Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL

EFEKTIFITAS DAUN LIDAH BUAYA TERHADAP BAKTERI

STREPTOCOCCUS MUTANS

OLEH

LATHIFATUNNISA MAlLAPPIANG

NIM : PO.71.4.261.17.1.0.19

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR

JURUSAN KEPERAWATAN GIGI

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV

TAHUN 2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan gigi dan mulut ialah bagian integral dari kesehatan

secara universal sehingga dalam melaksankan pembangunan kesehatan,

wajib di ikut sertakan pula pembangunan di bidang kesehatan gigi.

Permasalah utama kesehatan gigi serta mulut di Indonesia adalah kondisi

kesehatan mulut yang pada umumnya kurang memenuhi ketentuan

kesehatan sehingga menimbulkan tingginya prevalensi penyakit gigi dan

mulut. (DP ayu, dll, 2015)

Menurut the global burden of disease study 2016 permasalahan

kesehatan gigi dan mulut khusus karies gigi ialah penyakit yang di alami

nyaris dari separuh populasi penduduk dunia (3,58 milyar jiwa). Penyakit

pada gusi (periodontal) menjadi urutan ke 11 penyakit yang sangat banyak

terjadi di dunia, sedangkan di asia pasifik kanker mulut jadi urutan ke 3

tipe kanker yang paling banyak di dunia.

Hasil riset kesehatan dasar ( riskesdes ) tahun 2018 melaporkan

bahwa proporsi terbanyak permasalahan gigi di Indonesia merupakan gigi

rusak / berlubang (45,3%) sedangkan permasalahan kesehatan mulut yang

kebanyakan di alami penduduk Indonesia ialah gusi bengkak / keluar bisul

(abses) sebesar 14%. (sakti satriani eka, 2019)

Salah satu upaya dalam penyembuhan penyakit ialah dengan obat.

Akhir akhir ini banyak ditemukan penggunaan bahan herbal menjadi


alternatife dalam upaya penyembuhan contohnya seperti pengobatan

tradisional, Obat tradisional ialah ramuan bahan yang berupa bahan

tumbuhan, bahan hewan, bahan miniral, sedian sarian (galenik), ataupun

campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah di gunakan

untuk penyembuhan, dan dapat di gunakan oleh masyarakat seperti

tumbuhan lidah buaya. (DP ayu, dll, 2015)

Lidah buaya (aloe vera) merupakan tanaman yang telah di ketahui

semenjak ribuan tahun silam serta di gunakan sebagai penyubur rambut,

pemyembuh cedera serta perawatan kulit. Tanaman ini biasa di temui

dengan gampang di kawasan kering di afrika serta asia. Bersamaan dengan

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pemanfaatan tumbuhan lidah

buaya terus berkembang sebagai bahan baku industri farmasi, kosmetika,

dan bahan makanan serta minuman kesehatan di Indonesia, lidah buaya

diketahui karena khasiatnya sebagai tumbuhan obat anti aneka penyakit

Serta manfaatnya yang semakin luas.(armiati ketut gusti I, 2018)

Bahan aktif yang terdapat dalam lidah buaya yaitu antrakunion,

saponin,glukomanan dan acemanan yang berperan sebagai anti mikroba.

Penelitian yang di lakukan oleh nonong dkk menyatakan bahwa ektrak

lidah buaya efektif dalam menekan pertumbuhan streptococcus mutans.

. Streptococcus mutans ialah spesies utama pada plak gigi yang

mempunyai kedudukan berarti dalam etiologi karies. Streptococcus

mutans mempunyai enzim glukositransferase serta fruktosiltransferase

yang mengganti sukrosa makanan jadi glukan serta fruktan membantu


perlekatan bakteri lain dengan gigi. Akumulasi bakteri pemicu karies

menyebabkan produksi asam bertambah sehingga pH plak turun sehinga

karies terjadi. (chairani shanty, 2018)

Streptococcus mutans ialah bakteri yang memulai pembentukan plak

pada gigi. Hal ini terjadi di sebabkan karna kemampuan yang di miliki

bakteri streptococcus mutans menggunakan sukrosa untuk menghasilkan

produk ekstraseluler yang lengket yaitu dextran yang berbasis polisakarida

dengan perantaraan enzim dextransucrase yang memungkinkan bakteri

tersebut membentuk plak melainkan untuk menghasilkan asam laktat,

streptococcus mutans bersama dengan bakteri streptococcus sabrinus dan

lactobasilus memiliki peran penting melalui enzim glucansucrase. Jika

asam terus menerus di hasilkan melalui pemecahan substrat yang selalu

tersedian, maka lingkukan rongga mulut akan berubah dan akan lebih

menjadi asam (pH 5,2- 5,5), lalu yang akan terjadi pada email yaitu proses

demineralisasi sehingga terjadilah karies. (swastini putu ay agung gusti I,

2017)

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk mengambil

judul tentang efektifitas daun aloe vera terhadap bakteri streptococcus

mutans, sehubungan dengan kandungan lidah buaya indikasi dengan anti

bakteri.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam

penelitan ini ialah bagaimana efektifitas daun lidah buaya terhadap bakteri

streptococcus mutans ?

C. Tujuan Study Literature

Untuk mengetahui bagaiman efektifitas daun lidah buaya terhadap

bakteri streptococcus mutans dari hasil penelitian yang di lakukan oleh

peneliti sebelumya

D. Manfaat Study Literature

1. Manfaat bagi penulis, menambah wawasan dan untuk mengetahui

efektifitas daun lidah buaya terhadap bakteri streptococcus mutans

2. Manfaat social, diharapkan masyarakat dapat mengetahui efektifitas

daun lidah buaya terhadap bakteri streptococcus mutans

3. Manfaat ilmiah, dapat memperluas ilmu pengetahuan dan merupakan

bahan baca bagi mahasiswa kesehatan


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Uraian Teori

1. Bakteri Streptococcus Mutans

a. Definisi

Streptococcus mutans adalah bakteri utama pada plak gigi

yang memiliki fungsi penting terjadinya karies. Bakteri ini

memiliki enzim glukosiltransferase dan fruktosiltransferase yang

merubah sukrosa makanan menjadi glukan dan fruktan membantu

perlekatan bakteri lain pada gigi, akumulasi bakteri penyebab

terjadinya karies menyebabkan asam yang di hasilkan meninggkat

sehingga pH plak turun dan terjadi karies. Lingkungan asam yang

terjadi dalam rongga mulut di sebabkan oleh bakteri streptococcus

mutans, bakteri ini hidup dalam lingkungan yang berpH rendah

atau asidurik.(Chairani S, Dkk, 2018)

b. Morfologi Dan Klasifikasi

Streptococcus mutan pertama kali di isolasi oleh Clark pada

tahun 1924 dari gigi manusia yang mengalami karies,

streptococcus mutans di ambil dari hasil pemeriksaan mikrobiologi

dengan pengecatan gram Streptococcus mutans ini berbentuk oval

dan berbeda dengan bentuk spesies streptococcus yang lain.

Sehingga di sebut dengan mutan dari streptococcus. (Fatmawati

Ayu Dw, 2011)


Secara mikroskopis streptococcus mutans adalah gram

positif, tidak bergerak aktif (nonmotil), tidak berbentuk spora, dan

memilik susunan rantai dua atau lebih. Berbentuk bulat dengan

diameter 0,5-0,7 mm terkadang bentunya mengalami pemanjangan

menjadi batang pendek, tersusun berpasangan atau berbentuk rantai

pendek, susunan rantai panjang di dapatkan streptococcus mutans

berada dalam media Brain Heart Infusion Broth (BHIB).

(Bidarisukma B, Dkk, 2012) bakteri ini tumbuh secara maksimum

pada suhu 18℃ - 40℃ (Sandi MI, Dkk, 2015)

Gambar bakteri streptococcus mutans

Klasifikasi dari bakteri streptococcus mutans menurut

bergey dalam cappuccino (1998)

Kingdom : Monera

Diviso : Firmicutes

Class : Bacilli

Order : Lactobacilalles
Family : Streptococcaceae

Genus : Streptococcus

Spesies : Streptococcus Mutans

Gambaran koloni bakteri streptococcus mutans yaitu

ukuran koloni dengan diameter 1-5 mm, permukaannya berbutir

kasar, licin menyerupai bunga kasar, dengan pusat menyerupai

kapas. Konsistensi koloni tersebut keras dan sangat lekat, warna

koloni menyerupai salju membuka agak buram mengkilat, kuning

buram dengan lingkaran putih, sedangkan tepi koloni tidak teratur.

(Bidarisukma B, Dkk, 2012)

c. Peran Bakteri Streptococcus Mutans Pada Proses Terjadinya

Karies

Karies salah satu penyakit dirongga mulut yang

prevalensinya cukup tinggi di Indonesia. Karies adalah suatu

penyakit infeksi pada jaringan keras gigi yang di sebabkan oleh

aktivitas mikroba pada karbohidrat yang mengalami pembusukan.

Karies ditandai adanya deminineralisasi pada jaraingan keras gigi.

Karies terjadi tidak di sebabkan oleh satu kejadian saja,

seperti penyakit menular tetapi karies di sebabkan oleh serangkaian

proses selama kurun waktu. Ada tiga faktor penting yang

memegang peran terjadinya karies yaitu faktor host atau gigi, agen

atau mikroorganisme, substrak atau diet di tambah faktor waktu.


Karies gigi terjadi jika faktor utama ada dan saling mendukung.

(Fatmawati Aju Dw, 2011)

Streptococcus mutans ialah bakteri yang memulai

pertumbuhan plak pada permukaan gigi. Hal itu terjadi di sebabkan

kemampuan spesifik yang dimiliki oleh bakteri streptococcus

mutans menggunakan sukrosa untuk menghasilkan suatu produk

ekstraseluler yang lengket yaitu dextran yang berbasis polisakarida

dengan perantaraan enzim dextransucrase yang menyebabkan

bakteri bakteri tersebut membentuk plak sedangkan untuk

menghasilkan asam laktat bakteri streptococcus mutans bersama

dengan bakteri streptococcus sabrinus dan bakteri lactobacillus

memainkan peran penting melalui enzim glucansucare yang di

hasilkan bakteri-bakteri tersebut. Asam yang di hasilkan secara

terus menerus melalui pemecahan substrat yang selalu ada akan

mengubah lingkungan rongga mulut menjadi lebih asam, maka

email akan mulai mengalami proses demineralisasi sehingga terjadi

karies pada gigi. (Swastini Putu, 2017)

Demineralisasi merupakan suatu proses hilangnya ion

kalsium , fosfat, hidroksil dari Kristal hidroksi apatit, dan kelarutan

hidroksi apatit akan terjadi pada pH di bawah 5,5 / pH krisis.

(Nonong Hy, 2016)


2. Aloe Vera

a. Definisi

Anda mungkin juga menyukai