Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS JURNAL

PENGARUH ROM EXERCISE DINI PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR


EKSTREMITAS BAWAH ( FRAKTUR FEMUR DAN FRAKTUR CRURIS )
TERHADAP LAMA HARI RAWAT DI RUANG BEDAH RSUD GAMBIRAN
KOTA KEDIRI

ANALISIS JURNAL
Judul jurnal
Pengaruh rom exercise dini pada pasien post operasi fraktur
ekstremitas bawah ( fraktur femur dan fraktur cruris ) terhadap
lama hari rawat di ruang bedah rsud gambiran kota Kediri
Kata kunci
ROM exercise dini,length of treatment day, post ORIF
patient.
Penulis
Yunanik Esmi Dwi Lestari

Telaah Step 1 ( focus penelitian jelas )


Problem Fraktur femur adalah suatu patahan pada kontinuitas struktur
tulang paha yang ditandai adanya deformitas yang jelas yaitu
pemendekan tungkai yang mengalami fraktur dan hambatan mobilitas
fisik yang nyata (Muttaqin, 2008).

Berdasarkan data medical record dari RSUD Gambiran Kediri


menunjukkan total pasien yang mengalami fraktur ekstremitas bawah
tahun 2010 sebanyak 323 pasien, khusus dari Ruang Bedah 267
pasien dan pasien yang menjalani ORIF 209 pasien (78,28%). Sedang
dari hasil studi pendahuluan di Ruang Bedah pada bulan Juli 2011
sampai dengan bulan September 2011 ada 36 pasien fraktur
ekstrimitas bawah yang menjalani ORIF, di mana ada sebagian besar
dari mereka yang mengalami komplikasi pasca operasi yaitu bengkak
atau edema, kesemutan, nyeri dan pucat pada anggota gerak yang di
operasi. Dari hasil wawancara dan observasi di dapat kemungkinan
komplikasi tersebut terjadi dikarenakan pasien tidak mau atau kurang
melakukan mobilisasi sehingga peredaran darah tidak lancar dan
akhirnya berdampak pada proses penyembuhan luka
(vaskularisasi,inflamasi, proliferasi dan granulasi) tidak dapat
berlangsung maksimal. Tentunya kondisi ini akan mempengaruhi
lama keberadaan pasien dirumah sakit atau lama perawatan pasien
(Perry & Potter. 2005). Sedangkan dari data dokumentasi ruangan
(Ruang Bedah) pada bulan Juli 2011 sampai dengan bulan September
2011 diperoleh rata-rata lama hari rawat dari pasien yang menjalani
operasi fraktur ekstremitas bawah adalah 5 sampai 7 hari setelah
operasi.
Selama ini yang terjadi di ruangan (Ruang Bedah) pada pasien
post ORIF jarang yang dilakukan mobilisasi oleh perawat, perawat
hanya sekedar menganjurkan pada pasien untuk melakukan
mobilisasi dengan menggerak-gerakkan anggota badan yang di
operasi. Akan tetapi karena ketidaktahuan pasien akan pentingnya
mobilisasi pasien justru takut melakukan mobilisasi sehingga
berdampak pada banyaknya keluhan yang muncul pada pasien post
ORIF seperti bengkak atau edema, kesemutan, kekakuan sendi, nyeri
dan pucat pada anggota gerak yang di operasi.
Hasil analisis : pengumpulan data pendukung pada jurnal tersebut
yang di camtumkan masih kurang, karena tidak
terdapatnya data angka kejadian secara gelobal,
maupun data secara nasional yang di cantumkan
hanya data dari tempat penelitian itu sendiri yaitu
Ruang Perawatan Bedah RSUD Gambiran Kota
Kediri.

Intervention Intervention yang di gunakan dalam penelitian ini adalah ROM


Exercise dini.

Comparison Dalam penelitian ini, terdapat dua kelompok yaitu kelompok


Intervention
yang diberikan intervensi ROM Exercise dini dan yang tidak
diberikan intervensi ( kelompok kontrol).
Hasil analisis : dari hasil penelitian pada jurnal diatas dijelaskan
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara
kelompok yang diberikan intervensi dan yang tidak
diberikan intervensi atau kelompok kontrol
Outcome Distribusi frekuensi lama perawatan pada pasien post operasi
fraktur Femur dan fraktur Cruris di dapatkan hasil yaitu lama hari
rawat pasien post operasi fraktur ektremitas bawah yang tidak
dilaksanakan ROM Exercise dini adalah : dari 15 responden 6 orang
diantarnya lama hari rawatnya 6 hari yaitu sekitar 40 %, dari
responden kelompok kontrol, sedangkan hasil dari kelompok yang
telah diberikan pelaksanaan ROM Exercise dini terdapat 10 (67%)
responden dari 15 responden dengan lama hari rawatnya adalah 4
hari.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa Pengaruh rom
exercise dini pada pasien post operasi fraktur ekstremitas bawah (
fraktur femur dan fraktur cruris ) terhadap lama hari rawat di ruang
bedah rsud gambiran kota Kediri dengan kelompok intervensi dan
kelompok kontrol diperoleh dari uji SPSS 16 Under Windows
menggunakan uji independent T-test menunjukkan bahwa besarnya
angka signifikan sebesar 0,000 < = 0,05 sehingga Ho ditolak, jadi
dapat disimpulkan bahwa adanya Pengaruh rom exercise dini pada
pasien post operasi fraktur ekstremitas bawah ( fraktur femur dan
fraktur cruris ) terhadap lama hari rawat di ruang bedah RSUD
gambiran kota Kediri.
Hasil analisis : hasil dari penelitian diatas cukup jelas karena dari
hasil yang dipaparkan yaitu berkurangnya lama hari
rawat inap pada kelompok kontrol dan kelompok
intervensi hal ini sesuai dengan hasil pre dan post
serta perbandingan pada kedua kelompok.

Telaah Step 2 ( Validitas)


recruitment Pada penelitian ini dalakukan Di Ruang Bedah RSUD
Gambiran Kota Kediri besar sampel yang diperoleh dalam peneliyian
ini adalah 30 pasien selanjutnya dibagi menjadi dua kelompok yaitu
kelompok intervensi sebanyak 15 responden dan kelompok kontrol
sebanyak 15 responden.
Hasil analisis : jumlah sampelnya sudah sesuai dan dapat
dibandingkan pada kelompok intervensi dan
kelompok kontrol, tidak dijelaskan secara rinci
tentang lama penelitian yang dialakukan ,
namun dijelaskan bahwa tehnik pengambilan
sampling yang digunakan adalah purposive
sampling ( penentuan pengambilan sampel
dengan adanya kriteria atau pertimbangan yang
telah ditentukan oleh peneliti) dan lama
pemberian perlakuan tidak di cantumkan .tidak
adanya dijelaskan tentang SOP yang
digunakan.

Maintenance Pada penelitian ini di desain penelitian yang digunakan adalah


Pra-Eksperimen dengan perbandingan kelompok statis ( Static
Group Comparasion) pada design ini terdapat sekelompok
responden yang dibagi menjadi dua kelompok pertama diajdikan
kelompok eksperimen dan kelompok lainnya yang dijadikan
kelompok kontrol
Hasil analisis : pada penelitian diatas metode yang digunakan sudah
sesuai karna tujuan dari penelitian ini adalah untuk
melihat apakah ada pengaruh dari intervensi yang
diberikan pada kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol yang dimana hasil nya dilihat dari pre dan
post penelitian.

measurement Tehnik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisa


univariat dan bivariate. Analisa univariat meliputi variabel yang
terdiri dari varibel bebas adalah ROM Exercise Dini dan varibel
terikatnya yaitu lama hari rawat diruang bedah RSUD Gambiran
Kota Kediri. Analisa bivariat untuk menguji hipotesis dan
menganalisa data yang diperoleh mengmgunakan uji paired sampel
T-Test menggunakan taraf nyata ( = 0,05 ) pengolahan data
menggunakan computer program SPSS 16
Hasil analisis : uji yang digunakan untuk melihat perbedaan
kelompok kontrol dan intervensi dilakukan uji paired sample T-Test
Telaah Step 3 ( Aplikabilitas)

1. Apakah dapat diterapkan ? bagaimana bentuk penerapannya ?


Menurut kami tehnik ROM exercise dini ini dapat diterapkan,
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya menyimpulkan bahwa ROM exercise
dini dapat mencegah terjadinya komplikasi edema , kesemutan, kekakuan sendi
dan nyeri sehingga dapat mengurangi lama hari perawatan pada pasien post
operasi fraktur femur dan cruris. Hal ini sesuai dengan teori oleh (corwin &
Elizabeth j, 2001) apabila terjadi komplikasi khususnya komplikasi setelah
operasi perlu mendapat perhatian yang besar karena beberapa komplikasi dapat
terjadi setelah operasi dan apabila tidak ditangani dengan baik maka lama hari
rawat pasien akan menjadi panjang yang akhirnya dapat menyebabkan dampak
pada peningkatan biaya perawatan. Hal ini didukung oleh teori yang
dikemukakan oleh (ichanners 2009) salah satu keuntungan menjalankan
rehabilitasi post ORIF adalah untuk mencegah terjadinya komplikasi yang
merugikan bagi pasien diosamping dapat mempercepat penyembuhan luka
pasien.
adapun bentuk penerapannya diantaranya latihan aktif meliputi menarik
pegangan diatas tempat tidur, fleksi dan ekstensi kaki dan latihan rentang gerak
atau menahan beban bagi sendi, Dengan ROM exercise dini ini dapat dilakukan
oleh semua pasien yang mengalami fraktur ektremitas dimana pasien juga dapat
menerapkan nya secara mandiri selain itu tehnik seperti ini mudah untuk
dilakukan oleh pasien sehingga kami menyarankan gerakan tehnik ROM
Exercise.

2. Kelebihan dan kekurangan dalam jurnal penelitian ini yaitu :

Kelebihan : pada jurnal ini menggunakan bahasa yang mudah dimengerti metode
yang digunakan sesuai, problemnya jelas statistic yang digunakan
cukup sesuai. Dan mudah untuk diterapkan pada pasien.
Kekurangan : dalam jurnal ini tidak dijelaskan secara rinci tentang cara proses
penerapan ROM Exercise, maupun berapa lama durasi yang diperlukan
untuk melakukan gerakan tehnik ROM Exercise. Kemudian tidak
dicantumkannya lama proses penilitian. Tidak terdapatnya kriteria
inklusif dan eksklusif.
LATIHAN R.O.M EKSTREMITAS BAWAH

STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

PENGERTIAN Menggerakkan sendi ekstremitas bawah secara aktif atau pasif

1. Menjaga dan mengembalikan kelenturan sendi


TUJUAN 2. Meningkatkan vaskularisasi

KEBIJAKAN Klien dengan keterbatasan rentang gerak dan immobilisasi

PETUGAS Perawat

PERALATAN Penghangat/WWZ dan sarungnya


A. Tahap Pra Interaksi
1. Melakukan verifikasi program pengobatan klien
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan therapeutic
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
klien/keluarga
3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum
kegiatan dilakukan
C. Tahap Kerja
1. Menjaga privacy pasien
2. Menghangatkan sendi yang akan dilatih selama
3. Melatih sendi-sendi secar bergantian:
a. Panggul:
Menggerakkan kaki Abduksi
Adduksi
PROSEDUR Menggerakkan kaki Fleksi Ekstensi
PELAKSANAAN Menggerakkan kaki Hiperekstensi
posisi Anatomi
Rotasi keluar kedalam
b. Lutut: Menggerakkan lengan bawah Fleksi
Ekstensi
c. Pergelangan kaki:
Menggerakkan Dorsal Fleksi
Ekstensi
Menggerakkan Supinasi Pronasi
4. Merapikan pasien
D. Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi hasil tindakan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI ASPEK KETRAMPILAN
LATIHAN R.O.M EKSTREMITAS BAWAH

NILAI
No ASPEK YANG DINILAI BOBOT
0 1 2
A ALAT
Penghangat/WWZ dan sarungnya 2
B Tahap Pra Interaksi
1 Melakukan verifikasi program pengobatan klien 2
2 Mencuci tangan 1
3 Menempatkan alat didekat pasien dengan benar 1
C Tahap Orientasi
1 Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik 1
2 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
2
klien/keluarga
3 Menayakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum
1
tindakan dilakukan
D Tahap Kerja
1 Menghangatkan sendi yang akan dilatih selama 3
2 Melatih sendi-sendi secar bergantian:
a. Panggul:

Menggerakkan kaki Abduksi Adduksi


5

Menggerakkan kaki Fleksi Ekstensi


4

Menggerakkan kaki Hiperekstensi posisi


Anatomi 4

Rotasi keluar kedalam


4

a. Lutut: Menggerakkan lengan bawah Fleksi


Ekstensi 5
Pergelangan kaki:

Menggerakkan Dorsal Fleksi Ekstensi


5

Menggerakkan Supinasi Pronasi


4

3 Merapikan pasien 1
E Tahap Terminasi
1 Mengevaluasi hasil tindakan 1
2 Berpamitan dengan pasien 1
3 Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula 1
4 Mencuci tangan 1
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan 1
TOTAL 50

Anda mungkin juga menyukai