Anda di halaman 1dari 6

Zakki 108

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK CATHECHIN TEH PUTIH TERHADAP


STREPTOCOCCUS SANGUINIS

Muhamad Zakki*

Keywords: ABSTRACT
Antibacterial, White tea
cathechin extract, Background: Streptococcus sanguinis is known as an early agent of formation
S. sanguinis of bacterial plaque. White tea is one of plant with various biological activities that
are beneficial to human health.
Objective: to examine the antibacterial activity of white tea cathechin extract
against bacteria S. sanguinis.
Methods: test material was white tea cathechin extract. In vitro tests were
conducted to obtain minimal inhibitory concentration (MIC) and minimal
bactericidal concentration (MBC).
Result: The MIC of White tea cathechin extract was 500ppm (0,5 mg/ml) and
MBC was 2000ppm (2mg/ml).
Conclusion: White tea cathechin extract has antibacterial properties. White tea
cathechin extract can be used as herbal moutwash to control dental plaque.

PENDAHULUAN Streptococcus sanguinis adalah bakteri


Gram positif dan bersifat anaerob fakultatif.
Masalah utama dalam rongga mulut sampai Streptococcus sanguinis berikatan langsung
saat ini adalah karies gigi. Riset kesehatan pada pelikel permukaan gigi dengan pelbagai
dasar (Riskesdas) tahun 2013 dari Departemen mekanisme, salah satunya dengan cara
Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan berikatan pada protein saliva seperti proline-
bahwa penduduk Indonesia memiliki rata-rata rich. Bakteri ini memfasilitasi bakteri lain
pengalaman karies sebesar 4,6. Karies gigi untuk berkoloni pada permukaan gigi untuk
adalah penyakit infeksi dan merupakan suatu membentuk plak dan berkontribusi terhadap
proses demineralisasi yang progresif pada perkembangan karies.5
jaringan keras permukaan mahkota dan akar Pembentukan plak dapat dihambat yaitu
gigi yang dapat dicegah.1 dengan mengurangi perlekatan, proliferasi
Plak memegang peranan penting dan agregasi bakteri, dapat secara mekanis,
menyebabkan karies. Plak adalah kumpulan kimiawi atau kombinasi keduanya. Tindakan
bakteri yang berkembang biak dalam suatu mekanis antara lain dapat dengan menyikat
matriks dan melekat erat pada permukaan gigi, akan tetapi terkadang hal itu tidak cukup.
gigi bila seseorang mengabaikan kebersihan Tindakan secara kimiawi dapat dilakukan
mulutnya. Pembentukan plak diawali dengan dengan pemberian obat kumur.6
adanya pelikel pada permukaan email gigi. Obat kumur khlorheksidin merupakan
Bakteri pertama yang berkontak dengan obat kumur standar emas yang efektif untuk
pelikel adalah Streptococcus sanguinis menghambat dan membunuh bakteri Gram
sebagai inducer dalam proses pembentukan positif dan Gram negatif. Khlorheksidin selain
plak gigi.2,3,4 mempunyai kemampuan yang efektif untuk
*Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
Korespondensi: muhamad.zakki@yarsi.ac.id

ODONTO Dental Journal. Volume 4. Nomer 2. Desember 2017


109 UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK CATHECHIN TEH PUTIH
TERHADAP STREPTOCOCCUS SANGUINIS

membunuh bakteri juga mempunyai efek 2014. Pengujian aktivitas antibakteri ekstrak
samping seperti pewarnaan gigi dan lidah, cathechin teh putih dilakukan dengan melihat
iritasi mukosa, perubahan rasa kecap dan Konsentrasi Hambat Minimal (KHM) dan
peningkatan pembentukan kalkulus.7 Konsentrasi Bunuh Minimal (KBM) terhadap
Obat kumur berbahan dasar herbal mulai S. sanguinis. Sampel penelitian ini adalah
banyak dikembangkan dengan tujuan untuk ekstrak cathechin yang diperoleh dari hasil
mencari bahan alternatif yang efektif dalam ekstraksi daun teh putih yang diperoleh dari
mengendalikan bakteri penyebab plak gigi pusat penelitian teh dan kina Gambung
tetapi tidak mempunyai efek samping.7,8 dengan menggunakan etanol 96%. Bakteri uji
Bahan herbal yang banyak tersedia dan dapat menggunakan bakteri strain ATCC 10556 S.
digunakan adalah teh. Teh putih adalah salah sanguinis yang diremajakan terlebih dahulu
satu jenis teh yang dipetik dari pucuk teh (peko) dari biakan induk. Bakteri diremajakan dengan
yang belum benar-benar mekar dan dibuat menumbuhkan bakteri pada media Muller
hanya dengan dua tahap, yakni pelayuan alami Hinton (MH) cair yang diinkubasi selama 48
dan pengeringan.9,10,11 Teh putih merupakan teh jam pada suhu 37ºC. Suspensi bakteri uji
terbaik diantara semua jenis teh dikarenakan distandarisasi dengan larutan McFarland
minimnya proses pembuatannya sehingga 0,5 sehingga jumlah kepadatan bakteri yang
kandungan alaminya masih terjaga.10,11 digunakan sama yaitu 1,5 x 108 CFU/ml. KHM
Teh mempunyai enam kandungan cathechin ekstrak cathechin teh putih ditentukan dengan
yaitu, cathechin, gallocathechin, epicathechin, metode mikrodilusi menggunakan microplate
epigallocathechin, epicathechin gallate yang terdiri dari 96 sumur.
dan epigallocathechin gallate. 11,12
Teh putih Larutan ekstrak cathecin dengan konsentrasi
mempunyai kandungan Cathechin yang paling awal 8mg/ml, 4 ml akuades dicampur dengan
tinggi jika dibandingkan dengan jenis teh yang 32 mg ekstrak cathecin sehingga diperoleh
lain.10,11 Cathechin merupakan senyawa fenol 4 ml larutan cathecin dengan konsentrasi 8
yang memiliki efek antibakteri.13,14,15 Fenol mg/ml (8000 ppm). Selanjutnya disediakan
dapat bersifat bakterisidal atau bakteriostatik microplate steril dengan 96 sumur (8 baris dan
tergantung pada konsentrasi yang digunakan.13 12 kolom), setiap sumur diisi dengan 150 μl
Penelitian ini bertujuan menguji aktivitas Muller Hinton (MH) cair steril sebagai media.
antibakteri ekstrak cathechin teh putih Kemudian diambil ekstrak cathechin dengan
terhadap Streptococcus sanguinis. Diharapkan konsentrasi 8000 ppm sebanyal 150 μl dan
penelitian ini dapat membantu pengembangan dimasukkan kedalam sumur pertama pada
dan pemanfaatan teh putih sebagai bahan baris 1, 2, 5, 6 dan dilakukan pengenceran
herbal alternatif yang dapat meningkatkan seri, hasil pengenceran sebesar 4000; 2000;
kesehatan gigi dan mulut. 1000; 500; 250; 125; 62,5; 31,25; 15,63; 7,813;
3,906; 1,953 ppm. Kemudian pada semua
METODE PENELITIAN sumur baris 5,6,7,8 dimasukkan suspensi
Penelitian ini menggunakan desain bakteri S. sanguinis masing-masing sebanyak
eksperimen laboratorium. Penelitian dilakukan 10 μl. Baris 1 dan 2 (grup 1) berisi media dan
di Laboratorium Kimia FMIPA Universitas sampel (M+S), baris 3 dan 4 (grup 2) hanya
Padjadjaran Bandung pada bulan Juni berisi media (M), baris 5 dan 6 (grup 3) berisi

ODONTO Dental Journal. Volume 4. Nomer 2. Desember 2017


Zakki 110

media, sampel dan bakteri (M+S+B) yang hemodigesti pada LAD yang menunjukkan
berfungsi sebagai grup uji untuk menentukan adanya pertumbuhan bakteri dan LAD yang
KHM, baris 7 dan 8 (grup 4) berisi media dan tetap steril atau tidak terdapat koloni yang
bakteri (M+B) berfungsi sebagai kontrol positif. menunjukkan tidak adanya bakteri. KBM
Kemudian microplate tersebut dieramkan ditentukan dengan konsentrasi terkecil yang
secara fakultatif anaerob dalam eksikator menunjukkan tidak ada pertumbuhan S.
pada suhu 37C Selama 48 jam, penentuan sanguinis.
KHM berdasarkan pada kekeruhan biakan dan
pembacaan hasil inkubasi dengan microplate HASIL PENELITIAN
reader. Nilai absorban digunakan untuk
menentukan nilai KHM dengan menggunakan Pengamatan pertumbuhan bakteri pada
rumus : {(M+S+B) - (M+B) / (M+B) – (M) } metode mikrodilusi dapat menggunakan
x100%. Nilai konsentrasi hambat minimum larutan indikator, pengamatan kekeruhan, atau
adalah konsentrasi terkecil yang memberikan dengan pembacaan absorban menggunakan
hasil negatif. plate reader. Pengamatan kekeruhan
Konsentrasi bunuh minimum adalah ekstrak cathechin teh putih pada penelitian
konsentrasi terkecil dari ekstrak cathecin secara visual terhadap microplate setelah
teh putih yang masih mampu membunuh S. diinkubasi selama 48 jam pada suhu 370c
sanguinis yang ditandai dengan tidak adanya tidak dapat dilakukan karena sampel ekstrak
koloni bakteri pada Lempeng Agar Darah cathechin teh putih berwarna pekat dan keruh
(LAD) setelah kontak dengan ekstrak cathecin sehingga sulit untuk menentukan perbedaan
teh putih. Untuk menentukan KBM dari setiap kekeruhan antara grup uji dan grup kontrol.
sumur mikroplate pada baris 5 dan 6 yang Nilai konsentrasi hambat minimum ditentukan
tidak keruh diambil satu oese suspensi biakan dengan cara pembacaan hasil kekeruhan
S. sanguinis dan ditanam pada LAD steril lalu pada microplate dengan plate reader. Hasil
dieramkan lagi dalam eksikator dengan suhu pembacaan plate reader dapat dilihat pada
37C selama 48 jam. Setelah pengeraman tabel 1.
48 jam akan terlihat koloni bakteri yang
Tabel 1 Hasil nilai absorban

ODONTO Dental Journal. Volume 4. Nomer 2. Desember 2017


111 UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK CATHECHIN TEH PUTIH
TERHADAP STREPTOCOCCUS SANGUINIS

Tabel 2. Nilai persentase kematian bakteri

Tabel 3. Hasil Subkultur pada LAD

Nilai absorban pada tabel 1 digunakan pertumbuhan bakteri Streptococcus sanguis


untuk menentukan nilai konsentrasi hambat pada konsentrasi 500ppm( 0,5 mg/ml) dan
minimum dengan menggunakan rumus 1000ppm (1mg/ml), hasil subkultur pada
: {(M+S+B) - (M+B) / (M+B) – (M) }x100%. konsentrasi 2000ppm (2mg/ml) dan 4000ppm
Nilai konsentrasi hambat minimum adalah (4mg/ml) tidak memperlihatkan pertumbuhan
konsentrasi terkecil yang memberikan hasil koloni bakteri Streptococcus sanguis. Hasil
negatif, hasil perhitungan persentase kematian subkultur dapat dilihat pada tabel 3.
bakteri terdapat pada tabel 2. Konsentrasi bunuh minimum adalah
Tabel 2 memperlihatkan hasil pada konsentrasi terkecil dari ekstrak cathecin teh
konsentrasi 500 ppm(0,5 mg/ml) terdapat putih yang mampu membunuh Streptococcus
nilai negatif pertama yang berarti mulai terjadi sanguis yang ditandai dengan tidak adanya
kematian bakteri, sehingga disimpulkan nilai koloni bakteri pada lempeng agar darah
konsentrasi hambat minimum (KHM) ekstrak (LAD) setelah kontak dengan ekstrak cathecin
cathechin teh putih adalah 500 ppm (0,5 mg/ teh putih, dari hasil subkultur disimpulkan
ml). konsentrasi bunuh minimum (KBM) ekstrak
Konsentrasi Bunuh Minimum diperoleh cathechin teh putih terhadap Streptococcus
dengan mensubkulturkan 100μL isi sumur sanguis berada pada konsentrasi 2000ppm
baris ke 5 dan 6 ke dalam lempeng agar darah (2mg/ml).
(LAD) yang kemudian di inkubasi selama 48
jam pada suhu 370c, dimulai dari konsentrasi DISKUSI
500ppm sampai 4000ppm.
Hasil subkultur ke dalam lempeng agar Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa
darah (LAD) menunjukkan masih terdapat ekstrak cathechin teh putih memiliki aktivitas
ODONTO Dental Journal. Volume 4. Nomer 2. Desember 2017
Zakki 112

antibakteri yang tinggi. Bahan alam dianggap Streptococcus mutans dengan KHM dan KBM
memiliki aktivitas yang kuat jika memiliki sebesar 6 dan 8%.17
KHM antara 0,05 sampai 0,5 mg/ml, aktivitas Khlorheksidin yang merupakan standar
sedang jika nilai KHM 0,6 sampai 1,5 mg/ml, emas obat kumur terbukti efektif dalam
dan dikatakan memiliki aktivitas yang lemah mengontrol pertumbuhan bakteri plak
jika diatas 1,5 mg/ml. termasuk Streptococcus sanguinis, tetapi
Mekanisme yang menyebabkan khlorheksidin dapat menyebabkan efek
penghambatan dalam penghambatan samping berupa iritasi mukosa, perubahan
pertumbuhan bakteri Streptococcus sanguis rasa kecap, pewanaan gigi dan peningkatan
oleh ekstrak cathechin teh putih diduga pembentukan kalkulus. Ekstrak cathechin teh
disebabkan adanya interaksi cathechin yang putih walaupun mempunyai nilai KHM dan
merupakan kelompok senyawa fenol dengan KBM pada konsentrasi yang lebih besar dari
sel bakteri. Fenol membentuk ikatan dengan khlorheksidin tetap mempunyai potensi yang
protein yang terdapat di dinding sel bakteri besar untuk dikembangkan menjadi alternatif
melalui proses absorbsi yang melibatkan obat kumur herbal disebabkan memiliki aktivitas
ikatan hidrogen. Pada kadar rendah anti bakteri yang tinggi ditandai dengan KHM
terbentuk kompleks protein-fenol dengan sebesar 0,5mg/ml terhadap Streptococcus
ikatan yang lemah dan segera mengalami sanguinis serta juga efektif untuk menghambat
penguraian, diikuti penetrasi fenol ke dalam pertumbuhan Streptococcus mutans.
sel menyebabkan presipitasi serta denaturasi
protein. Pada kadar tinggi fenol menyebabkan KESIMPULAN
koagulasi protein dan lisis membran sel.
Fenol juga dapat mengubah permeabilitas Ekstrak cathechin teh putih memiliki
membran sel bakteri, sehingga menimbulkan efek antibakteri. Ekstrak cathechin teh putih
kebocoran konstituen sel yang esensial dan mempunyai potensi untuk digunakan sebagai
mengakibatkan kematian bakteri.13,14,15 bahan kumur herbal untuk mengontrol
Penelitian oleh Sadhegi pada tahun pembentukan plak gigi.
2011 mendapatkan hasil Nilai KHM dan
KBM khlorheksidin terhadap Streptococcus DAFTAR PUSTAKA
sanguinis pada konsentrasi 0,256mg/ml
1. Angela A. Pencegahan primer pada anak yang
dan 0,512 mg/ml.16 Hasil KHM dan KBM
beresiko karies tinggi. MKG. Juli-September 2005;
ekstrak cathechin teh putih pada penelitian 38 (3): 130-34.
2. Genco, RJ., Goldman, HM., Cohen, DW.
imi mempunyai konsentrasi yang lebih
Contemporary Periodontics. St. Louis: The CV
besar dibandingkan dengan khlorheksidin Mosby Company; 1990. 170-82, 361-69.
sehingga dapat disimpulkan khlorheksidin 3. Roth, GI . & Calmes, R. Oral biology. St. Louis: The
CV Mosby Company; 1981. 329-35.
yang merupakan standar emas obat kumur 4. Darby, Michele Leonardi. Dental Hygiene Theory
lebih efektif dibandingkan ekstrak cathechin and Practice. St. Louis : W. B. Saunders Company;
2003. 258-63
teh putih dalam menghambat Streptococcus 5. Xu, P, Alves JM, Kitten T, Brown A, Chen Z, Ozaki
sanguinis yang merupakan bakteri pelopor LS, et al. Genome of the opportunistic pathogen
streptococcus sanguinis. J Bacteriol. 2007; 189(8):
pembentuk plak. Ekstrak cathechin teh putih 3166-175
juga efektif untuk menghambat pertumbuhan 6. Lindhe. Clinical Periodontology and implant

ODONTO Dental Journal. Volume 4. Nomer 2. Desember 2017


113 UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK CATHECHIN TEH PUTIH
TERHADAP STREPTOCOCCUS SANGUINIS

Dentistry. Oxford : Blackwell Munksgaard; 2003. association. 2000;50 (2):14-21


7. Suwandi T, Suniarti DF, Prayitno SW. Effect of 14. Adniana N. Perbedaan efektivitas obat kumur
ethanol extract of Hibiscus sabdariffa L. calyx on chlorhexidine tanpa alkohol dibandingkan dengan
Streptococcus sanguinis viability in vitro biofilm chlorhexidine beralkohol dalam menurunkan
based on crystal violet. Journal of Medicinal Plants kuantitas koloni bakteri rongga mulut. Karya ilmiah
Research. 2013; 7(33): 2476-482 Akhir: Universitas Sebelas Maret. 2010.
8. Murray, J. J., Nunn, J. H., Steele, J.G. The Prevention 15. Tsuchiya H. Effects of green tea cathechins on
of Oral Disease. New York: Oxford University Press, membrane fluidity. Pharmacology. 1999; 59: 34-44
2003. 130, 136, 138 16. Sadhegi, R., P. Owila, M.B. Rezvani and F. Taleg-
9. Sinija, V.R & Mishra, H.N. Green Tea: Health benefits. hani. An in-vitro comparison between anti-microbial
Journal of Nutritional & Enviromental Medicine. activity of nanosilver and chlorhexidine against
2008;17(4):232-42 Streptococcus sanguinis and actinomyces viscosus.
10. Unachukwu U.J, Ahmed S, Kavalier A, Lyles J.T, J. Islam Dent Assoc. 2011; 23: 225-31
Kennely E.J. White and Green teas (camellia sinensis 17. Noorhamdani, Endang Y, Setyawan H.P. Ekstrak
var sinensis): variation in phenolic, methylxanthine, daun teh putih (camellia sinensis) sebagai antibakteri
and antioxidant profiles. Journal of food science. terhadap Streptococcus mutans secara in Vitro.
2010;75: 541-48 Karya ilmiah akhir: Universitas Brawijaya. 2013.
11. Hilal Y, Engelhardt U. Characterisation of white
tea-comparison to green and black tea. Journal of
consumer protection and food safety. 2007;2: 414-21
12. Sharangi A.B. Medicinal and therapeutic potentialities
of tea (camellia sinensis L)-A review. Food Research
International. 2009; 42: 529-35
13. Handajani J, Regina TC. Pengaruh daya antibakteri
ekstrak daun teh segar (camellia sinensis) terhadap
Streptococcus alpha. Journal of the Indonesian dental

ODONTO Dental Journal. Volume 4. Nomer 2. Desember 2017

Anda mungkin juga menyukai