini
anjuran dokter sebagai 4) Manfaat mobilisasi dini
salah satu upaya untuk 5) Latihan pergerakan
Keterangan:
mencegah terjadinya mobilisasi dini
N : Nilai presentasi skor
kekakuan otot,
Sp : Skor yang didapat
memperlancar peredaran
Sm : Skor tertinggi
darah, dan untuk
maksimum
mempercepat proses
penyembuhan.
Kategori:
1. Baik: 76%-100%
2. Cukup: 56%-75%
3. Kurang: < 55%

33
34

Alat Ukur/
Variabel Definisi Operasional Parameter Skala Skor
Instrumen
Dependen: Respon positif atau Sikap pasien dalam Kuesioner Ordinal 1. Skor Pernyataan (+)
Sikap pasien negatif setelah pelaksanaan mobilisasi dini: Sangat Setuju :4
dalam diberikan informasi 1) Mau Menerima Setuju :3
Pelaksanaan tentang pentingnya 2) Mau Merespon Tidak Setuju :2
mobilisasi mobilisasi pada pasien 3) Mau Menghargai Sangat Tidak Setuju : 1
dini post operasi sebagai 4) Mau Bertanggung jawab Skor Pernyataan (-)
salah satu upaya untuk Sangat Setuju :1
mencegah terjadinya Setuju :2
kekakuan otot, untuk Tidak Setuju :3
memperlancar Sangat Tidak Setuju : 4
peredaran darah, dan 2. Penilaian Rumus :
untuk mempercepat N= Sp x 100%
proses penyembuhan. Sm
Keterangan
N : Nilai sikap
Sp : Skor yang didapat
Sm : Skor tertinggi
maksimum
3. Kategori
(1) Kurang baik : <25%
(2) Cukup baik :26-
49%,
(3) Baik :50-74%,
(4) Sangat baik : 75-
100%.

34
35

3.5 Populasi, Sampel dan Sampling


3.5.1 Populasi
Populasi adalah subjek (misalnya manusia; klien) yang memenuhi kriteria
yang telah ditetapkan (Nursalam, 2013: 169). Populasi dalam penelitian ini adalah
Seluruh Pasien Post Operasi Di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.

3.5.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi terjangkau yang dapat dipergunakan
sebagai subjek penelitian melalui sampling, Nursalam (2017: 91). Dari data
tentang populasi diatas akan diseleksi kriteria sampel yang terdiri dari kriteria
inklusi dan kriteria eksklusi. Sampel penelitian ini ditentukan berdasarkan
populasi dalam penelitian ini adalah Pasien Post Operasi di ruang dahlia yang
berjumlah 30 pasien di ruang Dahlia RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.
Penenentuan rumus besar sampel menurut Nursalam (2017: 172).
3.5.2.1 Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu
populasi target yang terjangkau dan akan diteliti, Nursalam (2017: 92). Kriteria
inklusi pada penelitian ini adalah seluruh Pasien Post Operasi Di Ruang Dahlia
RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.
Kriteria Inklusi pada penelitian ini adalah :
1) Pasien Post Operasi yang bersedia untuk diteliti dengan menandatangani surat
persetujuan menjadi responden
2) Pasien Post Operasi yang keadaan umumnya baik
3) Pasien Post Operasi yang kooperatif
4) Pasien Post Operasi yang mampu berkomunikasi dengan baik
3.5.2.2 Kriteria Eklusi
Kriteria eklusi merupakan kriteria dimana sunyek penelitian tidak dapat
mewakil sampel karena tidak memenuhi syarat, (Nursalam, 2017: 92).
3.5.2.2 Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah:
1) Pasien yang mengeluh nyeri pada luka post Operasi
36

3.5.3 Sampling
Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat
mewakili populasi (Nursalam, 2017 :173). Teknik sampling merupakan cara-cara
yang ditempuh dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-
benar sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian. Teknik pengambilan sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Menurut
Nursalam (2017 :174) Purposive sampling disebut juga judgement sampling.
Adalah suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel di antara
populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti (tujuan/masalah dalam
penelitian), sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi.
Alasan penulis memilih sampel dengan menggunakan purposive sampling adalah
karena tidak semua sampel memiliki kriteria sesuai dengan yang telah penulis
tentukan.

3.6 Waktu dan Tempat Penelitian


3.6.1 Waktu Penelitian
Penelitian Hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap pasien dalam
pelaksanaan mobilisasi dini post operasi di ruang Dahlia RSUD dr. Doris
Sylvanus Palangka Raya. Rencana Penelitian ini dilakukan pada April 2019.
3.6.2 Tempat Penelitian
Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan data
selama penelitian berlangsung. Penelitian ini dilakukan di Ruang Dahlia RSUD
dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.

3.7 Validitas dan Reliabilitas


3.7.1 Validitas
Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalid
atau keaslian suatu instrumen. Sebuah intrumen di katakan valid apabila mampu
mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat
mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat, (Nursalam 2017:
183).
37

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan program


SPSS melalui tahap-tahap sebagai berikut (Susilo, 2014: 155-158).
(1) Input data dalam format SPSS.
(2) Klik analisa dan pilih scale kemudian klik → di reliability analysis.
(3) Pindahkan seluruh item pernyataan pada → kotak item. Blok seluruh item
pernyataan pada kotak sebelah kiri dan pindahkan ke kotak di kanannya.
Kotak model ALPHA tetap saja.
(4) Pada kotak Descriptives for → pilih kotak kecil scale if item deleted
kemudian → continue dan OK.
(5) Out-put validitas dan reliabilitas
(6) Pada kolom corrected item-total correction bandingkan dengan tabel r.
Apabila lebih besar dari nilai tabel r, maka item dinyatakan valid. Apabila
nilai corrected item-total correction ada yang lebih kecil dari nilai r tabel
maka item tidak valid dan sebaiknya dikeluarkan dari instrumen penelitian.
Pada nilai yang bersifat marginal dapat dilakukan perbaikan pernyataan
pada item kuisioner.
Langkah-langkah mencari nilai r table dan t table dengan mempergunakan
SPSS (Susilo, 2014 : 159).
(1) Nilai t table dicari dengan langkah: menentukan df (derajat bebas) = N
(jumlah item instrumen penelitian riset) – 2.
(2) Buka SPSS → klik data view isikan nilai df dengan N – 2 lalu → transform
selanjutnya pilih compute variable.
(3) Isikan pada kolom target variable t_0.05 pada level signifikansi 95%.
Kemudian pada kotak Numeric expression, ketik rumus IDF.T (0,95,df) →
OK.
(4) Maka didapat nilai t tabel.
(5) Selanjutnya untuk mencari r table, ulangi lagi dengan transform dan
compute variabel. Pada kotak target variable → ketik r_0.05 sedangkan
pada kotak numeric expression ketik rumus t_0,05/SQRT(df+t_0.05*2)
(6) Luaran nilai r yang dipergunakan sebagai cut of point uji validitas pada
kuisioner.
38

Hasil uji akan dibandingkan antara harga r hitung dan r tabel dengan taraf
signifikan 0,05. Apabila hasil r hitung > r tabel maka pertanyaan dinyatakan valid
untuk digunakan penelitian.
3.7.2 Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukan
sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap assas bila dilakukan
pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan
alat ukur yang sama (Notoadmojo, 2013:83).
Pertanyaan yang sudah valid dilakukan uji reliabilitas dengan cara
membandingkan r tabel dengan r hasil. Jika nilai r hasil adalah alpha yang terletak
di awal output dengan tingkat kemaknaan 5% (0,05) maka setiap pertanyaan
dikatakan valid, jika r alpha lebih besar dari konstanta maka pertanyaan tersebut
reliabel (Budiman, 2013 : 22). Nilai reliabilitas dapat dilihat pada tabel luaran
reliability statistics pada nilai Alpha Cronbach’s (Susilo, 2014: 167).
Menurut Budi (2015:281), tingkat reliabilitas dengan metode Alpha
Cronbach diukur berdasarkan skala Alpha 0 sampai 1. Apabila skala alpha
tersebut dikelompokkan ke dalam 5 kelas dengan range yang sama, maka ukuran
kemantapan alpha dapat dipresentasikan ke dalam tabel berikut.
Tabel 3.2 Tingkat Reliabilitas berdasarkan Nilai Cronbach atau α
Alpha Tingkat Reliabilitas
0,00 – 0,20 Kurang reliabel
> 0,20 – 0,40 Agak reliabel
> 0,40 – 0,60 Reliabel
> 0,60 – 0,80 Cukup reliabel
> 0,80 – 1,00 Sangat reliable

3.8 Pengumpulan Data dan Analisa Data


Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses
pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian
(Nursalam, 2013: 191).
39

3.8.1 Proses pengumpulan Data


Proses awal dilakukannya penelitian adalah dengan mengajukan judul
proposal kepada Sekretariat UAP Prodi STIKes Eka Harap Palangka Raya, untuk
pembuatan surat survei yang ditujukan kepada Direktur RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya. Untuk melakukan survey pendahuluan, kemudian peneliti
menunggu surat balasan dari RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya, jika surat
balasan sudah diterima peneliti menjelaskan maksud dan tujuan peneliti kepada
responden serta menyampaikan tentang kerahasiaan atas jawaban yang diberikan
dalam kuesioner dan peneliti tidak berdampak negatif bagi responden. Peneliti
meminta persetujuan untuk menjadi responden dengan memberikan lembaran
informed consent sebagai bukti kesediaan sebagai responden dalam penelitian ini.
Jika responden bersedia, maka responden menandatangani lembar informed
consent. Setelah itu peneliti memberikan penjelasan mengenai cara-cara pengisian
kuesioner, kemudian kuesioner diberikan kepada responden. Apabila ada
pernyataan yang tidak jelas dapat ditanyakan kepada peneliti, kuesioner langsung
diisi oleh responden sehingga data yang diperoleh adalah data primer. Semua data
dikumpulkan, diperiksa kelengkapannya untuk kemudian dianalisis oleh peneliti.

3.8.2 Instrumen Pengumpulan Data


Instrumen atau alat ukur adalah alat yang di gunakan untuk
mengumpulkan data penelitian. Instrumen dibuat dalam suatu penelitian bila
peneliti telah menentukan kerangka konsep dan menyusun variabel-variabelnya.
(Notoatmodjo, 2013:83).
Kuisioner adalah alat ukur yang berupa angket yaitu cara pengumpulan
data berbentuk pengajuan pertanyaan tertulis melalui sebuah daftar pertanyaan
yang sudah dipersiapkan sebelumnya oleh peneliti untuk disampaikan kepada
responden yang jawabannya diisi oleh responden sendiri.
Pada penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner tingkat pengetahuan
pasien tentang mobilisasi dini pada pasien post operasi dan kuesiner sikap pasien
dalam pelaksanaan mobilisasi dini. Kuesioner tingkat pengetahuan berbentuk
Dichotomous Question dengan 4 opsi pilihan jawaban yaitu A,B,C,D dengan
jumlah soal sebanyak 25 soal, responden dapat memilih salah satu jawaban yang
40

menurutnya tepat. Sedangkan pada kuesioner sikap dengan jenis checklist dengan
4 opsi pilihan jawaban yaitu, SS, S, TS, STS dengan jumlah soal sebanyak 25
soal, responden dapat memilih salah satu jawaban yang menurutnya tepat.

3.8.3 Analisa Data


Analisa data merupakan bagian yang sangat penting untuk mencapai
tujuan pokok penelitian, yaitu menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang
mengungkap fenomena (Hidayat, 2014: 52). Analisa data dapat dibagi dalam
analisa univariat dan analisa bivariat.
3.8.3.1 Analisis Univariat
Analisis data yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, ukuran
tendensi sentral, atau grafik. Pada penelitian ini tujuan digunakan analisis
univariat untuk mengetahui karakteristik sampel.
3.8.3.2 Analisa Bivariat
Analisa bivariat digunakan terhadap dua variabel yaitu variabel independen
dan variabel dependen. Tujuan dari analisa ini adalah untuk mengetahui hubungan
antara variabel independen dan variabel dependen (Notoatmodjo, 2010: 70)
Menentukan hubungan antara variabel independen dengan dependen
dilakukan dengan uji statistik Spearman‘s Rho. Analisis bivariat dalam penelitian
ini yaitu, hubungan antara tingkat pengetahuan dengan sikap dalam pelaksanaan
mobilisasi dini pada pasien post operasi di Ruang Dahlia RSUD dr. Doris
Sylvanus Palangka Raya.
3.8.3.3 Uji Statistik
Uji Statistik Spearman Rank digunakan untuk mencari hubungan atau
untuk menguji signifikasi hipotesis asosiatif bila masing-masing variabel yang
dihubungkan berbentuk ordinal, dan sumber data antar variabel tidak harus sama
(Wahid Sulaiman, 2015: 136).
Menurut (Sulaiman, 2015: 136) dasar dari penggunaan korelasi ini adalah
ranking (peringkat). Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
1 − 6 ∑𝐷 2
𝜌=
𝑛(𝑛2 − 1)
Di mana
ρ = Koefisien korelasi Spearman Rank
41

D = Perbedaan skor antar 2 variabel


n = Jumlah Kelompok
Uji statistik dalam penelitian ini menggunakan metode Spearman Rank
(Rho) test dengan menggunakan kemaknaan 5% atau nilai alpha 0.05 (5%)
dimana kriteria pengujian adalah sebagai berikut (Wahid Sulaiman, 2015: 136) :
1) Bila p value ≤ alpha (0.05%) maka hubungan tersebut secara statistik ada
hubungan yang bermakna.
2) Bila p value > alpha (0.05%) maka hubungan tersebut secara statistik tidak
mempunyai hubungan yang bermakna.

3.8.4 Pengolahan Data


3.8.4.1 Editing (Seleksi Data)
Proses pemeriksaan data dilapangan sehingga dapat menghasilkan data
yang akurat untuk pengelolaan data selanjutnya kegiatan yang dilakukan adalah
memeriksa apakah semua pertanyaan penelitian sudah dijawab dan jawaban yang
atau tertulis dapat dibaca secara konsisten.
3.8.4.2 Coding (pengkodean)
Data yang sudah terkumpul perlu diberi kode pada setiap lembar jawaban
untuk memudahkan analisis. Pemberian kode pada setiap jawaban sangat penting
artinya jika pengolahan dilakukan dengan komputer. Pemberian kode dilakukan
oleh peneliti dengan menuliskan pada kolom disamping jawaban yang telah diisi
responden. Kode yang digunakan berupa angka yang selanjutnya akan diproses
dengan computer (Aziz A H 2014: 67).
3.8.4.3 Scoring (Penilaian)
Scoring adalah memberikan skor terhadap semua item yang telah diisi oleh
responden. Kegiatan pemberian skor dilakukan pada setiap lembar kuesioner,
sesuai dengan skor pada definisi operasional (Arikunto,2010:275).
1) Tingkat pengetahuan
Baik: jika diperoleh nilai 76-100%
Cukup: jika diperoleh nilai 56-75%
Kurang: jika diperoleh nilai <56 %
42

3.8.4.4 Tabulating (tabulasi)


Membuat tabulasi termasuk dalam kerja memproses data. Membuat
tabulasi tidak lain adalah memasukkan data ke dalam tabel dan mengatur semua
angka sehingga dapat dihitung dalam berbagai kategori. Tabulasi pada penelitian
ini dilakukan setelah semua data melalui proses editing dan scoring.
3.8.5 Keterbatasan penulisan
Dalam penulisan ini, peneliti masih menemuan keterbatasan penulisan.
Beberapa keterbatasan dalam penulisan yang ada sebagai berikut :
1) Dalam pengumpulan data waktu yang terlalu singkat.
2) Kurangnya buku dalam melengkapi penulisan ini
3) Masih terdapat kesulitan dalam penyusunan.

3.9 Etika Penulisan


Etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat penting
dalam penelitian, mengingat penelitian keperawatan berhubungan langsung
dengan manusia.
Etika dalam penelitian ini ada tiga bagian yang menyangkut Surat
persetujuan (informed consent), Tanpa nama dan Confidentiality (Kerahasiaan)
dari responden.
3.9.1 informed consent (Surat persetujuan)
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan
responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Tujuan informed
consent tersebut diberikan sebelum peneliti dilakukan dengan member lembar
persetujuan untuk menjadi responden (Hidayat, 2013: 82).
Tujuan peneliti memberikan Informed consent adalah agar subjek mengerti
maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya (Hidayat 2013: 83). Subjek
harus mendapatkan informasi secara lengkap tentang tujuan penelitian yang akan
dilaksanakan mempunyai hak untuk berpartisipasi atau menolak menjadi
responden.
3.9.2 Anonymity (Tanpa nama)
Subjek mempunyai hak untuk menerima bahwa data yang diberikan harus
dijaga kerahasiaannya. Untuk menjaga kerahasian responden, peneliti tidak
43

mencantumkan nama pada lembar pengumpulan data, cukup dengan memberikan


nomor pada masing-masing lembar tersebut dirahasiakn (Hidayat 2013: 83).
3.9.3 Confidentiality (Kerahasiaan)
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan
kerahasiaan hasil penelitian. Kerahasian informasi dijamin oleh peneliti hanya
kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai hasil
peneliti, (Hidayat 2013: 84:).
3.9.4 Right to Justice (Prinsip Keadilan)
Responden diperlakukan secara adil baik sebelum, selama atau sesudah
keikutsertaannya dalam penelitian tanpa adanya deskriminasi. Responden berhak
meminta data yang diberikan atau dirahasiakan.

Anda mungkin juga menyukai