BAB II
PERANG MELAWAN
KOLONIALISME & IMPERIALISME
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK V
1. RIZKY ALITSAH BUNAYYA
2. LAMTORANG ERLANDO SIMBOLON
KELAS : XI MIA 1
6. RAKYAT RIAU ANGKAT SENJATA
➢ LATAR BELAKANG
Ketika VOC menguasai Makala, VOC juga mengincar
Kepulauan Riau dengan devide et impera. Dengan politik ini,
pengaruh VOC mulai terasa di Riau, kerajaan kecil seperti Siak,
Indragiri, Rokan, kampar semakin terdesak akibat pemaksaan
monopoli VOC. Hal ini membuat beberapa kerajaan melakukan
perlawanan, salah satunya kerajaan Siak Sri Indrapura. Sultan
Abdul Jalil Rahmat Syah setelah berhasil merebut johor, ia
membangun benteng pertahanan di Bintan, Dari sinilah beliau
mengirim pasukan dibawah Komando Raja Lela Muda untuk
menyerang Makala. Dalam hal ini, Raja Lela Muda selalu
mengikutsertakan Raja India pahlawan yang masih remaja.
Dalam suasana itu, Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah wafat.
Kemudian ia digantikan putranya, Muhammad abdul Jalil
Muzafar Syah. Raja ini bersama kamandonya Raja India
pahlawan memiliki naluri yang sama untuk memelangi VOC.
8. PERLAWANAN PANGERAN
MANGKUBUMI DAN MAS SAID
Perlawanan kepada VOC
tidak hanya dilakukan oleh
rakyat pribumi saja. Namun,
para bangsawan di Nusantara
juga Raja Pakubuwono II
menjalin hubungan dengan
VOC, namun VOC menekan dan melakukan interuensi
terhadap urusan internal kerajaan Mataram. Hal ini
menyebabkan kekecewaan bagi rakyat. Hal itu mendorong
perlawanan oleh Raden Mas Said dan pangeran Mangkubumi.
Raden Mas Said adalah putra dari Raden Mas Riya yang
merupakan adik Raja Pakubuwowno II. Sedang Mangkubumi
adalah adik Pakubuwono II. Umur 14 tahun Mas Said sudah di
angkat jadi gandek keraton (pegawai rendahan), lalu ia
mengajukan permohonan untuk naik pangkat. Akibatnya ia
mendapat hina cercaan dari keluarga kepatihan. Mas Said
yang sakit hati dengan hal itu keluar dari keraton menuju
Nglaroh untuk memulai perlawanan pada VOC dan kerajaan. Ia
diangkat oleh pengikutnya sebagai raja baru dengan gelar
Pangeran Adipati Anom Hamengku Negara Senopati
Sadibyaning Prang, lebih dikenal pangeran
sambernyawa.Perlawanan Mas Said menimbulkan keresahan
yang mengancam eksistensi pakubuwono II. Ia membuat
sayembara bahwa siapa yang dapat meredam pemberontakan
diberi tanah seluas 3.000 hektare di Sukowati. Pangeran
Mangkubumi lalu menerima sayembara dan menekan
perlawanan Mas Said. Namun Pakubuwono II ingkar janji atas
hasutan Patih Pringgalaya. Hal ini membuat Mangkubumi Raja,
namun dalam konflik itu Gubernur Jendral Van Imhoff
menghina Mangkubumi. Mangkubumi yang kecewa pada raja
yang didikte oleh VOC segera meninggalkan istana, lalu
menemui Mas Said di Sukowati, keduanya bersekutu melawan
VOC, Mas Said juga dijadikan menantu oleh Mangkubumi.
Mereka membagi daerah, Mas Said bergerak di bagian timur
yakni Surakarta ke Ponorogo. Sedangkan Mangkubumi
dbagian Barat Surakarta hingga ke Plaret. Disebutkan
Mangkubumi membawahi 13.000 perajurit termasuk 2.500
kavaleri.
➢ AKHIR PERLAWANAN
✓ Sebuah perjanjian antara Mataram dan VOC tahun
1743 berisi pasal-pasal
✓ Pakubuwowno II menyerahkan Mataram pada VOC
secara de facto dan de jure
✓ Hanya keturunan Pakubuwono II yang berhak jadi
Raja Mataram
✓ Tanggal 15 Desember 1749 Baronuan Hehendorff
mengangkat putera mahkota sebagai susuhunan
Pakubuwono III.