Anda di halaman 1dari 13

Laporan Unjuk Kerja

Percobaan Fisika Momen Inersia

DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK IV
1. RIZKY ALITSAH BUNAYYA
2. LAMTORANG ERLANDO
3. FAUZIAH HANIM
4. RADJA MUDA PRAWURI
5. MARCHELINA THRESIA
6. CITRA FADILAH SITORUS
7. RUNA KHOLDINUR FAZLA
8. FARHAN AL HAIR
9. MHD. AGUIFSYAH TANJUNG

XI MIA 1
PENDAHULUAN

Dalam gerak lurus, massa berpengaruh terhadap gerakan benda. Massa bisa
diartikan sebagai kemampuan suatu benda untuk mempertahankan kecepatan
geraknya. Apabila benda sudah bergerak lurus dengan kecepatan tertentu, benda
sulit dihentikan jika massa benda itu besar. Sebuah truk gandeng yang sedang
bergerak lebih sulit dihentikan dibandingkan dengan sebuah taxi. Sebaliknya jika
benda sedang diam (kecepatan = 0), benda tersebut juga sulit digerakan jika
massanya besar. Misalnya jika kita menendang bola tenis meja dan bola sepak
dengan gaya yang sama, maka tentu saja bola sepak akan bergerak lebih lambat.
Dalam gerak rotasi, “massa” benda tegar dikenal dengan julukan Momen Inersia
atau MI. Momen Inersia dalam Gerak Rotasi mirip dengan massa dalam gerak
lurus . Kalau massa dalam gerak lurus menyatakan ukuran kemampuan benda
untuk mempertahankan kecepatan linear (kecepatan linear = kecepatan gerak
benda pada lintasan lurus), maka Momen Inersia dalam gerak rotasi menyatakan
ukuran kemampuan benda untuk mempertahankan kecepatan sudut (kecepatan
sudut = kecepatan gerak benda ketika melakukan gerak rotasi. Disebut sudut
karena dalam gerak rotasi, benda bergerak mengitari sudut). Makin besar Momen
inersia suatu benda, semakin sulit membuat benda itu berputar alias berotasi.
sebaliknya, benda yang berputar juga sulit dihentikan jika momen inersianya
besar.
PEMBAHASAN
Percobaan Momen Inersia

1. Tujuan Percobaan
Menentukan besar momen inersia untuk berbagai
jenis bola yang menggelinding pada bidang miring.

2. Teori Dasar
Jika sebuah bola dilepas tanpa kecepatan awal dari
atas bidang miring kasar dengan sudut kemiringan ,
benda akan menggelinding. Gaya yang bekerja pada
benda sesuai dengan persamaan berikut.

∑ F=ma
w sin θ−f =ma
f =w sinθ−ma

f =mg sin θ−ma …(1)

Momen gaya yang bekerja pada benda sesuai dengan persamaan berikut.
τ =lα

a
R x f =l
R
a
f =l 2
R

f R2
l= …(2)
a

l= ( mg sinaθ−ma ) R … (3)
2

Jarak yang ditempuh bola selama menggelinding dalam waktu t sekon adalah sebagai
berikut.
1 2s
s= at 2 → a= 2 …( 4)
2 t
Subtitusi persamaan (4) ke persamaan (3) sehingga akan dihasilkan persamaan
berikut.

( )
2
t g sin θ
l= −1 m R2
2s

dengan :
l = momen inersia (kg m2),
m = massa bola (kg,g),
R = jari-jari bola (m),
t = lama bola bergerak (s),
s = jarak yang ditempuh bola (m),
g = percepatan gravitasi (9,8 m/s2), dan
 = sudut kemiringan bidang.

3. Alat dan Bahan


 Papan sebagai bidang miring yang dapat diatur kemiringannya
 Jangka sorong
 Mikrometer Sekrup
 Mistar
 Busur derajat
 Stopwatch
 Neraca digital
Jenis Bola:
 Bola Kasti
 Bola Pimpong
 Kelereng Besar
 Kelereng Kecil
 Kacang-kacang

4. Cara Kerja
 Timbang massa tiap jenis bola dengan menggunakan neraca digital
 Ukur diameter tiap bola dengan jangka sorong atau mikrometer sekrup
 Ukur panjang bidang lintasan dengan mistar
 Ukur ketinggian bidang dengan mistar
 Atur kemiringan bidang agar membentuk sudut θ: 30°, 45° dan 60°
 Lepaskan masing-masing bola dari atas bidang, gunakan stopwatch untuk menghitung
waktu yang diperlukan bola untuk sampai ke bawah
 Lakukan hal ini pada setiap bola ditiap sudut yang berbeda, catatlah hasil waktunya.
5. Tabel Pengamatan

Sudut 30
Panjang
Massa Diameter Tinggi
No. Nama bidang Waktu (s)
(g) (cm) bidang (cm)
(cm)
1. B. kasti 69 g 6,30 cm 108 cm 00,90 s 54 cm
2. Pingpong 33 g 4,62 cm 108 cm 00,75 s 54 cm
3. Kelereng 19 g 2,82 cm 108 cm 00,65 s 54 cm
besar
4. Kelereng 15 g 1,61 cm 108 cm 00,55 s 54 cm
kecil
5. Kacang- 0,4 g 0,65 cm 108 cm 00,87 s 54 cm
kacang

Sudut 45
Panjang
Massa Diameter Tinggi
No. Nama bidang Waktu (s)
(g) (cm) bidang (cm)
(cm)
1. B. kasti 69 g 6,30 cm 108 cm 00,75 s 74 cm
2. Pingpong 33 g 4,62 cm 108 cm 00,65 s 74 cm
3. Kelereng 19 g 2,82 cm 108 cm 00,50 s 74 cm
Besar
4. Kelereng 15 g 1,61 cm 108 cm 00,45 s 74 cm
kecil
5. Kacang- 0,4 g 0,65 cm 108 cm 00,35 s 74 cm
kacang

Sudut 60
Panjang
Massa Diameter Tinggi
No. Nama bidang Waktu (s)
(g) (cm) bidang (cm)
(cm)
1. B. kasti 69 g 6,30 cm 108 cm 00,35 s 93 cm
2. Pingpong 33 g 4,62 cm 108 cm 00,35 s 93 cm
3. Kelereng 19 g 2,82 cm 108 cm 00,41 s 93 cm
besar
4. Kelereng 15 g 1,61 cm 108 cm 00,38 s 93 cm
kecil
5. Kecang- 0,4 g 0,65 cm 108 cm 00,43 s 93 cm
kacang
Momen Inersia Bola

( )
2
t g sin θ 2
l= −1 m R
2s

PENYELESAIAN:
Sudut 30o

1. Bola Kasti
1
( 0,90 )2 . ( 9,8 ) .( )
l= 2
−1 . ( 69 ) .(3,15)
2

2(1 ,08)

l ¿ ( 0,8375 ) .(684,6525)
l ¿ 573,4 g . cm2

2. Bola Pingpong
2 1
(0,75) ( 9,8 ) ( )
l= 2
−1. ( 33 ) .(2,31)
2

2( 1, 08)

l ¿ ( 0 , 276 ) .(176,0913)
l ¿ 48,6 g . cm2

3. Kelereng Besar
2 1
(0 , 65) ( 9,8 ) ( )
l= 2
−1. ( 19 ) .(1,4 1)2
2(1 , 08)

l ¿ ( 0 , 4954 ) .(37,7739)
l ¿ 16,4 g . cm2

4. Kelereng Kecil
2 1
(0 , 55) ( 9,8 ) ( )
l= 2
−1. ( 15 ) .(0,805)2
2(1 , 08)

l ¿ ( 0 , 2232 ) .(9,7203)
l ¿ 2,17 g . cm2
5. Kacang-kacang
2 1
(0 , 87) ( 9,8 ) ( )
l= 2
−1. ( 0,4 ) .(0,325)2
2( 1, 08)

l ¿ ( 1,254 ) .(0,04225)
l ¿ 0,053 g . cm2

Sudut 45o
1. Bola Kasti
2 1
(0 , 75) ( 9,8 ) ( √ 2)
l= 2 2
−1. ( 69 ) .(3 15)
2(1 , 08)
l ¿ ( 0 , 8045 ) .(684,6525)
l ¿ 5 50,8 g . cm2

2. Bola Pingpong
2 1
(0 , 65) ( 9,8 ) ( √ 2)
l= 2
−1. ( 33 ) .(2,31)2
2(1 , 08)
l ¿ ( 0 , 3554 ) .(176,0913)
l ¿ 62,6 g . cm2

3. Kelereng Besar
2 1
(0,5 0) ( 9,8 ) ( √ 2)
l= 2 2
−1. (19 ) .(1,41)
2(1 , 08)
l ¿ ( 0 , 3390 ) .(37,7739)
l ¿ 1 2,8 g . cm2
4. Kelereng Kecil
2 1
(0 , 45) ( 9,8 ) ( √ 2)
l= 2
−1. ( 15 ) .(0,805)2
2(1 , 08)
l ¿ ( 0 , 1866 ) .(9,7203)
l ¿ 1,81 g . cm2

5. Kacang-kacang
1
(0 , 35)2 ( 9,8 ) ( )
l= 2 2
−1. ( 0,4 ) .(0,325)
2(1 , 08)
l ¿ ( 0,3930 ) .(0,04225)
l ¿ 0 , 35 g . cm 2

Sudut 60o

1. Bola Kasti
2 1
(0 , 3 5) ( 9,8 ) ( √ 3)
l= 2 2
−1. ( 69 ) .(315)
2(1 , 08)
l ¿ ( 0 , 5767 ) .(6 84,6525)
l ¿ 394,8 g .cm2

2. Bola Pingpong
2 1
(0 , 35) ( 9,8 ) ( √ 3)
l= 2 2
−1. ( 33 ) .(2,31)
2(1 , 08)
l ¿ ( 0 , 5767 ) .(176,0913)
l ¿ 101,5 g . cm2

3. Kelereng Besar
2 1
(0 , 41) ( 9,8 ) ( √ 3)
l= 2
−1. ( 19 ) .(1,41)2
2(1 , 08)
l ¿ ( 0 , 1975 ) .(37,7739)
l ¿ 7,46 g . cm2

4. Kelereng Kecil
2 1
(0 , 38) ( 9,8 ) ( √ 3)
l= 2 2
−1. ( 15 ) .(0,805)
2(1 , 08)
l ¿ ( 0 , 1044 ) .(9,7203)
l ¿ 1 , 01 g . cm2

5. Kacang-kacang
2 1
(0 , 43) ( 9,8 ) ( √ 3)
l= 2 2
−1. ( 0,4 ) .(0,325)
2(1 , 08)
l ¿ ( 0 , 2635 ) .(0,04225)
l ¿ 0 , 011 g . cm 2

PERCEPATAN
 Bola Kasti
o
g . sin 30
a=
k +1
1
(9,8)
2
a= 2 3
+
3 3
4,9
a= 5
3

a = 2,94 m/ s2

 Bola Pingpong
o
g . sin 30
a = 2 +1
3
1
(9,8)
2
a= 2 3
+
3 3
4,9
a= 5
3

a = 2,94 m/ s2

 Kelereng Besar
g . sin 30o
a=
k +1
1
(9,8)
2
a= 2 5
+
5 5
4,9
a= 7
5

a = 3,5 m/s 2

 Kelereng Kecil

g . sin 30o
a=
k +1
1
(9,8)
2
a=
2 5
+
5 5
4,9
a= 7
5
a = 3,5 m/s 2
 Kacang-kacang
g . sin 30o
a=
k +1
1
(9,8)
2
a= 2 5
+
5 5
4,9
a= 7
5

a = 3,5 m/s 2

KESIMPULAN

Momen inersia adalah kelembaman suatu benda yang berotasi atau


dirotasikan terhadap sumbu tertentu. Momen inersia dapat didefinisikan juga
sebagai suatu besaran yang memperhatikan tentang usaha suatu sistem benda
untuk menentang suatu gerak rotasinya disimbolkan dengan I. Dimana besaran
ini dimiliki oleh semua sistem benda khususnya padat apapun bentuknya. Oleh
karena itu, momen inersia didefinisikan sebagai kecenderungan suatu sistem
benda untuk berputar atau diam sebagai reaksi terhadap gaya torsi dari luar.
Hubungan antara momen gaya dan percepatan sudut pada gerak melingkar
adalah berbanding lurus, semakin besar momen gayanya maka percepatan
sudutnya semakin besar, dimana τ =I . α

DAFTAR PUSAKA

 https://id.m.wikipedia.org/wiki/Daftar_momen_inersia
 https://kumparan.com/berita-terkini/cara-pakai-jangka-sorong-dan-
mikrometer-sekrup-1vNbZzBTVxl
 https://brainly.co.id/tugas/30875757?
utm_source=android&utm_medium=share&utm_campaign=question
 https://images.app.goo.gl/uvuYRVwogmYxiJno9

Anda mungkin juga menyukai