DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 10
DOSEN PEMBIMBING :
Roy Fachraby Ginting, SH M.Kn
Dr. Dwi Widayati, M.Hum
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan laporan hasil diskusi kelompok pemicu 10 blok 2
tepat pada waktunya. Laporan ini merupakan tentang hasil diskusi kelompok pada Pemicu 3
yang berjudul “ Berdamai dengan Virus Covid-19”.
Kami harap laporan ini dapat memenuhi standar kriteria dari tugas pemicu 3 blok 2 dan
dapat bermanfaat bagi kita kedepannya. Namun, adapun makalah ini masih jauh dari kata dan
dapat bermanfaat bagi kita kedepannya. Oleh karena itu, kami juga mengharapkan kritik
maupun saran dari pembaca guna perbaikan dan peningkatan kualitas laporan selanjutnya di
masa mendatang.
Dalam penyusunan laporan ini, kami mendapat bimbingan dan bantuan dari dosen
pembimbing; Roy Fachraby Ginting, SH M.Kn, dan Dr. Dwi Widayati, M.Hum serta teman-
teman yang telah membantu proses penyusunan ini. Semoga laporan hasil diskusi ini dapat
bermanfaat bagi kita dan pembacakedepannya.
Tim Penyusun
(Kelompok 10)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seluruh negara di berbagai belahan dunia saat ini sedang dihadapkan oleh sebuah virus
Covid-19 yang membuat seluruh situasi dan kondisi berada dalam pandemi. Berbagai upaya
dan kebijakan telah dilakukan oleh pemerintah demi menekankan angka penyebaran virus.
Namun, realitanya masih banyak pelanggaran yang terjadi sehingga terus mendorong angka
pasien positif Covid-19 di Indonesia.
Berbagai dampak dan serangan yang diakibatkan virus ini telah dirasakan oleh setiap
manusia. Terutama dampak psikologis, seperti rasa cemas, takut, gelisah sampai waspada
yang setiap hari kian meningkat. Dampak ini berpengaruh langsung kepada kehidupan sosial
budaya Indonesia sebab, adanya kebijakan yang selalu berdasar pada pembatasan sosial.
Tidak hanya berdampak pada kondisi sosial ekonomi, pandemi ini juga berdampak pada
bidang ekonomi politik tiap negara. Adanya kebijakan Lockdown membuat beberapa kondisi
ekonomi melemah dan tidak stabil.
Dengan adanya kondisi pandemi di Indonesia menyebabkan banyak perubahan yang
terjadi di segala aspek kehidupan sehingga mau tidak mau, masyarakat harus hidup
berdampingan dengan virus Covid-19. Hidup berdampingan ini memiliki makna sebagai cara
hidup dengan berbagai kebijakan dan kenormalan baru yang selalu berorientasi kepada
pembatasan sosial. Dengan demikian, seluruh kegiatan dan interaksi manusia dapat berjalan
sebagaimana seharusnya seperti keadaan normal.
1.2 Deskripsi Topik
Nama Pemicu : Berdamai Dengan Virus Covid-19
Penyusun : Roy Fachraby Ginting, SH M.Kn, Dr. Dwi Widayati, M.Hum
Hari/Tanggal : Senin/09 November 2020
Skenario :
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 . Secara Filosofis apa makna bagi saudara dunia semakin bersih, dunia semakin segar, alam dan
lingkungan semakin terjaga dengan adanya virus corona Covid19?
Adanya virus Covid-19 membuat seluruh belahan dunia memberlakukan kebijakan-
kebijakan untuk memutuskan rantai penyebaran seperti diberlakukannya pembatasan
sosial, bekerja dari rumah, aktivitas diluar ruangan dibatasi dan sejenisnya yang
mendorong seluruh kegiatan dilakukan dari rumah. Hal ini menyebabkan hampir
seluruh populasi manusia di bumi ini tidak melakukan interaksi terhadap lingkungan
luar dalam jangka waktu yang cukup panjang. Dengan adanya pembatasan aktivitas
manusia selama masa pandemi yang disertai dengan berkurangnya berbagai kegiatan
ekonomi seperti kegiatan industri, memiliki dampak terhadap menurunnya gas emisi
secara global.
Pusat Penelitian Energi dan Udara Bersih (CREA) menyatakan bahwa, gas emisi
CO2 di dunia mengalami pennurunan hingga 17% akibat adanya kebijakan untuk
berada dirumah (karantina) yang diterapkan di berbagai negara. Hampir dari setengah
penurunan emisi global (43%) selama diberlakukannya lockdown, berasal dari sektor
industri khususnya kendaraan bermotor dan alat manufaktur pabrik. Adanya pandemi
1
berbagai keanekaragaman flora juga mampu tumbuh subur, berbagai fauna pun
memiliki kebebasan dalam bergerak di alamnya.
Covid-19 di satu sisi menyebabkan dampak buruk terhadap sektor industri dengan
adanya penutupan pabrik dan pengurangan kegiatan industri. Namun membawa dampak
yang baik bagi lingkungan, seperti udara semakin bersih akibat tidak adanya asap polusi
yang dikeluarkan sampai kualitas air dan sungai yang juga ikut jernih akibat
berhentinya pembuangan sisa-sisa limbah pabrik. Kegiatan pariwisata bahari yang ikut
terhenti juga berdampak langsung pada lautan yang mengalami penurunan polusi suara,
sehingga menurunkan tingkat stress makhluk laut seperti ikan paus dan membuat biota
laut dapat bermigrasi lebih tenang.
Dengan demikian, dapat kita maknai bahwa adanya pandemi Covid-19 ini bukan
hanya membawa dampak buruk bagi setiap aspek kehidupan, tetapi juga membawa
dampak yang baik untuk alam dan lingkungan yang kita tinggali. Memang sangat tidak
mungkin kita dapat merasakan hal positif di masa pandemi ini, tetapi pada
kenyataannya kita bisa memandang kejadian ini dari perspektif lain. Berdasarkan apa
yang telah dibahas sebelumnya, terlihat bahwa pandemi ini membawa alam lingkungan
untuk beristirahat sejenak dalam memulihkan kondisinya. Manusia sudah terlalu banyak
merusak dan mencemari kondisi alam. Sehingga, Covid-19 hadir memberikan kita
sebuah peringatan sekaligus pelajaran akan pentingnya menjaga dan mencintai alam
lingkungan tempat dimana kita tinggal.
2.2 . Jelaskan makna dan tujuan yang dapat anda dapatkan dengan Berdamai dengan virus corona
Covid-19 di lingkungan anda sebagai mahasiswa?
Pandemi Covid-19 sampai saat ini belum juga usai, berbagai macam cara telah
dilakukan untuk memutuskan rantai penyebaran dan menghilangkannya. Berbagai
kebijakan juga telah diterapkan. Namun tampaknya tidak sesuai dengan yang
diharapkan, sehingga cara yang paling sesuai dengan kondisi saat ini adalah berdamai
dengan virus tersebut sampai nanti ditemukannya vaksin yang efektif. Walaupun
nantinya vaksin akan diberikan, hal ini tidak langsung menutup kasus Covid-19 itu
sendiri.
Kata berdamai berasal dari kata sifat “damai” yang menurut KBBI berarti tentram
atau tenang. Karena awalan ber- yang ditambahkan pada kata damai, maka kata damai
berubah menjadi kata kerja yang membentuk arti berbaik kembali, berhenti
bermusuhan, atau berunding untuk mencari kesepakatan. Kata berdamai dalam frasa
berdamai dengan Covid-19 memiliki makna secara kontekstual berdasarkan situasi yang
terjadi, sehingga memiliki perbedaan dengan yang tercantum di KBBI. Kata berdamai
ini dapat diartikan sebagai penyesuaian baru dalam tatanan kehidupan dan merupakan
bentuk kiasan dalam mengubah pola hidup kebiasaan yang terdahulu . 3,4
Makna kata “berdamai” dalam frasa “berdamai dengan Covid-19” merujuk pada
suatu perbuatan atau tindakan yang dilakukan agar timbul rasa tentram dan tenang
(damai). Perasaan yang timbul tersebut bertujuan untuk masyarakat dapat menjalankan
aktivitas sehari-hari sehingga kegiatan perekonomian pun dapat tetap berjalan. Dengan
demikian, “berdamai dengan Covid-19” dapat dimaknai dengan menerima situasi dan
kondisi pandemi saat ini dimana masyarakat tetap dapat beraktivitas seperti biasanya,
namun harus tetap melaksanakan protokol kesehatan secara ketat sebagai wujud dari
kenormalan baru (New Normal). New normal ini lah yang dimaknai sebagai kebiasaan–
kebiasaan baru yang dilakukan sebagai upaya untuk berdamai dengan Covid-19
sehingga seluruh aspek kehidupan dapat kembali berjalan sebagaimana mestinnya.
Sebagai mahasiswa sudah seharusnya memahami makna dan tujuan yang terdapat di
dalamnya. Hidup berdampingan dengan Covid-19 merupakan sebuah kenyataan yang
wajib diterima disertai dengan adanya perubahan terhadap kebiasaan-kebiasaan yang
tak lagi sama. Adapun tujuan mahasiswa yang diperoleh dari berdamai dengan Covid-
19 akan membawa manfaat dalam berbagai aspek seperti, mahasiswa dapat beradaptasi
dengan kuliahnya karena tidak banyak menghabiskan waktu diperjalanan untuk menuju
kampus karena waktu kuliah yang lebih efisien dan tempat yang fleksibel karena dapat
kuliah dimana saja. Berdamai dengan virus ini tidak berarti untuk membiarkan diri
sendiri terpapar virus tetapi tetap bisa melakukan aktifitas secara produktif seperti pola
hidup masyarakat menjadi lebih baik, aktivitas dapat kembali berjalan seperti biasanya,
menjadi pribadi yang sehat dan bersih serta mampu mengurangi rasa panik atau takut
yang berlebih terhadap virus Covid-19.
2.3 Jelaskan apa kaitan dengan ketakutan dan faktor stress dengan merebaknya virus corona
Covid-19?
Berada di situasi pademi saat ini menyebabkan berbagai perubahan yang selalu
berdasarkan pada pembatasan sosial demi memutuskan rantai penyebaran. Hal ini
membuat sejumlah pekerjaan dan proses pembelajaran dilakukan dari rumah. Semua
kegiatan tetap berjalan seperti biasa walaupun terdapat sejumlah hambatan dan
perubahan dalam pelaksanaanya. Perubahan-perubahan tersebut tentunya akan
membawa rasa takut dan cemas, sehingga tidak jarang kita sebagai pelaku kegiatan
tersebut mengalami berbagai tekanan dan stress. Adanya tuntutan untuk selalu kreatif,
inovatif sekaligus tepat waktu merupakan salah satu penyebabnya sehingga mendorong
tekanan kepada dampak psikologis. 5
sekunder atau malah rekreasi, berubah menjadi fasilitas kerja utama. Dalam sektor
pendidikan misalnya, pengajar dan peserta didik akan terbiasa melakukan interaksi
pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan fasilitas seperti Google Meet, Microsoft
Teams, Zoom, Google Classroom, dan email.
Sebelum pandemi, orang-orang selalu mengadakan pesta misalnya saja pesta
pernikahan di gedung-gedung yang mewah, dengan mengundang banyak orang untuk
menghadiri pesta pernikahan mereka. Dampak positifnya, pesta mewah yang biasanya
bisa menghabiskan ratusan juta dalam menjadi acara keluarga yang hanya
menghabiskan biaya yang jauh lebih murah. Ini membuat masyarakat menjadi bersikap
hemat dengan cara mengurangi sifat konsumtif dan hidup berfoya-foya.
2.5 Identifikasikan sejumlah kosa kata baru yang muncul pada era pandemi Covid 19!
Pandemi Covid-19 adalah masalah sosial baru yang menyerang masyarakat secara
global. Dengan adanya virus ini, munculah berbagai informasi dan kebijakan terkait
dengan isilah-istilah baru yang sebelumnya tidak pernah terdengar. Penggunaan istilah
tersebut sangat penting dalam menggambarkan situasi dan kondisi sehingga apabila
dimaknai dengan makna yang salah akan menyebabkan kesalahan dalam berbahasa.
Istilah merupakan suatu kata atau bisa diartikan sebuah gabungan kata yang berfungsi
sebagai pengungkap sebuah mana, proses, konsep, atau sifat yang menjadi ciri khas
disuatu bidang tertentu.
Secara terminologi istilah adalah sebuah kata atau frasa yang digunakan sebagai
nama atau lambang yang mengungkapkan sebuah mana dari istilah kata tersebut. Istilah
sering disebut juga dengan kosa kata yang merupakan keseluruhan kata yang berada
dalam ingatan seseorang dan akan menimbulkan reaksi setelah dibaca dan didengar. 10
Adapun istilah yang umumnya ditemukan adalah kosa kata dalam bentuk bahasa
Inggris. Selain makna yang didapatkan lebih praktis, penggunaan bahasa Inggris juga
memberikan kesan yang modern, diantaranya dapat dilihat sebagai berikut : 11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Respon psikologis sebagai dampak pandemi saat ini telah dirasakan oleh seluruh
masyarakat dunia. Berbagai ketakutan dan rasa cemas telah dialami. Perhatian kita sebagai
warga terhadap kepanikan yang dipicu oleh virus Covid-19 hampir pasti membuat jarak di
antara kita. Refleksi-refleksi filosofis masih minim dan perlu untuk digelorakan dengan
membuat semacam percakapan baru tentang kepanikan dan tragedi. Gerakan-gerakan dari
warga baik sebagai individu maupun warga sebagai kelompok sosial masih perlu
ditingkatkan untuk bisa mengatasi wabah virus ini.
Disamping membawa berbagai dampak buruk, adanya pandemi Covid-19 juga membawa
dampak yang baik buat dunia dimana kondisi alam lingkungan menjadi bersih. Hal ini juga
dapat kita jadikan sebagai refleksi diri bahwasanya pandemi ini merupakan hukuman
sekaligus teguran kepada manusia yang sering merusak dan mengabaikan alam lingkungan.
Seiring dengan berjalannya waktu, masyarakat akan hidup berdampingan dengan virus
Covid-19 dengan berbagai gaya hidup yang berorientasikan kepada kenormalan baru. Dengan
demikian, secara dinamis manusia akan hidup damai dengan virus Covid-19 sampai dunia
kembali seperti keadaan semula.
DAFTAR PUSTAKA
1. Energyandcleanair.org
2. Ani S. Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Lingkungan Global. Kajian
Singkat. Juli 2020; Vol 12 (3) :13-18
3. Rizki M, Rifa S, Ratri H. Makna Kata Berdamai dalam Frasa “Berdamai
dengan Covid” Di Era New Normal. Jurnal Bahasa dan Sastra. 2020; Vol 4 (2)
: 1-8.
4. Indah, Arvianti. Kajian Konteks Dalam Tindakan Tutur Tidak Langsung.
Jurnal Bahasa dan Sastra.2011; Vol 4 (2) : 133-150.
5. Nur R, Nurul S. Dampak Stress Pustakawan Pada Masa Pandemi Covid-19
Terhadap Layanan Perpustakaan Perguruan Tinggi. J Perpustakaan dan
Informasi. Juni 2020; Vol 15 (1) : 97-114.
6. D Mayasari, Pratiwi A. Hubungan respon imun dan stres dengan tingkat
kekambuhan demam tifoid pada masyarakat di wilayah puskesmas Colomadu
Karanganyar. J Berita Ilmu Keperawatan. 2017; Vol 2(1); 115-120.
7. Looker, T., & Gregson, O. Managing stres: Mengatasi stres secara sendiri.
2005.
8. Tambuwun, J. A. A. R. T. E. (2011). Hubungan antara tingkat stres kerja
dengan pemilihan coping stress strategy karyawan di Kantor Pusat Adira
Insurance. Humaniora. 2011; Vol. 2(1) : 214-220.
9. Baiq S. Perubahan Paradigma Pendidikan dan Ekonomi di Masa Pandemi
Covid-19. Agustus 2020; Vol 15 (1) : 81-88.
10. Wiratno, T., Dhanu A. P. & Djatmika. Analisis Kualitas Terjemahan terhadap
Istilah-Istilah Teknis di Dalam Game Ragnarok Online Karya Gravity.Jurnal
Prasasti. 2017; Vol 2(1) : 36-48.
11. Wahyu O, Nur H. Pola Karakteristik Ragam Bahasa Istilah Pada Masa
Pandemi Covid 19. Jurnal Bahasa, Sastra dan Pengajarannya. Juni 2020; Vol 1
(1) : 1-15.