Anda di halaman 1dari 1

 prevalensi hipersensitivitas dentin di indonesia maupun di dunia

 hipersensitivitas dentin, perawatan hipersensitivitas dentin sebelumnya + efeknya


 tentang penggunaan jamur di dunia medis (nyinggung dikit penggunaan secara umum),
sekilas kandungan pada jamur kancing
 penelitian kita (nanogel berbahan dasar jamur kancing) + alasan pake ukuran nano

Latar Belakang
Hipersensitivitas dentin merupakan salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut di
Indonesia, dan orang menyebutnya gigi sensitif. Selama bertahun-tahun, prevalensi
hipersensitivitas dentin telah dilaporkan dalam berbagai cara. Menurut studi epidemiologi,
prevalensi hipersensitivitas dentin pada populasi orang dewasa adalah 4-69% atau 4-74%,
sedangkan di Indonesia sebesar 27%. Menurut laporan, insiden hipersensitivitas dentin pada
wanita sedikit lebih tinggi daripada pria. Penyakit ini dapat menyerang pasien dari segala usia,
tetapi mayoritas terjadi pada pasien berusia antara 20 hingga 50 tahun, dengan puncaknya antara
usia 30 hingga 40 tahun. Gigi yang paling umum mengalami hipersensitivitas dentin adalah gigi
taring dan gigi premolar. Sisi bukal daerah leher gigi adalah daerah yang paling sering
mengalami insiden ini.
Gambaran penting dari hipersensitivitas dentin adalah adanya permukaan dentin yang
terbuka dengan lubang tubulus yang terbuka menuju ke sumsum vital. Rasa sakit yang singkat
tapi parah yang disebabkan oleh dentin yang terbuka adalah hasil dari cairan dentin yang masuk
atau keluar di tubulus yang merangsang serabut saraf pulpa gigi. Smear layer yang dihasilkan
pada gigi menghalangi orifisium tubulus dentin. Partikel anorganik dalam menyikat gigi atau
pasta gigi dapat menyebabkan pengurangan pergerakan cairan di tubulus dentin. Blokade fisik
ini mungkin merupakan bagian dari efektivitas pasta gigi desensitisasi. Selain menyikat gigi
dianggap sebagai salah satu penyebab utama dentin dan keausan dentin.
Pengobatan hipersensitivitas dentin bertujuan ntuk menutup tubulus dentin dan memblokir
aktivitas saraf pulpa dengan meningkatkan konsentrasi ion kalium, biasanya dengan kalium nitrat
atau kalium klorida. Berbagai metode dengan pemblokiran tubulus agen tersedia untuk
pengelolaan hipersensitivitas dentin yang terdiri dari resin, glass-ionomer, primer, perekat dentin,
presipitan protein, oksalat, dan laser pengobatan. Menurut survei baru-baru ini di AS, 45%
perawatan gigi praktisi secara teratur menggunakan oksalat dan sekitar 60% menggunakan
glutaraldehida/328M. HEMA sebagai agen topikal untuk mengobati hipersensitivitas dentin.
Meskipun mekanisme transmisi nyeri di dentin tidak sepenuhnya dipahami, baik permeabilitas
dentin dan hipersensitivitas berkurang ketika dentin tubulus tersumbat. Oleh karena itu, strategi
pengobatan hipersensitivitas terutama difokuskan pada oklusi tubulus.
Jamur kancing (Agaricus bisporus), jamur kompos atau champignon merupakan jamur
pangan yang berbentuk hampir bulat seperti kancing dan berwarna putih bersih, krem, atau
coklat muda. Klasifikasi ilmiah dari jamur kuping, yaitu (Gustina, dkk., 2017): Kingdom: Fungi,
Divisio: Basidiomycota, Class: Homobasidiomycetes, Ordo: Agaricales, Familia: Agaricaceae,
Genus: Agaricus, Species: Agaricus bisporus. Agaricus bisporus memiliki beberapa fungsi
seperti antioksidan, antibakteri, antiinflamasi, antitumor, dan memperkuat sistem pertahanan
tubuh. Fenol merupakan komponen antioksidan utama dalam ekstrak Agaricus bisporus
(Suhaenah, 2017). Selain itu, kandungan kitosan pada jamur ini juga tinggi (skalanya berapa
lupa). Jika dibandingkan dengan kitosan yang berasal dari kerang-kerangan maupun kulit udang,
jamur ini lebih menguntungkan selain kadarnya lebih tinggi, juga potensi alergi terhadap
penggunanya jauh lebih rendah dari produk kitosan yang konvensional.
Penelitian kami bermaksud untuk menghasilkan suatu produk berupa nanogel berbahan
dasar ekstrak jamur kancing yang akan berfungsi sebagai bahan desensitisasi dentin. Kami
menggunakan ukuran nano, karena tingkat ukuran ini dianggap mampu memberi daya sebar
terhadap area tujuan yang lebih luas dibandingkan ukuran skala biasa. Oleh karena itu, kami
berharap produk ini dapat menjadi alternatif pengobatan hipersensitivitas dentin yang murah dan
lebih alami serta bahannya dapt dengan mudah ditemukan di sekitar kita.

Anda mungkin juga menyukai