Disetujui Oleh
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Apt. Ida Adhayanti, S.Si, M.Sc Apt. Drs. H. Ismail Ibrahim, M.Kes
NIP. 198408292008012005 NIP. 196502241992031002
ii
LEMBAR PERNYATAAN
SKRIPSI
NIM PO.71.4.251.1.71.044
Disetujui oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
iii
PEDOMAN PENGGUNAAN SKRIPSI
iv
ABSTRAK
Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam jenis tanaman obat yang
diketahui memiliki manfaat menyembuhkan atau mencegah penyakit salah
satunya penyakit yang terdapat pada rongga mulut atau gigi. Tanaman yang
berkhasiat untuk mengatasi penyakit mulut dan gigi seperti daun alpukat, daun
binahong, daun kersen, daun jambu biji dan kulit jeruk. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui formulasi sediaan pasta gigi dari beberapa tanaman yang
memenuhi syarat dalam pengobatan penyakit mulut dan gigi. Metode yang
digunakan pada penelitian ini adalah studi literature dimana penelitian yang
dilakukan dengan pengumpulan data dari berbagai jurnal penelitian ilmiah
dilakukan secara online melalui berbagai beragam informasi kepustakaan (Google
Scholar, PubMed, Science direct, Research Gate). Hasil dari penelitian ini
berdasarkan jurnal penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dari tahun 2015-
2021 dapat disimpulkan bahwa
Kata Kunci : tanaman untuk pasta gigi, penyakit mulut dan gigi, formulasi sediaan
pasta gigi
v
ABSTRACT
Indonesia is a country that has various types of medicinal plants which are known
to have the benefit of curing or preventing disease, one of which is diseases found
in the oral cavity or teeth. Plants that are efficacious for treating oral and dental
diseases such as avocado leaves, binahong leaves, cherry leaves, guava leaves and
orange peels. The purpose of this study was to determine the formulation of
toothpaste preparations from several plants that meet the requirements in the
treatment of oral and dental diseases. The method used in this study is a literature
study where research is carried out by collecting data from various scientific
research journals carried out online through a variety of library information
(Google Scholar, PubMed, Science direct, Research Gate). The results of this
study based on research journals that have been conducted previously from
2015-2021, it can be concluded that the
Keywords: plants for toothpaste, oral and dental diseases, formulation of
toothpaste preparation.
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha
Esa, yang telah memberikan nikmat sehat, iman islami, rezeki, kekuatan,
petunjuk, rahmat serta kasih sayangnya sehingga penulis dapat menyelesaikan
proposal dengan judul Formulasi Sediaan Pasta Gigi Beberapa Tanaman yang
Digunakan Dalam Pengobatan Penyakit Mulut dan Gigi. Shalawat serta salam
semoga tercurah selalu kepada Nabi Muhamma SAW beserta keluarga dan
sahabat hingga akhir zaman. Penulis proposal ini dilakukan dalam rangka
memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
terapan farmasi. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan proposal dan
sampai ke penyusunan skripsi akan sangat sulit untuk menyelesaikan tugas ini.
Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih yang tak terhingga
kepada kedua orang tua tercinta, Bapak Rusli Ahi dan Ibu Sitti Warni atas
pengorbanan, kasih sayang, motivasi dan do’a yang telah diberikan selama ini,
semoga Allah selalu memberikan kesehatan dan keberkahan dalam kehidupan kita
dan terimakasih juga kepada Bapak Apt. Jumain, S.Si., M.Kes. selaku
pembimbing I, dan Ibu Apt. Santi Sinala, S.Si., M.Si. selaku pembimbing II yang
telah memberikan waktu, motivasi, pikiran, dan bimbingan selama penyusunan
proposal . Penulis juga ingin mengucapkan rasa terimakasih kepada :
1. Bapak Dr.Ir.H.Agustian Ipa, M.Kes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes
Makassar yang telah memberikan kesempatan mengikuti pendidikan di
Poltekkes Kemenkes Makassar.
2. Apt Bapak Drs. H. Ismail Ibrahim, M.Kes, selaku Ketua Jurusan Farmasi
Poltekkes Kemenkes Makassar
vii
3. Apt. Ibu Idha Adhayanti, S.Si, M.Sc selaku Kepala Program Studi D.IV
Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Makassar
4. Ibu Apt Arisanty, S.Si., M.Kes selaku pembimbing akademik yang
senantiasa memberikan bimbingan dan arahan selama penulis menuntut
ilmu di Jurusan Farmsi Poltekkes Kemenkes Makassar
5. Bapak/Ibu Dosen serta Para Laboran yang telah membantu memberikan
motivasi dan arahan selama penulis menempuh pendidikan
6. Staff Tata Usaha Kampus Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Makassar
yang telah banyak membantu mulai dari administrasi pendidikan sampai
penyelesaian tugas akhir
7. Kedua Orang Tua saya yang selalu memberikan motivasi dan dukungan
selama di dibangku perkuliahan ini.
8. Sahabatku (akbar, kadir, bayu segara, fitrah, goni ) atas dukungan, bantuan
dan kesediaanya menemani dan mendengarkan keluh kesah selama di
bangku perkuliahan ini.
9. Teman-teman seperjuanganku Refluks 17 khususnya teman-teman D.IV
Refluks 2017 jurusan farmasi untuk segala kebersamaan, semangatnya dan
kekompakannya.
10. Semua pihak yang tidak dapat dituliskan satu persatu yang turut membantu
penulisan dalam menyelesaikan skripsi ini.
viii
DAFTAR ISI
SAMPUL
LEMBAR PENGESAHAN NASKAH SKRIPSI....................................................ii
PEDOMAN PENGGUNAAN SKRIPSI................................................................iii
ABSTRAK..............................................................................................................iv
ABSTRACT.............................................................................................................v
KATA PENGANTAR............................................................................................vi
DAFTAR ISI........................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR...………...……...……………………………..………..….xi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
I.1 Latar Belakang...................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian..............................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................4
II.1 Gigi....................................................................................................4
II.2 Penyakit pada Gigi............................................................................5
II.3 Formulasi Pasta Gigi.........................................................................6
II.4. Tanaman yang Berkhasiat sebagai Pengobatan Penyakit Mulut dan
Gigi...................................................................................................9
II.4.1 Daun Binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steen)..........9
II.4.2 Daun Alpukat (Persea americana Mill)..............................11
II.4.3 Daun Saga ( ).......................................................................12
II.4.4 Daun Jambu Biji (Psidium guajava L)................................14
II.4.5 Kulit Jeruk (Citrus sp).........................................................16
II.4.6 Biji Pinang ( )
II.4.7 Biji Pepaya ( )
II.4.8 Daun Gambir ( )
II.4.9 Daun Mangrove ( )
II.5.0 Daun Belimbing Wuluh ( )
ix
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................18
III.1 Jenis Penelitian...............................................................................18
III.2 Tempat dan Waktu Penelitian........................................................18
III.3 Variabel Penelitian.........................................................................18
III.4 Metode Pengumpulan Data............................................................19
III.5 Analisis Data.................................................................................19
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................20
IV. 1 Hasil............................................................................................20
IV. 2 Pembahasan.................................................................................26
BAB V PENUTUP................................................................................................30
V. 1 Kesimpulan.................................................................................30
V. 2 Saran............................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................31
LAMPIRAN...........................................................................................................35
x
DAFTAR GAMBAR
xi
Daftar Lampiran
1 Skema Studi Literature
2. Formulasi
3. Formulasi
4. Formulasi
5. Formulasi
6. Formulasi
7. Formulasi
8. Formulasi
9. Formulasi
10. Formulasi
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
dan nyaman serta memiliki efek samping yang sedikit biasanya disebut pasta
gigi herbal (Nurhartanti & Masduqi, 2017).
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan
studi literatur formulasi sediaan pasta gigi beberapa tanaman yang digunakan
dalam pengobatan penyakit mulut dan gigi. Penelitian ini dilakukan dengan
sistem kajian pustaka dari semua literatur yang bisa diperoleh secara online
seperti jurnal, artikel, skripsi dan sebagainya.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang ingin dikaji dalam penelitian ini
adalah bagaimana Formulasi Sediaan Pasta Gigi dari beberapa tanaman
dalam Pengobatan Penyakit Mulut dan Gigi ?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui formulasi
sediaan pasta gigi dari beberapa tanaman dalam pengobatan penyakit mulut
dan gigi .
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini untuk menambah wawasan ilmu
pengetahuan dibidang farmasi khususnya dalam penggunaan beberapa
tanaman dalam furmulasi sediaan pasta gigi untuk pengobatan penyakit
mulut dan gigi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Gigi
Gigi merupakan salah satu organ pengunyah, yang terdiri dari gigi-
gigi pada rahang atas dan rahang bawah. Gigi juga berfungsi sebagai salah
satu alat kecantikan selain kulit tubuh, kulit wajah, mata dan bibir sehingga
sangat penting untuk menjaga kesehatan gigi (Ahmad, 2017). Secara
makroskopik gigi terdiri dari mahkota (bagian gigi yang berada diatas gusi)
dan akar (bagian yang tertutup oleh gusi) bagian yang memisahkan mahkota
dan akar adalah leher (Syurgana et al., 2017).
Gigi adalah salah satu dari beberapa alat pencernaan, yang berfungsi
untuk menghaluskan makanan agar dapat dicerna oleh tubuh. Apabila salah
satu gigi kita terserang penyakit maka kinerja seluruh gigi akan berkurang.
Karena perannya yang berhubungan dengan pencernaan, kesehatan gigi
sangat penting untuk membantu kesehatan tubuh lainnya (Angky, dkk.,
2015).
Gigi terdiri dari mahkota gigi, leher gigi, dan akar gigi. Secara klinis
mahkota gigi merupakan bagian gigi yang menonjol diatas gingiva. Dilihat
4
5
1. Bahan abrasive
Bahan abrasive yang terdapat dalam pasta gigi umumnya
berbentuk bubuk pembersih yang dapat memolis dan menghilangkan
stain dan plak. Bentuk dan jumlah abrasive dalam pasta gigi membantu
untuk menambah kekentalan pasta gigi. Contoh bahan abrasive antara
lain silica atau hydratedsilica, sodium bikarbonat, aluminium oxide,
dikalsium fosfat dan kalsium karbonat.
2. Air
Air dalam pasta gigi berfungsi sebagai pelarut.
3. Humektan atau pelembab
Humectant adalah bahan penyerap air dari udara dan menjaga
kelebapan yang digunakan untuk menjaga pasta gigi tetap lembab.
4. Bahan perekat
8
9. Bahan pengawet
Bahan pengawet ini berfungsi untuk mencegah pertumbuhan
mikroorganisme dalam pasta gigi. Bahan pengawet yang sering
ditambahkan dalam pasta gigi adalah sodium benzoate, methylparaben.
II.4 Tanaman yang Berkhasiat sebagai Pengobatan Penyakit Mulut dan Gigi
Ordo : Caryophyllales
Family : Basellaceae
Genus : Anredera
Spesies : Anredera cordifolia (Ten) Steenis)
II.4.1.2 Morfologi Daun Binahong
Daunnya termasuk daun tunggal, terletak berseling,
beringkai sangat pendek (Subsessile), bentuk jantung (Cordata),
panjang 5-10 cm, lebar 3-7 cm, ujung runcing, pangkal berlekuk
(emerginatus), tepi rata, helaian daun tipis lemas, permukaan licin
dan bias dimakan. Batang dari tanaman binahong lunak, bentuk
silindris, saling membelit, berwarna merah, dan bagian solid
dengan permukaan halus. Bentuk dari akarnya rimpang, bertangkai
panjang, muncul diketiak daun, mahkota berwarna kream keputih-
putihan berjumlah lima helaian tidak berdekatan dan panjang
helaian mahkota 0,5-1 cm (Aini, 2015).
II.4.2.4 Khasiat
II.4.3.1 Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Class :
Ordo :
Suku :
Genus :
Spesies :
(Sumber :)
II.4.3.4 Khasiat
II.4.4.1 Klasifikasi
Kingdom : Plantae
15
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyldoneae
Ordo : Myrtales
Family : Myrtaceae
Genus : Psidium
Spesies : Psidium guajava Linn
4. Kriteria Eksklusi
Kriteria yang dikeluarkan adalah penelitian yang hanya berisikan
laporan kasus, penelitian yang tidak terdapat kesimpulan dan
publikasinya sebelum tahun 2015, serta artikel-artikel yang tidak
beraturan seperti hanya terdapat abstrak atau bab tertentu.
5. Kriteria Inklusi
Artikel yang dipilih yaitu artikel yang diterbitkan selama tahun
2015-2020. Sebanyak 29 artikel yang dikumpulkan dibaca dan dinilai
19
20
IV. 1 Hasil
Tabel Studi Literature
21
22
memiliki warna
yang seragam.
Berdasarkan uji
aktivitas bakteri
atau daya
hambat terhadap
Streptococcus
mutans yang
memiliki
aktivitas
tertinggi ada
pada formula F3
dengan zona
hambat rata-rata
adalah 25 mm
4 Formulasi Pasta Widyastuti, Jurnal Berdasarkan
Gigi Ekstrak Hanifah Pharmascience, hasil rendemen
Kulit Jeruk Rifnola Volume 06 No. menunjukkan
(Citrus sp) Dan Fantari, 2, Universitas ekstrak kulit
Daun Mint Veva Resia Mohammad jeruk dan
(Mentha Putri, Nasir Bukit ekstrak daun
piperita L) Serta Intania Tinggi, Fakultas mint diperoleh
Aktivitas Pertiwi Teknik, sebesar 8,27%
Terhadap Oktober 2019 dan 4,53% dan
Pertumbuhan Hal. 111-119, mengandung
Bakteri ISSN : 2355- metabolit
Streptococcus 5386 sekunder
mutans senyawa fenolik
dan flavonoid.
Kedua ekstrak
dapat
diformulasikan
dalam bentuk
sediaan pasta
gigi dan stabil
dalam
penyimpanan.
Berdasarkan uji
daya hambat
terhadap bakteri
Streptococcus
mutans semua
formula
memiliki daya
hambat terhadap
bakteri
24
Streptococcus
mutans dan
menunjukkan
perbedaan yang
signifikan pada
p < 0,05.
Formula pasta
gigi yang
memberikan
daya hambat
terbesar terdapat
pada formula F2
dengan
kosentrasi 10%
yang
mengandung
ekstrak daun
minth.
5 Aktivitas Oktariani Jurnal Ilmu dan Berdasarkan
Antibakteri Pramiastuti, Teknologi hasil uji sifat
Pasta Gigi Desi Sri Kesehatan fisik meliputi uji
Ekstrak Daun Rejeki, Siti STIKES Bhakti organoleptis, uji
Saga (Abrus Lailatul Mandala homogenitas,
precatorius Kharimah Husada Slawi, dan uji pH
Linn) Pada Tegal, Maret menunjukkan
Streptococcus 2020. hasil formulasi
mutans pasta gigi dari
ekstrak daun
Saga
berpengaruh
terhadap sifat
fisik warna dan
pH, namun tidak
berpengaruh
terhadap bau,
rasa, bentuk dan
homogenitas.
Dari hasil uji
aktivitas bakteri
sediaan pasta
gigi dari ekstrak
daun saga
memiliki
aktivitas sebagai
antibakteri
tertinggi ada
25
pada konsentrasi
ekstrak 30%
dengan zona
hambat rata-rata
12 mm,
kemudian
konsentrasi 20%
dengan zona
hambat rata-rata
9,33 mm dan
konsentrasi 10%
dengan zona
hambat 7.08
mm.
6 Mutu Fisik Dan Wiwin Nur Repositori Berdasarkan
Keefektifan Khotijah, Akademi hasil uji mutu
Sediaan Pasta Fandi Satria Farmasi Putera fisik sediaan
Gigi Ekstrak Indonesia pasta gigi yang
Etanol Biji Malang, Mei meliputi uji
Pepaya (Carica 2017 organoleptis, uji
Papaya L) homogenitas, uji
Terhadap pH, uji
Bakteri viskositas, uji
Streptococcus tinggi busa, uji
mutans. daya sebar dan
uji daya lekat
memenuhi
syarat mutu
sediaan pasta
gigi.
Berdasarkan
hasil uji
terhadap bakteri
Streptococcus
mutans pdaa
replikasi
pertama
menghasilkan
zona bening
dengan rata2
24.8015 mm ,
untuk replikasi
kedua zona
bening dengan
rata-rata
30.4535 mm
26
dan replikasi
ketiga zona
bening dengan
rata-rata 29.483
mm.
7 Uji Aktivitas Nur Afni, Galenika Berdasarkan
Antibakteri Nasrah Journal of hasil uji mutu
Pasta Gigi Said, Yuliet pharmacy Vol. fisik kimia
Ekstrak Biji 1 (1) : 48-58 meliputi
Pinang (Areca Maret, 2015 organoleptis,
catechu L) ISSN : 2442- homogenitas,
Terhadap 8744 pH, Viskositas,
Streptococcus dan
mutans dan pembentukan
Stapylococcus busa serta uji
aureus aktivitas
antibakteri
semua formulasi
pasta gigi dari
ekstrak Biji
pinang
memenuhi
syarat mutu fisik
kimia sediaan
pasta gigi serta
memiliki
aktivitas
antibakteri
dengan
konsentrasi
terbaik ada pada
formula F3
dengan
konsentrasi
4,5% zona
hambat 11, 07
mm
Streptococcus
mutans dan 20,
03 mm
Stapylococcus
aureus.
8 Nada manis Fiatun Jurnal Ilmiah Formulasi
(Nano Daun Hanifah kefarmasian sediaan pasta
Mangrove dan Ramadhan, STIKES Al- gigi
Jeruk Nipis Wan Arif irsyad menggunakan
27
rata-rata luas
daya hambat
sebesar 23,21
mm yg dapat
dikategorikan
memiliki daya
hambat yang
sangat kuat.
Dari hasil
tersebut dapat
disimpulkan
pembuatan
sediaan pasta
gigi Katekin
terpurifikasi
memenuhi mutu
fisik pasta gigi
serta memiliki
aktivitas
antibakteri
terhadap bakteri
Streptococcus
mutans
10 Pemanfaatan Ahmad Media Farmasi Berdasarkan
Ekstrak Daun Fuad Indonesia V 12 hasil uji
Belimbing Masduqi, No 1, 2016 karakteristik
Wuluh Sebagai A. Barry Sekolah Tinggi fisik sediaan
Bahan Dasar Anggoro Ilmu Farmasi pasta gigi
Formula Pasta Semarang, meliputi uji
Gigi dan Daya Oktober 2016 organoleptis, uji
Antibakteri pH, uji
Streptococcus homogenitas, uji
mutans daya sebar, uji
daya lekat dan
viskositas
menunjukkan
ekstrak daun
belimbing
wuluh
berpengaruh
terhadap
karakteristik
fisik sediaan
pasta gigi.
Semakin besar
konsentrasi
29
ekstrak
belimbing
wuluh maka
warna pasta gigi
berbeda, daya
lekat semakin
lama, daya sebar
semakin keci
dan nilai
viskositas
semakin besar.
Berdasarkan
hasil uji
aktivitas bakteri
sediaan Pasta
Gigi ekstrak
daun belimbing
wuluh memiliki
aktivitas efektif
terhadap
Streptococcus
mutans pada
konsentrasi 20
%.
IV. 2 Pembahasan
Penyakit gigi dan mulut adalah penyakit yang banyak diderita
masyarakat dan hampir dialami dari setengah populasi penduduk dunia
(3,58 milyar jiwa). Penyakit gigi dan mulut yang banyak diderita
masyarakat adalah penyakit periodontal dan karies karena kedua penyakit
tersebut mempunyai prevalensi yang cukup tinggi di Indonesia. Prevalensi
karies aktif di Indonesia adalah sebesar 53,2%. Karies gigi merupakan
penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan kerusakan jaringan, dimulai
dari permukaan gigi hingga meluas ke daerah pulpa. Karies gigi
merupakan penyakit jaringan keras pada gigi yang disebabkan oleh
aktivitas bakteri dirongga mulut, Streptococcus mutans merupakan bakteri
yang sebagian besar menyebabkan karies gigi atau gigi berlubang. Karies
30
Biji pinang (Areca catechu L). merupakan salah satu bahan alam
yang dapat digunakan sebagai bahan pengganti untuk mencegah karies
gigi Biji pinang mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, tannin, saponin
dan polifenol yang diketahui berkhasiat sebagai antibakteri. Dalam
penelitian nya Sanarto, dkk., (2015) menunjukkan bahwa ekstrak biji
pinang (Areca catechu L) dapat menghambat pertumbuhan Streptococcus
mutans dengan Kadar Hambat Minimum (KHM) pada konsentrasi 1,5%
yang ditandai dengan tidak adanya pertumbuhan pada media agar. Selain
itu dalam penelitian Puspawati, dkk (2016) menunjukkan bahwa ekstrak
etanol biji pinang mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri uji
Stapylococcus aureus dengan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM)
adalah 1,57%.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Nur Afni, Nasrah Said
dan Yuliet (2015), biji pinang sebagai bahan aktif sediaan pasta gigi
berdasarkan hasil uji mutu fisik kimia meliputi organoleptis, homogenitas,
pH, viskositasdan pembentukan busa biji pinang memenuhi syarat mutu
fisik kimia sediaan pasta gigi. Dari hasil uji aktivitas antibakteri sediaan
pasta gigi ekstrak biji pinang memiliki aktivitas antibakteri dengan
kosentrasi terbaik pada formula F3 yang mengandung ekstrak biji pinang
dengan kosentrasi 4,5% dengan zona hambat 11,07 mm terhadap
Streptococcus mutans dan 20,03 mm terhadap Staphylococcus aerus.
Daun saga (Abrus precatorius Linn) dapat diformulasikan kedalam
pasta gigi merupakan tanaman obat yang tumbuh liar di hutan, semak
belukar, atau tanaman yang tumbuhnya di pekarangan dengan merambat di
pagar. Kandungan daun saga diantaranya adalah alkaloid, flavoniod dan
saponin yang mempunyai fungsi sebagai antibakteri. Dari hasil penelitian
yang dilakukan Hanani (2015) ekstrak daun saga (Abrus precatorius
Linn.) mampu menghambat pertumbuhan bakteri gram positif seperti
Staphylococcus aureus, Strepcococcus beta hemoliticus, Streptococcus
pneumonia, sehingga dapat diketahui daun saga berpotensi sebagai
antibakteri. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Pradewa,
32
calabura L). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pasta gigi
ekstrak daun kersen mempunyai efek menghambat pertumbuhan bakteri
Streptococcus mutans pada variasi kosentrasi 5%, 7,5% dan 10%. Hasil
pengujian daya hambat pasta gigi ekstrak daun kersen yang didapatkan
dari kosentrasi 5% dapat menghambat dengan rata-rata diameter zona
hambatan adalah 13,2 mm, untuk kosentrasi 7,5% dengan rata-rata zona
hambatan adalah 15 mm, dan untuk kosentrasi 10% dengan rata-rata zona
hambatan adalah 17,1 mm. Dari hasil tersebut menunjukkan kategori kuat
sebagai antibakteri.
Penelitian yang dilakukan oleh Yuli, A, Ari, S, dan Kun, H, (2020)
dari Fakultas Teknik, Universitas Surakarta. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh kosentrasi ekstrak daun jambu biji
(Psidium guajava) dan stevia (Stevia rebaudiana (Bertoni)) terhadap
jumlah penurunan bakteri Streptococcus mutans. Adapun hasil dari
penelitian ini adalah hasil yang diperoleh aktivitas bakteri atau daya
hambat pasta gigi terhadap bakteri Streptococcus mutans yang tertingi
adalah formula F3 yaitu 25 mm. Untuk pengujian stabilitas diperoleh hasil
semua formula pasta gigi homogen, ditandai dengan tidak terdapatnya
gumpalan, struktur yang rata, dan memiliki warna yang seragam.
Penelitian yang dilakukan oleh Widyastuti, Hanifa, R, F, Vevia, R,
P, dan Intania, P, (2019) dari Fakultas Farmasi, Universitas Mohammad
Nasir Bukit Tinggi . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan
formula pasta gigi yang mengandung ekstrak kulit jeruk (Citrus sp) dan
daun mint (Mentha piperita L) yang mempunyai aktivitas menghambat
pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans sebagai penyebab plak gigi.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian
menunjukkan ekstrak kulit jeruk mempunyai rendemen sebesar 8,27% dan
mengandung metabolit sekunder senyawa fenolik dan flavonoid. Kedua
ekstrak dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan pasta gigi dan stabil
dalam penyimpanan. Semua formula memiliki daya hambat terhadap
bakteri Streptococcus mutans dan menunjukkan perbedaan yang signifikan
35
pada p < 0,05. Formula pasta gigi yang memberikan daya hambat terbesar
terdapat pada FII yang mengandung ekstrak daun mint 10%.
BAB V
PENUTUP
V. 1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil kajian beberapa jurnal penelitian dapat
disimpulkan bahwa
V. 2 Saran
Sebagai acuan dalam penelitian mengenai formulasi sediaan pasta
gigi beberapa tanaman yang digunakan dalam pengobatan penyakit mulut
dan gigi.
36
DAFTAR PUSTAKA
Angky, dkk., 2015. Buku Ajar Dental Morfologi. Makassar: Poltekkes Kemenkes
Makssar.
Abirami, A., dkk. “The Medicinal And Nutritional Role of Underutilized Citrus
Fruit-Cytrus hystrix (Kaffir Lime)”. Drug Invention Today 6, (2015). h 1-5.
Aini, S. O. 2015. Pengaruh Salep Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifulia
(Tenore) Steenis) Terhadap Pembentukan Jaringan Granulasi Pada Luka
Bakar Tikus Sprngue dawley (Studi Pendahuluan Lama Paparan Luka Bakar
30 Detik dengan Plat Besi. Allen, L.V., 2002, The Art, Science, and
Techology of Pharmaceutical Compounding, 2nd edition, America
Pharmaceutical Association, Washington D.C, pp. 302.
Afni, N., Said, N., & Yuliet. (2015). Uji Aktivitas Antibakteri Pasta Gigi Ekstrak
Biji Pinang (Areca catechu L .) Terhadap Streptococcus mutans dan
Staphylococcus aureus. GALENIKA Journal of Pharmacy, 1(1), 48–58.
Aditiya, Jenny. 2016. Formulasi Mikrogranul Mukoadhesif Ekstrak Biji Alpukat
(Persea Americana Mill) dengan perbedaan konsentrasi carbopol. Skripsi.
Bogor : Universitas Pakuan
Ahmad, Ilham. 2017. Pemanfaatan Limbah Cangkang Kerang Darah (Anadara
Granosa) sebagai Bahan Abrasif dalam Pasta Gigi. Jurnal Galung Tropika
Vol. 6 No. 1.
Astika, Y., Saputro, A., & Harismah, K. (2020). Formulasi Pasta Gigi Ekstrak
Daun Jambu Biji dan Stevia Sebagai Antibakteri Alami. Toothpaste
Formulation of Guava Leaf Extract and Stevia as Natural Antibacterial. 26–
34.
B, Halliwel, dan Gutterdige JMC, (2015) Free Radicals in Biology and Medicine.
Oxford. Oxford Uniersity Press.
Ermawati, N, 2019. Formulasi Sediaan Pasta Gigi Ekstrak Etanol Daun Alpukat
(Persea Americana Mill) Sebagai Antibakteri Streptococcus mutans.
Bandung : Fakultas Mtematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Al-
Ghifari. Jurnal Farmasi, 1 (S 1).
Erli, P, N, dan Ahmad, F, M, 2020. Uji Daya Antibakteri Sediaan Pasta Gigi
Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steen) Terhadap
Pertumbuhan Bakteri Streptococcus mutans. Semarang : Sekolah Tinggi
Ilmu Farmasi. Media Farmasi Idonesia Vol 5 No. 1. 15(1), 1551–1557
Firmansyah, Y. (2016). Aktivitas Antioksidan Ekstrak Flavonoid Glikon/Aglikon
Daun Kersen (Muntingia calabura L.). Skripsi. Malang: Akademi Analisis
Farmasi dan Makanan Putra Indonesia.
Feliana, K., Mursiti, S., & Harjono, H. (2018). Isolasi dan Elusidasi Senyawa
Flavonoid dari Biji Alpukat (Persea americana Mill.). Indonesian Journal of
Chemical Science, 7(2), 153-159.
Hidayat, R. S. (2015). Kitab Tumbuhan Obat. Jakarta: AgriFlo
Hanafiah OA, Hanadiah DS, Bayu ES, Abidin T, Ilyas S, Nainggolat M,
Syamsudin E, (2017). Quantity differences of aecondary metabolites
(saponin, flavonoid, tannin) from binahong plant extract (Anredera
37
38
cordifolia (Ten) steenis) treated and untreated with cpichicines that play a
role in woundhealing. World J Dent ; 8(4) : 296-99.
Kemenkes RI. 2018. Situasi Kesehatan gigi dan Mulut Pusat Data dan Informasi.
Jakarta: Indonesia.
Khairi, N, Rahmat A dan Yasintus B. 2016. Uji Efektivitas formula pasta gigi
daun binahong (Anredera cordifoli (Ten) Steenis) Sebagai antiplk. Makassar :
Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi.
Laswati, D, T, Sundari, N, R, I dan Anggaraini, O, 2017. Pemanfaatan Kersen
(Muntingia calabura L) Sebagai Alternatif Produk Olahan Pangan : Sifat
Kimia dan Sensoris. Jurnal JITIPARI, Vol. 4 : 127-134
Mardini, U, (2015). Pengaruh Kombinasi 2.4-D dan BAP Terhadap Induksi
Kalus Eksplan Daun dan Batang Tanaman Binahong (Anredera cordifolia
(Ten) Sten) secara in vitro. Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta
Murtando, H, Sahiri, N., Madauna, I, (2016). Identifikasi Karakter Morfologi dan
Anaomi Tanaman Jeruk Lokal (Citrus sp) di desa Karya Agung dan Karya
Abadi, Kecamatan Taopa, Kabupaten Parigi Moutong. Jurnal Agrotekbis,
4(6), 642-649.
Miza, N, A dan Hafizah, K, U, (2020). Karakteristik Tanaman Jeruk (Citrus sp)
di Kecamatan Nibung hangus, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara.
Program Studi Biologi. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. UIN Sumatera
Utara Medan. KLOROFIL Vol. 4 No. 1. ISSN 2598-6015
Nurhartanti, E. P., & Masduqi, A. F. (2017). UJI DAYA ANTIBAKTERI SEDIAAN
PASTA GIGI EKSTRAK DAUN BINAHONG ( Anredera cordifolia
( Tenore ) Steen ) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Streptococcus
mutans. 15(1), 1551–1557.
Noer Q, Sri S, Susilowati, Dini R. 2019. Uji Aktifitas Antibakteri Ekstrak Daun
Jambu Biji (Psidium Guajava Linn) Terhadap Bakteri Escherichia coli Dan
Vibrio cholera. Jurnal Farmasi Vol.7 No.2. Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Jendral Soedirman.
Puspitasari, A. D. (2016). Pengaruh Waktu Perebusan Terhadap Kadar
Flavonoid Total Daun Kersen (Muntingia calabura L). Inovasi Teknik
Kimia, Vol.1, N0. 2, Hal. 104-108.
Prasko, Bambang Sutomo, Suwarsono, Iman Supardan. 2015. Daya Hambat
Daun Alpukat Muda Terhadap Bakteri Mulut (Streptococcus mutans). Jurnal
Kesehatan Gigi. Vol. 02., No. 2. Semarang.
Paramawati, R, Hildegardis Dyna R. D, (2016). Khasiat Ajaib Daun Advokad.
Jakarta : Penerbit Penebar Swadaya.
Rimporok, Billy J. Kepel, Krista V. Siagian 2015. Uji Efektivitas Ekstrak Daun
Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) Terhadap Pertumbuhan
Streptococus mutans Secara InVitro. Skripsi. Manado: Fakultas Kedokteran
UNSRAT.
39
Rahayu, C., & Salikun, S. (2020). Efektivitas Rebusan Daun Sirih Merah (Piper
Betle Crocatum) Dan Rebusan Daun Sirih Hijau (Piper Betle Linn)
Terhadap Puberty Gingivitis. Jurnal Ilmiah Keperawatan Gigi, 1(1), 27–33.
Setyowati, Ratnaning, (2016). Uji Aktivitas Antiplatelet dan Trombolitik Ekstrak
Etanol Kulit Buah Jeruk Purut (Citrus hystrix DC) In Vitro”. Skripsi.
Fakultas Farmasi Universitas Jember. h. . 1-50.
Suratri, Made A. L., Jovina, Tince A., Notohartojo, Indirawati T. 2018. Hubungan
Kejadian Karies Gigi dengan Konsumsi Air Minum Pada Masyarakat di
Indonesia. Media Litbangkes. 28(3): 211–218.
Syurgana et al. (2017). Formulasi Pasta Gigi dari Limbah Cangkang Telur Bebek.
Laboratorium Farmaka, Kefarmasian Farmasi, Fakultas Mulawarman,
November, 7–8.
Syahara, S., Siregar, Y.F., (2019). Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Daun
Kersen (Mutingia calabura L.). Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia
(Indonesia Health Scientific Journal), 4 (2).
Siregar D, S. 2019. Gambaran Berkumur Rebusan Daun Jambu Biji Terhadap
Infeksi Plak Pada Siswa – Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Pembangunan
Kabupaten Serdang Berbagai. Karya Tulis Ilmiah. Medan. Politeknik
Kesehatan Kemenkes Medan. Jurusan Keperawatan Gigi.
Taufiq, Nurlianti, 2018. Uji Aktivitas Sediaan Pasta Gigi Ekstrak Daun Kersen
(Muntingia calabura L) Terhadap Streptococcus mutans. Makassar :
Akademi Farmasi Yamasi Makassar. Jurnal Kesehatan Yamasi.
Warokka, K.E., Wuisan, J dan Juliatri. 2016. Uji Konsentrasi Hambat Minimum
(KHM) Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) Sebagai
Antibakteri Terhadap Pertumbuhan Streptococcus mutans. Jurnal e-GiGi
(eG).4.(2):15.
Wulandari Shinta,A.R.2017. Formulasi Dan Uji Aktivitas Stapylococcus
epidermidis Sediaan Mikroemulsi Ekstrak Daun Kersen (Muntingia calabura
L) Dendan Fase Minyak Isopropil Mirystate. Skripsi. Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim : Malang
Widyastuti, W., Fantari, H. R., Putri, V. R., & Pertiwi, I. (2019). Formulasi Pasta
Gigi Ekstrak Kulit Jeruk (Citrus sp.) dan Daun Mint (Mentha piperita L.)
Serta Aktivitas Terhadap Bakteri Streptococcus mutans. Jurnal
Pharmascience, 6(2), 111-119. ISSN : 2355-5386
Yulimatussa, A. P., Blambangan, B. G. P. B., Dewi, J. C., Herdianto, R. S.,
Mumtaza, I., Nafiis, M. M., Rosyidah, I., Sutanti, T. N. E., & Syarofi, N. M.
R. (2016). Pengetahuan Penanganan Halitosis Dalam Masalah Kesehatan
Mulut. Jurnal Farmasi Komunitas, 3(2), 28–32.
Yustinah dan Fanandara, Dena, (2016). Ekstraksi Minyak Atsiri dari Kulit Jeruk
Sebagai Bahan Tambahan pada Pembuatan Sabun. Jurnal Konversi. 5, no.
1: h. 25-30.
Yuli, A, Ari, S, dan Kun, H, 2020. Formulasi Pasta Gigi Ekstrak Daun Jambu
biji (Psidium guajava) Dan Stevia (Stevia rebaudiana (Bertoni)) Sebagai
Antibakteri Alami. Surakarta : Fakultas Teknik. Universitas Muhammadiyah
40
LAMPIRAN
Skema Kerja Studi Literatur
Merumuskan pertanyaan
dan tujuan penelitian
Kata kunci :
Mencari dan mengumpulkan 1. Tanaman untuk
literatur menggunakan pasta gigi.
databes Google Scholar, 2. Penyakit mulut
PubMed, Research Gate dan gigi.
dengan kata kunci. 3. Formulasi sediaan
pasta gigi.
4. Tanaman untuk
penyakit mulut dan
gigi.
Pembahasan
Kesimpulan