DISUSUN OLEH:
Kelompok 2
MEDAN
2020
Nama Pemicu : Dok…Tolong perbaiki gigi saya dong….
Penyusun : Drg. Wandania Farahanny MDSc., Sp.KG(K) ; Drg. Irma Ervina, Sp.
Skenario :
Seorang wanita berprofesi sebagai sales marketing berusia 40 tahun datang ke RSGM
FKG USU dengan keluhan tambalan gigi depannya sudah rusak. Pasien merasa
penampilannya terganggu karena ada garis bercak berwarna kecoklatan pada
tambalannya. Pasien mengharapkan perbaikan estetis pada giginya agar dapat
memperbaiki penampilan senyumnya. Pasien mengaku tidak rutin ke dokter gigi dan
tidak pernah mendapatkan aplikasi fluor kecuali dari pasta giginya. Pasien hanya
menggosok giginya satu kali sehari setiap pagi dan tidak pernah melakukan flossing.
Pemeriksaan intra oral menunjukkan adanya restorasi Resin komposit yang sudah
rusak pada gigi 11, 21 dan terlihat adanya staining di tepi restorasi dan juga di daerah
interdental proksimal. Pada permukaan labial gigi 21, terlihat karies sekunder dan
tambalan yang pecah pada 1/3 tengah meluas insisal. Tes vitalitas dengan EPT gigi
11 dan 21 menunjukkan respon positif dengan tes perkusi gigi normal. Pemeriksaan
oklusi sentrik relasi rahang klas I dengan kontak ringan di daerah anterior.
Berdasarkan pemeriksaan oklusi lateral kanan kiri terlihat skema oklusi pasien canine
guidance. Interpretasi radiografi periapikal gigi 11 menunjukkan gambaran radiopak
meluas ke dentin dan ada sedikit garis radiolusen di pinggirannya, sedangkan gigi 21
terlihat radiolusen pada kedalaman dentin, belum mencapai pulpa dan tidak ada
kelainan jaringan periapeks. Pemeriksaan Saliva Buffer : Flow rate istirahat 60 detik,
konsistensi saliva berbusa, Pemeriksaan pH salivai istirahat 6.6, flow rate stimulated
saliva: 3,5ml/5 menit.
Pertanyaan:
1. Jelaskan kemungkinan penyebab perubahan warna pada restorasi lama pada gigi 11
dan 21
5. Jelaskan prosedur restorasi kavitas yang akan dilakukan pada gigi 11 dan 21
dimulai dari isolasi, desain preparasi kavitas, tissue management, pemilihan bahan
adhesive ,alat & bahan yang digunakan serta cara aplikasi bahan restorasi.
6. Jelaskan dengan detail bagian permukaan morfologi anatomi mahkota gigi 11, 21
lengkap dari pandangan labial, palatal, insisal, dan proksimal !
Jawaban :
4. Langkah pertama yang kita lakukan yaitu gigi tersebut dilakukan preparasi
dengan tujuan membuang seluruh bahan restorasi lama dan memastikan tidak
ada jaringan karies yang tertinggal.
Setelah preparasi sudah sesuai dengan prinsip preparasi, langkah
selanjutnya adalah penumpatan bahan restorasi resin komposit. Gigi di-etsa
dengan asam fosfat 38% (Total etch, Ivoclar) selama 10-15 detik, lalu dibilas
dengan air dan dikeringkan dengan semprotan udara. Aplikasi selapis tipis
cairan bonding (Adper single bond, 3M ESPE) ke seluruh permukaan yang
telah di-etsa, didiamkan beberapa saat, kemudian disinar selama 20 detik.
Komposit pasta warna email A2 (3M ESPE) diaplikasikan secara
merata pada bagian palatal terlebih dahulu sehingga cangkang enamel palatal
terbentuk dan disinar selama 20 detik. Setelah itu, dilakukan pembentukan
dinding proksimal dengan bantuan matriks milar. Terakhir, dilakukan
pembentukan bagian dalam gigi, bagian insisal dan bagian luar gigi.
Penumpatan bahan restorasi resin komposit dilakukan dengan teknik
inkremental dan disinar 20 detik pada setiap layer. Restorasi dan adaptasi tepi
restorasi diperiksa, juga kesesuaian warna dan bentuk, serta oklusi. Pasien
diinstruksikan untuk kontrol 1 minggu kemudian.
Kedua, Pada kunjungan ini dilakukan evaluasi restorasi. Tindakan yang
dilakukan adalah finishing dan polishing menggunakan blade no.12 dan 15,
flame-shaped finishing bur, bur enhance, occlubrush point, dan occlubrush
cup.
Sumber : Prisinda D, Marshaliana CL. Penatalaksanaan Hipokasifikasi Email
Dengan Restorasi Komposit Kelas Iv Pada Gigi Anterior Rahang Atas (Laporan
Kasus). JMKG 2016;5(1):3-4.
5. Jelaskan prosedur restorasi kavitas yang akan dilakukan pada gigi 11 dan 21
dimulai dari isolasi, desain preparasi kavitas, tissue management, pemilihan
bahan adhesive , alat & bahan yang digunakan serta cara aplikasi bahan
restorasi.
Gigi 21
- Isolasi
Isolasi gigi 21 menggunakan rubberdam, atau cotton roll. Disarankan
menggunakan rubberdam karena lebih baik dalam mengontrol cairan.
- Desain preparasi kavitas
• Membuat outline form preparasi karies proksimal.
• Preparasi dimulai dari arah palatal, pertama kali digunakan round diamond
bur untuk menembus kavitas. Setelah terjadi lubang digunakan fissure
diamond bur untuk menbentuk kavitas sekaligus menembus kearah labial
• Pada permukaan cavo surface enamel margin (tepi kavitas) dibuat bevel
menggunakan fissure bur seluas 1,5-2 mm dari tepi kavitas dengan
kemiringan 50o (full bevel). Seluruh permukaan bidang preparasi dihaluskan
dengan fine finishing diamond bur.
• Kavitas dibersihkan, kemudian permukaan kavitas diulasi cavity cleanser
menggunakan tip applicator
- Tissue management
Pada kasus daerah servikal perlu dilakukan tissue management. Gunanya
adalah untuk mengkondisikan gingiva agar tak teriritasi oleh restorasi.
- Crown Form
Mempersiapkan Crown form. Crown form dibentuk sesuai dengan daerah
preparasi sehingga akan membentuk anatomi gigi.
- Bahan adhesive - Etsa dan bonding (teknik total etch)
1. Gel etsa diaplikasikan ke seluruh struktur gigi yang telah dipreparasi, kira-
kira hanya sampai 0.5 mm dari margin preparasi.
2. Diamkan 15-30 detik (30 detik untuk preparasi enamel saja dan 15 detik
bila dentin terlibat).
3. Bilas untuk menghilangkan etsa.
4. Keringkan dengan damp cotton pellet, disposable brush atau paper tissue.
Permukaan dentin harus tetap lembab.
5. Aplikasikan primer pada seluruh permukaan preparasi menggunakan
microbrush atau aplikator yang sesua, dan curing dengan visible light cure
sesuai dengan ketentuan pabrik.
6. Bila bonding system tidak menyatukan primer dan adhesive, aplikasikan
adhesive menggunakan microbrush atau applicator tip.
- Penumpatan
• Siapkan bahan tumpatan komposit resin sewarna gigi
• Masukkan komposit kedalam kavitas secara incremental (lapis demi lapis
dengan ketebalan 2 mm per lapis, disinari light cure 40 detik) menggunakan
plastis filling instrument, dimulai dari arah palatal.
• Bentuk sesuai dengan anatomi gigi.
• Crown form dipasang pada posisinya dan diketatkan dengan wedge dari arah
labial.
• Sinar dengan UV (light cure) selama 40 detik.
• Kelebihan bahan dikurangi, diperiksa menggunakan artikulating paper, bila
ada peninggian dikurangi menggunakan finishing bur.
- Pemolesan
• Berbagai macam alat poles untuk restorasi resin komposit a.l. : - Arkansas
stoner - Enhance - Pogo - Sand rubber - Softlex disc beserta mandril - Silicone
rubber, dll.
• Selama pemolesan, instruksi pabrik harus diperhatikan.
- Strip abrasif dapat digunakan untuk mengasah tepi gingival aproksimal,
bila diperlukan. Strip dapat dilewatkan melalui celah interdental dan
ditarik ke belakang dan ke depan terhadap kelebihan bahan tumpatan.
Gigi 11
- Preparasi Kelas III Konvensional dengan Bevel
- Isolasi
Menggunakan rubberdam atau cotton roll.
- Tissue management
Pada kasus daerah servikal perlu dilakukan tissue management. Gunanya
adalah untuk mengkondisikan gingiva agar tak teriritasi oleh restorasi.
- Pemilihan bahan adhesive
- Aplikasi Etsa, Primer dan Adhesive
1. Gel etsa diaplikasikan ke seluruh struktur gigi yang telah dipreparasi, kira-
kira hanya sampai 0.5 mm dari margin preparasi.
2. Diamkan 15-30 detik (30 detik untuk preparasi enamel saja dan 15 detik
bila dentin terlibat).
3. Bilas untuk menghilangkan etsa.
4. Keringkan dengan damp cotton pellet, disposable brush atau paper tissue.
Permukaan dentin harus tetap lembab.
5. Aplikasikan primer pada seluruh permukaan preparasi menggunakan
microbrush atau aplikator yang sesua, dan curing dengan visible light cure
sesuai dengan ketentuan pabrik.
6. Bila bonding system tidak menyatukan primer dan adhesive, aplikasikan
adhesive menggunakan microbrush atau applicator tip.
- Aplikasi Matriks
Pasang clear polyester strip matrix pada proksimal gigi kemudian pasang
wedge pada gingival margin.
- Insersi and Curing
1. Campurkan komposit sesuai dengan ketentuan pabrik, menggunakan
disposable plastic spatula.
2. Insersi dengan hand instrument atau syringe secara incrementally.
3. Tutupkan strip mengikuti kontur gigi, kemudian curing dengan sinar selama
20 detik tanpa menyentuh strip.
- Contouring dan Polishing
1. Contouring dilakukan langsung setelah material light-cured composite
dipolimerisasi atau 3 menit setelah pengerasan awal material self-cured.
2. Ekses lingual dihilangkan menggunakan round atau oval 12-bladed carbide
finishing bur atau diamond bur pada kecepatan sedang dengan air coolant dan
tekanan intermiten.
3. Kontur dan margin permukaan proksimal dicek secara visual dan taktil
dengan explorer atau dental floss. Bila terdapat hambatan, finishing tambahan
dilakukan dengan sharp gold finishing knife, amalgam knife (Scaler 34/35)
atau No.12 surgical blade mounted in Bard-Parker handle. Special carbide
finishing dan carbide hand instruments dapat digunakan untuk menghilangkan
ekses dan membuka area embrasure.
4. Haluskan daerah proksimal dengan abrasive finishing strip.
Aspek Distal :
- Berbentuk baji.
- Garis luar labial dan cembung.
- Akar berbtk kerucut dgn apeks yg bundar.
- Garis servikal lekukan lebih dangkal.
Aspek Insisal :
Sumber : Nasution, Minasari Imran. Peran Gigi Geligi Pada Rongga Mulut 2nded.
Medan : USUPress, 2017 : 80-82
7. Oklusi adalah perubahan hubungan permukaan gigi geligi pada maksila dan
mandibula, yang terjadi selama pergerakan mandibula dan berakhir dengan
kontak penuh dari gigi geligi kedua rahang. Oklusi terjadi karena adanya
interaksi antara dental system yang ada pada ,maksila dan mandibula.
Hubungan oklusi gigi anterior berperan penting terhadap estetik. Apabila
bentuk anatomi gigi tidak dikembalikan atau tidak sesuai dengan bentuk asli
gigi maka yang terjadi adalah maloklusi. Apabila maloklusi terjadi
kemungkinan akan berdampak pada sistem pengunyahan, postur wajah dan
tampilan gigi yang kurang estetik. Modifikasi pada tepi insisal gigi anterior
dapat mengubah anterior guidance dan harus dilakukan dengan hati-hati:
- Penyesuaian tepi insisal gigi anterior bawah untuk memungkinkan
ketebalan yang lebih besar pada mahkota pada lingual gigi anterior atas
dapat mengubah kelengkungan bidang oklusal atau mengubah kemiringan
jalur insisal, dan dapat menyebabkan gangguan protrusif;
- Modifikasi estetika pada tepi insisal gigi anterior atas atau bawah mungkin
memiliki efek yang serupa dan harus dilakukan dengan hati-hati dan
memperhatikan kemungkinan gejala sisa.
Sumber: Minasari. Peran Gigi Geligi pada Rongga Mulut. Jilid 1. Medan: USUPress.
2017:14-17.
Mount GJ, Ngo HC. Preservation and Restoration of Tooth Structure. 3rd ed.
Chichester: Wiley Blackwell, 2016:280.