Anda di halaman 1dari 5

TUGAS METODOLOGI PENELITIAN

PENGGUNAAN REFERENCE MANAGER DALAM PENULISAN REFERENSI

DOSEN PENGAMPU :

Riky Hamdani, S.K.M., M. Epid

DISUSUN OLEH :

YENI MONIKA

1911111120016

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT


TAHUN 2022

Kesehatan gigi dan mulut mempunyai peranan penting dalam meningkatkan

kesejahteraan seseorang. Setiap kegiatan sehari-hari seperti makan, minum, bicara, dan

bersosialisasi membutuhkan keadaan gigi dan mulut yang baik namun sebagian masyarakat

cenderung mengabaikan kesehatan rongga mulutnya sehingga menimbulkan masalah

kesehatan gigi dan mulut yang serius. Angka kejadian masalah kesehatan gigi dan mulut di

Indonesia masih tergolong tinggi. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun

2018, prevalensi penyakit gigi dan mulut di Indonesia mencapai 57,6% dan salah satu kasus

terbanyak yaitu penyakit periodontal dengan prevalensi sebesar 96.58%.1 Penyakit

periodontal di Indonesia memiliki angka kejadian kasus di bidang kedokteran gigi sebesar

96,58%. Salah satu bentuk dari penyakit periodontal ini adalah periodontitis. Periodontitis ini

dapat berkembang cepat dan dapat mempengaruhi sekitar 10,5%-12% dari populasi di dunia.

Prevalensi periodontitis meningkat seiring dengan bertambahnya usia seseorang. Menurut

data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, persentase penyakit periodontitis di

Indonesia sebesar 74,1%.2

Periodontitis kronis dapat disebabkan oleh faktor lokal dan sistemik. Faktor lokal

berupa akumulasi plak pada permukaan gigi yang mengandung kumpulan bakteri. Salah satu

bakteri pernyebab periodontitis kronis adalah bakteri Fusobacterium nucleatum.3

Periodontitis kronis disebabkan oleh bakteri gram negatif, bakteri anaerob dan bakteri

mikroaerofilik yang terdapat pada daerah subgingiva dan menyebabkan adanya prostat

prostaglandin pro-inflamasi dan sitokinin yang mengakibatkan terjadinya kerusakan pada

jaringan periodontal.4 Fusobacterium nucleatum beragregasi dengan hampir semua spesies

bakteri yang terlibat dalam pembentukan plak, termasuk S. gordonii, Veillonella parvula,

Prevotella intermedia dan Porphyromonas gingivalis. Fusobacterium nucleatum diyakini


sebagai organisme penting yang menjembatani koloni awal dan koloni akhir selama

pembentukan plak.5

Salah satu faktor penting terjadinya penyakit periodontal adalah produksi berbagai zat

toksik dari bakteri. Butirat, ion propionat, dan ammonium yang diproduksi oleh

Fusobacterium nucleatum dapat menghambat proliferasi fibroblast gingiva, memiliki

kemampuan untuk menembus epitel gingiva serta ada dalam plak yang berhubungan dengan

periodontitis. Fusobacterium nucleatum merupakan spesies yang paling banyak ditemukan di

rongga mulut di antara genus Fusobacterium. Bakteri ini jumlahnya mendominasi spesies

Gram negatif pada plak yang mature.6

Perawatan inisial periodontitis terbagi menjadi terapi mekanis dan penunjang. Terapi

mekanis merupakan terapi yang bertujuan untuk menghambat dan menghilangkan

pertumbuhan bakteri penyebab periodontitis melalui scaling dan root planning. Perawatan

penunjang pada periodontitis kronis yaitu dengan pemberian obat kumur untuk mengontrol

plak. Obat kumur menjadi gold standard pada saat ini yaitu klorheksidin glukonat 0,2% untuk

antiseptik di rongga mulut yang terkenal dengan efek antibakteri berspektrum luas, memiliki

efek dalam jangka waktu lama, dan memiliki tingkat toksisitas yang rendah.7

Klorheksidin diakui sebagai standar emas antimikroba dalam menjaga kebersihan

rongga mulut. Bahan ini sangat potensial dalam menghambat pembentukan plak dan bertahan

dalam saliva selama 7 jam. Efek antibakteri dari klorheksidin yaitu dengan berinteraksi

dengan membran sel bakteri dan menambah permeabilitas sehingga terjadi kebocoran sel

bakteri. Namun, klorheksidin mempunyai beberapa efek samping yaitu perubahan dalam

sensasi rasa, peningkatan pembentukan kalkulus, pewarnaan gigi (perubahan warna coklat)

dan deskuamasi mukosa mulut serta pembengkakan parotis.6 Bahan obat kumur dengan
sedikit efek samping namun memiliki efektivitas sama diperlukan sebagai alternatif dari

klorheksidin.8

DAFTAR PUSTAKA

1. Nonutu SE, Pangemanan DHC, Mintjelungan CN. Uji Daya Hambat Ekstrak Ikan

Nike (Awous melanocephalus) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Fusobacterium

nucleatum. e-GiGi. 2021; 9(2): 238-242.

2. Prasetya RC, Praharani D, Fatimatuzzahro N, Ermawati T, Tsalats FON. Efek

pemberian seduhan kopi robusta (Coffea canephora) terhadap jumlah sel makrofag dan

limfosit pada model tikus periodontitis kronis. Padjadjaran J Dent Res Students. 2021;

5(1): 18-23.

3. Kurniawan AA, Pramaeswari AS, Laksitasari A. Kajian Kasus: Periodontitis Kronis

pada Pasien dengan Riwayat Diabetes Melitus. STOMATOGNATIC - J Kedokt Gigi.

2018; 15(2): 30.

4. Andriani I,, Chairunnisa FA. Periodontitis Kronis dan Penatalaksaan Kasus dengan

Kuretase. Insisiva Dent J Maj Kedokt Gigi Insisiva. 2019; 8(1): 25–30.

5. Astuti LA, Anas R, Hasanuddin NR, Pamewa K, Chotimah C, Ridha DAP. Efektivitas

Ekstrak Etanol Tanaman Sarang Semut Terhadap Daya Hambat Bakteri

Fusobacterium nucleatum (In Vitro). Sinnun Maxillofac J. 2021; 2(01): 8–17.

6. Hakima AN, Ermawati T, Harmono H. Daya Hambat Ekstrak Biji Kopi Robusta

(Coffea canephora) terhadap Pertumbuhan Fusobacterium nucleatum. Stomatognatic.

2020; 17(1): 20–4.


7. Khairiah S, Widya Oktiani B, Kania Tri Putri D, Kedokteran Gigi F. Efektivitas

Antibakteri Ekstrak Daun Kasturi (Mangifera Casturi) Terhadap Pertumbuhan Bakteri

Porphyromonas Gingivalis. Dentin J Kedokt Gigi. 2020; 3(3): 88–94.

8. Chairani S, Rais SW, Purba R, AH A. Perbandingan Efektifitas Jus Lidah Buaya Dan

Klorhexidin 0.06% Terhadap Jumlah Koloni Streptococcus Mutans Saliva Anak

Dengan Karies. ODONTO Dent J. 2018; 5(1): 54-59.

Anda mungkin juga menyukai