Anda di halaman 1dari 13

Sejarah Indonesia

modern
pembentukan negara jajahan
+ 1800 - 1910
Kelompok 3 :
1. rohmanudin_215231130
2. Moh rafli_215231132
3. Miftakhul Jannah_215231138
4. Dhea Novita Fauzyah _215231141
5. Fadiah_215231142
Jawa dan VOC +_ 1745-92

Kemajuan Militer sejak tahun +_ 1630-1800 belum membuahkan kestabilitas dan hanya
memberikan sedikit keuntungan untuk pihak VOC. Kemajuan di Jawa diikuti peperangan yang tajam
dan tidak stabil secara terus menerus. Kemajuan VOC terhenti dan usaha Belanda untuk mengguasai
nusantara Indonesia berakhir, mereka membatasi kegiatannya hanya pada Jawa Barat dan pesisir
utara Jawa serta Maluku. Kaum elite Jawa harus menghadapi persoalan yang menimbulkan
pergolakan dan pertumpahan darah dengan cara membagi kerajaan, tetapi sebelum itu masih
banyak peperangan yang harus dilakukan.

Pakubuwana II memutuskan meninggalkan istana Kartasura yang sudah kacau, dia


mendirikan istanah baru di Surakarta selasai pada tahun 1745 yang akan didiami keturunannya. Dan
kekuasaan VOC ditegakkan di Surabaya, Rembang, serta Jepara dan semarang masih ditangan VOC.
Mas Said, pangeran Singasari dan beberapa pangeran lainnya masih memberontak. Agar
pemberontakan dapat meredan, raja membuat pengumuman siapa yang dapat mengusir rekan dari
Sokawati akan diberi hadiah. Pangeran Mangkubumi menerima tantangan itu, dan akhirnya dia
dapat mengalahkan Mas Said pada tahun 1746 lalu menuntut hadiahnya.
Namun Patih Pringgalaya membujuk Pakubuwana II untuk menahan hadiah itu, dan
kemudian datang Gubernur Jenderal Van Imhoff yang memiliki tujuan utama untuk menangani
masalah pesisir. Dia mendesak Pakubuwana II yang awalnya ragu hingga menyerah.Daerah pesisir
disewakan kepada VOC seharga 20.000 real per tahun. Pakubuwana II pun memberitahukan kepada
para penasehat terdekatnya, dan lalu Pangeran Mangkubumi pun merasa keberatan soal penyewaan
wilayah itu. Mangkubumi menganggap Raja telah melanggar prinsip pokok kerajaan Jawa dibawah
tekanana VOC, karena telah menyerahkan kerajaannya yang paling kaya tanpa bertanya terlebih
dahulu kepada para pembesar kerato.

Pangeran Mangkubumi kemarahannya semakin memuncak saat Gubernur Jenderal Van


Imhoff ikut campur percekcokan dalam hadiahnya yang jumlahnya 3.000 cacah itu. Pada sebuah
pertemuan istanah Van Imhoff menegur Mangkumi karena terlalu ambisius. Mangkubumi merasa
terpukul, pada Mei 1746 dia melancarkan pemberontakan lalu, dan meletuskan perang Sulawesi
Jawa III (1746-57). Mangkubumi akhirnya bergabung dengan Mas Said dan menyerang VOC.
Ditengah pemberontakan itu, pada tahun 1749 Pakubuwana jatuh sakit dan segala urusannya di
gantikan Baron van Hohendorff . Setelah terjadian tersebut Baron van Hohendorff menggantikan
Pakubuwana II untuk menjadi kepemimpinan negara. Dan dibuat lah perjajian dan ditandatangani
pada 11 Desember 1749, yang menyerahkan kedaulatan atas seluruh kerajaan kepada VOC.

VOC terlibat perang besar Jawa terakhir pada abad XVIII pada tahun 1749 dan tak ada satu
dokumen pun yang dapat mengalahkan perang itu. Hingga abad XIX, perjanjian tersebut tidak berarti
sama sekali. Perjanjian itu sudah tidak diacu lagi oleh VOC dan ketika perang berakhir, Belanda tidak
memiliki cara atau keinginan lagi untuk berdaulat di wilayah pedalaman Jawa Tengah.
Sejak akhir tahun 1749 Jawa terbagi antara seorang raja pemberontak
dan seorang raja yang didukung VOC. Mas Said atau Patih Mangkubumi
menyerang Surakarta dan menimbulkan kerugian yang besar VOC.
Pembesar Surakarta banyak yang meninggal kan Pakubuwana III. Tak
satupun dari mereka yang memperoleh kemenangan akhir. Tahun 1752
timbul perpecahan antara Mangkubumi dan Mas Said, mungkin
Mangkubumi takut kehilangan kekuasaan atas pasuka pemberontak.
VOC melakukan berbagai cara untuk perundingan agar terbebas dari perang
Jawa yang membuat bangkrut. Mangkubumi mengusahakan perundingan
itu, dan seiiring berjalannya waktu Mangkubumi sepaham dengan VOC
karena VOC menyetujui syarat yang diberikan Mangkubumi pada saat
perundingan dan dia meminta bantuan militer dari VOC untuk mengalahkan
Mas Said. Pada akhinya mereka bersatu melawan Mas Said.

Perjanjian Giyanti ditanda tangani dan Mangkubumi sebagai Sultan


Hamangkubuwana I separuh wilayah Jawa Tengah yang diakui VOC. Dengan
kejadian itu dapat dilihat bahwa kegagalan kebijakan VOC di Jawa. Mereka
menyadari bukannya menimati stabilitas tapi malah menghadapi
pertempuran teru - menerus untuk kepentingan raja yang mereka dukung.
Lalu mereka menyimpang dari kebijakan tersebut.
Hamengkubuwana I pada tahun 1755 pindah ke Yogyakarta membangun sebuah
istanah disana. Tapi ia masih mendapatkan banyak masalah karena masih adanya
Sultan lain di Surakarta, Pakubuwana III. Pada awalnya Hamengkubuwana I tidak
merasa ada saingan karena di Surakarta tidak ada yang mendukung pakubuwana III.
Tetapi setalah perjanjian Giyanti, pangkubuwana III menjadi saingan berat
Hamengkubuwana I, hal tersebut mengawali perpisahaan dari kedua istana tersebut.
Peperangan belum berakhir, masing banyak pemberontak lainnya yang bebas. Mas Said
merupakan seseorang yang berperan penting dan pasukannya masih kuat walaupun
pembelotan makin meningkat. Dia pada oktober 1775 berhasil mengalahkan satu
pasukan VOC dan pada Februari 1756 hampir berhasil membakar istana baru di
Yogyakarta. Tak ada satun pun pasukan Surakarta, Yogyakarta, dan VOC yang sanggup
melawan Mas Said, tapi dia tidak juga dapat menaklukkan Jawa melawan gabungan
semacam itu. Dia mengucap sumpah setia kepada Surakarta, Yogyakarta dan VOC. Dia
memiliki wilayah daerah kekuasaan di Surakarta tapi status daerah ini dan kelak
keturunannya akan mewarisi atau tidaknya itu belum jelas.
● Tahun 1757 sebagai tahun berakhirnya perang besar di jawa sekaligus terjadinya
perdamaian dengan VOC. Dampak dari perdamian tersebut ialah kehidupan masyarkat
kembali normal lagi,masyarakat bisa mengembangkan dalam hal pertaniannya, bisa
mendaptakan penghasilan lagi dan para serdadu VOC yg berkebangsaan Indonesia
dibebaskan.
● Setelah peperangan yang tidak lagi menjadi satu-satunya cara untuk memepersatukan
kerajaan,maka sultan Hamengkubuwono 1, pangeran Mangkunegaran 1 dan susuhunan
pangkubuana 3 yang turun tangan untuk mempersatukan kerajaan yaitu dengan banyak
terlibat dalam permainan diplomasi perkawinan yang sulit,yang berhadiahkan suksesi
disurakarta. Yang awalnya putra tertua mangkunegara 1 lah yang berpeluang menjadi
raja karena menikah dengan putri sulung mangkubuana 3,tetapi hak potensial itu hilang
karena mangkunegara 1 melalui perkawinan diyogyakarta hilang pada tahun 1763 ketika
ada problem atau masalah dengan istrinya yaitu Ratu Bendara.
Masih tedapat pemberontakan terhadap Hamengkubuwono 1, pangkubuana 3 dan Mangkunegaran 1 yang
berupa ancaman potensial. Pada tahun 1762 raden mas Guntur menantu Mangkunegara 1 tewas
setelah melancarakan pemberontakan nya,dengan demikian berakhirlah usaha-usaha yang dilakukan
garis keturunan amangkurat 3 yg disingkirkan dengan melantik pangkubuana 1 untuk kembali
mendpatkan kekuasaan dijawa.
Pangeran singasari yang merupakan saudara Hamengkubuwono 1 dan paman pangkubuana 3,yang
berada di Malang berusaha untuk membujuk agar menyerah tetapi sia-sia ,kemudian VOClah yang
menumpas perlawanan diUjung Timur.
Pada akhir tahun 1760-an, situasi politik Jawa Tengah dapat dikatakan hampir stabil. Alternatif-
alternatif bagi pembagian ke rajaan makin lama makin pudar. Demikian pula halnya dengan VOC
mereka sudah mapan dengan peran barunya sebagai pe nguasa daerah pesisir. Campur tangannya
dalam berbagai urusan istana kini tidak lagi disertai kekuatan militernya.Namun demikian, di balik
semakin sta bilnya pembagian kerajaan itu, terdapat kekuatan potensial VOC Siapa pun yang
berperang pasti akan menjumpai VOC di antara musuh-musuhnya, suatu prospek yang sangat tidak
menarik.
Walaupun pembagian kerajaan itu jadi makin teratur, tapi hal itu belum dipandang sah.karena Tradisi
sejarah Jawa kini menampilkan sebuah krisis legiti masi sekaligus menawarkan pemecahannya.
Kronik kronik istana melukiskan muncul dan tumbangnya istana istana dalam siklus tetap selama
berabad-abad.
Pada awal tahun 1700 I (Maret 1774), Putra Mahkota
Yogyakarta, yang kelak menjadi Sultan Hamengkubuwana II,
menulis sebuah buku yang luar biasa berjudul Senat Surya Raja,
Buku Matahari Raja Karya yang hebat ini nantinya menjadi
salah satu tanda kebesaraan (pusaka) kerajaan yang keramat
dari ke sultanan in Buku ini meramalkan penyelesaian masalah-
masalah yang dihadapi Yogyakarta dalam bentuk kiasan yang
agak ter samar..
Pada tahun 1703 (1777 M), saat sebuah kerajaan baru se
harusnya berdiri, seorang menantu laki-laki Sultan menulis buku
lain. Karya ini merupakan sebuah kronik yang berjudul Babad
Kraton, Kronik tentang Istana-Istana: Tidak seperti Surya Raja,
buku ini cenderung melihat ke belakang daripada ke depan. Ia
menyajikan suatu tinjauan mengenali masa lampau yang menye
babican Yogyakarta seakan-akan tampil sebagai pengganti
langsung. Kartasura.Buku ini melakukan dua usaha untuk
memilih titik yang tepat tempat diakhirinya kronik tersebut.

Suatu bentuk legitimasi telah diperoleh, dan dengan itu


pembagian kerajaan dapat dikatakan telah mencapai tingkat
yang mantap. Akan tetapi, legitimasi ini didasarkan pada suatu
kha yalan.Masing-masing raja adalah sah bagi para
pendukungnya, masing-masing berada di bawah perlindungan
Ratu Kidul, masing-masing perangkat pusaka kerajaan adalah
asli, tetapi ha nya jika keberadaan kerajaan lain tidak
diakui.Legitimasi yang dapat diklaim oleh masing-masing pihak
pada abad Jawa yang baru didasarkan pada suatu khayalan,
tetapi hal itu sudah cukup bagi para pem besar senior yang telah
menarik kesimpulan bahwa tidak ada
alternatif untuk pembagian kerajaan tersebut.
Seiring berlalunya waktu,generasi tua yang telah merancang pembagian kerajaan yang permanen itu
mulai ditantang oleh generasi muda yang barru muncul. Pengaruh putra mahkota telah yang
menyebabkan dibangunnya secara mendadak perbentangan bergaya eropa yang besar di sekililing istana
pada tahun 1785, dan pada saat itu agaknya kekuasaannya kepada putranya itu. Di Surakarta , masalah-
masalah intern terus berkembang. Ketidakcakapan pakubuwana III secara umum, berbaggi
persekongkolan istana, dan perilaku pejabat-pejabat VOC yang buruk bahkan menurut ukuran masa itu,
mulai mangancam keamanan dan stabilitas di sana. Pihak Belanda sepenuhnya memercayai kesetiaam
pakubuwana III, tetapi mulai mencemaskan kondisi kerajaannya mangkunegara I dan cenderung
menyalahkannya atas timbulnya benyak ketengangan di Surakarta. MAngkunegara I mencemaskan masa
depannya sendiri dan keturunannya; Yogyakarta merasa khawatir akan stabilitas pembaagian kerajaan
dan tokoh-tokoh tatap muka mencemasakan nasib mereka dan kerajaan. Istana Yogyakarta semakin
menyebarkan rumor yang lebih menggambarkan kepasa VOC . Dengan begitulah istana Yogyakarta
akhirnya berhasil menyakinkan orang-orang belanda bahwa dipelukan Langkah militer untuk
menghentikan rencana-rencana pakubuwa 4. Pada November 1790,musuh pakubuwana 4 mulai
mengepung istana trus banyk prajutrit dari jogja dan daerah 1 mengambil posisi dei sekitar Surakarta.
VOC mengirimkan serdadu madura,bugis ,mlayiu dan eropa kebentengnya yang berada didalm kota .
Akhirnya pakubuwana 4 sadar bahwa posisinya tidak akamnm tertolong lagi, Pada 26 November dia
menyerahkan para pernasihat VOC dan diasingkan dia memohon pengamopunan kps VOC dan dengan
cepat dikabulkan.
Krisis 1790 menghasilkan sebuah perjanjian baru yang merumuskan unsur-unsur pokok
dari pembagian yang permanen dari jawa tengah. Atas desaka VOC, perjanjian ini
ditandatangani oleh pakubuwana 4, Hamengkubuwana 1, Mangkunegara 1, dan Gubernur
VOC untuk wilayah pesisir timur laut, jan Greeve(1787-91), Pada bulan September-
November 1790. Tentu saja, perjanjian ini merupakan sepucuk surat yang tidak ada artinya
sampai telah menyerahkan pakubuwana 4 pada akhir bulan November. Hamengkubuwono
I wafat pada maret 1792, pada usia kira-kira 80 tahun, setelah menjadikan Yogyakarta
sebagai sebuah kerajaan yang Makmur, permanen, dan kuat. Kyai Tapa dan pewaris tahta
yang didukungnya, ratu bagus buang, berhasil menyelamatkan diri. Bagus buang dibunuh
pada tahun1755. Untuk beberapa waktu kyai tapa teus melancarkan serangan yang tidak
teratur kepada VOC, Setelah itu dan akhirnya menghilang.
Penglaman rakyat banten dangat luar biasa. Di luar jawa pada
abadnya menunjukkan pengurangan umum kedudukan VOC
pada tingkat kecil dengan penarikan mundur kekuatnnya di
daerah pesisir jawa tengah dan timur. VOC tidak lagi bersaing
dengan bangsa eropa kecuali dengn bangsa inggris . Kondisi
keuangan VOC mengalami kemunduran Voc sangat letih karena
menghadapi banyak peperangan dan tidak menghendaki lagi
perang. Usahnya ini beralih ke produksi teh dan kopi di dataran
tinggi periangan . Imperiuim Belanda yang pertama di Indonesia
ini terlena dalam tidur yang pulas di tengah-tengah
merajalelanya korupsi,ketidakefisienan,dan kerisis keuangan .
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

‫ َسه ََّل هللاُ لَهُ ا لَى ال َجنَّ ِة‬,‫ك ايَ ْلتَ ِمسُ ْل ًما‬
َ َ‫ل‬
Artinya: “Barang siapa menempuh satu jalan (cara) untuk
mendapatkan ilmu, maka Allah pasti mudah baginya untuk
menuju jalan menuju surga.” (HR.Muslim)

Anda mungkin juga menyukai