Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 6(1), Maret 2021, 39-48

p-ISSN: 2502-647X; e-ISSN: 2503-1902

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI AMPROTAB SEBAGAI


DESINTEGRANT TERHADAP SIFAT FISIK TABLET EKSTRAK BUAH
PARE (MOMORDICA CHARANTIA L.)

Sri Rahayu*, Nor Anisah


Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

*Email : rahayu.dds15@gmail.com

Artikel diterima: 06 September 2020; Disetujui: 27 Februari 2021


DOI: https://doi.org/10.36387/jiis.v6i1.572

ABSTRAK
Buah pare (Momordica charantia L.) merupakan salah satu jenis tanaman obat yang
banyak digunakan oleh masyarakat. Charantin merupakan salah satu senyawa
berkhasiat yang terkandung dalam pare. Senyawa charantin dapat digunakan untuk
menurunkan kadar glukosa dalam darah sehingga banyak digunakan sebagai obat
diabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi
amprotab sebagai bahan penghancur terhadap sifat fisik tablet ekstrak pare
(Momordica charantia L.). Ekstrak kental dibuat dengan metode maserasi
menggunakan etanol 96%. Tablet dibuat dengan metode granulasi basah pada dua
konsentrasi bahan penghancur yang berbeda yaitu 9,6% dan 18%. Granul kering
diuji dengan flowabilitas, sudut diam dan indeks kompresibilitas. Evaluasi tablet
meliputi uji keseragaman bobot, uji kerapuhan, uji kekerasan dan uji hancur. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa formula dengan amprotab sebagai bahan
penghancur pada konsentrasi 9,6% mampu menghasilkan tablet yang memenuhi
persyaratan. Variasi konsentrasi bahan penghancur berpengaruh terhadap
keseragaman bobot, kerapuhan, kekerasan dan waktu hancur tablet.

Kata kunci: Ekstrak Buah Pare (Momordica Charantia L.), Bahan Penghancur
Amprotab, Granulasi Basah

ABSTRACT
Bitter melon (Momordica charantia L.) is a type of medicinal plant that is widely
used by the public. Charantin is one of the nutritious compounds contained in bitter
melon. Charantin compounds can be used to reduce glucose levels in the blood so
that it is widely used as a diabetes medicine. The research aims to determine the
effect of variations in the concentration of amprotab as a desintegrant on the
physical properties of Pare (Momordica charantia L.) extract tablets has been
conducted. Viscous extract was made by maceration method by using ethanol 96%.
Tablets made by wet granulation method in two different desintegrant
concentration of 9,6% and 18%. Dried granule tested with flowability, angle of
repose and indeks of compressibility. Tablet evaluation includes uniformity of
weight test, friability test, hardness test and disintegration test. The results showed
that formula with amprotab as desintegration at 9,6 % concentration was able to
produce tablets that met the requirements. Variation in concentration of

Sri Rahayu & Nor Anisah | 39


Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 6(1), Maret 2021, 39-48
p-ISSN: 2502-647X; e-ISSN: 2503-1902

desintegrant material take effect on the uniformity of weight, hardness friability and
disintegration time.

Keywords: Bitter melon (Momordica Charantia L.) extract, desintegrant,


Amprotab, wet granulation

PENDAHULUAN sebagai obat antidiabetes atau kencing


Kencing manis (Diabetes manis (Jaya, 2007).
Mellitus) merupakan penyakit global Tanaman pare banyak dikenal
dengan jumlah penderita sekitar 4% dalam masyarakat untuk
populasi dunia dengan peningkatan penyembuhan berbagai penyakit.
yang signifikan. Penyakit ini ditandai Namun banyak orang yang tidak
dengan meningkatnya kadar glukosa menyukai rasa pahit dari tanaman
darah. Pada penderita diabetes pare. Umumnya pemanfaatan buah
mellitus kadar glukosa di dalam darah pare masih dalam bentuk ekstrak
tinggi dan sukar untuk kembali normal segar. Sehingga untuk meningkatkan
karena tubuh tidak dapat melepaskan kepraktisan dan stabilitasnya perlu
atau menggunakan insulin secara dikembangkan bentuk sediaan lain
cukup (Grover et al, 2002). yang lebih baik dan praktis. Salah satu
Lebih dari 400 tumbuh- alternatif bentuk sediaan yang dapat
tumbuhan telah diketahui dapat dikembangkan adalah tablet ekstrak
memberikan efek penurunan kadar buah pare. Sedangkan saat ini sudah
glukosa darah. Salah satu tumbuhan banyak penelitian baik praklinis
obat yang banyak digunkan secara maupun klinis yang membuktikan
tradisional untuk pengobatan diabetes potensi buah pare. Pemikiran tersebut
mellitus adalah buah pare (Momordica yang melatarbelakangi pemanfaatan
charantia L.). Salah satu senyawa ekstrak buah pare sebagai salah satu
berkhasiat yang terkandung dalam bahan alami yang digunakan untuk
buah pare adalah charantin. Senyawa pengobatan diabetes mellitus dengan
charantin berkhasiat untuk bentuk sediaan yang lebih praktis
menurunkan kadar glukosa dalam digunakan. Salah satu sediaan farmasi
darah sehingga banyak digunakan yang praktis adalah sediaan tablet,
dimana bentuk sediaan ini mempunyai

Sri Rahayu & Nor Anisah | 40


Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 6(1), Maret 2021, 39-48
p-ISSN: 2502-647X; e-ISSN: 2503-1902

beberapa keuntungan, diantaranya diabsorbsi adalah terjadinya proses


adalah mudah untuk dikonsumsi, disintegrasi. Bahan penghancur
praktis, takarannya tepat, dikemas berfungsi untuk menghancurkan tablet
secara baik, praktis transportasi dan jika tablet kontak dengan cairan,
penyimpanannya (stabilitasnya terjaga sehingga selanjutnya luas permukaan
dalam sediaannya) serta mudah tablet menjadi lebih luas, dan
ditelan, sehingga diharapkan kecepatan pelepasan obat menjadi
masyarakat dapat tertarik untuk lebih cepat (Siregar & Wikarsa, 2010).
mengkonsumsi sediaan tablet ekstrak Oleh karena itu penambahan
buah pare. penghancur sangat penting pada
Kandungan senyawa dari buah pembuatan tablet ekstrak buah pare.
pare yaitu: alkaloid momordisin, Bahan penghancur pada pembuatan
karoten glikosida, saponin, tablet ekstrak buah pare adalah
sterol/terpen. Kandungan zat aktif Amprotab. Amprotab merupakan
ekstrak buah pare tahan panas dan nama dagang dari Amylum Manihot.
stabil terhadap air, berdasarkan sifat- Amylum digunakan sebagai bahan
sifat tersebut maka metode pembuatan penghancur (disintegrant) pada
tablet ini sesuai dengan metode konsentrasi 3-15 % (Rowe et al, 2009).
granulasi basah (Grover et al, 2002). Amprotab mempunyai kekuatan
Pada suatu sediaan farmasi, pada aksi kapiler. yang mana akan
selain zat aktif juga dibutuhkan membentuk suatu cairan yang masuk
eksipen/ bahan tambahan. Salah satu ke dalam tablet, aksi ini akan melawan
bahan tambahan yang penting dalam aksi bahan pengikat dan aksi ini akan
pembuatan tablet adalah bahan membantu pengembangan dari
penghancur. karena waktu hancur beberapa komponen yang akan
tablet sangat menentukan kelarutan zat membantu hancurnya tablet. Pati
aktif obat dalam tubuh dan tercapainya mempunyai sifat hidrofilik yang
bioavailabilitas yang diharapkan. Obat mampu menyerap air dan membentuk
harus berada dalam bentuk larutan pori-pori dalam tablet. Hal tersebut
agar segera bisa diabsorbsi. Tahapan akan meningkatkan penetrasi air ke
pertama yang terjadi sebelum obat dalam tablet sehingga akan

Sri Rahayu & Nor Anisah | 41


Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 6(1), Maret 2021, 39-48
p-ISSN: 2502-647X; e-ISSN: 2503-1902

mempercepat waktu hancur tablet perajangan atau memotong buah pare


(Rowe et al, 2009). menjadi tipis, dan lakukan
Berdasar uraian di atas, maka pengeringan dengan sinar matahari,
perlu dilakukan penelitian tentang ditutup menggunakan kain berwarna
pengaruh variasi konsentrasi bahan hitam, setelah kering, dilakukan
penghancur amprotab terhadap sifat sortasi kering atau pemisahan dari
fisik tablet ekstrak buah pare simplisia pare dengan bahan
(Momordica charantia L) pencemar. Ekstraksi dilakukan dengan
menimbang ± 500 gram simplisia,
METODE PENELITIAN
masukkan kedalam botol berwarna
Peralatan yang digunakan dalam
hitam, tambahkan etanol 96% tutup
penelitian ini adalah botol, gelas ukur,
botol dan dimaserasi selama 3 hari.
corong, timbangan analitik, beker
Hasil penyaringan kemudian diuapkan
glass, kompor listrik, waterbath,
hingga diperoleh ekstrak kental.
batang pengaduk, hair dryer, mortir,
Tabel 1. Formula
stamper, ayakan 14 mesh, ayakan 12 Formula 1
Komposisi tablet
mesh, oven, cawan petri, hardness
F1 F2
tester, friability tester dan alat Fase Dalam: 100 100 mg
pencetak tablet. Ekstrak buah pare mg
Adsorben 100 mg
Bahan yang digunakan dalam Gelatin 100 1,2%
penelitian ini adalah ekstrak buah pare, Amprotab mg 12%
Laktosa 1,2 % Qs
etanol 96%, laktosa, gelatin, amprotab 6%
(Amilum Manihot), magnesium qs
Fase Luar: 3,6% 6%
stearate dan talkum. Amprotab 2% 2%
Tahapan pengambilan data Mg stearate 1% 1%
Talkum
Buah pare dikupas dan Campurkan seluruh fase dalam
dibersihkan dengan air, dirajang dan (Ekstrak kental buah pare yang telah
dijemur menjadi simplisia. dikeringkan dengan Adsorben (Avicel
Pembuatan Simplisia PH 102) , Amprotab, Laktosa gerus
Buah pare dicuci menggunakan hingga homogen, kemudian
air mengalir, setelah bersih dilakukan tambahkan dengan fase luar

Sri Rahayu & Nor Anisah | 42


Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 6(1), Maret 2021, 39-48
p-ISSN: 2502-647X; e-ISSN: 2503-1902

(Amprotab, Mg Stearat dan Talkum) flowmeter, dengan cara memasukkan


hingga homogen, lalu tambahkan 100 g granul ke dalam alat, buka
dengan Gelatin dan gerus hingga penutup corong yang ada dibawah dan
diperoleh massa yang dapat dikepal, hitung waktu yang diperlukan oleh
lalu adonan diayak dengan ayakan 12 seluruh granul untuk mengalir melalui
mesh kemudian dikeringkan didalam corong tersebut. Laju alir dinyatakan
oven 40-50℃ selama 3 jam. dalam gram/detik, waktu alirnya tidak
Pencetakan Tablet boleh lebih dari 10 detik. Apabila 100
Granul kemudian dicetak gram serbuk mempunyai waktu alir
dengan bobot 500 mg pada tekanan lebih dari 10 detik, akan mengalami
tertentu dengan mesin pencetak tablet kesulitan pada saat penabletan
kemudian dilakukan evaluasi tablet. (Siregar & Wikarsa, 2010).
Evaluasi Granul Persen Pengetapan
Sudut Diam (Sudut Istirahat/Sudut Timbang 100 ml granul sebagai
Reposa) (Vo), masukkan ke gelas ukur dan
Untuk pengukuran sudut diam, dicatat volumenya, kemudian catat
sejumlah sampel ditimbang perubahan volume pada tap ke 5, 10,
(± 100 gram) dimasukkan kedalam 15 dan seterusnya sampai volume
corong alir, lalu permukaannya konstan dan dicatat sebagai (Vt),
diratakan. Sampel dibiarkan mengalir kemudian bobot granul ditimbang.
dan susut diam ditentukan dengan Persen pengetapan yang baik yaitu
mengukur sudut kecuraman bukti <20% (Siregar dan Wikarsa, 2010).
𝑉𝑜−𝑉𝑡
yang dihitung seperti berikut: Perhitungan: 𝑉0 × 100 %
ℎ Keterangan:
Tan 𝛼 = 𝑟 Vo = Volume granul sebelum
Keterangan: dimampatkan (ml)
α = Sudut Diam (°) Vt = Volume granul setelah
h = Tinggi Bukit (cm) dimampatkan (ml)
r = Jari-Jari Alas Bukit (cm)
Evaluasi Tablet
Uji Waktu Alir
Uji Keseragaman Bobot
Waktu alir merupakan waktu
Ambil sebanyak 20 tablet dari
yang diperlukan oleh sejumlah granul
masing-masing formula, timbang
mengalir. Alat yang digunakan adalah

Sri Rahayu & Nor Anisah | 43


Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 6(1), Maret 2021, 39-48
p-ISSN: 2502-647X; e-ISSN: 2503-1902

seluruh tablet, hitung rata-rata bobot kedalam friability tester dengan


tablet kemudian timbang tablet satu- kecepatan 25 rpm selama 4 menit (100
persatu. Untuk persyaratan uji kali putaran), kemudian keluarkan
keseragaman bobot yaitu tidak boleh tablet, bersihkan tablet dengan kuas,
lebih dari 2 tablet yang menyimpang timbang bobot tablet sesudah
dari kolom A dan tidak boleh ada dimasukkan kedalam alat, hitung
satupun tablet yang menyimpang dari selisih bobot tablet sebelum dan
kolom B (Anonim, 1979). sesudah perlakuan. Persyaratan
kerapuhan yaitu 0,5 – 1% (Anonim,
Tabel 2. Tabel Syarat Keseragaman
1995).
Bobot
Selisih (%) Perhitungan:
Berat Rata-Rata 𝑎−𝑏
A B F = 𝑎 × 100%
Keterangan:
≤ 25 𝑚𝑔 15 30 a = Bobot total tablet sebelum diuji
26 – 150 mg 10 20 b = Bobot total tablet setelah diuji
151 – 300 mg 7,5 15
> 300 mg 5 10 Uji Waktu Hancur
Uji Kekerasan Tablet Siapkan alat untuk menguji yaitu
Siapkan sebanyak 10 tablet dari disintegration tester lalu siapkan
masing-masing formula, siapkan sebanyak 6 tablet, kemudian
hardness tester, ambil satu buah tablet masukkan 6 tablet tersebut kedalam
letakkan tegak lurus pada hardness keranjang alat, turun naikkan
tester, kemudian ditekan, lihat pada keranjang alat secara teratur 30 kali
tekanan berapa tablet tersebut pecah. tiap menit. Tablet dinyatakan hancur
Syarat kekerasan tablet umumnya 4-8 jika tidak ada bagian tablet yang
kg (Anonim, 1995). tertinggal diatas kaca, kecuali
Uji Kerapuhan Tablet dinyatakan lain. Waktu untuk
Siapkan sebanyak 20 tablet dari menghancurkan tablet biasa yaitu
masing-masing formula, bersihkan kurang dari 15 menit (Anonim, 1979)
tablet dari debu menggunakan kuas,
HASIL DAN PEMBAHASAN
timbang 20 tablet tersebut, catat bobot
Tablet ini dibuat dengan metode
keseluruhan, masukkan 20 tablet
granulasi basah agar diperoleh laju air

Sri Rahayu & Nor Anisah | 44


Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 6(1), Maret 2021, 39-48
p-ISSN: 2502-647X; e-ISSN: 2503-1902

dan komprebilitas yang baik sehingga kemampuan mengalirnya massa


akan dihasilkan tablet yang memenuhi granul yang dapat mempengaruhi
persyaratan farmakope. Penelitian ini keseragaman bobot tablet, karena sifat
membuat 2 formulasi dengan alir granul yang baik merupakan hal
menggunakan variasi konsentrasi yang penting untuk pengisian yang
bahan penghancur Amprotab, yaitu seragam kedalam lubang cetak mesin
9,6 % dan 18%. Tablet yang dibuat tablet. Faktor-faktor yang menentukan
memiliki bobot 500 mg. Perbedaan sifat alir adalah kerapatan jenis, bentuk
bobot atau konsentrasi Amprotab pada partiket atau ukuran partikel dan
kedua formula tersebut bertujuan kandungan lembab.
untuk mengetahui pengaruh Berdasarkan hasil yang
konsentrasi bobot Amprotab terhadap diperoleh dari pemeriksaan sifat fisik
sifat fisik tablet. granul untuk uji waktu alir formula 1
Sebelum dilakukan pencetakan dan formula 2 didapat bahwa kedua
tablet, terlebih dahulu dilakukan formula tersebut memenuhi syarat,
evaluasi granul yaitu uji waktu alir dan karena waktu alir formula 1 selama
sudut diam serta uji pengetapan. 8,90 detik dan formula 2 selama 9,51
Tujuan dilakukannya evaluasi granul detik. Sehingga dapat dikatakan
yaitu agar saat pencetakan nanti dapat bahwa kedua formula tersebut
menghasilkan tablet yang baik. Hasil memenuhi syarat uji waktu alir, yaitu
uji sifat fisik granul dapat dilihat pada untuk 100 g granul mengalirnya
tabel berikut : kurang dari 10 detik.
Setelah hasil uji waktu alir
Tabel 3. Uji Sifat Fisik Granul
didapatkan, dilanjutkan dengan
Uji Sifat Formula
No pengukuran sudut diam. Kedua hasil
Fisik Granul 1 2
Waktu alir 8,90 9,51 formula 1 dan formula 2 memenuhi
1
granul detik detik
syarat yaitu untuk formula 1 sudut
2 Sudut diam 29,68° 26,56°
3 % pengetapan 90 89 diamnya 29,68° dan formula 2 sudut
diamnya 26,56°, dari hasil tersebut
Selanjutnya uji waktu alir
masuk kedalam range sangat mudah
dilakukan bertujuan untuk mengetahui
mengalir dan granul dikatakan

Sri Rahayu & Nor Anisah | 45


Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 6(1), Maret 2021, 39-48
p-ISSN: 2502-647X; e-ISSN: 2503-1902

memenuhi syarat apabila granul buah pare yang dibuat dalam


kurang dari 45°. memenuhi persyaratan farmakope.
Setelah dilakukan uji waktu alir,
dilakukan lagi uji pengetapan yang
mana Indeks pengetapan granul
ditentukan setelah dilakukan
penghentakan terhadap sejumlah
Formula 1 Formula 2
granul sehingga diperoleh volume
2
yang konstan.Pada saat volume Gambar 1. Tablet Ekstrak Buah Pare
Formula 1 dan Formula 2
konstan partikel serbuk berada pada
kondisi paling mampat. Untuk uji Tabel 4. Hasil Uji Sifat Fisik Tablet
Uji Sifat Formula
pengetapan sendiri baik formula 1 No
Fisik 1 2
maupun formula 2 yaitu memenuhi Kerapuhan
1 0,64 1,73
(%)
syarat yang mana 10% untuk formula
Kekerasan 11,92 ± 6,33 ±
2
1 dan 11% untuk formula 2 dengan (kg) 2,68 0,73
8 menit 7 menit
syarat uji pengetapan yaitu indeks Waktu
3 44 57
hancur
pengetapan serbuk atau granul yang detik detik
Keseragaman 514,60 543,47
baik yaitu kurang dari 20% akan 4
bobot (mg) ± 17,17 ± 18,52
mempunyai sifat alir yang baik.
Uji keseragaman bobot
Granul yang telah dihasilkan dan
dilakukan untuk menentukan
telah dilakukan evaluasi granul
keseragaman isi ataupun kandungan
kemudian dicetak dengan bobot 500
bahan obat dalam setiap tablet serta
mg pertablet pada tekanan tertentu
membantu memastikan setiap tablet
dengan mesin pencetak tablet.
mengandung jumlah obat yang tepat
Evaluasi tablet dilakukan pada
(Sa’adah et al., 2019)
penelitian ini bertujuan untuk
Variasi bobot tablet dipengaruhi
mengetahui pengaruh penambahan
oleh sifat alir granul semakin mudah
amprotab sebagai penghancur dalam
mengalir suatu bahan maka akan
formulasi tablet akstrak buah pare dan
semakin baik keseragaman bobotnya.
untuk mengetahui mutu tablet ekstrak
Uji keseragaman bobot pada

Sri Rahayu & Nor Anisah | 46


Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 6(1), Maret 2021, 39-48
p-ISSN: 2502-647X; e-ISSN: 2503-1902

penelitian ini masing-masing formula serbuk (fines) pada saat pentabletan,


menggunakan 20 tablet. Berdasarkan dimana serbuk mempunyai daya
evaluasi keseragaman bobot formula 1 kohesi antar partikel sehingga
dan formula 2 tidak ada satupun tablet kekerasan akan lebih tinggi.
yang menyimpang lebih besar dari 5% Hasil uji kerapuhan tablet
dan tidak ada satupun tablet yang diperoleh bahwa formula 1 memenuhi
menyimpang lebih besar dari 10%, syarat uji kerapuhan dan formula 2
sehingga dapat dinyatakan bahwa tidak memenuhi uji syarat kerapuhan
formula 1 dan formula 2 memenuhi yaitu kurang dari 1%. Kerapuhan
syarat keseragaman bobot. tablet dipengaruhi oleh banyaknya
Berdasarkan hasil penelitian fines pada saat pembuatan granul.
dapat dilihat nilai kekerasan tablet Semakin banyak fines, akan semakin
formula 1 menyimpang dari 4-8 kg. tinggi angka kerapuhan karena fines
sedangkan formula 2 yaitu memenuhi tersebut berfungsi sebagai pengikat
persyaratan uji kekerasan dengan hasil sekat yang mengurangi gaya adhesi
rata-rata yaitu 6,33 kg. Menurut antar partikel sehingga menyebabkan
(Sulaiman, 2007) adapun hasil kerapuhan tablet meningkat
kekerasan, kerapuhan dan waktu (Andayana, 2009).
hancur tablet sangatlah berkaitan, Hasil uji waktu hancur pada
yang mana jika kekerasan tablet penelitian ini telah memenuhi syarat
kurang dari 4 kg masih dapat diterima yang ada dalam Farmakope Indonesia
asalkan kerapuhannya tidak melebihi edisi III yaitu tidak melebihi 15 menit.
batas yang ditetapkan, begitupun Hasil pengujian waktu hancur tablet
sebaliknya dan kekerasan tablet yang ekstrak buah pare dengan bahan
lebih dari 10 kg masih dapat diterima, penghancur amprotab konsentrasi 8%,
asalkan masih memenuhi persyaratan dan 15% masing masing yaitu 9,1
waktu hancur (desintegrasi) dan menit dan 7,7 menit. Sesuai dengan
disolusi yang dipersyaratkan. teori, tablet akan semakin cepat larut
Kekerasan tablet juga dan hancur dengan bertambahnya
dipengaruhi oleh beberapa faktor jumlah bahan penghancur yang
diantaranya: faktor kandungan pada ditambahkan. Semakin lambat tablet

Sri Rahayu & Nor Anisah | 47


Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 6(1), Maret 2021, 39-48
p-ISSN: 2502-647X; e-ISSN: 2503-1902

dalam mengabsorbsi air, semakin Departemen Kesehatan


Republik Indonesia, Jakarta.
lama bahan penghancur bekerja
Anonim. (1995). Farmakope
sehingga semakin lama pula waktu Indonesia, Edisi IV, Departemen
hancurnya. Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta.
KESIMPULAN Grover, J.K., Yadav, S., Vats, V.
(2002). Medical Plants of India
Adapun kesimpulan dalam with Anti-diabetic Potential.
penelitian ini yaitu: Journal of Ethnopharmacology,
81(1), 81–100.
1. Amprotab pada konsentrasi 8%
Jaya, A. (2007). Ekstrak Buah Pare
dan 15% mampu bertindak untuk Penderita Diabetes
sebagai bahan penghancur dalam Militus. Media Informasi
Kesehatan, 4, 220–222.
formulasi tablet ekstrak buah
Rowe, R, C., Sheskey, P.J., dan
pare. Weller, P. J. (2009). Handbook
2. Tablet ekstrak buah pare yang of Pharmaceutical Excipients.
Edisi VI. London: Publisher-
dihasilkan yang memenuhi Science and Practice Royal
persyaratan mutu fisik tablet Pharmaceutical Society of Great
Britain.
adalah formula 1.
Sa’adah, H., S, Y. B., & Sandra, A. A.
(2019). Formulasi Orally
UCAPAN TERIMA KASIH Desintegrating Tablet (ODT)
Asetosal dengan Variasi
Terima kasih kepada Fakultas Konsentrasi Kombinasi Avicel
Farmasi Universitas Muhammadiyah PH 102 dan Manitol sebagai
Bahan Pengisi. 4(1), 31–39.
Banjarmasin yang telah memfasilitasi
Siregar, C.J.P., & Wikarsa, S. (2010).
dalam pelaksanaan penelitian ini. Teknologi Farmasi Sediaan
Tablet. Jakarta: Penerbit Buku
DAFTAR PUSTAKA Kedokteran EGC.
Sulaiman, T. N. S. (2007). Teknologi
Andayana, N. (2009). Teori Sediaan
dan Formulasi Sediaan Padat.
Tablet. Jakarta: Penerbit Dunia
Pustaka Laboratorium
Farmasi.
Teknologi Farmasi Fakultas
Anonim. (1979). Farmakope Farmasi UGM. Yogyakarta.
Indonesia, Edisi III,

Sri Rahayu & Nor Anisah | 48

Anda mungkin juga menyukai