Anda di halaman 1dari 7

GAMBARAN PENGGUNAAN OBAT ANTIBIOTIK DAN

ANALGETIK PADA RESEP PASIEN POLI GIGI


DI PUSKESMAS MARGADANA

Dede Kurniasih1, Wilda Amananti2, Meliyana Perwita Sari3


Prodi D3 Farmasi Politeknik Harapan Bersama Jln. Mataram No.09 Tegal
E-mail : *1kurniasihdede25@gmail.com, 2amananti.wilda@yahoo.com,
3
meliyana2006@gmail.com
Telp/Fax (0283) 352000

Abstrak
Penyakit gigi dan mulut mengakibatkan timbulnya infeksi dan nyeri. Mikroorganisme
yang terdapat dalam rongga mulut menyebabkan infeksi sehingga memerlukan antibiotik untuk
penanganan bakteri. Untuk meredakan rasa nyeri pada pasien diberikan obat analgetik. Selain
digunakan untuk mengurangi nyeri obat analgetik juga dapat digunakan sebagai antipiretik dan
antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Penggunaan Obat Antibiotik
dan Analgetik pada Resep Pasien Poli Gigi di Puskesmas Margadana.
Metode penelitian ini menggunakan metode retrospektif. Untuk sampel yang digunakan
adalah resep pasien Poli Gigi periode bulan September 2018 berjumlah 80. Pengambilan sampel
menggunakan teknik Random Sampling yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis
datanya menggunakan analisis deskriptif.
Hasil penggunaan obat di poli gigi Puskesmas Margadana bulan September 2018
berdasarkan jenis kelamin tertinggi perempuan 60%, berdasarkan umur terbanyak kisaran 26-45
tahun 37,5%, Penggunaan obat golongan antibiotik amoxicilin 92,5 %, kombinasi amoxicillin dan
metronidazol 3,75%, linkomisi 2,5% dan cefadroxil 1,25%. Penggunaan obat golongan analgetik
kombinasi paracetamol dan dexamethasone 97,5%, kombinasi asam mefenamat dan dexamethason
sebanyak 2,5%. Dapat disimpulkan amoxicillin paling sering digunakan karena spekrum kerjanya
luas dan harganya lebih murah dibanding antibiotik lain, kombinasi paracetamol paling banyak
digunakan karena efek sampingnya lebih kecil dibandingkan kombinasi asam mefenamat dan
dexamethason.

Kata kunci: Penggunaan Obat, Antibiotik, Analgetik, Penyakit Gigi

Abstract
Tooth and mouth disease results in infection and pain. Microorganisms found in the
oral cavity cause infection so that they require antibiotics for handling bacteria. To relieve pain in
patients analgesic drug is given. Besides being used to reduce pain analgesics can also be used as
an antipyretic and anti-inflammatory. This study aims to determine the Overview of Using
Antibiotics and Analgesics on Prescription of Dental Poly Patients at Margadana Public Health
Center.
This research method used a retrospective method. For the sample prescription for
patients of Poly Dental used in the period of September 2018. Sampling of Random Sampling
technique that meets the inclusion and exclusion criteria was used. Analysis of the data was using
descriptive analysis.
The results of drug use in the Margadana Public Health Center polyclinic in September
2018 based on the highest sex were 60%, based on the highest age range 26-45 years 37.5%, for
the use of amoxicilin antibiotics 92.5%, combination amoxicillin and metronidazole 3.75 %,
linkomisi 2.5% and cefadroxil 1.25%. The use of the analgesic drug combination of paracetamol
and dexamethasone 97.5%, the combination of mefenamic acid and dexamethason as much as
2.5%. It can be concluded that amoxicillin is the most often used because the spectrum works is
broad and the price is cheaper than other antibiotics, the paracetamol combination is most widely
used because the side effects are more small compared to the combination of mefenamic acid and
dexamethasone

Keywords: Use of drugs, Analgesics, Antibiotics, Prescription, Dental diseases

1
I. PENDAHULUAN penelitian menyebutkan bahwa ada
Gigi dan mulut merupakan beberapa macam antibiotika yang
bagian yang penting dari tubuh kita umum digunakan dalam perawatan
yang saling berhubungan dengan penyakit periodontal. Menurut
organ tubuh yang lain, seperti Seymour and Heasman antibiotika
hidung, telinga, jantung, dll. Masih tersebut adalah golongan penisilin,
banyak dari masyarakat yang belum tetrasiklin, metronidazole, dan
mengetahui pentingnya menjaga klindamisin. Beberapa jenis
kesehatan gigi dan mulut sehingga antibiotika tersebut sering digunakan
mereka juga tidak mengetahui secara local maupun sistemik
dampak dan efek yang timbul apa (Krismariono, 2009)3.
bila mereka tidak menjaga dan Kemoterapi dalam perawatan
merawat kebersihan gigi dan mulut. penyakit pada gigi berikutnya adalah
Effective Medical Demand analgetik. Obat analgetik yang dapat
(EMD) didefinisikan sebagai digunakan untuk mengobati penyakit
presentase penduduk yang keluhan nyeri adalah Ibuprofen,
bermasalah dengan gigi dan mulut Asam Mefenamat, Naproxen,
dalam 12 bulan terakhir x presentase Parasetamol, dan Aspirin. Obat
penduduk yang menerima perawatan tersebut dapat digunakan untuk
atau pengobatan gigi dari tenaga mengobati penyakit dengan keluhan
medis. Berdasarkan data Riskesdas nyeri. Salah satu penyakit yang dapat
2013 menunjukan sebesar 25,4 disembuhkan dengan obat analgetika
persen penduduk jawa tengah adalah nyeri gigi (Damayanti, 2017)4.
menyatakan mempunyai masalah gigi Puskesmas merupakan fasilitas
dan mulut. Secara keseluruhan kesehatan tingkat pertama dan
keterjangkauan/kemampuan untuk terdepan dalam memberikan
mendapatkan pelayanan dari tenaga pelayanan kesehatan kepada
medis gigi/EMD sebesar 7,9 persen. masyarakat. Puskesmas margadana
Kabupaten atau kota dengan EMD merupakan salah satu puskesmas dari
tertinggi adalah Kota Tegal (12,8%), delapan puskesmas yang ada di kota
Kota Salatiga (12,0) dan Tegal yang berada diwilayah
Banjarnegara (11,5%)(Riskesdas, kecamatan Margadana yang strategis
2013)1. berada di jalan utama jalur pantura
Penyakit gigi merupakan urutan sehingga akses transportasi umum
ke sembilan dan sepuluh penyakit mudah dijangkau oleh masyarakat. Salah
terbesar di Indonesia. Presentase satu jenis pelayanan kesehatan yang
penduduk yang mempunyai masalah diselenggarakan di Puskesmas
gigi menurut Dinas Kota Tegal 2007 Margadana untuk memenuhi kebutuhan
dan 2013 meningkat dari 23,2% masyarakat khususnya dibidang
perawatan adalah pelayanan di poli gigi,
menjadi 25,9% dan proporsi masalah
yang merupakan pelayanan rawat jalan
kesehatan gigi perempuan lebih yaitu pasien berkunjung ke poli gigi
tinggi dari pada laki-laki (Kemenkes untuk memperoleh pelayanan kesehatan
RI, 2017)2. gigi dan mulut pada waktu dan jam
Dalam dunia kedokteran gigi tertentu (Depkes RI, 2003)5.
penyakit yang banyak di derita oleh Berdasarkan latar belakang
pasien adalah penyakit periodontal. rumusan masalah dalam penelitian ini
Kemoterapi dalam perawatan adalah “Bagaimanakah Gambaran
penyakit periodontal dikenal banyak Penggunaan Obat Antibiotik dan
macam, antara lain anti inflamasi, Analgetik pada Resep Pasien Poli Gigi di
Puskesmas Margadana?”
analgetik serta antimikroba. Data

2
Tujuan dari penelitian ini adalah Margadana dapat dilihat dari tabel 4.1
untuk mengetahui gambaran penggunaan sebagai berikut:
obat antibiotik dan analgetik pada resep
pasien Poli Gigi di Puskesmas Tabel 1 Karakteristik Pasien
Margadana. Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis
II. METODOLOGI PENELITIAN N (jumlah) Presentase %
Kelamin
Penelitian ini dilakukan dengan metode
retrospektif yaitu menggunakan data resep Perempuan 48 60%
pasien poli gigi di Puskesmas Margadana
bulan September 2018. Teknik pengambilan Laki-laki 32 40%
sampel menggunakan Random Sampling
yaitu cara pengambilan sampel dari anggota Total 80 100%
populasi dengan menggunakan acak dengan
memperhatikan kriteria inklusi dan ekslusi. (sumber : data rekam medis di Poli
Gigi).
Kriteria inklusi pada penelitian ini
yaitu: Tabel tersebut menunjukan bahwa
1. Resep pasien pada poli Gigi di
berdasarkan jenis kelamin pasien Poli
Puskesmas Margadana.
2. Resep pasien yang diterapi obat
Gigi terbanyak adalah berjenis kelamin
antibiotik dan analgetik. perempuan sebanyak 60%. Ini dapat
3. Resep yang mengandung obat dikatakan perempuan lebih banyak
antibiotik analgetik dan obat waktu berkunjung ke Puskesmas untuk
golongan lain memeriksakan giginya dibanding laki-
4. Resep yang memiliki identitas laki. Menurut suwelo (1992) prevalensi
lengkap meliputi: nama pasien, karies gigi sulung anak perempuan
jenis kelamin, umur, dan alamat. sedikit lebih tinggi dibanding anak laki-
5. Resep pada poli gigi di laki. Hal ini disebabkan erupsi gigi anak
Puskesmas Margadana periode
perempuan lebih cepat dibanding anak
September 2018.
Kriteria Eksklusi pada penelitian ini
laki-laki. Selain itu faktor lain yang bisa
yaitu : mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut
1. Resep yang tidak bisa dibaca. seperti membuat gusi menjadi lebih
sensitif, atau bisa juga karena kurangnya
menjaga kebersihan gigi dan mulut.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini sejalan dengan penelitian
Penelitian ini dilakukan terhadap data dari Fitriani (2018)6 pasien yang
resep yang masuk pada periode bulan mnggunakan obat sakit gigi lebih
September 2018 di Puskesmas Margadana banyak perempuan yaitu 56 orang
yaitu sebanyak 100 resep. Jumlah sampel
(58,33%) dan pada laki-laki sebanyak 40
minimal yang dibutuhkan pada penelitian
menurut rumus Slovin yaitu 80 resep. Pada orang (41,67%). Berdasarkan jurnal
penelitian ini dilihat dari karakteristik pasien penelitian dari Ngangi dkk (2012)7
Poli Gigi berdasarkan jenis kelamin, umur, prevalensi jenis kelamin perempuan bisa
jenis obat, golongan obat, dan frekuensi. lebih tinggi jika dibandingkan pada jenis
kelamin laki-laki. Hal ini bisa
1. Karakteristik Pasien Poli Gigi di disebabkan karena pada perempuan
Puskesmas Margadana berdasarkan terdapat faktor hormonal yang
Jenis Kelamin menyebabkan perempuan lebih rentan
Jenis Kelamin merupakan salah satu terhadap masalah didalam rongga mulut
faktor resiko sakit gigi, berdasarkan misalnya gingivitis atau karies. Pada
hasil penelitian karakteristik jenis saat siklus menstruasi, hormon estrogen
kelamin pasien Poli Gigi di Puskesmas dapat memicu timbulnya ginggivitis,

3
selain itu tingkat keasaman (Ph) dalam kesehatan gigi, keluhan tentang sakit
rongga mulut juga berubah menjadi gigi, keluhan sakit pada jaringan
asam , hal inilah yang memicu periodontium dan bagaimana cara
timbulnya karies. mengatasinya. Faktor lain juga dapat
mempengaruhi misalnya gaya hidup,
2. Karakteristik Pasien Poli Gigi di yaitu sebagian besar masyarakat
Puskesmas Margadana Berdasarkan menyikat gigi pada saat mandi pagi
Kelompok Usia
maupun mandi sore saja. Menyikat gigi
Usia merupakan salah satu faktor
dengan benar adalah setelah makan pagi
resiko sakit gigi, berdasarkan hasil
dan sebelum tidur malam8.
penelitian karakteristik usia pasien Poli
Gigi di Puskesmas Margadana dapat 3. Penggunaan Obat Antibiotik di Poli
dilihat dari tabel 4.2 sebagai berikut: Gigi di Puskesmas Margadana
Data resep yang diambil sebanyak
Tabel 2 Karakteristik Berdasarkan Usia 80 resep. Penggunaan antibiotik di
Pasien Poli Gigi Puskesmas Margadana bidang kedokteran gigi biasanya
September 2018 dilakukan secara empitis, klinis yang
Usia Presentase menggunakan antibiotik tersebut tidak
Jumlah mengetahui secara pasti mikroorganisme
(tahun) (%)
<10 tahun 12 15% penyebab infeksi, antibiotik yang sering
11-25 tahun 17 21,25% digunakan adalah antibiotik dengan
26-45 tahun 30 37,5% spektrum luas dengan penggunaan
>46 tahun 21 26,25% jangka pendek, sekitar 7 hingga 10 hari,
Total 80 100% Berdasarkan hasil penelitian,
(sumber : Depkes RI) penggunaan obat pada resep pasien Poli
Gigi di Puskesmas Margadana golongan
Berdasarkan tabel 4.2 dapat antibiotik adalah sebagai berikut :
diketahui bahwa kelompok usia kisaran
26-45 tahun mempunyai jumlah terbesar Tabel 3 Penggunaan Obat di Poli Gigi
yang menggunakan obat antibiotik dan Golongan Antibiotik pada Bulan
analgetik dengan jumlah 30 orang September 2018
(37,5%), kemudian diikuti kelompok Presenta
usia >46 tahun dengan jumlah 21 orang Nama Golongan Jum
obat obat lah se (%)
(26,25%). Secara umum dapat diketahui
usia tersebut merupakan usia yang Amoxicilli 92,5 %
Penisillin 74
n 500 mg
sering mengalami gangguan pada gigi Amoxicilli
dan mulut. (Balitbang, 2013). Penisilin &
n& 3,75%
Nitrimidaz 3
Berdasarkan jurnal penelitian dari Metronida
ole
Ngangi dkk (2012)7 kelompok usia yang zol
Linkomisi Linkosamid 2,5%
mempunyai kasus terbanyak ialah n 500 mg e
2
kelompok usia dewasa yaitu 19 hingga Cefadroxil Sefalospori 1,25%
1
55 tahun. Faktor-faktor yang n
mempengaruhi seperti oral hygiene yang Jumlah 80 100%
buruk, kesadaran akan merawat gigi
(sumber : data rekam medis di Poli Gigi)
kurang, kurangnya dental health
education (DHE). Menurut Budiharto, Berdasarkan tabel 4.3 penggunaan
menyatakan bahwa usia seseorang antibiotik yang sering digunakan di poli
berkaitan dengan pengalaman hidup. gigi paling banyak yaitu antibiotik
Oleh karena itu makin tua usia amoxicillin dengan penggunaannya
seseorang makin banyak belajar dari sebanyak 74 pasien (92,5%), Antibiotik
pengalaman tentang pemeliharaan yang paling banyak di gunakan untuk

4
terapi sakit gigi adalah amoksisilin belum dapat dipastikan. Pada penelitian
karena amoksisilin terbukti ampuh untuk ini antibiotik yang dikombinasi adalah
mengobati pasien dengan keluhan sakit amoksisilin dengan metronidazol dengan
gigi, hal ini sejalan dengan penelitian jumlah 3 resep. Menurut drg Fredy
yang di lakukan oleh Fitriani (2018)6 Mardiyantoro dalam bukunya (2017)10
bahwa amoxicillin adalah antibiotik yang berjudul Penyebaran Infeksi
yang paling umum digunakan untuk Odontogen dan Tatalaksana
mengatasi penyakit gigi. Amoksisilin menyebutkan bahwa pada kasus abses
merupakan antibiotika semi sintetik. odontogen, metronidazol dapat
Spektrum antibiotikanya lebih luas dikombinasikan dengan golongan
dibanding golongan penisilin yang lain, penisilin karena adanya bakteri yang
efektif terhadap bakteri gram positif dan memproduksi enzim betalaktamase.
negatif seperti E.Coli, Streptococci, dan
Staphylococci. Amoksisilin juga Penggunaan antibiotik kombinasi
termasuk antibiotik yang memiliki harga juga harus mempertimbangkan
relatif lebih murah dibandingkan dengan kemanfaatan dari obat tersebut misalnya
antibiotik jenis lainnya. Antibiotika yang pemberian kombinasi antibiotik tidak
paling banyak digunakan untuk sampai terjadi akumulasi toksisitas yang
kemoterapi infeksi bakteri adalah serupa pada pemakaian kombinasi
antibiotika golongan β- laktam, terutama antibiotik misalnya nefrotoksisitas
penisilin dan turunannya. Salah satu aminoglikosida dan nefrotoksiisitas dari
turunan penisilin yang sering digunakan beberapa jenis sefalosporin. Selain itu
untuk pengobatan infeksi bakteri adalah menghindari kemungkinan munculnya
amoksisilin (Connors et al., 1992). sifat antagonisme dari dua antibiotik
Berdasarkan hasil penelitian yang yang digabungkan misalnya kombinasi
dilakukan AMRIN-study (Antimicrobial penisilin dan streptomisin akan
resistence in indonesia) dalam menyebabkan inaktivasi dari masing-
menunjukan bahwa antibiotik yang masing antibiotik oleh karena terjadinya
paling banyak digunakan adalah kerusakan secara kimiawi.
ampisilin dan amoksisilin ( Pandean
2. Pengunaan Obat Analgetik di Poli
dkk. 2013)9.
Gigi Puskesmas Margadana pada
1. Penggunaan Obat di Poli Gigi Bulan September 2018 :
Data resep yang diambil sebanyak 80
Golongan Antibiotik Kombinasi
resep. Berdasarkan hasil penelitian,
Dalam Satu Resep
penggunaan obat pada resep pasien Poli Gigi
di Puskesmas Margadana golongan
Nama obat
Jumlah Presentase analgetik, berikut adalah daftar analgetik
kombinasi
yang digunakan:
Amoxicillin
500 mg & 3 3,75% Tabel 5 Penggunaan obat Analgetik di
Metronidazole Poli Gigi pada bulan September 2018
(sumber : data rekam medis di Poli Gigi)
Jumla Presenta
Nama obat Golongan
Terapi antibiotik kombinasi adalah h se%
Paracetamol
memberikan lebih dari satu macam jenis &
NSAID &
antibiotik untuk pengobatan infeksi. Kortikosteroi 78 97,5%
Dexamethaso
d
Pertimbangan yang dapat digunakan ne
Asam
untuk penggunaan antibiotik kombinasi mafenamat &
NSAID &
Kortikosteroi 2 2,5%
adalah untuk memperluas spektrum anti Dexamethson
d
kuman pada pasien dengan kondisi kritis e
Jumlah 80 100%
atau infeksi berat, tetapi jenis infeksinya
(sumber : data rekam medis di Poli Gigi)

5
Berdasarkan tabel 4.5 dapat nyeri, yang merupakan reaksi terhadap
diperoleh obat analgetik yang sering toksin bakteri pada karies gigi.
digunakan di Poli Gigi yaitu kombinasi Penyebab pulpitis yang paling sering
paracetamol dan dexamethasone yaitu ditemukan adalah pembusukan gigi,
dengan jumlah 78 pasien (97,5%) penyebab kedua adalah cedera. Pulpa
sedangkan untuk obat analgetik terbungkus dalam dinding yang keras
berikutnya adalah asam mefenamat sehingga tidak memiliki ruang yang
dengan jumlah 2 pasien (2,5%). cukup untuk membengkak ketika terjadi
Analgetik merupakan obat yang peradangan.Yang terjadi hanyalah
digunakan untuk menghilangkan rasa peningkatan tekanan di dalam gigi.
nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. Peradangan yang ringan jika berhasil
Nyeri sebenarnya berfungsi sebagai diatasi, tidak akan menimbulkan
tanda adanya penyakit atau kelainan kerusakan gigi yang permanen.
dalam tubuh dan merupakan bagian dari Peradangan yang berat bisa mematikan
proses penyembuhan. Nyeri perlu pulpa. Meningkatnya tekanan di dalam
dihilangkan jika telah mengganggu gigi bisa mendorong pulpa melalui
aktifitas tubuh (Priyanto, 2008). Hasil ujung akar, sehingga bisa melukai tulang
ini sejalan dengan penelitian Octaviany rahang dan jaringan di sekitarnya
(2018)11 bahwa umumnya paracetamol (Damayanti, 2017)4.
dianggap sebagai zat anti nyeri yang
paling aman, juga untuk swamedikasi
(pengobatan mandiri). Pemilihan obat
paracetamol pada beberapa puskesmas IV. KESIMPULAN
dikarenakan mamiliki spektrum yang Berdasarkan jenis kelamin, yang
luas, harganya murah dan lebih aman paling banyak adalah pasien perempuan
sebanyak 60% dan laki-laki sebanyak
bila digunakan untuk ibu hamil, ibu
menyusui dan anak-anak karena efek 40%. Sedangkan berdasarkan umur
samping yang dimiliki lebih kecil. pasien terbanyak yaitu kisaran 26-45
Sedangkan untuk obat Asam Mefenamat tahun sebanyak 37,5%. Berdasarkan
jika di konsumsi terus menerus dapat penggunaan obat di Poli Gigi, untuk
merangsang dan merusak lambung golongan antibiotik yang paling banyak
seperti pendarahan pada lambung. Asam digunakan di Poli Gigi Puskesmas
Margadana bulan September 2018
mefenamat aman konsumsi setelah
makan berbeda dengan paracetamol adalah amoxicilin sebanyak 92,5 % lalu
yang dapat dikonsumsi sebelum atau terbanyak kedua yaitu kombinasi
amoxicillin dan metronidazol sebanyak
setelah makan.
3,75%, linkomisin sebanyak 2 pasien
Obat dexamethasone merupakan 2,5% dan cefadroxil sebanyak 1,25%.
obat golongan kortikosteroid. Sedangkan untuk penggunaan obat
Kortikosteroid banyak digunakan dalam golongan analgetik paling banyak
pengobatan inflamasi karena digunakan di Poli Gigi adalah kombinasi
kemampuannya dalam berinteraksi paracetamol dan dexamethasone
dengan respon imun (Sumantomo dkk. sebanyak 97,5%, obat analgetik
2017)12. Dexamethasone sering berikutnya adalah asam mefenamat
diberikan pada kasus-kasus keradangan sebanyak 2,5%.
yang cukup parah karena obat ini
merupakan obat analgetik-antiinflamasi V. SARAN
1. Perlu dilakukan penelitian dengan
dan anti alergi yang sangat kuat, menambahkan variabel lain seperti
misalnya pada kasus pulpitis akut. tepat indikasi, tetap dosis, tepat
Pulpitis akut adalah peradangan pada frekuensi, tepat durasi dll, atau tentang
pulpa gigi yang menimbulkan rasa

6
kerasionalan penggunaan antibiotik dan [8] Tjahja, Indirawati dan Lannywati
analgetik Ghani. 2007. " Status Kesehatan
2. Diharapkan untuk peneliti selanjutnya Gigi dan Mulut Ditinjau dari Faktor
agar lebih memperluas gambaran Individu Pengunjung Puskesmas
penggunaan obat antibiotik dan DKI Jakarta Tahun 2007" Vol.38
analgetik tidak hanya di Poli Gigi saja No.2 (Hlm 62). Jakarta : Pusat
Penelitian dan Pengembangan
Biomedis dan Farmasi Jakarta.
VI. REFERENSI [9] Pandean, Friskilia. Heedy .T., dan
Lily R.G. 2013. "Profil
[1] Badan Penelitian dan Pengetahuan Masyarakat Kota
Pengembangan Kesehatan Manado Mengenai Antibiotika
Kementrian Kesehatan RI. 2013. Amoksisilin". Vol.2 No.02. Jurnal
Riset Kesehatan Dasar. Jakarta Ilmiah Farmasi. Manado:
[2] Data-dan-Informasi_Profil- UNSRAT
Kesehatan-Indonesia-2017.pdf.” t.t. [10] Mardiyantoro, Fredy (Ed). 2017.
Diakses 1 Oktober Penyebaran Infeksi Odontogen dan
2018.http://www.pusdatin.kemkes. Tatalaksana. Malang : UB Press
go.id/resources/download/pusdatin/ [11] Octaviany, Dwi Ayu. 2018.
profil-kesehatan-indonesia/Data- "Gambaran Penggunaan Analgetik
dan-Informasi_Profil-Kesehatan- pada Pasien Poli Gigi di Puskesmas
Indonesia-2017.pdf. Tarub Kabupaten Tegal." Karya
[3] Krismariono, Agung. 2009. Tulis Ilmiah. Tegal : DIII
“Antibiotika Sistemik Dalam Politeknik Harapan Bersama"
Perawatan Penyakit Periodontal [12] Sumantomo, Boy. Widya I.N., dan
(Systemic Antibiotics On Hari .H. 2017. "Perbedaan
Periodontal Treatment)” 1 Pemberian Deksametason Antara
(Desember) Teknik Premedikasi dan Priming
[4] Damayanti, Devi alitia. 2017. Terhadap Jumlah Neutrofil Pasien
“Hubungan Tingkat Pengetahuan Bedah Jantung yang Menggunakan
dengan Penggunaan Obat Analgetik Mesin Cardiopulmonary Bypass"
pada Swamedikasi Nyeri Gigi di Vol.IX. No. 3. Jurnal Anestesiologi
Masyarakat Kabupaten Sukoharjo.” Indonesia. Semarang : Universitas
Jurnal Ilmiah. Muhammadiyah Diponegoro.
Surakarta
[5] Departemen Kesehatan RI., 2003.
Pedoman Pelaksanaan Jaminan
Mutu Di Puskesmas, Jakarta :
Direktorat Jenderal Pelayanan
Medik

[6] Fitriani, Nisa. 2018. “Gambaran


Penggunaan Obat Sakit Gigi
pada Pasien di Apotik Nurani
Kota Tegal.” Karya Tulis
Ilmiah. Tegal : DIII Politeknik
Harapan Bersama.
[7] Ngangi, Rilly Sylvester. Ni Wayan
M., dan Bernat S.P H. 2012.
"Gambaran Pencabutan Gigi di
Balai Pengobatan Rumah Sakit
Gigi dan Mulut. Universitas Sam
Ratulangi Tahun 2012. Jurnal
Ilmiah. Universitas Sam Ratulangi
Manado

Anda mungkin juga menyukai