Anda di halaman 1dari 16

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan

atau kaitan antara konsep satu dengan yang lainnya , atau antara variable satu

dengan yang lain (Notoatmodjo, 2012). Stroke adalah gangguan fungsi saraf yang

di sebabkan oleh gangguan aliran darah ke otak yang dapat timbul secara

mendadak atau secara cepat dengan gejala atau tanda yang sesuai dengan daerah

yang terganggu ( Irfan, 2012).

Range Of Motion (ROM) adalah gerakan yang dalam keadaan normal dapat

dilakukan oleh sendi yang bersangkutan (Suratun, 2008). Menurut Helmi (2012),

Range Of Motion (ROM) merupakan istilah baku untuk menyatukan batas/

besarnya gerakan sendi baik dan normal. Range Of Motion juga dapat digunakan

sebagai dasar untuk menetapkan adanya kelainan atau menyatakan batas gerakan

sendi yang abnormal

Berdasarkan uraian tersebut maka kerangka konsep dalam penelitian ini

adalah:

Bagan 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

Variable bebas (Independen)

Range of motion
Variabel terikat Variabel terikat
(Dependen) (ROM) (Dependen)

kekuatan otot pasien stroke kekuatan otot pasien stroke


sebelum dilakukan latihan ROM sesudah dilakukan latihan ROM
B. Variable penelitian

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang

dimiliki dan didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep pengertian

tertetu, misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan,

pengetahuan, pendapatan, penyakit, dan sebagainya (Notoatmodjo, 2012). Adapun

yang menjadi variabel dalam penelitian ini :

1. Variabel independen/Bebas

Variabel bebas (Independen) adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain.

Variabel dalam penelitian ini yaitu Range of motion (ROM).

2. Variabel dependen/Terkait

Variabel terkait (Dependen) adalah variabel yang tergantung atau dipengaruhi

oleh variabel bebas. Variabel terkait dalam penelitian ini yaitu kekuatan otot

pasien stroke sebelum dan sesudah dilakukan latihan ROM (Notoatmodjo,

2012).

C. Hipotesisi Penelitian

Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara dari suatu penelitian yang

kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian tersebut (Notoatmodjo, 2012).

1. H0 : Tidak ada pengaruh latihan rom pasif terhadap kekuatan otot masyarakat

penderita stroke non hemoragik di Puskesmas Griya Antapani Kota Bandung

Tahun 2018..
2. Ha : Ada pengaruh latihan rom pasif terhadap kekuatan otot masyarakat

penderita stroke non hemoragik di Puskesmas Griya Antapani Kota Bandung

Tahun 2018.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisiakan variabel berdasarkan

karakteristik yang diamati yang memungkinkan peneliti untuk melakukan

observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena.

Alat adalah parameter yang dijadikan ukuran dalam penelitian sedangkan cara

ukur merupakan cara dimana variabel dapat diukur dan ditentukan

karakteristiknya (Notoatmodjo, 2012). Agar variabel penelitian lebih jelas maka

perlu dijabarkan kedalam operasionalisasi variabel penelitian sebagai berikut :

Tabel 3.1 : Definisi Oprasional

No Variabel Definisi Operasional Alat ukur Hasil ukur Skala ukur


dan Cara
pengukuran
Variabel Independen
1 Range of Latihan rentang gerak SOP &
motion sendi (ROM) pasif lembar
(ROM) yang dilakukan 2 kali observasi
Pasif sehari selama 7 hari latihan ROM
berturut-turut dalam Pasif
waktu 10-15 menit
yang bertujuan untuk
meningkatkan
kekuatan otot pada
pasien stroke. Adapun
gerakan nya yaitu :
fleksi, ekstensi,
hiperekstensi, abduksi,
adduksi dan rotasi.
Variabel dependen
1 Kekuatan Kekuatan otot untuk Alat ukur : Skala Rasio
otot Pasien melakukan pergerakan Lembar kekuatan otot
Stroke yaitu : pergerakan Penilaian 0-5
kekuatan otot skala
ekstremitas atas kekuatan otot
meliputi bahu, siku, Cara Ukur :
tangan, pergelangan memeriksa
tangan, jari-jari tangan penderita
dan pergerakan yang
kekuatan otot mengalami
ekstremitas bawah kelemahan,
meliputi pangkal paha, melihat
lutut dan pergelangan apakah ada
kaki. kemajuan
yang
diperoleh
selama
menjalani
perawatan
atau
sebaliknya
apakah terjadi
perburukan
pada
penderita.

E. Rancangan Penelitian

1. Jenis penelitian

Jenis penelitian menggunakan pre experiment, penelitian ini

menggunakan desain yang kedua yaitu One-Group Pre- test and Post-test.

Rancangan ini juga tidak ada kelompok pembanding(control), tetapi paling

tidak sudah dilakukan observasi pertama (pretest) yang memungkinkan

menguji perubahan yang terjadi setelah adanya eksperimen (program). Bentuk

rancangan ini adalah sebagai berikut:

O1 X O2

Keterangan
O1 = Pre- test

X= Perlakuan

O2 = Post-test

(Sumber : Notoatmodjo, 2010)

2. Populasi, sampel penelitian dan teknik pengambilan sampel

a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau

subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi

bukan hanya orang, tetapi juga benda-benda alam lain. Populasi juga bukan

sekedar jumlah yang ada pada subjek atau objek yang dipelajari tetapi

meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek

itu (Arikunto, 2013). Populasi dalam penelitian ini adalah 32 masyarakat

penderit stroke non hemoragik.

b. Sampel

Sampel didefinisikan sebagai objek yang diteliti dan dianggap

mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010). Teknik pengambilan

sampel yang digunakan adalah purposive sampling yaitu pengambilan

sampel dengan pertimbangan tertentu berdasarkan kriteria inklusi dan

ekslusi. Sampel dalam penelitian ini adalah 32 masyarakat penderita stroke

non-hemoragik. Besar sampel yang diperlukan dalam penelitian ini

ditentukan dengan menggunakan rumus analitik berpasangan sebagai

berikut :
N
n=
1+ N ( d)2

Keterangan :

n : Besar sampel

N : Besar populasi

d : Tingkat kesalahan 5% (0,05)

cara perhitungannya sebagai berikut :

32
n=
1+32(0,05)2

n = 29,6 atau dibulatkan menjaadi 30

Dengan demikian jumlah keseluruhan sampel sebanyak 30 responden

yang akan diberikan intervensi latihan Range Of Motion (ROM) pasif 2x/hari

dalam satu minggu di wilayah kerja Puskesmas Griya Antapani Kota Bandung

Tahun 2018.

1) Kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh

setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel (Notoatmodjo,

2010). Kriteria inklusi adalah kriteria yang harus dimiliki individu dalam

populasi untuk dijadikan sampel dalam penelitian. Adapun kriteria inklusi

dalam penelitian ini :

a) Masyarakat penderita stroke yang sedang mengkonsumsi obat.

b) Masyarakat penderita stroke/ keluarga setuju sebagai peserta penelitian.

c) Kesadaran compos mentis.


d) Masyarakat penderita stroke yang mampu berkomunikasi secara verbal atau

non verbal. SUMBER

2) Kriteria ekslusi

Kriteria ekslusi adalah kriteria atau ciri-ciri anggota populasi yang tidak

bisa dijadikan sebagai sampel penelitian (Notoatmodjo, 2010). Adapun kriteria

ekslusi dalam penelitian ini :

a) Masyarakat penderita stroke dengan tingkat ketergantungan total.

b) Masyarakat penderita stroke yang menolak latihan Range Of Motion

(ROM).

c) Masyarakat penderita stroke : hemoragik dan infark.

d) Kesadaran menurun

3. Instrument penelitian

Menurut Notoatmodjo (2012), instrumen penelitian adalah alat ukur yang

digunakan untuk mengukur fenomena maupun alam atau sosial yang diamati.

Jenis instrument penelitian yang dapat digunakan pada ilmu keperawatan dapat

diklasifikasikan menjadi lima bagian, yang meliputi pengukuran: (1)

biofisiologis, (2) observasi, (3) wawancara, (4) kuesioner, (5) skala. Jenis

instrument yang akan dilakukan dalam penelitian ini yaitu :

a. Lembar Observasi

Lembar observasi dalam penelitian ini merupakan instrument dasar

yang berfungsi untuk mencatat hasil observasi dan pengkajian terhadap

responden. Dalam lembar observasi ini terkaji atas bebrapa hal yang

dibutuhkan dalam penelitian, misalnya identitas responden, catatan skala


kekuatan otot sesuai format Manual Muscle Testing (MMT), dan catatan

selama dilakukan intervensi latihan Range of motion (ROM) Pasif.

4. Metode pengumpulan data

Data penelitian adalah semua pertanyaan dan pernyataan yang diperlukan

untuk memecahkan masalah penelitian. Sebelumnya peneliti melakukan

pengumpulan data terhadap pasien stroke non-hemoragik dan menyusun

sendiri mulai dari merencanakan, menyusun mengadakan uji coba hingga

merevisi (Notoatmodjo, 2010).

Dalam penelitian ini akan memilih sampel yang sudah ditentukan oleh

peneliti yaitu pasien stroke non-hemorgaik dengan kelemahan di sebagian

tubuh atau hemiparesis. Sebelum dilakukan pengumpulan data atau alat ukur

peneliti melakukan pemeriksaan ulang akan kelengkapan, kesesuaian, antar

point-point yang akan ditanyakan dengan tujuan penelitian setelah itu

dilakukan langkah –langkah pengumpulan data. Adapun langkah-langkah

pengumpulan data adalah sebagai berikut ;

a. Memberikan surat izin permohonan untuk penelitian yang ditujukan pada

Puskesmas Griya Antapani Kota Bandung Tahun 2018.

b. Menjelaskan penelitian kepada pihak Puskesmas Griya Antapani Kota

Bandung Tahun 2018

c. Peneliti menentukan 4 orang untu menjadi asisten dengan kriteria

mahasiswa keperawatan S1 yang dapat mengkaji penderita dengan kasus


neurologi dan mengukur kekuatan otot dengan MMT (Manual Muscle

Testing)

d. Peneliti melatih asisten peeneliti sehingga menyamakan presepsi dengan

asisten tentang latihan ROM Pasif dan pengukuran kekuatan otot dengan

MMT (Manual Muscle Testing). Memberikan tugas kepada asisten untuk

melanjutkan/membantu dan membimbing latihan ROM Pasif untuk

meminimalkan waktu penelitian.

e. Peneliti melakukan koordinasi ke pengurus RW sambil mengenali

lingkungan serta menanyakan warga yang terkena serangan stroke termasuk

nama dan alamat serta identitas masing-masing pada pengurus RW.

f. Peneliti melakukan pendekatan pada responden dan keluarga .

g. Peneliti memberikan penjelasan kepada responden dan keluarga tentang

maksud dan tujuan penelitian, manfaat, teknik pelaksanaan, kerahasian data,

keuntungan dan kerugian yang ditimbulkan dari penelitian yang dilakukan

terhadap responden.

h. Peneliti meminta persetujuan responden dan keluarga untuk dijadikan

subjek penelitian dengan mengisi lembar informed consent.

i. Selanjutnya responden dibimbing untuk melakukan latihan ROM pasif

selama 7 hari berturut-turut dengan frekuensi 2x/hari pagi dan sore.

j. Penelitian ini membutuhkan waktu 10-15 menit untuk 1 orang penderita.

k. Latihan ROM Pasif dilakuka hanya pada ekstremitas yang mengaami

kelemahan (Hemiparesis).
l. Pengkajian dan pengukuran kekuatan otot dilakukan ssebelum dan sesudah

diberikan intervensi pada hari ke-1 dan hari ke-7.

m. Responden dinyatakan gagal apabila tidak menyelesaikan seluruh tahapan

latihan sampai waktu yang telah ditetapkan oleh peneliti yaitu 7 hari.

5. Teknik pengolahan dan analisa data

a. Teknik pengolahan data

Instrument penelitian (alat pengumpulan data) yang digunakan adalah

dalam bentuk lembar observasi. Data yang telah dikumpulkan kemudian

diolah dengan menggunakan aplikasi program computer dengan langkah-

langkah sebagai berikut (Notoatmodjo,2012).

1) Editing

.Melakukan pemeriksaan kembali perolehan data hasil observasi

kekuatan otot pasien stroke non hemoragik sebelum dan setelah latihan

range of motion (ROM).

2) Coding

Coding merupakan kegiatan merubah data berbentuk hurup menjadi data

berbentuk angka atau bilangan. Coding untuk mempermudah dan

mempercepat pada saat entry data. Dalam penelitian ini, peneliti tidak

melakukan coding karena data bersifat numerik, yaitu berupa hasil

kekuatan otot pasien stroke non hemoragik.

3) Processing
Setelah data sudah didapatkan maka langkah selanjutnya adalah

melakukan entry data ke dalam program software komputer dan

dianalisis.

4) Cleaning

Mengecek kembali data yang sudah dientry apakah ada kesalahan atau

tidak. Setelah dilakukan pengecekan ulang ternyata tidak terdapat

kesalahan selama pengolahan data.

b. Analisa data

Analisa data adalah mengolah data yang telah terkumpul dengan

menggunakan rumus atau aturan yang sesuai dengan desain penelitian yang

digunakan sehingga diperoleh suatu kesimpulan (Notoatmodjo, 2010).

Analisa data yang dilakukan dengan menggunakan program komputer

berupa analisa univariat dan bivariat.

1) Analisa univariat

Analisa univariat adalah analisa yang digunakan untuk

menggambarkan penyajian data tiap variable penelitian (Notoatmodjo,

2012). Analisa univariat digunakan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan median kekuatan otot (tangan & kaki) sebelum dan

sesudah diberikan latihan ROM Pasif di wilayah kerja Puskesmas Griya

Antapani Kota Bandung Tahun 2018.

2) Analisa bivariat

Analisa bivariat adalah analisa yang dilakukan oleh dua variabel

yang diduga berpengaruh atau berkolerasi. (Notoatmojo, 2010). Analisa


bivariat dalam penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh latihan

range of motion (ROM) terhadap kekuatan otot pada penderita stroke non

hemoragik di wilayah kerja Puskesmas Griya Antapani Kota Bandung

Tahun 2018. Tingkat signifikasi yang digunakan adalah 5% atau 0,05.

Jika p ≤ 0,05 maka keputusannya adalah Hᴏ penelitian ini gagal ditolak

atau ada pengaruh antara variable intervensi terhadap variabel dependent.

Namun jika nilai p > 0,05 maka keputusannya adalah hipotesis penelitian

ini adalah ditolak atau tidak ada pengaruh antara variabel intervensi

terhadap variabel dependent.


Sebelum dilakukan analisa bivariat, terlebih dahulu data di uji

normalitas distribusinya dengan menggunakan Uji Shapiro-Wilk, yaitu

pengujian normalitas dimana uji ini biasanya dipakai jika jumlah

respondennya dalam jumlah sedikit atau kurang dari 50 responden. Jika

nilai p ≥ 5%, maka Hᴏ diterima atau data terdistribusi normal. Jika nilai p

< 5% maka Hᴏ ditolak atau data tidak terdistribusi normal.


Bila hasil data terdistribusi normal, maka akan dilakukan analisa

bivariat dengan uji T dependent test, namun bila tidak terdistribusi

normal akan dilakukan analisa bivariat dengan uji Wilcoxon.


Uji T dependent test digunakan untuk data yang berpasangan yang

berarti setiap subyek diukur dua kali, misalnya sebelum dan sesudah

dilakukan sebuah intervensi (Hidayat, 2007). Rumus yang digunakan

adalah sebagai berikut

Md
t=
√∑ x ² d
n ( n−1 )
Keterangan :

Md : Mean dari perbedaan pre-tes dengan post-tes.

Xd : Deviasi masing-masing subyek.

Ʃx²d : Jumlah derajat devisiasi.

N : Subyek pada sampel.

df : ditemukan dengan N-1

Sedangkan uji Wilcoxon adalah digunakan untuk menganalisis

hasil-hasil pengamatan yang berpasangan dari dua data apakah berbeda

atau tidak. Wilcoxon Signed RankTest ini digunakan untuk data yang

tidak terdistribusi normal (p < 0,05). Rumus dari analisa bivariat

Wilcoxon adalah sebagai berikut :

Keterangan :

N = Banyak data yang berubah setelah diberi perlakuan berbeda

T = Jumlah renking dari nilai selisih yang negative (apabila banyaknya

selisih yang positif lebih banyak dari banyaknya selisih negatif)

Z = Jumlah ranking dari nilai selisih yang positif (apabila banyaknya

selisih yang negatif > banyaknya selisih yang postif)


6. Etika Penelitian

Kode etik penelitian adalah suatu pedoman etik yang berlaku untuk

setiap kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti, pihak yang

diteliti dan masyarakat yang akan memperoleh dampak hasil penelitian. Etika

membantu manusia melihat dan menilai secara kritis dan moralitas yang di

anut oleh masyarakat serta merumuskan pedoman etis masyarakat professional

(Notoatmodjo, 2012).

Hidayat (2013) mengemukakan bahwa masalah etika penelitian perlu

diperhatikan untuk mencegah masalah etik karena penelitian yang dilaukan

berhubungan dengan manusia, maka dilakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Informed Consent

Lembar persetujuan diberikan kepada responden yang akan diteliti.

Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan riset yang dilakukan serta dampak

yang terjadi selama dan sesudah pengambilan data, jika responden bersedia

untuk diteliti, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan

tersebut. Jika responden tidak bersedia untuk diteliti, maka peneliti tidak

akan memaksa dan akan tetap menghormati hak karya.

2. Anomity

Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan

nama pada lembar pengumpulan data, cukup dengan memberikan inisial

nama pada masing-masing lembar tersebut.


3. Confodentiality

Kerahasiaan informasi yang diperoleh dari responden dijamin oleh

peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau

dilaporkan sebagai hasil riset.

4. Nonmaleficience

Prinsip ini mengindikasikan bahwa individu secara moral di haruskan

untuk menghindari sesuatu yang dapat merugikan orang lain (tindakan

menghindari kerusakan/kerugian/kejahatan). Prinsip ini berarti tidak

menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis responden.

5. Veracity

Pemberi pelayanan kesehatan harus menyampaikan kebenaran pada

setiap responden dan memastikan bahwa klien sangat mengerti dengan

situasi yang di hadapi. Informasi yang disampaikan harus akurat, kompresif

dan objektif sehingga responden mendapatkan pemahaman yang baik

mengenai keadaan dirinya selama menjalani perawatan. Kebenaran

merupakan dasar dalam membangun hubungan saling percaya.

6. Accountability

Mempertanggungjawabkan hasil pekerjaan, dimana tindakan yang

dilakukan merupakan satu aturan profesional.

7. Jadual Penelitian

Tabel 3.2 : Jadual Penelitian Pengaruh Latihan ROM Pasif Terhadap

Kekuatan Otot Masyarakat Penderita Stroke Non Hemoragik


di Wilayah Kerja Puskesmas Griya Antapani Kota Bandung

Tahun 2018.

N KEGIATA FEBR MARE APRIL MEI JUNI JULI


o N UARI T
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan
Judul
2 Bimbingan
BAB I
3 Bimbingan
BAB II
4 Bimbingan
BAB III
5 Seminar
proposal
dan revisi
6 Penelitian
dan
pengolahan
data
7 Bimbingan
skripsi
8 Sidang
Skripsi
9 Revisi dan
pengumpul
an skripsi

Anda mungkin juga menyukai