Anda di halaman 1dari 14

Propioseptif Neuromuscular Facilitation (PNF)

1. Gerakan disetiap pola Propioseptif Neuromuscular Facilitation (PNF)


Jawab :
Pola Propioseptif Neuromuscular Facilitation (PNF) mempunyai 3
komponen gerakan
Flexion-extension
Abduction-adduction,
Internal-external rotation.

Pola PNF yang digambarkan oleh Knott dan Voss, melibatkan


gerakan diagonal dan gerakan rotasi dari ;
Upper extremity,
Lower extremity,
Upper trunk,
Lower trunk,
Neck.
Latihan pola PNF memulai dengan memperpanjang grup otot atau
dengan posisi stretching. Grup otot kemudian dikontraksikan,
gerakan bagian tubuh sepanjang luas gerak sendi.
Upper dan Lower Ekstremitas memiliki pola gerakan diagonal
tersendiri pada setiap bagian tubuh
Yang menunjukkan Diagonal 1 (D1) dan pola Diagonal 2 (D2)
Pola diagonal meliputi :
D1 gerakan Flexion
D1 gerakan Extension
D2 gerakan Flexion
D2 gerakan Extension

Pola PNF Upper Ekstremitas


D1 gerakan pola upper


ekstremitas pada
gerakan flexion.

Posisi Awal

D1 gerakan pola upper


ekstremitas pada
gerakan flexion.

Posisi Akhir

D1 gerakan pola upper


ekstremitas pada
gerakan extension.

Posisi Awal

D1 gerakan pola upper


ekstremitas pada
gerakan extension.

Posisi akhir

D2 gerakan pola upper
ekstremitas pada gerakan
flexion
Posisi Awal

D2 gerakan pola upper


ekstremitas pada gerakan
flexion
Posisi akhir

D2 gerakan pola upper


ekstremitas pada gerakan
exsion
Posisi awal

D2 gerakan pola upper


ekstremitas pada gerakan
exsion
Posisi akhir
Pola PNF Lower Ekstremitas

D1 gerakan pola lower ekstremitas


pada gerakan flexion.

Posisi Awal

D1 gerakan pola lower


ekstremitas pada gerakan flexion.

Posisi Akhir

D1 gerakan pola lower


ekstremitas pada
gerakan extension.

Posisi Awal

D1 gerakan pola lower


ekstremitas pada
gerakan extension.

Posisi akhir

D2 gerakan pola lower


ekstremitas pada
gerakan flexion.

Posisi awal

D2 gerakan pola lower


ekstremitas pada gerakan
flexion.

Posisi akhir

D2 gerakan pola lower


ekstremitas pada gerakan
extension.

Posisi awal

D2 gerakan pola lower


ekstremitas pada gerakan
extension.

Posisi akhir

2. Prinsip Prinsip Propioseptif Neuromuscular Facilitation (PNF)

Teknik Menggenggam

Secara tepat dihitung dan diaplikasikan teknik menggengngam dari

terapi untuk menentukan strength (kekuatan) gerakan kompleks yang

dihasilkan.

Stimulasi verbal dan visual

Secara sederhana, instruksi yang jelas dapat mengurangi kerja terapi.

Pasien harus melihat dan berparisipas melakukan gerakan yang

dicontohkan terapis.
Kompresi dan Traksi

Kompresi menyebabkan permukaan sendi saling merapat, traksi dapat

menggerakkan permukaan sendi saling menjauhi. Reseptor reseptor

akan terangsang. Traksi dapat memfasilitasi gerakan pada system otot.

Kompresi dapat meningkatkan stabilisasi.

Tahanan maksimal

Hukum all or nothing dalam kontraksi otot terlibat dalam teknik ini.

Tahanan isometric dan/atau isotonikdapat digunakan dalam teknik ini.

Tahanan yang maksimal ditentukan oleh strength (kekuatan otot) dari

setiap pasien.

Rangkaian aksi otot yang tepat

Ketika otot berkontraksi dalam suatu rangkaian yang tepat, maka grup

otot yang tegang akan mengatasi tuntutan yang terjadi dengan optimal

efektifitas. Waktu yang tepat dapat berperan penting baik pada gerakan

kompleks maupun pada olahraga. Ada 3 komponen gerakan yang

mengambil bagian dari setiap pola gerakan diagonal dan rotasi:

Flexion atau extension

Adduksi atau abduksi

Eksternal atau internal rotasi

Eksternal rotasi digunakan dalam kombinasi dengan supinasi,

internal rotasi digunakan kombinasi dengan pronasi. Variasi


teknik gerakan kompleks dapat memperbaiki implementasi dan

efektifitas system musculoskeletal.

Tahanan langsung

Hal yang melibatkan tahanan optimal untuk seluruh durasi gerakan ;

tahanan ini tergantung pada gerakan alamiah yang beragam

Kontraksi yang berulang

Kontraksi static dan dinamik terlibat secara bergantian. Strength

(kekuatan) otot diperbaiki, khusus pada area genggaman tahanan,

ROM, dan endurance (daya tahan).

3. Teknik - teknik Propioseptif Neuromuscular Facilitation (PNF)

Rhythmical Initiation

Teknik yang dipakai untuk agonis yang menggunakan gerakan-

gerakan pasif, aktif, dan dengan tahanan.

Caranya ;

Terapis melakukangerakan pasif, kemudian pasien melakukan

gerakan aktif seperti gerakan pafis yang dilakukan terapis, gerakan

selanjutnya diberikan tahanan, baik agonis maupun antagonis patron

dapat dilakukan dalam waktu yang tidak sama


Indikasi ;

Problem permulaan gerak yang sakit karena rigiditas, spasme

yang berat atau ataxia, ritme gerak yang lambat, dan keterbatasan

mobilisasi.

Combination of isotonics

Konbinasi kontraksi dari gerak isotonic antara konsentris dan

eksentris dari agonis patron (tanpa kontraksi berhenti) dengan pelan-pelan.

Reversal of Antagonists

Teknik reversal antagonist merupakan salah satu metode

dalam PNF untuk menambah fleksibilitas pada otot yang melibatkan

kontraksi otot agonis dan antagonis. Teknik reversal antagonist

memberikan fleksibilitas dengan cara mengkontraksikan otot antagonis

kemudian tanpa berhenti dan pengurangan kontraksi dilanjutkan dengan

kontraksi otot agonis. Adanya kontraksi yang terus menerus tanpa

diselingi oleh jeda akan memberikan relaksasi maksimal yang dapat

membantu dalam penguluran dan peningkatan lingkup gerak sendi

(Hardjono & Ervina, 2012).

Replication

Suatu teknik dimana gerakan isotonic untuk otot-otot agonis, yang setelah

sebagian gerakan dilakukan restretch kontraksi diperkuat.


Caranya ;

Pasien bergerak pada arah diagonal, pada waktu gerakan

dimana kekuatan mulai turun, terapis membeikan restretch, pasien

memberikan reaksi terhadap restretch dengan mempertinggi kontraksi,

terapis memberikan tahanan pada reaksi kontraksi yang meninggi.,

kontraksi otot tidak pernah berhenti, dalam satu gerakan diagonal restretch

diberikan maksimal empat kali.


Feldenkrais

1. Definisi Feldenkrais

Metode Feldenkrais merupakan sebuah integrative approach untuk

memberikan pembelajaran dan meningkatkan fungsi pada individu dari

berbagai kemampuan mereka selama rentang kehidupan. Dengan

menekankan pada self- awarness melalui suatu proses pembelajaran dengan

memberikan stimulasi pada penginderaan (sensing), gerakan (moving),

perasaan (feeling), dan pikiran (thinking) (Connors, 2009).

Functional Integrasion (FI)

FI bertujuan untuk meningkatkan body awareness dan

pemahaman bagaimana bergerak dengan efisien (Ginsburg, 2010)

Awarness Through Movement (ATM)

ATM merupakan pelatihan gerak berdasarkan pola tumbuh

kembang yang dimulai dari posisi lying, gerakkan dilakukan dengan

perlahan, lembut, dan pada keseluruhan anggota gerak.

2. Gerakan

Spine

Pasien diminta untuk terlentang dengan rilek dan mengatur

ritme nafas dengan teratur. Pasien diminta untuk bergerak

dengan tempo yang lambat untuk dapat merasakan gerakan


dari tiap sendi, otot, dan tulang bagian perbagian. Pasien

diminta untuk bernafas dengan normal selama proses

pelatihan berlangsung. Pasien diminta merasakan dan

mengingat bagian bagian tubuhnya yang menyentuh matras.

pasien miring ke salah satu sisi, tangan menumpu seperti pada


gambar kemudian bergerak protraksi dan retraksi maksimal
dari scapula.

pasien miring ke salah satu sisi, tangan menumpu seperti pada


gambar kemudian bergerak menelusuri tangan yang dibawah
kedepan lalu ke belakang
pasien posisi duduk dengan kedua tangan ke belakang dan
kedua lutut ditekuk (hook craine position)

pasien posisi duduk dengan kedua tangan ke belakang dan


kedua lutut ditekuk (hook craine position)

Ekstremitas

Bergerak internal dan external rotasi dengan memberikan


instruksi kepada pasien untuk memutar kakinya kedalam dan
keluar
Bergerak internal dan external rotasi dengan kombinasi flexi
dan abduksi hip. Terapis memberikan instruksi tekuk lutut
dan putar keluar.

Anda mungkin juga menyukai