Anda di halaman 1dari 33

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL..............................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................ii

DAFTARISI.............................................................................................................iii

RINGKASAN ....................................................................................................... iv

DaftarTabel ............................................................................................................ v

DaftarGambar.........................................................................................................vi

BAB 1. Pendahuluan ..............................................................................................1

1.1.Analisis Situasi .......................................................................................1

1.2.Rumusan Masalah...................................................................................3

1.3 Tujuan Kegiatan......................................................................................3

1.4 Manfaat Kegiatan....................................................................................3

1.5 Pemecahan Masalah................................................................................3

1.6 Khalayak Sasaran Strategis.....................................................................4

1.7 Metodologi..............................................................................................4

1.8 Rencana Evaluasi....................................................................................4

BAB 2. Tinjauan Pustaka.......................................................................................5

2.1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).............................................5

2.2. Manfaat PHBS.......................................................................................6

2.3 Ruang Lingkup PHBS.............................................................................6

2.4 Pola Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).......................................7

2.5 Minuman HerbalEmpon-EmponPenguatSistemImun............................9

2.6 Manfaat Empon-Empon.........................................................................10

2.7 Bahan dan Kandungan Empon-Empon..................................................11

2.8 Cara Pembuatan Empon-Empon............................................................21

BAB 3. Metodelogi Penelitian ..............................................................................23


3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian.............................................................23

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian..................................................................23

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian..............................................................23

3.4 Jenisdan Cara Pengumpulan Data...........................................................25

BAB 4. Hasil dan Pembahasan..............................................................................26

4.1. Hasil.....................................................................................................26

4.2. Pembahasan................................................................................27
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi

Derajat kesehatan masyarakat di Indonesia terutama masyarakat miskin masih


tergolong rendah.Hal tersebut diakibatkan karena sulitnya akses terhadap pelayanan
kesehatan.Kesulitan akses pelayanan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kurang
memadainya fasilitas kesehatan yang tersedia dan akibat tidak ada kemampuan
masyarakat secara ekonomi.Dari segi ekonomi, masyarakat Indonesia masih tergolong
masyarakat menengah kebawah sehingga biaya kesehatan dirasakan masih tergolong
mahal.Hal inilah yng sering menjadi alasan masyarakat enggan untuk berobat akibat
ketidakmampuan mereka membayar biaya perawatan kesehatan.Bahkan tidak sedikit
masyarakat sudah menyerah duluan karena tidak adanya biaya sehingga cenderung
memilih pengobatan alternatif.Hal ini juga dipacu oleh meningkatnya harga berbagai
kebutuhan pokok, sehingga bisa di maklumi jika masyarakat Indonesia masih
menomorduakan kesehatan. Hal tersebut juga dipicu oleh masih minimnya anggaran
Negara yang dialokasikan untuk dana kesehatan yang hanya berkisar sekitar 1,6 persen
dari total anggaran Negara. Tidak heran jika fasilitas kesehatan di Indonesia masih bisa
dikategorikan belum memadai.Jika dikaji lebih lanjut, banyak sekali warga masyarakat
terutama dari golongan ekonomi menengah ke bawah yang menjadi korban akibat belum
memadainya fasilitas kesehatan yang ada.Meskipun saat ini ada berbagai program
pemerintah yang bertujuan untuk membantu masyarakat untuk mempermudah mereka
menikmati fasilitas kesehatan yang tersedia. Namun dalam kenyataannya adanya proses
administrasi yang berbelit-belit terkadang membuat masyarakat enggang untuk
memanfaatkan sarana terebut. Bahkan didugaada beberapa oknum masyarakat yang
menyalahgunakan sarana tersebut yang seharusnya diperuntukkan bagi warga
miskin.Untuk meringankan beban masyarakat dan untuk meningkatkan derajat kesehatan
maka diperlukan tindakan nyata dari berbagai pihak terkait untuk terjun secara langsung
ke tengah masyarakat. Tindakan nyata tersebut dapat berupa sosialisasi guna memberikan
pengetahuan akan pentingnya kesehatan dengan perilaku hidup bersih dan sehat serta
minuman herbal penguat sistem imun tubuh di masa pandemik. Selain pentingnya hidup
bersih dan mengkomsumsi minuman herbal kita dapat menjaga diri dan keluarga tanpa
harus mengeluarkan biaya mahal. Bahan yang relatif mudah di dapat dan cukup
terjangkau sehingga masyarakat dapat menjaga kesehatan selama pandemik .
Praktek Pengembagan Kesehatan Masyarakat (PPKM) merupakan kegiatan yang
dilaksanakan diluar lingkungan kampus untuk melakukan Sosialisasi Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat Serta Pembagian Minuman Herbal Penguat Sistem Imun Pada Masa
Pandemi Covid-19 di Kampung Yamta Pir II Arso Kota Kabupaten Keerom.

Berdasarkan survei yang telah dilakukan oleh para Mahasiswa Analis Kesehatan
USTJ melihat bahwa di beberapa kampung di sekitar wilayah Kabupaten Keerom
khususnya di Kampung Yamta Pir II, Masyarakat sangat membutuhkan pengetahuan
mengenai Pentingnya hidup Bersih dan meningkatkan daya tahan tubuh selama masa
pandemik.

Kampung Yamta Pir II yang terletak di Arso Kota Kabupaten Keerom, dihuni oleh
beberapa kepala keluarga.Pekerjaan sehari-hari di Kampung Yamta adalah bekerja
sebagai petani dan berdasarkan survei data di Puskesmas Arso Kota masyarakat
khususnya lansia banyak yang kurang memperhatikan kebersihan dan menjaga imunitas
tubuhnya.Sehingga perlu dilakukan sosialisasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
serta Pembagian Minuman Herbal Penguat Sistem Imun Pada Masa Pandemik Covid-
19.guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) serta peningkatan imunitas tubuh maka perlu dianjurkan untuk
mengonsumsi minuman herbal empon-empon yang dipercaya berkhasiat meningkatkan
daya tahan tubuh.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimanakah pengetahuan masyarakat tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di
Kampung Yamta Pir II, Arso Kota Kabupaten Keerom ?
2. Bagaimanakah Pengetahuan Masyarakat tentang Pembuatan Minuman Herbal di
Kampung Yamta Pir II, Arso Kota Kabupaten Keerom ?
1.3 Tujuan Kegiatan
1. Untuk mengedukasi masyarakat tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat selama masa
pandemik Covid-19.
2. Untuk mengedukasi masyarakat tentang pembuatan minuman herbal untuk meningkatkan
Imunitas tubuh di masa pandemik Covid-19.
1.4 Manfaat Kegiatan
1.4.1Bagi Masyarakat dan Mitra Kesehatan
Sosialisasi yang telah dilakukan diharapkan mampu menambah wawasan tentang
pentingnya Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta pengetahuan
mengenai minuman herbal penguat sistem imun selama masa pandemik Covid-19.
1.4.2 Bagi Penulis
Sosialisasi yang dilakukan telah menambah pengetahuan dan pengalaman kepada
penulis dalam menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta Pengetahuan
mengenai Minuman Herbal di masa pandemik.

1.5 Pemecahan Masalah

Untuk memecahkan masalah-masalah kesehatan masyarakat di Kampung Yamta Pir


II tersebut maka langkah-langkah yang diambil adalah:
1. Memberikan sosialisasi tentang pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
selama pandemik kepada masyarakat di Kampung Yamta Pir II Arso Kota Kabupaten
Keroom.
2. Mengajarkan cara pembuatan minuman herbal yang meningkatkan imunitas tubuh
masyarakat Kampung Yamta Pir II Arso Kota Kabupaten Keroom.
3. Diharapkan masyarakat Kampung Yamta Pir II, dapat menerapkan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) dilingkungannya dan meningkatan imunitas tubuh dengan meminum
herbal empon-empon selama masa pandemik Covid-19.
1.6 Khalayak Sasaran Strategis
Khayalayak yang menjadi sasaran dalam kegiatan ini adalah semua masyarakat Di
Kampung Yamta Pir II, Arso Kota Kabupaten Keerom khususnya kalangan orang tua
dan lanjut usia akan pentingnya meningkatkan imunitas dan menjaga kesehatan diri
selama masa pandemik Covid-19.
1.7 Metodologi
Sebelum pelaksanaan kegiatan dilakukan terlebih dahulu dilakukan penjajakan
lokasi di Kampung Yamta Pir II.Mengajukan surat izin kegiatan kepada Kepala
Kampung Yamta dan Kepala puskesmas Arso Kota. Kegiatan yang akan dilakukan
adalah berupa sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan pemaparan serta
pembagian minuman herbal untuk meningkatkan imunitas tubuh oleh para mahasiswa
Analis Kesehatan USTJ yang melaksanakan PPKM di dampingi oleh dosen
pembimbing.
1.8 Rencana Evaluasi
Evaluasi dilakukan terhadap proses kegiatan yang meliputi kesesuaian jadwal
dengan pelaksanaan dan kehadiran masyarakat serta evaluasi hasil kegiatan yang meliputi
cakupan jumlah masyarakat yang terlayani saat kegiatan dilaksanakan, ditambah dengan
cara pembagian kuisioner dan Tanya jawab kepada Masyarakat di Kampung Yamta Pir II
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

2.1.1 Definisi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan

pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok

dan masyarakat, dengan membuka jalurkomunikasi, memberikan informasi dan

melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui

pendekatan pimpinan (advokasi), bina suasana (social support) dan pemberdayaan

masyarakat (empowerment) sehingga dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dalam

rangka menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Perilaku Hidup

Bersih Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran

sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang

kesehatan dan berperanaktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat (Depkes,

2010).PHBS merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar kesadaran

sebagai hasil pembelajaran (Sari, 2013).

PHBS dalam Masyarakat adalah upaya pemberdayaan dan peningkatan

kemampuan untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. Perilaku hidup sehat bersih

(PHBS) adalah tindakan yang dilakukan oleh perorangan, kelompok, atau masyarakat

yang sesuai dengan norma-norma kesehatan, menolong dirinya sendiri dan berperan aktif

dalam membangun kesehatan untuk memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya

(Menkes RI, 2011).


Promosi PHBS diharapkan dapat melaksanakan strategi yang bersifat paripurna
(komprehensif) khususnya dalam menciptakan perilaku hidup bersih yang baru. Selain itu
juga program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat bertujuan untuk memberikan pengalaman
belajar atau menciptakan suatu kondisi lingkungan yang sehat bagi perorangan,
kelompok,dan keluarga serta lingkungan sekitar. Tujuan utama dari gerakan PHBS
adalah meningkatkan kualitas kesehatan melalui proses penyadartahuan yang menjadi
awal dari kontribusi individu-individu dalam menjalani perilaku kehidupan sehari-hari
yang bersih dan sehat (Depkes, 2010)

2.2 Manfaat PHBS

2.2.1 Manfaat Umum

1. Melahikan generasi yang sehat dan peduli akan lingkungan sekitar.

2. Mampu memberikan beberapa manfaat seperi mencegah penyakit menular,


mendukung produktivitas dan tumbuh kembang anak serta melestarikan kebersihan dan
keindahan dilingkungan.

2.2.2 Manfaat Khusus

1. Masyarakat akan peduli terhadap kebersihan, baik bagi diri sendiri maupun
lingkungan sekitarnya.

2. Masyarakat Mampu mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan

2.3 Ruang Lingkup PHBS

Penerapan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) sudah seharusnya menjadi
kebiasaan sehari-hari.Meskipun terkesan sederhana, pada kenyataannya,masih banyak
orang yang kurang memperhatikan pentingnya PHBS bagi kesehatan diri sendiri,
keluarga dan lingkungan sekitar.PHBS adalah gerakan yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat.PHBS dapat diterapkan di
lingkungan rumah tangga, sekolah, tempat kerja maupun masyarakat umum.
Gambar 1.Penerapan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)

2.4 Pola Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)

Membiasakan diri untuk melakukan kebiasaan hidup bersih dan sehat seperti berikut:

1. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir


agar menghilangkan kuman dan virus yang mungkin menempel ditangan yang
berpindah saat seseorang memegang benda lain atau bahkan orang lain dan juga rutinitas
mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun dapat membantu mencegah infeksi yang
menyebabkan masalah kesehatan seperti diare dan infeksi saluran nafas serta dapat
melindungi sesorang dari infeksi kulit dan mata, cucilah tangan setap kali sebelum makan
dan melakukan aktifitas yang menggunakan tangan seperti, memegang uang dan hewan,
setelah buang air besar, sebelum memegang makanan maupun sebelum menyusui bayi.
Pada situasi berkembangnya virus Covid-19 seperti saat ini, cuci tangan menggunakan
sabun dengan air mengalir adalah keharusan mencuci tangan harus memperhatikan aturan
dengan membersihkan seluruh bagian dari tangan.

2. Konsumsi makanan sehat dan bergizi


dianjurkan agar keluaega mengonsumsi jenis makanan yang bersih dan sehat
seperti mengandung banyak vitamin,serat,mineral dan zat-zat yang dibutuhkan oleh
tubuh serta bermanfaat bagi kesehatan.

3. Rutin melakukan aktivitas fisik


Melakukan aktivitas fisik setiap hari baik berupa olahraga maupun kegiatan lain
yang mengeluarkan tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik,
mental, dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari.
Jenis aktivitas fisik yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari yakni olahraga
ringan, jalan kaki, jogging, berkebun, dan lain-lain.
4. menggunakan Jamban yang sehat
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran
manusia yang terdiri dari atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau
tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air
untuk membersihkannya. Adan beberapa syarat untuk jamban sehat, yakni tidak
mencemari sumber air minum, tidak berbau, tidak dapat dijamah oleh hewan seperti
serangga dan tikus, tidak mencemari tanah sekitarnya, mudah dibersihkan dan aman
digunakkan, dilengkapi dinding dan atap pelindung, penerangan dan ventilasi udara yang
cukup, lantai kedap air, tersedia air, sabun, alat pembersih yang memadai.

5. Memberantas sarang nyamuk


Lakukan pemeriksaan jentik berkala (PJB) dilingkungan rumah tangga. PJB adalah
pemeriksaan tempat perkembangbiakan nyamuk yang ada didalam rumah, seperti bak
mandi, wc, vas bunga, tatakan kulkas, talang air,dan media penyimpanan lainnya yang
menampung air. Kegiatan ini dianjurkan dilakukan secara teratur setiap minggu dan
konsisten. Selain itu juga perlu dilakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan
cara 3 M (menguras, mengubur, menutup) dan melakukan fogging ditempat-tempat yang
dimungkinkan adanya jentik nyamuk secara berkala.
6. Menghindari kebiasaan merokok dan tidak merokok di dalam rumah

Hindari merokok, asap rokok dapat mencemari kualitas udara yang dihirup.
Didalam satu puntung rokok yang dihisap akan dikeluarkan dari 4.000 bahan kimia
berbahaya, diantaranya adalah nikotin,tar,dan karbon monoksida (CO) (Promkes,2013).

7. Menggunkan air bersih


Menggunakan air bersih dalam kehidupan sehari-hari seperti memasak, mandi,
hingga untuk kebutuhan air minum.Air yng tidak bersih banyak mengandung kuman dan
bakteri yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit.

9. Memakai masker saat keluar rumah


Menggunakan masker dapat melindungi diri kita dan orang lain dari debu maupun
penularan Covid-19. Menggunakan masker juga terbukti efektif mencegah percikan
ludah (drooplate) menyebar diudara dan masuk ke saluran pernapasan.Sehingga
dianjurkan untuk selalu menggunakan masker saat keluar rumah maupun dimana saja
kita berada.Banyak juga yang salah dalam penggunaan masker, salah satu contonya yaitu
membuka masker saat berbicara.

2.5 Minuman Herbal Empon-Empon Penguat Sistem Imun

2.5.1 Minuman Herbal Empon-Empon

Minuman Herbal merupakan salah satu minuman berbahas dasar tumbuhan alami
yang berkhasiat bagi tubuh. Minuman herbal dibuat dengan bahan dasar rempah-rempah,
akar, batang,daun, umbi dan buah. Masyarakat tradisional menggunakan bagian tubuh
tumbuhan di lingkungan untuk dibuat minuman herbal berdasarkan resep turun
temurun.Saat ini minuman herbal dibuat melalui ekstraksi bahan tumbuhan alami dengan
teknologi modern.Salah satu inovasi bahan minuman herbal adalah daun sirsak. Daun
sirsak berbentuk lonjong, bertepi rata halus berminyak ( Wirakusumah, 2002).
Minuman herbal merupakan minuman yang berasal dari bahan alami yang
bermanfaat bagi tubuh. Minuman herbal biasanya dibuat dari rempah-rempah atau bagian
dari tanaman, seperti akar,batang, daun, bunga atau umbi. Minuman herbal dipercaya
memiliki khasiat yang bermanfaat untuk penyembuhan penyakit.Khasiat tersebut berasal
dari bahan aktif yang terkandung dalam tanaman. Salah satu inovasi bahan alami yag
dapat dibuat minuman herbal adalah rambut jagung.
Empon-empon adalah tanaman rimpang yang biasa digunakan sebagai bahan baku
untuk memproduksi jamu (Suminah et al, 2017). Contohnya adalah jenis jahe-jahe an
seperti jahe, kencur, lengkuas, kunyit, lempuyang, temulawak, temuputih,dan lain-lain.
selain digunakan sebagai bahan baku untuk jamu tradisional

dan obat herbal, empon-empon juga dapat digunakan untuk tanaman obat dan bahan
untuk kosmetik (Utami et al, 2013).
Istilah empon-empon berasal dari bahasa Jawa.Asal kata empon-empon dari empu
yang berarti rimpang induk atau akar tinggal.Istilah ini digunakan untuk menyebut
kelompok tanaman yang mempunyai rimpang atau akar tinggal. Penggolongan nama
empon-empon tidak dilakukan berdasarkan klasifikasi ilmiah tertentu. Melainkan lebih
merujuk pada penggolongan tanaman tertentu yang dilakukan masyarakat jawa.

2.6 Manfaat Empon-Empon

Empon-empon sendiri merupakan ramuan yang terdiri dari berbagai bahan pilihan di
antaranya kunyit, jahe, temulawak, serai, gula merah dan kayu manis. Bahan-bahan untuk
membuat empon-empon memang sudah terkenal sebagai tanaman herbal yang memiliki
banyak manfaat untuk kesehatan tubuh.Sehingga tak heran bila di tengah pandemik
seperti ini masyarakat memilih empon-empon sebagai salah satu upaya untuk
meningkatkan imunitas tubuh. Berikut ini manfaat empon-empon untuk kesehatan :

1. Mencegah infeksi bakteri


Jahe mengandung senyawa aktif yang disebut gingerol.Senyawa ini membantu tubuh
mencegah infeksi dengan menghambat pertumbuhan berbagai bakteri, salah satunya
adalah P. aeruginosa yang dapat menginfeksi saluran kemih dan saluran pernapasan.
Selain bakteri, jahe segar juga efektif mencegah infeksi virus RSV. Virus ini menyerang
saluran pernapasan dan menimbulkan gejala pilek ringan.Infeksi RSV biasanya hilang
dalam beberapa hari, tapi bisa menjadi parah pada anak-anak.
2. Mencegah peradangan
Peradangan sebetulnya bermanfaat untuk melawan infeksi.Namun, peradangan jangka
panjang justru berdampak negatif bagi tubuh.Kunyit dalam empon-empon dapat
mencegah peradangan, bahkan efeknya mirip seperti obat-obatan antiradang.
Senyawa dalam kunyit bekerja dengan menghambat molekul NF-kB.Molekul inilah yang
berperan dalam memicu peradangan pada jaringan tubuh.Dengan menghentikan kerja
NF-kB, peradangan kronis pada tubuh juga dapat berkurang.

3. Melindungi tubuh dari radikal bebas


Radikal bebas bisa merusak sel tubuh dan merupakan cikal-bakal dari banyak penyakit
kronis. Untungnya, jahe, temulawak, dan kunyit sangat kaya akansenyawa antioksidan.
Antioksidan membantu menangkal radikal bebas dan melindungi sel dari kerusakan.
Sebagai tambahan, temulawak juga meningkatkan kerja enzim antioksidan yang sudah
ada pada tubuh Anda.Jadi, tubuh Anda tidak hanya mendapatkan tentara antioksidan dari
luar, tapi juga memiliki pertahanan diri yang lebih kuat.
4. Mendukung Sistem Metabolisme Tubuh
Manfaat empon-empon yang pertama bersumber dari jahe.Jahe mengandung banyak
manfaat seperti vitamin B khususnya B5 dan B6, manfaat vitamin C, manfaat potasium,
gingerol, dan manfaat magnesium.
Jika kamu mengonsumsi air jahe akan mendukung sistem metabolisme dan regenerasi sel
yang kompleks pada organ tubuh. Tak heran jika jahe digunakan untuk obat herbal untuk
bagi kesehatan, kecantikan bahkan untuk diet karena kandungan mineralnya yang
beragam.
5. Antijamur dan Antibakteri
Manfaat empon-empon berikutnya adalah sebagai antijamur dan antibakteri yang
diperoleh dari temulawak.Kandungan antijamur dan antibakteri dalam temulawak
dipercaya mampu membasmi bakteri dan jamur secara efektif.
Kandungan antibakteri dalam temulawak memiliki manfaat terutama cukup efektif untuk
membasmi bakteri jenis Staphylococcus dan Salmonella.Sedangkan senyawa antijamur
dalam temulawak dinilai cukup ampuh untuk menghilangkan jamur dari golongan
dermatofita.
6. Tingkatkan Imunitas Tubuh
Manfaat empon-empon juga bersumber dari serai yang dapat meningkatkan imunitas
tubuh.Menurut Memorial Sloan Kettering Cancer Center, dua senyawa utama dalam
serai, citral dan geranial, memiliki manfaat anti-inflamasi.
Senyawa-senyawa ini dikatakan membantu menghentikan pelepasan penanda-penanda
penyebab peradangan tertentu dalam tubuh dan tingkatkan imunitas tubuh.
7. Menyembuhkan Flu dan Batuk
Selain meningkatkan imunitas tubuh empon-empon yang mengandung asam jawa juga
dapat bermanfaat untuk menyembuhkan flu dan batuk.
Hal ini tak lain karena tingginya kandungan vitamin C dalam asam bermanfaat untuk
meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengobati flu, dan menghentikan batuk.

2.7 Bahan dan Kandungan Empon-Empon


1. Temulawak
Temu lawak, nama ilmiah: Curcuma zanthorrhiza adalah tumbuhan obat yang
tergolong dalam suku temu-temuan. Ia berasal dari Indonesia, khususnya Pulau Jawa,
kemudian menyebar ke beberapa tempat di kawasan wilayah biogeografi Malesia.
Klasifikasi Temu lawak:
Nama ilmiah: Curcuma zanthorrhiza
Kerajaan: Plantae
Famili: Zingiberaceae
Kelas: Monocotyledonae
Divisi: Magnoliophyta
Ordo: Zingiberales
Morfologi :
Temulawak termasuk tanaman tahunan yang tumbuh merumpun dengan habitus
mencapai ketinggian 2-2,5 meter. Tiap rumpun tanaman ini terdiri atas beberapa anakan
dan tiap anakan memiliki 2-9 helai daun.Daun temulawak bentuknya panjang dan agak
lebar.Panjang daunnya sekitar 50-55 cm dan lebar ± 18 cm.
Temulawak memiliki ciri-ciri fisik seperti semak-semak tanpa batang, tingginya antara 2
sampai 5 meter.Daunnya menyerupai daun pisang. Temulawak tumbuh dengan subur di
daerah yang berada dataran rendah. Temulawak dapat dipanen saat usianya mencapai 8-
12 bulan saat daun sudah menguning.

Dosis/takaran pemakaian:
3 ruas dalam 2 gelas air

2. Jahe
Jahe (Zingiber officinale), adalah tumbuhan yang rimpangnya sering digunakan
sebagai rempah-rempah dan bahan baku pengobatan tradisional. Rimpangnya berbentuk
jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa dominan pedas yang dirasakan dari
jahe disebabkan oleh senyawa keton bernama  zingeron.

Jahe termasuk dalam famili Zingiberaceae (temu-temuan). Nama ilmiah jahe diberikan


oleh William Roxburgh.

Klasifikasi jahe (Zingiber officinale):


Famili: Zingiberaceae
Genus: Zingiber
Spesies: Z. officinale
Ordo: Zingiberales
Morfologi:

Batang jahe merupakan batang semu dengan tinggi 30 hingga 100 cm. Akarnya
berbentuk rimpang dengan daging akar berwarna kuning hingga kemerahan dengan bau
menyengat. Daun menyirip dengan panjang 15 hingga 23 mm dan panjang 8 hingga
15 mm. Tangkai daun berbulu halus.

Bunga jahe tumbuh dari dalam tanah berbentuk bulat telur dengan panjang 3,5 hingga
5 cm dan lebar 1,5 hingga 1,75 cm. Gagang bunga bersisik sebanyak 5 hingga 7 buah.
Bunga berwarna hijau kekuningan.Bibir bunga dan kepala putik ungu.Tangkai putik
berjumlah dua.

Dosis/takaran pemakaian:

2 ruas dalam 2 gelas air

3. Kunyit

Kunyit atau kunir, (Curcuma longa / Curcuma domestica ), adalah termasuk salah


satu tanaman rempah-rempah dan obat asli dari wilayah Asia Tenggara.Tanaman ini
kemudian mengalami penyebaran ke
daerah Malaysia, Indonesia, Australia bahkan Afrika. Hampir setiap
orang Indonesia dan India serta bangsa Asia umumnya pernah mengonsumsi tanaman
rempah ini, baik sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu atau obat untuk menjaga
kesehatan dan kecantikan seperti pemakaian dalam perawatan kulit dan wajah.

Kunyit tergolong dalam kelompok  jahe-jahean, Zingiberaceae. Kunyit dikenal di


berbagai daerah dengan beberapa nama local diantaranya seperti
turmeric (Inggris), kurkuma (Belanda), kunyit (Indonesia dan
Malaysia), janar (Banjar), kunir (Jawa), koneng (Sunda), huni (Bima), konyè' (Madura), 
Kunyir(Komering).Cahang (DayakPanyambung),Dio (Panihing), Uinida (Talaud), Kuni (
Sangir), Alawaha (Gorontalo), dan masih banyak sebutan unik tersebar dari wilayah
Indonesia mengingat indonesia memiliki beragam wilayah dan bahasa
Kunyit indonesia mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang
disebut kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin, desmetoksikumin sebanyak 10%
dan bisdesmetoksikurkumin sebanyak 1-5% dan zat- zat bermanfaat lainnya seperti
minyak atsiri yang terdiri dari Keton sesquiterpen, turmeron, tumeon 60%, Zingiberen
25%, felandren, sabinen, borneol dan sineil. Kunyit juga mengandung Lemak sebanyak 1
sampai 3%, Karbohidrat sebanyak 3%, Protein 30%, Pati 8%, Vitamin C 45-55%, dan
garam-garam mineral, yaitu zat besi, fosfor, dan kalsium. Pada pemanenan tanaman
kunyit yang berusia 10 bulan, akan diperoleh rimpang kunyit dengan berat rata-rata 6,30
gram dari setiap satu pokok tanaman kunyit, dan rata-rata kandungan kurkumin sebanyak
170,1 mg atau sebesar 2,7%. Kemudian pada analisis LC MS menunjukkan bahwa pada
serbuk rimpang kunyit mengandung beberapa senyawa dengan konsentrasi yang
bermacam-macam. Konsentrasi tertinggi adalah senyawa kurkumin jika dibandingkan
dengan konsentrasi senyawa yang lain.

Kandungan utama kunyit adalah kurkumin dan minyak atsiri yang berfungsi


untuk pengobatan hepatitis, antioksidan, gangguan pencernaan, anti mikrob,
anti kolesterol, anti HIV, anti tumor (menginduksi apostosis), menghambat
perkembangan sel tumor payudara, menghambat ploriferasi sel tumor pada usus besar,
anti invasi, anti rheumatoid arthritis (reumatik). Diabetes melitus, Tifus, Usus buntu,
Disentri, Sakit keputihan; Haid tidak lancar, Perut mulas saat haid, Memperlancar ASI;
Amandel, Berak lendir, Morbili, Cangkrang (Waterproken).

Klasifikasi kunyit :

Famili: Zingiberaceae

Genus: Curcuma

Spesies: C. longa

Ordo: Zingiberales

Morfologi :

Tumbuhan kunyit memiliki ciri atau karakteristik yaitu sebagai berikut: Habitus:
Semak, tinggi tanaman ± 70 cm. Batang: Semu, tegak, bulat, membentuk rimpang, hijau
kekuningan. Bunga: Majemuk, berambut, bersisik, tangkai panjang 16-40 cm, mahkota
panjang ± 3 cm, lebar ± 1,5 cm, kuning, kelopak silindris, bercangap tiga, tipis, ungu,
pangkal daun pelindung pulih, ungu. Akar: Serabut, warna coklat muda

Dosis/takaran pemakaian:

3 ruas atau 1 jari untuk 2 gelas air


4. Sereh

Serai atau sereh (Cymbopogon citratus) adalah tumbuhan anggota suku rumput-


rumputan yang dimanfaatkan sebagai bumbu dapur untuk mengharumkan makanan.

Serai dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Lemongrass.Serai sekilas mirip


dengan tanaman daun bawang.Tanaman ini berasal dari daerah Ceylon, Sri Lanka yang
kemudian menyebar dan tumbuh alami di negara-negara tropis. Tanaman ini biasa
ditanam sebagai tanaman bumbu dan tanaman obat

Kandungan yangterdapat oleh serai yakni, geraniol, methylpheptenone, euganol, kadinol,


dan limonen.[2] Serai juga mengandung zat antioksidan, antimikroba dan zat anti-inflmasi.
[3]
 Dengan zat-zat yang terkandung pada serai, terdapat aneka manfaat dan khasiat batang
serai untuk kesehatan.

Sereh wangi penghasil minyak atsiri Citronella Oil menjadi salah satu komoditas
senyawa aktif yang dapat dijadikan sebagai sumber senyawa aktif dari alam yang
berpotensi sebagai antibakteri.Sitronellal, geraniol, dan sitronellol
adalah kandungan utama pada minyak sereh wangi yang dapat digunakan sebagai
antibakteri.

Klasifikasi sereh:

Nama ilmiah: Cymbopogon citratus

Kerajaan: Plantae

Famili: Poaceae

Spesies: C. citratus

Ordo: Poales

Morfologi :

Tumbuh berumpun. Daun berbentuk seperti pita melengkung ke bawah dengan


ukuran lebar antara 0,5 - 1,5 cm dan panjang 50 hingga 100 cm. Tulang daun sejajar dan
berada di bagian tengah. Batang tidak berkayu dan berusuk pendek.Pangkal batang
berwarna hijau keunguan.Akar serabut berwarna putih. Perbanyakan dilakukan dengan
cara stek anakan yang diperoleh melalui pemisahan rumpun berukuran besar menjadi
beberapa bagian tananan baru.

Dosis/takaran pemakaian:

4 batang sereh dalam 2 gelas air

5. Kayu manis

Kayu manis atau dengan nama ilmiah Cinnamomum ialah jenis pohon penghasil
rempah-rempah. di dalam kamus Biologi, Cinnamomum zeylanicum Termasuk ke dalam
jenis rempah-rempah yang dihasilkan dari kulit bagian dalam yang kering, yang amat
beraroma, manis, dan pedas.

Kayu manis adalah rempah yang bisa kita dapatkan dari kulit pohon bagian
dalam. Kulit pohon yang dimaksud adalah kulit dari pohon yang secara ilmiah dikenal
sebagai Cinnamomun. Terdapat dua jenis kayu manis, yaitu Ceylon dan Cassia.

Manfaat rebusan kayu manis dapat dipercaya dapat menurunkan kadar gula darah.


Rempah ini ini memiliki fungsi yang hampir sama dengan insulin di dalam tubuh. Kayu
manis juga dapat membantu memperlambat pemecahan karbohidrat di usus, sehingga
dapat mencegah kadar gula darah melonjak setelah makan.

Klasifikasi kayu manis:


Nama ilmiah: Cinnamomum verum
Kerajaan: Plantae
Famili: Lauraceae
Spesies: C. verum
Kelas: Magnoliopsida
Ordo:  Laurales
Divisi: Magnoliophyta
Morfologi :
Kayu manis ini berwarna merah muda coklat, dan berbau adhas. Kulit berwarna
kelabu tua, berbau tajam. ... Tanaman kayu manis ini memiliki berbagai kandungan kimia
yaitu minyak Pengobatan atsiri eugenol, sinamaldehyde, tanin, kalsium oksalat, damar
dan zat samak. Manfaat cukup banyak.

Tanaman kayumanis sendiri memiliki ciri-ciri yaitu tinggi tanaman berkisar


antara 5–15 m, kulit pohon berwarna abu-abu tua berbau khas, serta kayunya berwarna
merah coklat muda. Kayumanis memiliki daun muda berwarna merah pucat.Daunnya
termasuk kedalam tunggal, kaku seperti kulit, dan letak berseling.

Dosis/takaran pemakaian:

2 batang kayu manis dalam 2 gelas air

6. Gula merah

Gula aren atau Gula merah (Arenga pinnata) adalah pemanis yang dibuat dari nira yang
berasal dari tandan bunga jantan pohon enau. Gula aren biasanya juga diasosiasikan
dengan segala jenis gula yang dibuat dari nira, yaitu cairan yang dikeluarkan dari bunga
pohon dari keluarga palma, seperti kelapa, aren, dan siwalan. Kandungan dalam 100
gram gula merah yaitu: kalsium 90 gram, zat besi 4 mg, sisanya karoten, vitamin A, B12,
C, E, float, garam mineral, protein kasar.Gula merah bermanfaat untuk Mengatasi
Anemia, Menangkal Radikal Bebas, Sumber Energi Tambahan, Meningkatkan Daya
Tahan Tubuh. Melancarkan Pencernaan, Menjaga Kesehatan Tulang, Membantu
Pertumbuhan Sel, Menjaga Sistem Syaraf.

Klasifikasi gula merah:

Kerajaan : Plantae

Subkingdom :Viridiplantae

Infrakingdom :Streptophyta

Superdivisi :Embryophyta

Divisi :Magnoliophyta
Ordo :Liliopsida

Family :Arecales

Genus :Arecaceae

Spesies :Arenga Pinnata

Morfologi :

Gula merah atau gula jawa datang dari berbagai bentuk(batok,butiran,koin,dll), berbagai
warna (emas pucat sampai coklat gelap). Kelompok tanaman palm yang tumbuh tinggi
dan besar. Ketinggian maksimal yang bisa dicapai sekitar 25 meter dengan diameter 65
cm. Batangnya termasuk kokoh dan terdapat serabut warna hitam di bagian atas batang
yang dikenal sebagai ijuk.

Dosis/takaran pemakaian

100 gram atau sesuai selera

Tabel 1 : Bahan dan Kandungan empon-empon

N
Tanaman Kandungan Aktif Kegunaan Struktur Kimia
O
1 Jahe (Zingiber gingerol (6,8, Manfaat jahe
Officinale) dan 10)- digunakan sebagai
gingerol dan obat untuk
(6)-shogaol. menambah stamina
(tonikum) dan untuk
menghilangkan nyeri
otot. Jahe dapat
membantu
mengurangi tingkat
tekanan darah dan
meningkatkan aliran
darah.
2 Temulawak Temulawak Temulawak
(Curcuma mengandung merangsang produksi
Zanthorrhiza) turmerol dan empedu di kantung
pati terbukti empedu, sehingga
mengatasi membantu
masalah meningkatkan fungsi
pencernaan pencernaan.

3 Kunyit arabinosa, dapat mencegah


(Curcuma fruktosa,glukos gangguan pencernaan
Longa) a,kalsium, dan mulas dan
kaliumnatrium, meredakan gejala
kobalt,seng,zat seperti sindrom iritasi
warnakurkumin usus besar
, dan minyak
atsiri.

4 Gula Merah fitonutrien Gula merah diketahui


(Arenga seperti dapat meningkatkan
Pinnata) polifenol, energi tubuh secara
flavonoid dan cepat dan instan.
antosianin. Selain itu gula merah
juga bermanfaat
untuk meningkatkan
kekebalan tubuh
5 Kayu Manis (Cinnamomum Kayu manis berguna
(Cinnamomu burmannii) untuk
m merupakan MembantuMenguran
Zeylanicum) tanaman herbal gi Efek PCOS,
yang sering Meningkatkan Daya
digunakan Tahan
sebagai Tubuh,Mengurangi
rempah- Kram Saat Menstruasi,
rempah, namun Membantu
juga memiliki Menurunkan Berat
sifat antibakteri Badan.
karena
kandungan
kimia yang
dimilikinya
berupa alkaloid,
saponin, tanin,
polifenol,
flavonoid,
kuinon dan
triterpenoid.
6 Sereh sitral, sitronelol manfaat serai seperti
(Cymbopogon (66-85%), ߙ- meningkatkan
Citraus)
pinen, kamfen, kekebalan tubuh,
sabinen, mengurangi kolesterol
mirsen, ߚ- dalam darah,
felandren, p- meningkatkan kualitas
simen, limonen, tidur, dan
cis-osimen, menghilangkan rasa
terpinol, sakit.
sitronelal,
borneol,
terpinen-4-ol,
ߙ- terpineol

2.8 Cara Pmebuatan Empon-empon

a. Bahan-bahan

1. Temulawak 3 ruas jari, kupas, cuci,iris halus

2. Kunyit 3 ruas jari, kupas, cuci, iris halus

3. Jahe 2 ruas jari, cuci, iris halus

4. Kayu Manis 2 batang

5. Sereh 4 batang, cuci, geprek

6. Gula Merah secukupnya

7. Air 2 gelas.

b. Cara membuat

1. Masak air sampai berbuih, lalu masukan jahe, temulawak,kunyit, sereh,gula merah,
dan kayu manis

2. Kemudian masak hingga mendidih, angkat

3.Lalu saring ke dalam gelas.

4. Di minum selagi hangat.

c. Aturan minum

1. Di minum 2x sehari pagi dan sore hari sebelum makan.

2. 1 gelas di pagi hari

3. 1 gelas di sore hari


Keterangan :

1. Resep untuk 2 gelas

2. Bagi yang memiliki maag di minum setelah makan


BAB II

METODELOGI PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Penlitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif observasi untuk menggambarkan dengan


melakukan sosialisasi Perilak Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta Pembagian
MInuman Herbal Penguat Sistem Imun Pada Masa Covid-19 di Kampung Yamta Pir II
Arso Kota Kabupaten Keerom.

3.2 Lokasi Dan Waktu Penlitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian dilakukan yaitu di Kampung Yamta Pir II, Arso Kota Kabupaten
Keerom.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober -20 November 2021

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto,2006). Populasi dalam


penelitian ini adalah seluruh warga Kampung Yamta Pir II Arso Kota Kabupaten Keerom
yang Berjumlah 1141 orang.

3.3.2 Sampel

Sampel merupakan pengambilan sebagian jumlah dari populasi yang mewakili dari
seluruh populasi yang menyatakan bahwa apabila subjeknya kurang dari 100, lebih bila
diambil semua hingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, jika jumlah
subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih (Arikunto,2006).

Teknik sampling yang dilakukan yaitu dengan cara pengambilan sampel


secara acak sistematis (Systematic Sampling) teknik ini merupakan modifikasi dari
sampel random sampling. Caranya adalah, membagi jumlah atau anggota populasi
dengan perkiraan jumlah sampel.Sampel diambil dengan membuat daftar elemen atau
anggota populasi secara acak antara 1 sampai dengan n. kemudian membagi dengan
jumlah sampel yang diinginkan, misalnya hasil sebagai interval adalah X tersebut.
Contoh jumlah populasi 200, sampel yang diinginkan 50, maka intervalnya adalah 200 :
50 = 4 maka anggota populasi yang terkena sampel adalah setiap elemen yang
mempunyai nomor kelipatan 4, yakni 4,8,12,16 dan seterusnya sampai mencapai jumlah
50 anggota sampel..

Untuk populasi kecil atau lebih kecil dari 100.000 dapat menggunakan formula yang
lebih sederhana lagi seperti berikut :

n= N

1 + N (d2)

Keterangan :

N = Besar Populasi

n = Besar Sampel

d = Tingkat kepercayaan /ketepatan yang diinginkan

Perhitungan :

n= N

1+ N (d2)

= 89

1 + 89 (0,05)2

= 89

1,2225

= 73

Dalam Hal ini Sampel yang digunakan adalah Warga Kampung Yamta Pir II Arso Kota
Kabupaten Keerom yang diambil dari jumlah populasi yaitu 73.

3.4 Jenis Dan Cara Pengumpulan Data

3.4.1 Instrumen Penelitian

Instrumen Penelitian merupakan alat ukur dalam penelitian untuk mencari informasi
terkait data diri responden yang dapat dijadikan peneliti sebagai sumber data penelitian
(Prayogi,2017). Dokumentasi merupakan instrument yang dipakai dalam penelitian ini,
yaitu proses pengumpulan data berdasarkan isi dari dokumen-dokumen, baik yang
disimpan peneliti atau instansi tertentu ( Retnawati, 2016).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Kegiatan pengabdianmasyarakat ini dilaksanakan pada hari Sabtu, Tanggal 20
November 2021 mulai pukul 10.00 WIT. Dan dilanjutkan jam 15:00 dengan Kegiatan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)di lingkungan pustu Kampung Yamta Pir II
Arso Kota Kabupaten Keerom dan Sebagai tenaga pelaksanan adalah mahasiswa Analis
Kesehatan Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ) yang membawakan materi
sosialisasi terkait pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, (PHBS) dan Pembagian
Minuman Herbal Penguat Sistem Imun Pada Masa Pandemi Covid-19 di bantu dosen
pembimbing dalam mengsukseskan kegiatan yang akan kami lakukan. Sampel yang
digunakan adalah Warga Kampung Yamta Pir II Arso Kota Kabupaten Keerom yang
diambil dari jumlah populasi yaitu 73.Tetapi Jumlah masyarakat yang datang mengikuti
sosialisasi adalah sekitar 20 orang.
Kegiatan dimulai dengan:
1. Pembukaan
2. Sambutan-sambutan:

a. Kepala Kampung Yamta


b. Kepala Puskesmas Arso Kota
c. Dosen Pembimbing

3. Doa Pembuka
4. Pemberian Materisosialisasi tentang Pentingnya Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
5. Pembagian kuisioner dan brosur sebagai panduan cara pembuatan minuman
kesehatan berbasis herbal.
6.Pemaparan materi yang disertai peragaan pembuatan minuman herbal empon-
empondengan melibatkan peserta pelatihan dengan menggunakan bahan-bahan yang
telah disediakan.
7.Pembagian minuman herbal empon-empon yang telah disediakan untuk di konsumsi
warga Kampung Yamta
8. Pengumpulan lembar kuisioner untuk mengatahui respon peserta dan melakukan sesi
tanya jawab kepada warga mengenai materi yang disampaikan
9. Pemberian games dan pembagian doorprize bagi jawaban yang benar
10. Ramah tamah :
a).Pemberian cendramata
b) Sesi foto bersama
11. Penutup

4.2 Pembahasan
4.2.1 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Tabel 2.. Hasil PendataanKuisioner

N PERTANYAAN Ya Tidak
O
1. Apakah Anda Pernah Mendengar Tentang Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ? √
2. Sebelum dan Sesudah Makan Diperlukan Mencuci
Tangan Dengan sabun ? √
3. Mencuci Tangan Dengan Bersih Dapat Mencegah
Penyakit dan Penyebaran Kuman ? √
4. Apabila Tidak Mencuci Tangan Pakai Sabun Dapat
Menyebakan Diare (Mencret) ? √

Dari Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat mengenai Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) yang dilaksanakan oleh Mahasiswa Analis Kesehatan, Universitas Sains
dan Teknologi Jayapura (USTJ)dengan sasaran utama seluruh masyarakat Kampung
yamta Pir II Arso kota kabupaten keerom khususnya lansiauntuk melakukan kegiatan
pembersihan disekitar linkungan pustu Kampung Yamta Pir II Arso Kota Kabupaten
Keerom. Pelaksanaan Kegiatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dilaksanakan
pada hari sabtu tanggal 20 november 2021, Jam 15:00 Sore.Dan juga masyarakat
Kampung Yamta Pir II Arso Kota Kabupaten Keerom sudahmulai mempunyai kesadaran
diri untukmeningkatkan perilaku hidup bersih dan Sehat (PHBS) dalam hal ini tentang
pembersihan lingkungan, mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan
aktifitas.terutama sebelum makan.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah wujud keberdayaan masyarakat
yang sadar, mau dan mampu mempraktekan PHBS. Dalam PHBS ada 5 programprioritas
yaitu KIA, Gizi, kesehatan lingkungan, Gaya hidup, dana sehat/asuransi
kesehatan/JPKM. Dengan demikian, upaya untuk meningkatkan pengetahuan,sikap dan
tindakan dalam menciptakan suatu kondisi bagi kesehatan perorangan,keluarga kelompok
dan masyarakat secara berkesinambungan. Upaya ini dilaksanakan melalui pendekatan
pimpinan(Advokasi), bina suasana (social support) dan pemberdayaan masyarakat
(Empowerment).dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi
masalahnya sendiri , terutama dalam tatanan masing-masing dan masyarakat dapat
menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara, dan meningkatkan
kesehatannya (Depkes,2005).
Adapun Manfaat PHBS adalah terwujudnya rumah tangga yang derajat
kesehatannya meningkat dan tidak mudah sakit serta meningkatnya produktivitas kerja
setiap anggota keluarga yang tinggal dalam lingkungan sehat dalam rangka mencegah
timbulnya penyakit dan masalah-masalah kesehatan lain,menanggulagi penyakit dan
masalah-masalah kesehatan lain, meningkatkan derajat kesehatan, dan memanfaatkan
pelayanankesehatan,serta mengembangkan dan menyelenggarkan upaya kesehatan
bersumber masyarakat (Depkes,2006).
Sesuai dengan indicator sehat 2010, bahwa keberhasilan pembangunan kesehatan
yang diarahkan pada PHBS masyarakat dilihat dari indicator derajat kesehatan dan target
tahun 2010 yang telah menetapkan standar pelayanan minimal (SPM) bidang kesehatan
kabupaten/kota yaitu presentase rumah tangga yang berprilaku hidup bersih sehat sebesar
65% dan presentase rumah sehat 80% presentase tempat-tempat umum sehat 80%
presentase keluarga yang memiliki akses terhadap air bersih 85% (Depkes RI, 2007).
Perilaku hidup bersih sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan
oleh peserta dan masyarakat atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga
secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan
aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat (Maryunani, 2013).
Gambaran kesehatan di Indonesia tahun 2004 yaitu presentase orang yang merokok
di Indonesia sebesar 35% presentase orang yang kurang yang aktivitas fisik sebesar
72,9% presentase orang yang kurang serat sebesar 60% begitu juga dengan diare yang
meningkat tiap tahunnya dan menyebabkan kematian (Depkes, 2007).
Perilaku hidup bersih dan sehat adalah salah satu strategi yang dapat ditempuh
untuk menghasilkan kemandirian dibidang kesehatan baik pada masyarakat maupun pada
keluarga yang artinya harus ada komunikasi antara kader dengan keluarga/masyarakat
untuk memberikan informasi dan melakukan pendidikan kesehatan.Ini menjadi tanggung
jawab pemerintah kabupaten/kota beserta jajaran sector terkait untuk memfasilitasi
kegiatan PHBS dirumah tangga agar dapat dijalankan secara efektif (Machfoedz, 2005).
4.2.2 Minuman Herbal Penguat Sistem Imun

Tabel 3. Hasil Pendataan kuisioner

N Pertanyaan Ya Tidak
O
1 Apakah anda pernah meminum minuman herbal ?

2 Apakah anda mengetahui manfaat meminum minuman
herbal ? √
3 Apakah anda mengetahui cara membuat minuman herbal √
?
4 Apakah mengonsumsi minuman herbal memiliki efek
samping bagi tubuh ? √

5 Apakah minuman herbal bekerja di dalam tubuh lebih


cepat dari obat kimia ? √

Dari Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat mengenai pemaparan materi yang
disertai peragaan pembuatan minumanherbal empon-emponpenguat system imun pada
masa pandemic covid-19 yang melibatkan masyarakat Kampung Yamta pir II Arso kota
Kabupaten Keerom dan juga pembagian minuman herbalempon –emponpenguat system
imun pada masa pandemic covid-19 dengan menggunakan bahan-bahan yang telah
disediakan dan mendapatkan respon yang sangat baik dari Masyarakat . Hal ini
dibuktikan dengan antusias warga Kampung Yamta pada saat sesi tanya jawab, akan
daya tarik fungsi dan kelebihan serta kasiat setelah mengkomsumsi minuman herbal
empon-empon penguat system imun pada masa pandemic covid-19 tersebut. Adapun
hasil data yang didapatkan dari kuisioner yang telah disi oleh masyarakat pada tabel 3.
bahwa masyarakat Kampung Yamta Pir II Arso kota sudah pernah mengomsumsi
minuman herbal dan juga mengetahui manfaat dari meminum minuman herbal serta
mengetahui efek samping dari mengonsumsi minuman herbal tersebut dan masyarakat
pun mengetahui cara kerja minuman herbal dalam tubuh tidak secepat obat kimia. bahan
yang digunakan untuk pembuatan minuman herbal empon-emponpenguat system imun
pada masa covid-19yakni, Jahe,kunyit,temulawak,sereh,gula aren, dan kayu manis
Untuk cara pembuatan minuman herbal empon-emponpenguat system imun pada masa
pandemic covid-19 yakni yang pertama-tama bersihkan atau kupas kulit semua bahan
yang akan digunakan sampai bersih lalu cuci dengan air mengalir lalu jahe dan
temulawak diiris kecil-kecil dan sereh di memarkan dengan cara ditumbuk, lalu gula aren
yang akan digunakan di potong kecil-kecil agar mempermudah meleleh pada saat proses
perebusan. Lalu setelahsemua bahan telah dibersihkan, masukan air pada panci sesuai
dengan takaran dan tunggu air hingga mendidih lalu masukan semua bahan yang telah
dibersihkan dan tunggu hingga mendidih atau sudah masak lalu diangkat dan didiamkan
beberapa menit hingga tidak terlalu panas lalu di masukan kedalam botol-botol yang
telah disiapkan dengan cara disaring , lalu setelah dimasukan ke dalam botol diberikan
label dan siap untuk dibagikan kepada Masyarakat Kampung Yamta Pir II Arso Kota,
Kabupaten Keerom.
Minuman herbal bagi tubuh tidak dapat dilepaskan dengan 3 (Tiga) bahan pokok,
yang terdiri dari a. air sehat b. gula sehat (gula jawa) c. Bahan dasar yang meliputi
teh,kopi, susu keledai, buah asem, secang,kolang-kaling,jeruk,tape dan masih banyak
lagi. Bahan rempah-rempah yang juga termasuk tanaman herbal dapat dihasilkan dari
umbi atau rimpang misalnya: Jahe, Kunyit, temulawak, kencur, kunci, lengkuas, temu
ireng dan lempuyang rempah-rempah yang berasal dari biji misalnya: Pala,kemiri, kapol,
atau kardamon dan lain-lain. Kayu manis merupakan rempah yang berasal dari bunga
misalnya cengkeh dan bunga pala. Lada atau merica merupakan rempah-rempah yang
berasal dari buah (Mahendra,2014).
Tanaman herbal merupakan tanaman yang memilki khasiat obat dan digunakan
sebagai obat dalam penyembuhan maupun pencegahan penyakit. Dalam segi
penyembuhan meskipun tanaman herbal umumnya lebih lambat dalam pengobatan
penyakit dibanding penyembuhan menggunakan obat-obatan kimia, namun pengobatan
secara tradisional menggunakan tanaman herbal jauh lebih aman bagi tubuh dengan
sangat sedikit efek samping yang ditimbulkannya, bebas racun, mudah diproduksi,
menghilangkan akar penyakit, mudah diperoleh, murah dan mempunyai banyak khasiat.
Tanaman herbal juga merupakan jenis-jenis tanaman yang memiliki fungsi. Tanaman
herbal juga tergolong rempah-rempah dan tanaman buah yang dapat digunakan untuk
mengobati berbagai macam penyakit . penemuan-penemuan kedokteran modern yang
berkembang pesat menyebabkan pengobatan tradisional terlihat ketinggalan zaman.
Banyak obat-obatan modern yang terbuat dari tanaman obat, hanya saja peracikannya
dilakukan secara klinis laboratorium sehingga terkesan modern.Penemuan kedokteran
modern juga mendukung penggunaan oabat-obatan tradisional (Hariana, 2008).
Indonesia merupakan Negara tropis yang memiliki potensi besar dalam
pengembagan tanaman obat. Iklimnya yang strategis memberi ruang bagi beragam
spesies tanaman obat untuk berkembang biak. Jahe (Zingiber officinale) merupakan salah
satu spesies tanaman obat yang umum dibudidayakan di Indonesia. Jahe adalah tanaman
herbal, tegak, tinggi sekitar 30-60 cm. walaupun morfologi jahe agak mirip dengan
tanaman rimpang seperti kunyit dan temulawak, jahe memiliki aroma yang khas yaitu
memberi kesan menyegarkan dan pedas. Jahe juga memiliki manfaat bagi kesehatan
manusia seperti melancarkan peredaran darah, meningkatkan gairah seksual (afrodisiak),
menghambat terjadinya ejakulasi dini, meningkatkan system tubuh, merangsang
regenerasi tubuh , menghagatkan badan, dan anti radang. Pengembagan Tanaman jahe
yang selama ini dilakukan hanya terbatas pada budidaya dan penjualan produk
mentah.dibutuhkan suatu pengolahan pascapanen yang baik agar jahe memilki nilai
tambah sehingga semakin meningkatkan keuntungan. Berdasarkan data yang didapat dari
balai penelitian dan pengembagan pertanian (BPPP) departemen pertanian pada tahun
2007, pengolahan dan diversifikasi produk primer (rimpang) menjadi produk sekunder
(Simplisia) mempunyai nilai tambah sebesar 7-15 kali, sedangkan pengolahan dari
rimpang menjadi ekstrak memberikan nilai tambah sebesar 80-280 kali ( Mahendra,
2005).
Penambahan rempah-rempah meningkatkan kadar total fenolik minuman
tradisional karena rempah-rempah berupa jahe, kapulaga, cengkeh dan sereh masing-
masing mengandung senyawa fenolik yang cukup tinggi. Hasil selaras terdapat pada
minuman secang yang ditambah jahe, cengkeh dan sereh yang mempunyai kadar total
fenol lebih besar dibandingkan minuman secang tanpa penambahan rempah-rempah
tersebut. Rerata kadar total fenolik minuman tradisional yang disajikan dalam bentuk cair
lebih besar dibandingkan dengan fenolik minuman serbuk. Pemanasan dan pengkristalan
rempah-rempah selama pembentukan minuman tradisional serbuk menyebabkan
penurunan kadar total fenolik minuman yang dihasilkan. Diduga pengkristalan minuman
mneyebabkan senyawa fenolik terikat dengan kompone lain sehingga gugus fenolik pada
cicin benzennya tidak terdeteksi ( Nirmagustina, dkk., 2011).
Hasil penelitian dari Unair Surabaya, terkait cara menangkal virus corona,
masyarakat bisa memperkuat sistem imun dengan obat-obatan herbal yang berasal dari
ramuan tradisional Indonesia bernama empon empon, seperti jahe, kunyit, temulawak,
serai hingga sambiloto. Untuk daya tahan tubuh, Unair bisa memastikan didalam empon
empon sudah ada hasil penelitiannya.Virus corona berada dalam sel tubuh, sedangkan
yang dapat mengeluarkan virus tersebut adalah imunitas tubuh itu sendiri.Pernyataan
tersebut disampaikan walikota Surabaya di Tropical Disease Center Unair, Surabaya,
dimana jawa timur merupakan pandemi covid tertinggi setelah Jakarta.Indonesia
memiliki sumber daya alam berupa tanaman herbal berkhasiat obat yang melimpah,
namun baru sebagian kecil saja dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat tradisional.
Beberapa tanaman herbal jenis empon-empon seperti kunyit dan temulawak
(Nasih,2020&Pudiastutiningtyas et al., 2015).
BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan pada hasil kegiatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
pelaksanaan PPKM ini telah berjalan dengan baik dan lancar. Hal ini dapat diindikasikan
dari respon dan antusias warga Kampung Yamta Pir II Arso Kota Kabupaten Keerom
akan pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang di mulai dari diri sendiri
dan di ajarkan kepada keluarga di rumah serta mengundang daya tarik warga untuk
mengkomsumsi minuman herbal empon-empon penguat sistem imun.

5.2 Saran

1. Sebaiknya di mulai dari diri sendiri atau di mulai dari hal kecil seperti mencuci
tangan dengan sabun pada air mengalir.

2. Minuman herbal sangat baik untuk tubuh tapi harus sesuai dengan takaran atau
kebutuhan

3. Minuman herbal sebaiknya di minum selagi hangat pada pagi dan sore hari selagi perut
kosong agar zat yang terkandung di dalamnya dapat diserap tubuh dengan optimal . Bagi
yang memiliki penyakit maag sebaiknya di minum setelah makan .
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,S. (2016). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik Jakarta:
Rineka Cipta.
Anik Maryuni. 2013.Asuhan Kegawatdaruratan Maternal & Neonatal Jakarta:
Trans Info Medika
Departemen Kesehatan RI, 2005. Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan
Daerah. Pusat Promosi Kesehatan. Jakarta: Depkes RI
Departemen Kesehatan RI, 2006. Pengembagan Promosi Kesehatan didaerah
Melalui Dana Dekon 2006. Jakarta: Depkes RI
Departemen Kesehatan RI, 2007. Informasi Pengendalian Penyakit Menular
dan Penyehatan Lingkungan. Jakarta: Depkes RI 2007.
Harriana A., 2008 Tumbuhan Obat dan Khasiatnya Seri 2. Depok: Penebar
Swadaya
Macfoedz, Ircham dkk 2005. Pendidikan promosi bagian dari promosi
kesehatan.Fitramaya: Jakarta.
Mahendra, A.D. (2014). Analisis pengaruh pendidikan, Upah, Jenis Kelamin,
usia dan pengalaman kerja terhadap prodktivitas tenaga. Skripsi.
Semarang : Univeristas Diponegoro.
Mahendra, B., 2005. 13 Jenis tanaman obat ampuh.cetakan 1. Penebar Swada
Ya, Jakarta.
Nirmagstina, D.E., Zulfahmi & O. Rina, 2011, Sifat Organoleptik dan Kandun
Gan Total fenol Minuman Rempah Tradisional (Minuman
Secang), jurnal teknologi industry dan hasil pertanian, 16
(1),pp.22-32

Anda mungkin juga menyukai