Anda di halaman 1dari 10

TEMPLATE PERENCANAAN NASKAH VIDEO

KKN-IPE-AIK FIK UMS 2020

KELOMPOK : KELOMPOK 21
DOSEN PEMBIMBING : Pramudya Kurnia, STP., M. Agr
Dr. Ambarwati, S. Pd.,M.Si
ANGGOTA :
NAMA: NIM:
1. DWIKY YIDHISTIRA J120180014
2. SHOIM MUHAMAD SULAIMAN J210180012
3. SALSABILLAH ANSAFA IFFADA J210180075
4. SAVIRA ALIANI PUTRI J210180076
5. LUTHFI KHAIRUNNISA AL MAWARDI J210180077
6. RATU QONITA AMALIA HUSNA NURSI J310180091
7. FEBRIANI PURWANINGSIH J310180092
8. HANIFAH RESTYANDANY J310180093
9. ANASTASYA NIFA YUNIAR J410180162
10. YUSTI FITYA LUTFANA J410170067
11. FADLINA ALFI MAZIA J410170097

A. TEMA : Pencegahan dan Penanganan COVID 19


B. JUDUL VIDEO : Sudah Ada Vaksin tapi Kasus COVID 19 di
Indonesia Masih Naik? (Sementara)
C. MASALAH YANG DIPILIH : Kurangnya penerapan protokol kesehatan
pre dan pasca vaksin
D. PENJABARAN MASALAH :
Pandemi COVID-19 membawa dampak di berbagai bidang kehidupan. Dimulai dari
bidang ekonomi, politik, pendidikan, hingga sosial. Berbagai cara untuk mencegah penyebaran
COVID-19 di Indonesia sudah dilakukan. Salah satunya dengan vaksin COVID-19. Ada berbagai
jenis vaksin yang di pakai di Indonesia dengan nilai efektifitas yang berbeda. Harapannya,
dengan vaksin dapat menurunkan angka kejadian COVID-19 di Indonesia. Namun, saat ini angka
kasus COVID-19 di Indonesia naik kembali. Faktor penyebab naiknya angka COVID-19 di
Indonesia saat ini adalah kurangnya penerapan protocol kesehatan pre dan pasca vaksin.
Faktanya, meskipun sudah ada vaksinisasi, masih banyak yang mengabaikan protocol
kesehatan. Contoh pada libur panjang saat lebaran tahun 2021, banyak pemudik berdatangan
utama nya di daerah Jawa. Contoh yang lain, dibukanya obyek wisata membuat para warga
Indonesia berdatangan mengambil kesempatan di masa libur panjang. Obyek wisata yang ramai
dengan protocol kesehatan yang kurang ketat dapat meningkatkan penyebaran virus.
Kesadaran masyarakat mulai menurun karena mengandalkan adanya vaksin. Padahal stok
vaksin saat ini sudah mulai menipis dan penyebarannya belum merata, baru pada tenaga
kesehatan, pegawai pemerintahan, dan lansia. Meskipun sudah divaksin, tetap diperlukan
penerapan protocol kesehatan. Karena seseorang yang menerima vaksin COVID-19 belum tentu
bebas dari COVID-19. Oleh karena itu penting untuk tetap mencegah dan menangani COVID-19
sebelum vaksin dan sesudah vaksin.
E. PEMECAHAN MASALAH DARI PERSPEKTIF ILMU :
1. KESEHATAN MASYARAKAT (SEGI PROMOTIF)
Dalam upayanya kesehatan masyarakat berfokus pada upaya penanganan masalah
kesehatan yang mana pada pandemic Covid-19 ini adalah dengan menerapkan protokol
kesehatan yaitu 5 M, yang mana meliputi Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun dan
air mengalir, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, serta Membatasi mobilisasi dan interaksi
a. Memakai masker
(Menurut CDC, 2020) Menggunakan masker kain/medis dengan benar, dapat
menurunkan risiko infeksi COVID-19. Penggunaan masker yang benar menurut WHO dan CDC
adalah dengan menutup hidung, mulut, dan dagu, ukuran sesuai di wajah, tidak terlalu
kendor/terlalu ketat. Faceshield tidak dapat menggantikan manfaat masker. Apabila
menggunakan faceshield maka harus tetap menggunakan masker. Menurut anjuran WHO,
masker digunakan di semua tempat yang berventilasi buruk (kantor, sekolah, toko, restoran,
alat transportasi umum, dll) termasuk di rumah saat menerima tamu. Apabila
bergejala/terkonfirmasi COVID-19 maka harus menggunakan masker medis termasuk semua
keluarga yang kontak erat. Di semua lingkungan Rumah Sakit baik tenaga kesehatan dan
pengunjung wajib memakai masker.
b. Mencuci Tangan pakai sabun dan air mengalir
Menurut Kemenkes RI, mencuci tangan yang efektif untuk mencegah penularan COVID-
19 adalah jika dilakukan melalui 6 langkah selama minimal 20 detik. Kapan saja kita harus
mencuci tangan?
a) Setelah menggunakan toilet
b) Sebelum makan
c) Setelah dari tempat umum
d) Setelah batuk atau bersin
e) Setelah handling masker
f) Setelah bersentuhan dengan orang sakit
g) Sebelum menyentuh wajah

c. Menjaga Jarak
Menurut anjuran WHO dan CDC, kita wajib menggunakan masker dan menjaga jarak
minimal 1-2 meter apabila:
a) Berdekatan dengan orang yang sakit baik di dalam maupun di luar rumah.
b) Berdekatan dengan orang lain bukan keluarga serumah.
c) Berdekatan dengan orang – orang yang berisiko terinfeksi seperti lansia dan orang
dengan penyakit komorbid.

d. Menjauhi kerumunan
Karena pemerintah juga menerapkan salah satu kebijakan yaitu PSBB (Pembatasan
Sosial Berskala Besar) sehingga Pada saat pandemi covid 19 ini masyarakat sangat dianjurkan
untuk tidak berkerumun karena semakin banyak dan sering Anda bertemu orang, kemungkinan
terinfeksi corona bisa semakin tinggi.
e. Mengurangi mobilitas
Selain dengan tindakan menjauhi kerumunan diperlukan juga untuk membatasi
mobilitas dan interaksi yang mana pada tahap ini dilakukan dengan cara mengurangan itensitas
keluar rumah yaitu dianjurkan Jika hanya ada keperluan yang mendesak, apabila tidak tetaplah
berada di rumah. Meski sehat dan tidak ada gejala penyakit, belum tentu Anda pulang ke
rumah dengan keadaan yang masih sama.
2. GIZI (SEGI PREVENTIF)
Pada bidang gizi, upaya untuk mencegah COVID-19 berupa pemenuhan kebutuhan
energi, makronutrien, mikronutrien, cairan, dan zat-zat gizi lain yang sesuai prinsip gizi
seimbang. Sangat penting bagi masyarakat untuk meningkatkan imunitas tubuh baik bagi
masyarakat yang tidak terinfeksi maupun sudah terinfeksi untuk meningkatkan peluang
kesembuhan.
Pada zat gizi makro, penting sekali menjaga asupan energi dan protein sesuai kebutuhan
tubuh untuk menjaga berat badan agar tetao pada status gizi normal. Untuk meningkatkan
imunitas sendiri diperlukan peningkatan asupan protein yang lebih dari biasanya. Kebutuhan
protein pria dewasa normalnya 65 gram/hari, sedangkan Wanita dewasa yaitu 60 gram/hari.
Selama masa pandemic, protein dapat ditingkatkan 75-100 gram/hari untuk membantu
meningkatkan imunitas tubuh. Karena protein memiliki peran dalam pembetukan
immunoglobulin.
Asupan protein 75-200 gram/hari ini dapat diperoleh dari 2 butir telur, 5-6 potong
tempe, 1 poting ayam, 1 ekor ikan ukuran sedang. Selain meningkatkan protein, ada zat gizi
makro lain yang ditingkatkan untuk kekebalan tubuh melawan inflamasi akibat infeksi yaitu
asam lemak jenuh ganda (PUFA). Asam lemak omega 3 adalah jenis asam lemak tak jenuh
ganda yang berperan menurunkan inflamasi. Untuk asam lemak omega 6 dapat meningkatkan
inflamasi, oleh karena itu pemberian asam lemak perlu diperhatikan.
Pada zat gizi mikro, baik vitamin maupun mineral berfungsi untuk meningkatkan
imunitas. Berbagai vitamin yang bekerja secara bersamaan dapat mengaktifkan system imun
natural sebagai pertahanan dalam tubuh. Contohnya seperti Vitamin A, Vitamun B6 dan B12,
asam folat, vitamin C, vitamin D dan vitamin E, serta mineral seperti Fe atau zat besi, seng, dan
selenimum.
Vitamin A sendiri sudah lama dikenal sebagai vitamin anti-infeksi yang melindungi epitel
dan bermanfaat untuk melawan berbagai infeksi dan virus. Vitamin B6 dalam bentuk piridoksal
fosfat Bersama dengan vitamin C dan vitamin E dan asam lemak omega 3 dapat mengendalikan
inflamasi yang berlebihan. Vitamin C sendiri dapat ditingkatkan menjadi 200-5—mg/hari untuk
meningkatkan daya tahan. Asupan ini dapat diperoleh dari asupan buah segar ataupun
ditambah vitamin oral (Sumarmi,2020).
Untuk menangani COVID-19, dari segi gizi dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya
malnutrisi dengan diet TETP (Tinggi Energi Tinggi Protein) untuk mengoptimalkan berat badan.
Baik dari makronutrien dan mikronutrien tetap harus dipenuhi. Pemberian mikronutrien
vitamin C dan zinc sangat diperlukan. Menurut penelitian invitro, pemberian zinc mendapat
hasil peningkatan konsentrasi Zn2+ dengan zinc ionophore seperti Pyrithione yang dapat
mengganggu replikasi virus corona secara evisien. Selain itu, vitamin D yang daa dibawah kulit
dengan bantuan sinar matahari juga berperan untuk meningkatkan imunitas natural dan
menurunkan infeksi saluran nafas akut. Selain makanan peroral, pemberian makan juga dapat
melalui jalur enteral, dan parenteral bergantung dengan kondisi pasien (Taslim, 2020).
Jadi dari bidang gizi, selain mengajak masyarakat untuk tetap mematuhi protocol
kesehatan, juga perlu meningkatkan daya tahan tubuh dengan menjaga berat badan normal,
menjaga asupan makan yang bergizi, meningkatkan energi dan protein untuk imunitas, dan
mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral dari sayur dan buah.
3. KEPERAWATAN (SEGI KURATIF)
a. Terapi Farmakologis
Beberapa treatment yang diberikan kepada pasien Covid-19 contohnya adalah dengan
pemberian obat yang dahulu pernah dipakai untuk wabah sebelum penyakit Sars-CoV-2 seperti
obat oseltamivir untuk wabah fluburung. Bagi pasien Covid-19 yang menderita pneumonia
dilakukan intervensi medis berupa pemberian antibiotik dan juga mereka diminta mengonsumsi
vitamin C dengan dosis tinggi di bawah pengawasan dokter. Apabila pasien menderita
gangguan pada hati akan diberikan hepatoprotector yang merupakan senyawa obat yang dapat
memproteksi hati dari kerusakan akibat virus.
b. Terapi non Farmakologis
- Terapi music untuk kesehatan jiwa pasien Covid19: Upaya dalam menghadapi pandemi
COVID-19 perlu adanya pengolahan kecemasan dengan baik sehingga remaja tetap
awareness dan tidak sampai menimbulkan penyakit fisik, kepanikan yang berlebihan atau
sampai pada gangguan kesehatan jiwa yang lebih buruk. Terapi musik adalah terapi yang
dapat diberikan kepada remaja dalam menurunkan kecemasan pada remaja (Ispriantari,
2016; Egenti et al, 2019). Musik memberikan remaja kesempatan dalam mengekspresikan
diri dan menyelesaikan masalah perasaan mulai dari marah, duka, kerinduan dan
disintegritas psikologis sampai pada tingkat pribadi (Tervo, 2001). Terapi musik merupakan
terapi yang mampu meningkatkan kesejahteraan dengan memberikan kesenangan,
relaksasi, meningkatkan memori, dan interaksi sosial (Eells, 2014). Pemberian terapi musik
dapat menurunkan Adrenal Corticotropin Hormone (ACTH) yang merupakan hormone
stress pencetus kecemasan pada remaja (Djohan, 2006). Terapi musik sangat mudah
diterima organ pendengaran kita dan kemudian melalui saraf pendengaran disalurkan
kebagian otak yaitu sistem limbic yang mempunyai hubungan dalam perilaku emosional
(Puspaningrum et al, 2015). Selain itu alunan musik mampu menstimulus tubuh untuk
menciptakan molekul Nitrit oxide (NO) yang bekerja di tonus pembuluh darah sehingga
mengurangi kecemasan. Kesamaan antara respon yang harmonis dalam tubuh dan irama
musik akan menyesuaikan ritme atau irama tubuh sehingga timbul kesan yang
menyenangkan dan membahagiakan (Saifudin & Wijaya, 2016)
- Progressive Muscle Relaxation: tindakan keperawatan seperti melatih pasien melakukan
progressive muscle relaxation dan rehabilitasi pernafasan yang sangat efektif dalam
menurunkan tingkat kecemasan pasien Covid19. Melakukan latihan ini pada pasien akan
meningkatkan kualitas tidur sehingga imun pasien dapat meningkat. Pada akhirnya
diharapkan pasien akan segera sembuh sehingga penyebaran Covid-19 dapat dicegah
- Metode Wim Hoff: Metode Wim Hoff dapat menjadi alternatif terapi bagi beberapa pasien
positif COVID-19 baik dengan atau tanpa komorbid sehingga membantu pasien lebih rileks
dan mampu mengatasi sesak nafas yang timbul dan memulihkan aliran dan suplai oksigen
dari paru-paru ke seluruh tubuh dengan beberapa prosedur latihan nafas yang 3 benar.
Selama 30 kali pernafasan Methode Wim Hoff diterapkan maka akan mempengaruhi
berkurangnya konsentrasi CO2 dalam darah, dan akan mengakibatkan ph dalam darah
meningkat sehingga membuat darah bersifat lebih basa dan sebaliknya tingkat
keasamannya berkurang.
- Penggunaan masker: Manfaat paling penting dari penggunaan masker secara terus
menerus adalah memberi perlindungan dan mencegah sebaran virus dari penderita
asimptomatik, bergejala ringan dan pra-pembawa gejala (Leung, 2020). Studi
memperkirakan bahwa tingkat viral load pada pasien yang tidak bergejala dan bergejala
selama perjalanan alamiah penyakit memiliki kesamaan, sehingga berpotensi tinggi untuk
menularkan (Zou, 2020). Selain itu, banyak studi yang melaporkan penularan yang terjadi
dari pasien tanpa gejala dari berbagai klaster diantaranya: keluarga (Pan,2020) dan orang-
orang yang tidak sadar menjadi pembawa virus di berbagai lokasi (Bai, 2020; Wei, 2020)
bahkan di dalam pusat layanan kesehatan (Kimball,2020). Penggunaan masker menjadi
suatu kebijakan yang paling mungkin karena secara kasat mata kita tidak bisa memprediksi
siapa dan dimana virus dapat ditularkan.
4. FISIOTERAPI (SEGI REHABILITATIF)
Selama COVID-19, aktivitas di luar ruangan dapat dilakukan dengan aman jika pasien
mematuhi aturan jarak sosial. Berjalan kaki, bersepeda, hiking, dan joging memungkinkan
pasien untuk mendapatkan udara segar tanpa melakukan kontak dekat dengan orang lain.
Penting untuk dicatat bahwa karena efek aerodinamis dari pergerakan, tindakan pencegahan
jarak sosial tambahan harus diambil. 4 Jarak yang lebih jauh harus dijaga saat berjalan cepat (5
m) atau berlari (10 m). Selain itu, orang harus menghindari berjalan atau berlari tepat di
belakang orang yang memimpin dan pastikan untuk menjaga jarak 1,5 m dalam pengaturan
yang terhuyung-huyung atau berdampingan. Ingatkan pasien bahwa aktivitas fisik tidak harus
berupa latihan gaya gym. Kegiatan sehari-hari seperti berjalan, berkebun, dan membersihkan
dapat meningkatkan kebugaran dan kesehatan secara keseluruhan
Jika pasien tidak merasa siap untuk berolahraga di rumah, yakinkan mereka bahwa tidak
sulit untuk memulai. Seperti disebutkan di atas, ada banyak pilihan untuk latihan yang tidak
memerlukan peralatan dan ruang terbatas termasuk aerobik atau menari dengan atau tanpa
video latihan, yoga, mat pilates, sit-up, dan latihan beban tubuh (squat, burpe, push-up, dan
latihan gunung). pendaki). Dorong pasien untuk menjadi kreatif dan pilih latihan yang
menargetkan area tubuh yang berbeda untuk latihan seluruh tubuh. Ini bukan waktu untuk
berolahraga berlebihan. seseorang harus melindungi kesehatan mereka dan melakukan cukup
untuk menjaga kesejahteraan fisik dan mental. Selain itu, jagalah tubuh dari cedera selama ini,
karena akan sulit mendapatkan perawatan yang sesuai yang dibutuhkan (Nyenhuis, 2020).
Pada pasien COVID-19 dibutuhkan support dari orang sekitar. Pada program rehabilitasi
pasien covid diharuskan mengikuti arahan dari tenaga medis seperti mengkonsumsi obat,
banyak istirahat dan tetap melakukan aktivitas fisik untuk mengurangi kebosanan dan
weakness pada otot serta keterbatasan ROM pada tubuh.

F. KESIMPULAN SOLUSI ANTARPROFESI :


Sebagai bagian dari tenaga kesehatan, baik dari kesehatan masyarakat, ilmu
keperawatan, ilmu gizi, dan fisioterapi, mendukung aktivitas dalam rangka memutus
penyebaran rantai COVID-19. Untuk mencegah penularan COVID-19 dapat dilakukan upaya
promotive dimulai dari mendukung adanya vaksinasi COVID-19 meskipun dengan adanya vaksin
belum tentu menjadi bebas covid, harapannya untuk menurunkan angka kejadian COVID-19.
Kemudian selalu menerapkan protokol kesehatan yaitu 5 M, yang mana meliputi Memakai
masker, Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan,
serta Membatasi mobilisasi dan interaksi. Sebagai upaya preventive, selain menerapkan
protokal kesehatan, perlu ditingkatkan imunitas tubuh melalui makanannya dengan menjaga
asupan makan yang bergizi, meningkatkan energi dan protein untuk imunitas, dan mencukupi
kebutuhan vitamin dan mineral dari sayur dan buah.
Untuk upaya kuratif dapat dilakukan dengan terapi baik farmakologis maupun non
faramakologis. Untuk upaya rehabilitasi, dapat dilakukan dengan istirahat yang cukup dan tetap
melakukan aktivitas fisik untuk mengurangi kebosanan dan weakness pada otot serta
keterbatasan ROM pada tubuh.
G. DAFTAR PUSTAKA :
Wahidah, I. et.al. 2020. Pandemik Covid-19: Analisis Perencanaan Pemerintah Dan Masyarakat
Dalam Berbagai Upaya Pencegahan. Jurnal Manajemen Dan Organisasi (JMO). 11 (3):179-188
https://jmo.journal.ipb.ac.id/index.php/jmo/article/view/31695
Nyenhuis, S. M., Greiwe, J., Zeiger, J. S., Nanda, A., & Cooke, A. (2020). Exercise and Fitness in
the Age of Social Distancing During the COVID-19 Pandemic. The journal of allergy and clinical
immunology. In practice, 8(7), 2152–2155. https://doi.org/10.1016/j.jaip.2020.04.039
Sumarmi, S. (2020). Kerja Harmoni Zat Gizi dalam Meningkatkan Imunitas Tubuh Terhadap
Covid-19: Mini Review. Amerta Nutrition, 4(3), 250-256.
https://e-journal.unair.ac.id/AMNT/article/viewFile/19026/12232
Taslim, Nurdupudji A., Dadang Aried Primana. (2020). Panduan Praktis Penatalaksanaan Nutrisi
COVID-19: Protokol Klinis dan Panduan Penyusunan Menu Untuk ODP, PDP, Pasien Covid-19
dan Nakes. Jakarta : Ebook Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia.
https://drive.google.com/file/d/1RCBCNvaqfA7-kuC90UgHeLIG8lY7GSjv/view

H. NASKAH DAN STORY BOARD VIDEO :


+/- 20 detik
Opening dengan mengenalkan anggota KKN 21 Tahun 2021. Diberi keterangan Tema dan Judul.
+/- 30 detik
Ditampilkan cuplikan berita tentang naiknya angka kejadian COVID-19 per Mei 2021, Vaksin
Covid, Pelanggaran Prokes.
Mungkin bisa diambil kata-kata COVID-19, Meningkat, Virus, Baru, Vaksin, Prokes, Meledak,
Libur Panjang, Lebaran.
Contoh :
https://www.youtube.com/watch?v=cqN4O0gQqPk “Perkembangan Kasus Covid 19 di
Indonesia”
https://www.youtube.com/watch?v=Mo7MMDpbULY “Waspada Mutasi Baru Virus Corona”
https://www.youtube.com/watch?v=ogUs5Wckv7g “Mengenal Berbagai Varian Baru Covid 19
di Indonesia”
https://www.youtube.com/watch?v=d2WM114uU-4 “Kasus Covid-19 'Meledak' Pascalibur
Panjang”
https://www.youtube.com/watch?v=q46XxvvFD8M “Angka Positif Dan Kematian Covid-19 Di
Jawa Meningkat”
https://www.youtube.com/watch?v=_CBXorwolac “Peningkatan Jumlah Pasien Covid-19”

Pembukaan:
+/- 10 detik
Di buat tulisan AIK,
‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم الطَّاعُونُ آيَةُ ال ِّرجْ ِز ا ْبتَلَى هَّللا ُ َع َّز َو َج َّل بِ ِه نَاسًا ِم ْن ِعبَا ِد ِه فَِإ َذا َس ِم ْعتُ ْم بِ ِه فَاَل تَ ْد ُخلُوا َعلَ ْي ِه وَِإ َذا‬
َ ِ ‫ال َرسُو ُل هَّللا‬
َ َ‫ق‬
ُْ‫ض َوَأ ْنتُ ْم بِهَا فَاَل تَفِرُّ وا ِمنه‬ ‫َأ‬
ٍ ْ‫َوقَ َع بِ ر‬
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tha’un (wabah penyakit menular) adalah
suatu peringatan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk menguji hamba-hamba-Nya dari
kalangan manusia. Maka apabila kamu mendengar penyakit itu berjangkit di suatu negeri,
janganlah kamu masuk ke negeri itu. Dan apabila wabah itu berjangkit di negeri tempat kamu
berada, jangan pula kamu lari daripadanya.” (HR Bukhari dan Muslim dari Usamah bin Zaid).
Masuk Isi:
+/- 1 Menit
Anggota 1 : Assalamu'alaikum. Halo, apa kabar semuanya hari ini? semoga selalu sehat dan
dalam lindungan Allah SWT. Pada kesempatan ini, saya ingin berbagi kepada semuanya tentang
COVID-19 yang pastinya sudah tidak asing lagi ya mendengarnya. Meskipun begitu, saya coba
bantu mengingatkan apa itu COVID-19. COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan
oleh sindrom pernapasan akut coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Hingga saat ini COVID-19 menjadi
pandemi yang membawa dampak di berbagai bidang kehidupan. Berbagai cara untuk memutus
rantai COVID-19 sudah dilakukan. Salah satunya dengan Vaksin.
+/- 1 Menit
Anggota 2 : Berbicara tentang vaksin, sebenarnya apasih vaksin itu? Vaksin adalah produk
biologi mikroorganisme yang sudah mati atau masih hidup yang dilemahkan, masih utuh atau
bagiannya, yang bila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan terhadap
penyakit tertentu. Lalu apa tujuan vaksin COVID-19? Vaksinasi COVID-19 bertujuan untuk
mengurangi penularan COVID-19, menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat COVID-19,
dan mencapai kekebalan kelompok di masyarakat (herd immunity). Tenang, Vaksin COVID di
Indonesia sudah mendapat sertifikat halal (Menampilkan izin edar/sertif halal)
+/- 1 Menit
Anggota 3 : Indonesia sendiri sedang berusaha untuk memperluas penyebaran vaksin
COVID-19. Meskipun ada vaksinisasi di Indonesia, tetapi mengapa angka kejadian COVID-19
terus meningkat? (Menampilkan angka covid yang meningkat --> data lihat pada materi
kesmas) Faktanya meskispun sudah ada vaksinisasi, masih banyak yang mengabaikan protokol
kesehatan karena mengandalkan vaksin. Contohnya seperti ini (Gambar Pelanggaran Protokol
di objek wisata) atau ini (Gambaran pemudik di bandara/stasiun) Jadi vaksin merupakan
pertahanan kedua, sedangkan pertahanan pertama agar kita tidak terpapar yakni dengan
protokol kesehatan.
+/- 30 detik
Anggota 4 : Dalam upaya mencegah dan menangani COVID 19, kesehtan masyarakat
berfokus kepada 5M. yaitu Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir,
Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, serta Membatasi mobilisasi dan interaksi (di peragakan)
+/- 30 detik
Anggota 5 : Selain menerapkan protokol kesehatan, pencegahan COVID-19 juga harus
diimbangi oleh pemenuhan kebutuhan zat gizi seimbang baik dari makronutrien maupun
mikronutrien. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan imunitas tubuh baik bagi masyarakat yang
tidak terinfeksi maupun sudah terinfeksi untuk meningkatkanpeluang kesembuhan
+/- 30 detik
Anggota 6 : Penting untuk meningkatkan asupan protein 75-200 gram/hari yang didapat
dari telur, tempe, ayam, dan ikan. Selain itu, diperlukan juga untuk mengkonsumsi vitamin dan
mineral dari sayur dan buah. Contohnya vitamin A, Vitamin B6 dan B12, asam folat, Vitamin C,
Vitamin D, Vitamin E,serta zat besi, zinc, dan selenium.
+/- 30 detik
Anggota 7 : Sebagai penanganan COVID-19 untuk mencegah terjadinya malnutrisi dapat
melakukan konsumsi maknana yang tinggi energi dan tinggi protein (diberi gambar) untuk
mengoptimalkan berat badan.
+/- 30 detik
Anggota 8 : Sebagai upaya penyembuhan dapat dilakukan dengan terapi farmakologis
dengan intervensi medis berupa pemberian antibiotik dan suplementasi. namun
penggunaannya harus ada dibawah pengawasan dokter.
+/- 30 detik
Anggota 9 : Selain terapi farmakologis juga ada terapi nonfarmakologis. misalnya - Terapi
music untuk kesehatan jiwa pasien Covid19, Progressive Muscle Relaxation,Metode Wim Hoff,
dan Penggunaan masker (dijabarkan secara singkat)
+/- 2 Menit
Anggota 10 : Untuk rehabilitasi selama COVID-19, aktivitas di luar ruangan dapat dilakukan
dengan aman jika pasien mematuhi aturan jarak sosial. Berjalan kaki, bersepeda, hiking, dan
joging memungkinkan pasien untuk mendapatkan udara segar tanpa melakukan kontak dekat
dengan orang lain. Perlu diingat bahwa aktivitas fisik tidak harus berupa olahraga diluar rumah.
Kegiatan sehari-hari seperti berjalan, berkebun, dan membersihkan dapat meningkatkan
kebugaran dan kesehatan secara keseluruhan. Selain itu ada banyak pilihan untuk latihan yang
tidak memerlukan peralatan dan ruang terbatas termasuk aerobik atau menari dengan atau
tanpa video latihan, yoga, mat pilates, sit-up, dan latihan beban tubuh (squat, burpe, push-up)
+/- 30 detik
Anggota 11 : Pada pasien COVID-19 dibutuhkan support dari orang sekitar. Pada program
rehabilitasi pasien covid diharuskan mengikuti arahan dari tenaga medis seperti mengkonsumsi
obat, banyak istirahat dan tetap melakukan aktivitas fisik untuk mengurangi kebosanan dan
weakness pada otot.
+/- 30 detik
Penutup :
Dubbing/Narasi
Nah sudah tahu kan apa-apa saja yang harus dilakukan untuk mencegah dan menangani COVID-
19. Yuk sebagai warga Indonesia yang baik , tetap jaga kesehatan dan patuhi protokolnya ya.

Anda mungkin juga menyukai