Anda di halaman 1dari 5

LANDASAN TEORI

Gerak lurus beraturan adalah gerak benda pada titik yang membuat lintasan
berbentuk garis lurusdengan sifat bahwa gerak yang ditempuh tiap satu satuan waktuadalah
tetap, baik besar maupun arahnya. adalah rata-rata, jadi pada gerak lurus beraturan rata-
rata sama dengan sesaat yang tetap, baik besar maupun arahnya. Dengan kata lain,
kecepatan rata-rata pada gerak lurus beraturan tidak bergantung pada interval atau jangka
waktu yang dipilih (Sarojo, 2002 : 37).
Gerakan sebuah materi selang selama waktu yang tertentu disebut beraturan jikalau
kecepatannya atau kecepatan ini disebut , maka rumus bagi gerakan yang berturan akan

menjadi : = ,
Yang dijuluki dengan persamaan gerak beraturan. Pada suatu gerak titik materi yang
beraturan, jalan tempuhnya ternyata berbanding lurus dengan waktu. Sebaliknya sberbanding
lurus dengan t, maka gerakannya disebut beraturan (Ludolph, 1848 : 185-186).
Gerak lurus adalah gerak yang mempunyai lintasan lurus. Sebenarnya tidak ada
benda yang bergerak dengan lintasan yang betul-betul lurus. Istilah ini digunakan dalam
rangka menyederhanakan masalah. Sebenarnya semua gerak yang terjadi di permukaan bumi
merupakan gerak lengkung. Hal ini disebabkan karena bentuk bumi kita bulat, bukan datar.
Adapun yang dimaksud dengan gerak lurus beraturan adalah gerak lurus dengan kecepatan
tetap (Supriyanto, 2000 : 20).

Landasan Teori
Gerak parabola ( peluru ) merupakan suatu jenis gerakan benda yang pada awalnya
diberi kecepatan awal lalu menempuh lintasan yang arahnya sepenuhnya dipengaruhi oleh
gravitasi. Karena gerak peluru termasuk dalam pokok bahasan kinematika (ilmu fisika yang
membahas tentang gerak benda tanpa mempersoalkan penyebabnya), maka pada pembahasan
ini, Gaya sebagai penyebab gerakan benda diabaikan, demikian juga gaya gesekan udara
yang menghambat gerak benda. Kita hanya meninjau gerakan benda tersebut setelah
diberikan kecepatan awal dan bergerak dalam lintasan melengkung di mana hanya terdapat
pengaruh gravitasi.
Gerak peluru atau parabola pada dasarnya merupakan perpaduan antara gerak horizontal
(searah dengan sumbu x) dengan vertikal (searah sumbu y). Pada gerak horizontal bersifat
GLB (Gerak Lurus Beraturan) karena gesekan udara diabaikan. Sedangkan pada serak
vertikal bersifat GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan) karena pengaruh percepatan
grafitasi bumi (g).

Tujuan
- Menentukan kecepatan awal
- Menentukan hubungan : a. x ke y
b. x ke v0 dan t

c. y ke g dan t
-Mengetahui tentang prinsip kerja gerak parabola.
-Mengetahui tentang prinsip kerja gerak jatuh bebas.
-Mengetahui pengaruh kecepatan awal v0 terhadap jarak jatuh target yang tertembak.
-Mengetahui hubungan sudat tembak tehadap jarak maksimum peluru pada arah horisontal.

tujuan
1. Untuk mengetahui perbandingan jarak dan waktu
yang dibutuhkan benda bergerak lurus beraturan.

2.Untuk mengetahui kecepatan benda yang bergerak.

Alat dan bahan :

1 Meteran

2 Selang

3 Kelereng

4 Dindng

5 Stopwact

6 Kamera

cara kerja:

1 siapkan alat dan bahan

2 lempar kelereng pada ketinggian 100m,150,dan 200m

3 ukur waktu jatuh kelereng tersebut dengan stapwact

4 catat hasil pengukuran dan pengamatan

HASIL PENGAMATAN

Kelereng jatuh bebas:

NO h T1 T2 T12 T22
1 100 m 0,4 s 1,4 s 0,16 1,96
2 150 m O,8 s 1,7 s 0,64 2,89
3 200 m 0,12 s 2s 0,0144 4
Parabola :

NO h T1 T2 T12 T22
1 100 m 0,7 s 0,9 s 0,49 s 0,81
2 150 m 0,10 s 0,11 0,01 0,0121
3 200 m 0,13 s 0,15 0,0169 0,0225

Air :

sudut h T2 ½
g t2 T12 T22
900 146 cm 10 s ½
600 140 cm 9s
300 58 cm 7,5 s

Kesimpulan : kita dapat mengetahuai waktu serta jarak kelereng dan air saat dijatuhan pada
ketinggian yang telah ditentukan

Foto kegiatan :
HASIL PENGUKURAN GLB (GERAK LURUS BERATURAN)

KELOMPOK 5
KELAS X-IPA4
1 ANDIKA PUTRA A
2 BELA PRATIWI
3 HELMI FITRAHUL S
4 M ANDIKA PRASETYO
5 TARISA SUCI A
6 VIKTOR BORBA V S

Anda mungkin juga menyukai