Anda di halaman 1dari 13

NAMA : C.

PUSPITA SALSABILA SYAHARANI

NIM : 2008109010001

JURUSAN : FARMASI

KELAS : A6

ASISTEN : FITRI ANDRIANTI

PENGUKURAN DAN ALAT UKUR

1. TUJUAN PRAKTIKUM

Praktikum ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:

1. Memberikan pemahaman tentang wujud gerak dalam dua dimensi atau yang lebih dikenal
dengan nama gerak parabola.

2. LANDASAN TEORI

Gerak parabola adalah gerak dalam dua dimensi, dengan objek yang bergerak dalam
sebuah bidang datar. Gerak parabola juga dikenal sebagai gerak lengkung. Gerak parabola terjadi
ketika arah gerak benda berbeda dengan arah gaya yang mempengaruhi gerak benda. Salah satu
contoh gerak parabola adalah gerak bola kaki ketika ditendang oleh pemain sepak bola, seperti
pada gambar 4.1. Bola ditendang dengan arah tendangan membentuk sudut α terhadap arah
horizontal. Saat bergerak, bola dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi yang arahnya vertikal ke
bawah. Arah gaya yang berbeda dengan arah gerak awal benda menyebabkan sepanjang
geraknya lintasannya mengalami pembelokan seacara perlahan lahan (Tim Pengajar Pengantar
Fisika, 2020).

Resultan (perpaduan) kedua gerak lurus tesebut menyebabkan partikel menempuh


lintasan parabola sehingga disebut gerak parabola. Dalam tulisan berjudul Discources on Two
New Sciences, Galileo mengemukakan sebuah ide yang sangat berguna dalam menganalisis
gerak parabola. Dia menyatakan bahwa kita dapat memandang gerak parabola sebagai gerak
lurus beraturan pada sumbu horizontal (sumbu X) dan gerak lurus berubah beraturan pada sumbu
vertical (sumbu Y) secara terpisah. Tiap gerak tersebut tidak saling memengaruhi, tetapi
gabungannya tetap menghasilkan gerak parabola (Kanginan, 2016).

Gerak peluru dipengaruhi oleh percepatan gravitasi bumi (g) yang arahnya vertikal ke
bawah. Karena pengaruh percepatan gravitasi bumi ini lintasan benda menjadi melengkung, dan
untuk ketinggian benda yang tidak terlalu jauh dari permukaan bumi, dimana g dianggap
konstan, dapat dibuktikan bahwa lintasan peluru berbentuk parabola. Gerak peluru pada
umumnya dideskripsikan pada sistem koordinat dua dimensi, dengan sumbu-x dan y sebagai
sumbu-sumbu koordinatnya. Pada sistem koordinat ini gerak benda dapat diuraikan ke dalam
komponen geraknya pada arah x dan y. Komponen gerak pada arah x merupakan gerak lurus
beraturan (kecepatan konstan), dan komponen gerak pada arah y merupakan gerak lurus berubah
beraturan dengan percepatan / perlambatan g (Mulyatno, 2012).

Lintasan gerak peluru selalu melengkung ke bawah akibat adanya percepatan gravitasi
bumi. Salah satu yang khas dari gerak peluru adalah komponen kecepatan arah horizontal selalu
tetap selama peluru bergerak. Tetapi komponen kecepatan arah vertikal selalu berubah-ubah.
Mula-mula makin kecil dan saat di puncak lintasan, komponen kecepatan arah vertical nol.
Kemudian komponen kecepatan membesar kembali namun arahnya berlawanan (arah ke bawah)
(Abdullah, 2016).

3. ALAT DAN BAHAN

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut:

Table 3.1 Alat dan Bahan yang digunakan

N ALAT DAN BAHAN JUMLAH


O
1. Bola Pingpong 1
2. Bola Tennis 1
3. Stopwatch 1
4. Meja 1
5. Tali meter 1
6. Handphone 1
4. METODE PERCOBAAN

Metode percobaan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk percobaan ini diperlukan ruangan yang lumayan lebar. Meja diletakkan pada satu
sisi ruangan. Tinggi permukaan meja diukur dari lantai (h) hingga skala milimeter dengan
menggunakan mistar atau tali ukur, kemudian bagian depan meja tempat bola akan
meluncur jatuh dilapangkan. Skala jarak bantuan diberikan di depan meja agar posisi
jatuhnya bola di lantai dapat diukur dengan mudah. Bola pingpong disentil dengan jari di
permukaan meja. Kekuatan di jari diberikan saat bola disentil agar bola pingpong
meluncur dengan cepat saat tiba di pinggir meja. Kemudian posisi jatuhnya bola ditandai
di lantai. (Sebab bola pingpong memantul kembali setelah menyentuh lantai, bantuan satu
orang diminta agar posisi jatuhnya bola dapat diamati oleh orang tersebut).
2. Waktu jatuhnya bola diukur sejak meja ditinggalkan bola hingga lantai dicapai bola (t)
dengan menggunakan stopwatch dan jarak bola pingpong dijatuhkan pada lantai dari
posisi kaki meja (x) dengan menggunakan mistar atau tali meter. Percobaan diulangi
beberapa kali hingga diperoleh 10 kali pencatatan waktu t dan jarak x. Pada setiap kali
pengukuran dilakukan, kekuatan sentilan jari ke bola tidak selalu sama. Data yang
diperoleh diukur pada tabel di bawah ini.

Tinggi permukaan meja : 0,31 m


Bola Pingpong

No Jarak horizontal
Waktu jatuh (s) Keterangan
. jatuhnya bola (x)
1. 0,48 s 0,12 m Memantul
2. 0,41 s 0,20 m Memantul
3. 0,47 s 0,19 m Memantul
4. 0,41 s 0,14 m Memantul
5. 0,48 s 0,12 m Memantul
6. 0,42 s 0,15 m Memantul
7. 0,54 s 0,13 m Memantul
8. 0,35 s 0,31 m Memantul
9. 0,35 s 0,30 m Memantul
10. 0,54 s 0,10 m Memantul
3. Percobaan di atas diulangi dengan bola pingpong digantikan dengan bola tennis. Untuk
langkah ini, bola tennis cukup didorong saja dengan tangan agar bibir meja dicapai dan
jatuh ke bawah. Pengukuran dilakukan 10 kali dengan kekuatan dorong yang bervariasi
agar jarak jatuhnya bola di lantai berbeda beda.

Tinggi permukaan meja : 0,31 m


Bola Tennis

No Jarak horizontal
Waktu jatuh (s) Keterangan
. jatuhnya bola (x)
1. 0,42 s 0,11 m Memantul
2. 0,34 s 0,16 m Memantul
3. 0,42 s 0,15 m Memantul
4. 0,47 s 0,12 m Memantul
5. 0,48 s 0,13 m Memantul
6. 0,41 s 0,15 m Memantul
7. 0,40 s 0,13 m Memantul
8. 0,41 s 0,16 m Memantul
9. 0,42 s 0,13 m Memantul
10. 0,28 s 0,25 m Memantul

4. Aplikasi/fitur multiple shot dibuka, lalu cukup sekali tombol ditekan kemudian 40
gambar diambil kamera secara berurutan. Percobaan diulangi dengan bola dijatuhkan dari
meja dan gambar diambil dengan fitur multiple shot. Saat gambar diambil, posisi kamera
tetap, tidak dipindahkan.
5. Semua foto yang didapat disimpan dalam satu folder, dan foto terbaik diberikan pada
asisten.

5. DATA DAN ANALISIS DATA

Catatan dan Data Percobaan

1. Tinggi permukaan meja : 0,31 m


Bola Pingpong

No. Waktu jatuh (s) Jarak horizontal jatuhnya Kecepatan awal Waktu jatuh
bola (x) bola (m/s2) bola (hitung, s)
1. 0,48 s 0,12 m 0,47 m/s2 0,25 s
2. 0,41 s 0,20 m 0,79 m/s2 0,25 s
3. 0,47 s 0,19 m 0,75 m/s2 0,25 s
4. 0,41 s 0,14 m 0,55 m/s2 0,25 s
5. 0,48 s 0,12 m 0,47 m/s2 0,25 s
6. 0,42 s 0,15 m 0,59 m/s2 0,25 s
7. 0,54 s 0,13 m 0,51 m/s2 0,25 s
8. 0,35 s 0,31 m 1,23 m/s2 0,25 s
9. 0,35 s 0,30 m 1,19 m/s2 0,25 s
10. 0,54 s 0,10 m 0,39 m/s2 0,25 s

 Kecepatan awal bola (m/s2)


2
1) V 0= g x =¿0,47 m/s2
√2h
2
2) V 0= g x =¿0,79 m/s2
√2h
2
3) V 0= g x =¿0,75 m/s2
√2h
2
4) V 0= g x =¿0,55 m/s2
√2h
2
5) V 0= g x =¿0,47 m/s2
√2h
2
6) V 0= g x =¿0,59 m/s2
√2h
2
7) V 0= g x =¿0,51 m/s2
√2h
2
8) V 0= g x =¿1,23 m/s2
√2h
2
9) V 0= g x =¿ 1,19 m/s2
2h
2

10) V 0= g x =¿0,39 m/s2
2h √
 Waktu jatuh bola (hitung, s)
2h
1) t=
√ g
=¿ 0,25 s

2h
2) t=
√ g
=¿ 0,25 s

2h
3) t=
√ g
=¿ 0,25 s

2h
4) t=
√ g
=¿ 0,25 s

2h
5) t=
√ g
=¿ 0,25 s

2h
6) t=
√ g
=¿ 0,25 s

2h
7) t=
√ g
=¿ 0,25 s

2h
8) t=
√ g
=¿ 0,25 s

2h
9) t=
√ g
=¿ 0,25 s

2h
10) t=
√ g
=¿ 0,25 s

Dari hasil waktu yang dihitung secara teoritis yaitu 0,25 s dengan rata-rata waktu
yang terukur secara aktual menggunakan stopwatch yaitu 0,44 s, dapat disimpulkan
bahwa waktu yang dimiliki keduanya berbeda. Hal ini dapat disebabkan oleh
kekuatan sentilan jari ke bola yang berbeda-beda atau terjadi kesalahan dalam
penggunaan stopwatch.

Tinggi permukaan meja : 0,31 m


Bola Tennis

No. Waktu jatuh (s) Jarak horizontal jatuhnya Kecepatan awal Waktu jatuh
bola (x) bola (m/s2) bola (hitung, s)
1. 0,42 s 0,11 m 0,43 m/s2 0,25 s
2. 0,34 s 0,16 m 0,63 m/s2 0,25 s
3. 0,42 s 0,15 m 0,59 m/s2 0,25 s
4. 0,47 s 0,12 m 0,47 m/s2 0,25 s
5. 0,48 s 0,13 m 0,51 m/s2 0,25 s
6. 0,41 s 0,15 m 0,59 m/s2 0,25 s
7. 0,40 s 0,13 m 0,51 m/s2 0,25 s
8. 0,41 s 0,16 m 0,63 m/s2 0,25 s
9. 0,42 s 0,13 m 0,51 m/s2 0,25 s
10. 0,28 s 0,25 m 0,99 m/s2 0,25 s

 Kecepatan awal bola (m/s2)


2
1) V 0= g x =¿0,43 m/s2
2h
2

2) V 0= g x =¿0,63 m/s2
2h
2

3) V 0= g x =¿0,59 m/s2
2h
2

4) V 0= g x =¿0,47 m/s2
2h
2

5) V 0= g x =¿0,51 m/s2
2h
2

6) V 0= g x =¿0,59 m/s2
2h
2

7) V 0= g x =¿0,51 m/s2
2h
2

8) V 0= g x =¿0,63 m/s2
2h
2

9) V 0= g x =¿0,51 m/s2
2h √
2
10) V 0= g x =¿0,99 m/s2
2h √
 Waktu jatuh bola (hitung, s)
2h
1) t=
√ g
=¿ 0,25 s
2h
2) t=
√ g
=¿ 0,25 s

2h
3) t=
√ g
=¿ 0,25 s

2h
4) t=
√ g
=¿ 0,25 s

2h
5) t=
√ g
=¿ 0,25 s

2h
6) t=
√ g
=¿ 0,25 s

2h
7) t=
√ g
=¿ 0,25 s

2h
8) t=
√ g
=¿ 0,25 s

2h
9) t=
√ g
=¿ 0,25 s

2h
10) t=
√ g
=¿ 0,25 s

Dari hasil waktu yang dihitung secara teoritis yaitu 0,25 s dengan rata-rata waktu
yang terukur secara aktual menggunakan stopwatch yaitu 0,40 s, dapat disimpulkan
bahwa waktu yang dimiliki keduanya berbeda. Hal ini dapat disebabkan oleh
kekuatan dorongan tangan ke bola yang berbeda-beda atau terjadi kesalahan dalam
penggunaan stopwatch.

2. Kecepatan awal terbesar atau V0max yang diberikan pada bola pingpong dengan
menjentikkan bola tersebut adalah 1,23 m/s2. Cara lain untuk menghasilkan kecepatan
awal yang lebih besar adalah dengan menendang atau menjentik bola dengan kekuatan
yang lebih keras.

Kecepatan awal terbesar atau V0max yang diberikan pada bola tennis dengan
menjentikkan bola tersebut adalah 0,99 m/s2. Cara lain untuk menghasilkan kecepatan
awal yang lebih besar adalah dengan menendang atau mendorong bola dengan kekuatan
yang lebih keras.

3.
Ketika bola dijentikkan atau didorong dari ujung meja ke lantai, bola akan
melakukan gerak parabola karena lintasannya berbentuk parabola, bukan bergerak lurus.

4. Kesimpulan dari hasil percobaan ini adalah kecepatan awal maksimum dari bola
pingpong adalah 1,23 m/s2 dan kecepatan awal maksimum dari bola tennis adalah 0,99
m/s2, hasil waktu yang dihitung secara teoritis untuk bola pingpong dan bola tennis
adalah 0,25 s, rata-rata waktu bola pingpong yang terukur secara aktual menggunakan
stopwatch adalah 0,44 s, dan rata-rata waktu bola tennis yang terukur secara aktual
menggunakan stopwatch adalah 0,40 s.

6. KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:

1. Kecepatan awal maksimum atau V0max dari bola pingpong adalah 1,23 m/s2.
2. Kecepatan awal maksimum atau V0max dari bola tennis adalah 0,99 m/s2.
3. Hasil waktu yang dihitung secara teoritis untuk bola pingpong dan bola tennis adalah
0,25 s.
4. Rata-rata waktu bola pingpong yang terukur secara aktual menggunakan stopwatch
adalah 0,44 s.
5. Rata-rata waktu bola tennis yang terukur secara aktual menggunakan stopwatch adalah
0,40 s.
6. Gerak parabola bisa dilihat dari dua arah, yaitu vertikal dan horizontal.
7. Waktu yang dihitung secara teoritis dengan rata-rata waktu yang terukur secara aktual
menggunakan stopwatch memiliki nilai yang berbeda. Hal ini dapat disebabkan oleh
kekuatan dorongan tangan ke bola yang berbeda-beda atau terjadi kesalahan dalam
penggunaan stopwatch.

DAFTAR PUSTAKA
Tim Pengajar Pengantar Fisika. 2020. PENUNTUN PRAKTIKUM PENGANTAR FISIKA. Banda
Aceh : Jurusan Fisika FMIPA Unsyiah

Kanginan, Marthen. 2016. FISIKA I. Jakarta : Erlangga

Mulyatno. 2012. FISIKA UMUM I. Jakarta : Universitas Terbuka

Abdullah, Mikrajuddin. 2016. FISIKA DASAR I. Bandung : Institut Teknologi Bandung

LAMPIRAN

 Alat dan Bahan


1. Stopwatch

2. Bola pingpong
3. Bola tennis

4. Meja

5. Handphone
6. Tali meter

 Foto Saat Percobaan


1. Bola pingpong
2. Bola tennis

Anda mungkin juga menyukai