Disusun oleh :
Kelompok V
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan penulis nikmat yang begitu banyak salah satunya nikmatnya berupa nikmat
kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tak lupa pula
penulis ucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing yang telah membimbing penulis
dalam pembuatan makalah ini sehingga dapat selesai sesuai dalam waktu yang telah
ditentukan.
Adapun judul makalah yang penulis buat yaitu “Spektofotometri SEM dan TEM”.
Semoga dengan adanya makalah ini penulis dapat memberikan informasi kepada pembaca,
menambah wawasan ilmu pengetahuan serta membuka wawasan dan menginspirasi kepada
para pembaca untuk senantiasa semangat dalam menjalankan tugas-tugas dan memberikan
motivasi dalam belajar.
Penulis juga sadar bahwa dalam penyusunan makalah ini penulis masih terdapat
banyak kekurangan, oleh karena itu demi kesempurnaan makalah ini, saran dan kritik yang
positif sangat penulis harapakan. Terima kasih.
Penulis
Kelompok V
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar belakang …………………………………………………………1.1
b. Rumusan masalah...………………………………………………….…1.2
c. Tujuan…………………………………………………………………..1.3
BAB II ISI
a. Pengertian spektrofotometri...….……...……………………………….2.1
b. Defenisi SEM.…………………….….………………………………..2.2
c. Bagian alat SEM….……..…………...….……………………………..2.3
d. Prinsip kerja SEM.....……………...…………………………………..2.4
e. Fungsi utama SEM.……….…………………………………………...2.5
f. Kelebihan dan kekurangan SEM............................................................2.6
g. Defenisi TEM........................................................................................2.7
h. Bagian alat TEM...................................................................................2.8
i. Prinsip kerja TEM..................................................................................2.9
j. Kelebihan dan kekurangan TEM...........................................................2.10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk memahami apa itu SEM dan TEM
2. Untuk mengetahui bagaimana prinsip kerja SEM dan TEM
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan SEM dan TEM
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pada SEM, gambar dibuat berdasarkan deteksi elektron baru (elektron sekunder) atau
elektron pantul yang muncul dari permukaan sampel ketika permukaan sampel
tersebut dipindai dengan sinar electron yang ditembakan oleh pistol elektron.
2. Elektron sekunder atau elektron pantul yang terdeteksi selanjutnya diperkuat
sinyalnya dan difokuskan ke sampel oleh lensa magnetik,
3. Sinar elektron yang terfokus memindai (scan) keseluruhan sampel dengan diarahkan
oleh koil pemindai.
4. kemudian besar amplitudonya ditampilkan dalam gradasi gelap-terang pada layar
monitor CRT (cathode ray tube). Di layar CRT inilah gambar struktur obyek yang
sudah diperbesar bisa dilihat.
5. Pada proses operasinya, SEM tidak memerlukan sampel yang ditipiskan, sehingga
bisa digunakan untuk melihat obyek dari sudut pandang 3 dimensi.
Adapun fungsi utama dari SEM antara lain dapat digunakan untuk mengetahui informasi-
informasi mengenai:
• Kekurangan
Mikroskop transmisi eletron saat ini telah mengalami peningkatan kinerja hingga
mampu menghasilkan resolusi hingga 0,1 nm (atau 1 angstrom) atau sama dengan
pembesaran sampai satu juta kali. Meskipun banyak bidang-bidang ilmu pengetahuan yang
berkembang pesat dengan bantuan mikroskop transmisi elektron ini.
Adanya persyaratan bahwa "obyek pengamatan harus setipis mungkin" ini kembali
membuat sebagian peneliti tidak terpuaskan, terutama yang memiliki obyek yang tidak dapat
dengan serta merta dipertipis. Karena itu pengembangan metode baru mikroskop elektron
terus dilakukan.
Prinsip kerja dari TEM secara singkat adalah sinar elektron mengiluminasi spesimen dan
menghasilkan sebuah gambar diatas layar pospor. Gambar dilihat sebagai sebuah proyeksi
dari spesimen. Adapun prinsip kerja dari bagian-bagian TEM adalah sebagai berikut:
Cara terbentuknya gambar pada TEM berbeda dengan apa yang terjadi pada mikroskop
optik dan SEM, yaitu :
1. Resolusi Superior 0.1~0.2 nm, lebih besar dari SEM (1~3 nm)
2. Mampu mendapatkan informasi komposisi dan kristalografi dari bahan uji dengan
resolusi tinggi
3. Memungkinkan untuk mendapatkan berbagai signal dari satu lokasi yang sama.
• Kekurangan :
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan mengenai Scanning Electron Microscopy (SEM) dan Transmission
Electron Microscopy (TEM), maka dapat disimpulkan, sebagai berikut :
3.2 Saran
Disarankan kepada pembaca makalah ini dapat digunakan sebaik – baiknya untuk
memberikan informasi kepada pembaca tentang materi mengenai spektrofotometri SEM dan
TEM, Juga menambah wawasan ilmu pengetahuan serta membuka wawasan dan
menginspirasi kepada para pembaca untuk senantiasa semangat dalam menjalankan tugas-
tugas dan memberikan motivasi dalam belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Dahiya and Yadav., 2014. Scanning Electron Microscopic Characterization and Elemental
Analysis of Hair: A Tool in Identification of Felidae Animals/ Journal Forensic
Research, 4 (1) : 1-6.
Eleftheriou E. P., Ioannis D. S., Adamakis, Emmanuel P. Dan Maria F. 2015. Chromium-
Induced Ultrastructural Changes and Oxidative Stress in Roots of Arabidopsis
thaliana. Int. J. Mol. Sci. Vol 16 : 15852 – 15871.
http://situs.opi.lipi.go.id/wtem/#:~:text=Mikroskop%20transmisi%20elektron
%20(Transmission%20Electron,mengamati%20hasil%20tembusannya%20pada%20layar.
https://katapengetahuan.wordpress.com/2018/05/14/prinsip-kerja-transmission-electron-
microscopy-tem-dan-perbedaannya-dengan-scanning-electron-microscope-sem/
https://materialcerdas.wordpress.com/teori-dasar/scanning-electron-microscopy/
https://repository.unair.ac.id/25588/13/13.%20Bab%202.pdf
https://uptltsit.unila.ac.id/2016/10/02/scanning-electron-microscope-sem-edx/
Nazarudin. 2014.,I n t r o d u c t i o n t o S c a n n i n g E l e k t r o n M i c r o s c o p y
a n d Transmision Electron Microscopy. Jambi: Universitas Jambi
Shipali, and Singh Harkanwal., 2014. Scanning Electron Microscopy (SEM) Studies to
Explore New Taxonomic Features on the Egg of Anopheles (cellia) Annularis van der
wulp/ International Journal of Multidisciplinary Research and Development, 1(6): 1-
3.