Anda di halaman 1dari 7

Andalas Dental Journal Page | 1

ARTIKEL PENELITIAN

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS DAYA HAMBAT INFUSUM DAUN SIRIH


(PIPERBETIE L) DAN DAUN MENGKUDU (MORINDA CITROFILIA L)
TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR CANDIDA ALBICANS

Shara Lutfiyona Ikhsan1, Detty Iryani1, Nelvi Yohana1

1Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Andalas

ABSTRACT
Many people tend to consider using plants for medicine. Beatle’s leaves are contained of some active substance such
as kavikol,kavibetol and eugenol while mengkudu’s leave have active substance such as Scalopoetin ,antrhakuinon
and saponin that known as antifungi. One of fungi as the main agent of Candidiasis diseases in mouth is Candida
albicans. The purpose of study is to compairing the difference inhibitions activity of infusion beatle’s Leaves (Piper
beatle L) and infusion mengkudu’s leaves (Morinda citrofilia L) against Candida albicans growth. The Study use
dilution method to determine of Minimun Inhibitory Concentration (MIC). This research using 32 sample of infusion
beatle’s leaves and infusion mengkudu’s leaves and mixing with Candida albicans and then incubation with
Sabouroud Dextrose Broth media. The result is concentration 80% of infusion beatle’s leaves had an inhibitions
power against Candida albicans growth. Concentration 100% infusion mengkudu’s leaves had an inhibitions power
against Candida albicans growth.The Conclusion of the study is concentration needed of infusion beatle’s leaves low
than infusion mengkudu’s leaves for inhibition against Candida albicans growth.

Keywords: beatle’s leaves, mengkudu’s leaves, Minimun Inhibitory Concentration, Candida albicans

Affiliasi penulis: 1Fakultas Kedokteran Gigi medis gigi (perawat gigi, dokter gigi dan
Universitas Andalas Korespondensi: Nelvi
Yohana, email: nelviyohana@yahoo.com dokter spesialis gigi), sementara itu 68,9
% sisanya tidak mendapat pengobatan
PENDAHULUAN
ataupun perawatan sama sekali1.
Salah satu permasalahan
Selain rendahnya kesadaran
kesehatan di Indonesia adalah tingginya
masyarakat untuk berobat atau merawat
penyakit gigi dan mulut. Hal ini
penyakit gigi dan mulut kepada tenaga
disebabkan oleh banyaknya masyarakat
medis, ketersedian tenaga medis untuk
di Indonesia yang menganggap bahwa
mengatasi penyakit gigi dan mulut juga
menjaga kesehatan gigi dan mulut
kurang merata. Hal ini membuat
adalah hal yang kurang penting.
masyarakat harus mengerti cara
Berdasarkan data Riskesdas pada tahun
mengobati penyakit gigi dan mulut yang
2013, didapatkan bahwa prevalensi
dialami dengan memanfaatkan bahan-
penyakit gigi dan mulut nasional adalah
bahan yang mudah didapat, seperti
sekitar 25,9 %. Dari jumlah tersebut,
tanaman atau tumbuhan. Pada dasarnya
hanya 31,1 % saja masyarakat dengan
Indonesia memiliki kekayaan hayati
penyakit gigi dan mulut yang menerima
yang sangat beragam dan dapat
pengobatan atau perawatan dari tenaga

110
Andalas Dental Journal P a g e | 111

dimanfaatkan untuk pengobatan secara askorbat, asam amino utuh, dan vitamin
tradisional, termasuk pengobatan A. Diantara berbagai kandungan tersebut
masalah gigi dan mulut2. pada daun mengkudu, senyawa yang
Salah satu penyakit gigi dan sangat penting dalam mengobati
mulut yang dapat diobati menggunakan penyakit gigi dan mulut adalah
daun sirih dan daun mengkudu adalah antrhakinon, scoloptin, saponin, karena
Candidiasis. Penyakit ini disebabkan berfungsi sebagai antimikroba dan
oleh jamur spesies Candida albicans antijamur, sedangkan pada daun sirih
yang merupakan flora normal pada senyawa kavikol, kavibetol dan eugenol
rongga mulut. Namun, jamur ini dikenal yang memiliki daya antiseptik dan
memiliki sifat oportunistik, yang dapat antimikotik yang kuat5,6.
menyebabkan infeksi dan kerusakan Jika dilihat berdasarkan diameter
jaringan pada keadaan tertentu. Candida zona hambat terhadap Candida albicans,
albicans bukan mikroorganisme tunggal infusum daun sirih dengan konsentrasi
yang menyebabkan denture stomatitis, 250 mg/ml menghasilkan diameter zona
namun mikroorganisme dominan pada hambat sebesar 10,43 mm, pada
denture stomatitis3. konsentrasi 500 mg/ml mengahasilkan
Kandungan daun sirih terdiri dari diameter zona hambat sebesar 12,33 mm
eugenol, metil eugenol, karvakrol, dan pada konsentrasi 1000 mg/ml
kavikol, alil katekol, kalribetol, sineol, menghasilkan diameter zona hambat
estragol, karoten, tiamin, riboflavin, sebesar 16,80 mm7. Sementara itu,
asam nikotinat, vitamin C, Tanin, gula, penelitian lain menggunakan ekstrak
pati dan asam amino. Selain itu, dalam buah mengkudu untuk mengetahui
daun sirih juga terdapat minyak atsiri diameter zona hambat terhadap jamur
yang terdiri atas kurang lebih 30% fenol yang sama. Pada konsentrasi 4 %,
derivate antara lain kovikol dan didapatkan diameter zona hambat
betlephenol yang memiliki daya sebesar 2,01 mm, konsentrasi 6 %
antiseptik dan anti mikotik sangat kuat menghasilkan diameter zona hambat
sehingga dapat mengatasi atau 2,16 mm serta konsentrasi 8 %
mengobati penyakit gigi dan mulut menghasilkan diameter zona hambat
seperti Candidiasis4. sebesar 2,2 mm8.
Kandungan yang terdapat pada Berdasarkan pemaparan uraian
daun mengkudu adalah antrhakinon, di atas, dapat dilihat bagaimana
scoloptin, saponin, catechin, serat kasar pengaruh daun sirih dan daun mengkudu
protein, zat kapur, karoten, asam terhadap jamur Candida albicans,
Andalas Dental Journal P a g e | 112

namun masih jarang metode infusum Metode yang digunakan dalam


yang dilakukan. Metode ini diharapkan penelitian ini adalah eksperimental
dapat dicontoh oleh masyarakat karena laboratorium dengan tujuan
mudah dilakukan dibanding metode membandingkan efektifitas daya hambat
ekstrak, serta informasi yang infusum daun sirih dan daun mengkudu
berhubungan tentang pemanfaatan daun terhadap pertumbuhan jamur Candida
sirih dan daun mengkudu yang albicans. Penelitian ini dilakukan di
berkembang di masyarakat masih Laboratorium Mikrobiologi Fakultas
sebatas bukti empiris dan belum banyak Teknologi Hasil Pertanian Universitas
informasi secara ilmiah tentang khasiat Andalas pada tanggal 17 – 19 Desember
kandungan daun sirih dan daun 2014.
mengkudu terhadap pertumbuhan jamur Penelitian untuk mengetahui
Candida albicans. Kadar Hambat Minimal (KHM)
pertumbuhan Candida albicans dengan
METODE
metode dilusi cair menggunakan
Jenis penelitian yang dilakukan
infusum daun sirih dan daun mengkudu.
adalah eksperimental laboratorium.
Konsentrasi yang digunakan masing
Penelitian dilakukan dilaboratorium
masing 30%, 40%, 50%, 60%, 70%,
Mikrobiologi Fakultas Teknologi Hasil
80%, 90%, dan 100%. Masing masing
Pertanian Universitas Andalas pada
konsentrasi infusum tersebut dicampur
bulan Desember 2014. Populasi dalam
dengan biakan jamur Candida albicans
penelitian ini adalah jamur Candida
sebanyak 1 – 2 ose kemudian
albicans, sedangkan sampel dalam
dihomogenkan menggunakan vortex dan
penelitian ini adalah Sampel dalam
didiamkan selama 10 menit, selanjutnya
penelitian ini adalah biakan murni jamur
campuran infusum dan jamur Candida
Candida albicans yang berasal dari
albicans tersebut dimasukkan ke dalam
Laboratorium Mikrobiologi Fakultas
media Sabouraud Dextrose Broth dan
Kedokteran Universitas Andalas. Besar
diinkubasi selama 48 jam pada suhu
sampel dalam penelitian ini dihitung
37°C.
menggunakan rumus Fredere dan
Pengamatan dilakukan setelah
didapatkan hasil bahwa jumlah
48 jam untuk melihat Kadar Hambat
perlakuan (n) yang dipakai adalah 2,
Minimal (KHM), yang ditandai dengan
artinya pada kelompok I-XVI (16
ada atau tidaknya kekeruhan pada
variabel) dilakukan sebanyak 2 kali
media. Percobaan dengan 16 kelompok
percobaan.
perlakukan dilakukan dalam satu waktu
Andalas Dental Journal P a g e | 113

dengan perlakukan yang sama. Hasil 4 60% +


5 70% +
penelitian ini diperoleh melalui 6 80% +
7 90% +
pengamatan serta observasi terhadap 8 100% -

perubahan kekeruhan pada media dan Berdasarkan tabel di atas, dapat


dianalisis secara deskriptif. disimpulkan bahwa pada media dengan
infusum daun mengkudu pada
HASIL DAN PEMBAHASAN
konsentrasi 100% tidak menunjukkan
Berdasarkan pengamatan
kekeruhan, yang berarti tidak terdapat
terhadap kekeruhan media, pada
pertumbuhan jamur Candida albicans.
infusum daun sirih dengan konsentrasi
Sementara itu, media dengan
80%, 90% dan 100% tidak menunjukkan
konsentrasi 30%, 40%, 50%, 60%, 70%,
kekeruhan, yang berarti tidak terdapat
80% dan 90% menunjukkan kekeruhan,
pertumbuhan jamur Candida albicans.
yang berarti terdapat pertumbuhan jamur
Sementara itu, media yang sama dengan
Candida albicans.
konsentrasi 30%,40%,50%,60% dan
Berdasarkan penelitian yang
70% menunjukkan kekeruhan, yang
dilakukan Koesmiati pada tahun 1996,
berarti terdapat pertumbuhan jamur
dimana dalam infusum daun sirih
Candida albicans.
terkandung zat aktif kavikol, kavibetol
Tabel 1. Konsentrasi Infusum Daun Sirih
(Piperbetie L) Terhadap Pertumbuhan Jamur dan eugenol yang merupakan senyawa
Candida albicans turunan fenol yang memiliki daya
Konsentrasi Pertumbuhan
No Infusum Jamur antifungi. Komponen penyusun minyak
Daun Sirih Candida
(Piperbetie L) albicans atsiri daun sirih terdiri dari 82,8%
1 30% +
2 40% + senyawa fenol dan 18,2% senyawa
3 50% +
bukan fenol. Senyawa fenol yang
4 60% +
5 70% + merupakan komponen utama minyak
6 80% -
atsiri berperan sebagai anti mikroba dari
7 90% -
8 100% - daun sirih9. Lambatnya pertumbuhan
koloni jamur pada perlakuan pemberiaan
Tabel 2. Hasil Penelitian Efektivitas Daya Hambat
Infusum Daun Mengkudu (Morinda Citrofolia L) infusum daun sirih diduga karena telah
Terhadap Pertumbuhan Jamur Candida albicans terjadi reaksi antara senyawa anti jamur
Konsentrasi dari infusum daun sirih terhadap jamur
Pertumbuhan
Infusum Daun
No Jamur
Mengkudu Candida albicans. Semakin besar
Candida
(Morinda
albicans
Citrofolia L) konsentrasi infusum daun sirih yang
1 30% +
2 40% + diberikan berarti kandungan fenol
3 50% +
semakin banyak dan reaksi yang
Andalas Dental Journal P a g e | 114

ditimbulkan akan semakin kuat10. Lay masuk ke sel jamur. Hal ini akan
dan Hastowo (2003) menjelaskan mengakibatkan pertumbuhan sel
mekanisme kerja fenol dengan cara terhambat dan sel akan mengalami
merusak membran plasma jamur. kematian. Oleh karena itu fenol berperan
Senyawa ini juga menyebabkan lisis sebagai senyawa antijamur.
pada sel dan dapat merusak sistem kerja Senyawa antrakuinon pada buah
sel. Kehadiran fenol yang merupakan mengkudu berperan dalam efek
senyawa antimikrobial juga penghambatan pertumbuhan jamur.
mengakibatkan struktur tiga dimensi Mekanisme kerja dari senyawa ini
protein terganggu dan terbuka menjadi adalah mengganggu komponen
struktur acak tanpa adanya kerusakan penyusun pada dinding sel, sehingga
pada struktur kerangka kovalen. Hal ini lapisan dari dinding sel tidak dapat
menyebabkan protein terdenaturasi. terbentuk sempurna dan mekanisme
Deret asam amino protein tersebut tetap tersebut dapat menyebabkan kematian
utuh setelah denaturasi, namun aktifitas sel11.
biologisnya menjadi rusak sehingga Senyawa saponin bekerja
protein tidak melakukan fungsinya. sebagai antijamur pada buah mengkudu
Penelitian yang dilakukan oleh dengan mengganggu stabilitas membran
Galuh tahun 2013, yaitu senyawa sel jamur sehingga menyebabkan sel
antrakuinon yang terdapat dalam buah jamur lisis. Mekanisme kerja saponin
mengkudu merupakan golongan dari termasuk dalam kelompok antimikroba
terpenoid dan turunan dari senyawa yang mengganggu permeabilitas
fenol. Senyawa fenol yang terdapat pada membran sel jamur, yang
buah mengkudu berkisar antara 5,94- mengakibatkan kerusakan membran sel
36,52g/ 100g material kering. dan menyebabkan keluarnya berbagai
Adisoemarto pada tahun 1998 komponen penting dari dalam sel12.
menjelaskan bahwa golongan fenol Penelitian lain yang dilakukan
mampu merusak membran sel, Cornelia pada tahun 2013 juga sesuai
menginaktifkan enzim dan dengan hasil penelitian ini. Kandungan
mendenaturasi protein pada jamur scopoletin, antrhakinon dan saponin
sehingga dinding sel jamur akan pada buah mengkudu dapat menghambat
mengalami kerusakan karena terjadinya pertumbuhan jamur Candida albicans.
penurunan permeabilitas yang Pada penelitian tersebut konsentrasi
memungkinkan terganggunya transport ektrak mengkudu 4%, didapatkan
ion-ion organik penting yang akan diameter zona hambat sebesar 2,01 mm,
Andalas Dental Journal P a g e | 115

konsentrasi 6% menghasilkan diameter pertumbuhan jamur Candida albicans


zona hambat 2,16 mm serta konsentrasi lebih rendah dibandingkan infusum daun
8% menghasilkan diameter zona hambat mengkudu.
sebesar 2,2 mm. Dari hasil penelitian
KEPUSTAKAAN
tersebut dapat disimpulkan bahwa
1. Kementrian Kesehatan Republik
semakin tinggi kosentrasi ekstrak buah
Indonesia. Laporan Nasional Riset
mengkudu semakin besar daya hambat
Kesehatan Dasar (RISKESDAS).
terhadap pertumbuhan jamur Candida
Badan Penelitian dan
albicans.
Pengembangan Kesehatan
Berdasarkan uraian diatas dapat
Departemen Kesehatan Republik
disimpulkan, konsentrasi yang
Indonesia. 2013.
diperlukan infusum daun sirih dalam
2. Suwondo. Skrining Tumbuhan Obat
menghambat pertumbuhan jamur
Yang Mempunyai Aktivitas Anti
Candida albicans lebih rendah
Bakteri Penyebab Karies Gigi dan
dibandingkan infusum daun mengkudu
Pembentukan Plak. Jurnal Bahan
yang kemungkinan disebabkan oleh
Alam Indonesia 6(2): 2007; 65-72.
kandungan senyawa fenol dan
3. Andi, Nur Mayati. Pengaruh
turunannya yang tinggi pada daun sirih
Larutan Ekstrak Daun Sirih
(82,8%) yang berperan dalam
Terhadap Perubahan Warna Basis
menghambat pertumbuhan jamur
Resin Akrilik Heat Cured. Fakultas
Candida albicans.
Kedokteran Gigi Universitas
Hasanudin. 2013.
SIMPULAN 4. Erna, Herawati. Uji Efek Anti
Berdasarkan penelitian yang Jamur Fraksi N-Heksana Dan Etil
dilakukan, diperoleh hasil bahwa Kadar Asetat Daun Sirih ( Piper Betle L. )
Hambat Minimal infusum daun sirih Terhadap Candida albicans ( Isolat
terhadap pertumbuhan jamur Candida Gigi Tiruan Lengkap Akrilik
albicans adalah pada konsentrasi 80%, Rahang Atas ). Pustaka Ilmiah
smentara itu kadar Hambat Minimal Universitas Padjajaran. Bandung:
infusum daun mengkudu terhadap 2013.
pertumbuhan jamur Candida albicans 5. Dian, Fatihah Imami. Aktivitas
adalah pada konsentrasi 100%. Dengan Antibakteri Ekstrak Campuran
kata lain, konsentrasi infusum daun sirih Daun Kayu Manis dan Mengkudu
yang diperlukan dalam menghambat Dengan Pelarut Metanol Terhadap
Andalas Dental Journal P a g e | 116

Bakteri Patogen Saluran 12. Ganiswarna, S. Farmakologi dan


Pencernaan Unggas. Skripsi. 2013 Terapi, Ed. Ke-5. Penerbit UI,
6. Kristin, Ningrum. Dahsyatnya Jakarta. 2007.
Khasiat Herbal Untuk Hidup Sehat.
Jakarta : Dunia Sehat. 2013.
7. Atiek, Soemiati. Uji Pendahuluan
Efek Kombinasi Antijamur Infus
Daun Sirih (Piper Betle L.), Kulit
Buah Delima (Punica Granatum L.),
Dan Rimpang Kunyit (Curcuma
Domestica Val.) Terhadap Jamur
Candida albicans. 2002. MAKARA,
SERI SAINS Vol.6 No. 3
8. Cornelia, Pary. Pengaruh Ekstrak
Buang Mengkudu (Morinda
Citrofolia L) Terhadap
Pertumbuhan Jamur Candida
albicans. Prosiding FMIPA
Universitas Pattimura 978(5): 2013;
194-199
9. Soerya Dewi. Aktivitas Antibakteri
Minyak Atsiri Daun Sirih Merah
(Piper crocatum ruiz & pav.),
Jurusan Kimia, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universtas Sebelas Maret,
Kentingan Surakarta. 2013: 7.
10. Achmad Achmad, Suryana I.
Pengujian Aktivitas Ekstrak Daun
Sirih (Piper Betle Linn.) Terhadap
Rhizoctonia Sp. Secara In Vitro.
2009 Vol 1 (1).
11. Dwidjoseputo, D. Dasar Dasar
Mikrobiologi. Djambatan. Jakarta:
1994; 97-99

Anda mungkin juga menyukai