Anda di halaman 1dari 14

BAB 2

KLASIFIKASI ALAT PENANGKAPAN IKAN

Tujuan Instruksional Khusus


Setelah membaca buku ini, diharapakan anda dapat memahami, mengerti dan
menjelaskan mengenai :
1. Pendahuluan
2. Klasifikasi alat penangkapan ikan yang dikeluarkan oleh FAO
3. Klasifikasi alat penangkapan ikan yang dikeluarkan oleh Nomura dan Yamazaki
(1975).
4. Klasifikasi alat penangkapan ikan yang dikeluarkan oleh Von Brandt (1984)
5. Klasifikasi alat penangkapan ikan yang dikeluarkan oleh Statistik Perikanan
Indonesia
6. Klasifikasi alat penangkapan ikan yang dikeluarkan oleh BPPI Semarang
7. Menjawab dan mengerjakan pertanyaan yang diberikan

A. Pendahuluan

Klasifikasi alat penangkapan ikan merupakan salah satu cara yang digunakan
untuk mengenalkan dan mengelompokkan alat penangkapan ikan sebagian besar
disesuaikan dengan kemiripan nama, konstruksi, jumlah kapal yang digunakan dan cara
mengoperasikan alat tangkap tersebut. Fungsi utama dalam sistem klasifikasi ini agar
dalam pengaturan alat tangkapnya lebih terarah dan teratur. Selain itu juga, dapat
membantu dalam pengambilan keputusan kedepannya yang berkaitan dengan
pengelolaan sumberdaya perikanan dan keberlangsungan penggunaan alat tangkap.
Tujuan utama dilakukannya pengklasifikasian alat penangkapan ikan diantaranya
yaitu 1) untuk kebutuhan pengkajian alat tangkap kedepannya; 2) untuk pendataan jenis-
jenis alat tangkap yang digunakan pada suatu daerah; 3) Keperluan pemenuhan data
statistik perikanan kedepannya; 4) sebagai salah satu kebutuhan yang diperlukan untuk
memudahkan dan memperlancar kegiatan pengawasan penggunaan alat tangkap; dan 5)
sebagai kajian dalam pengembangan dan rekayasa teknologi yang berkaitan dengan alat
tangkap.
Terdapat beberapa lembaga resmi maupun ahli yang telah mengkaji dan membuat
sistem klasifikasi alat penangkapan ikan yang dikenal dan sampai saat ini masih menjadi
panduan dan pedoman dalam mendefinisikan jenis alat tangkap tersebut. Dengan
demikian pula, terjadinya kemudahan dalam menganalisa dan menentukan jenis-jenis
alat tangkap tersebut. Hal ini perlu dilakukan, dikarenakan dapat ditemui di berbagai
daerah yang ada di sejumlah negara khususnya Indonesia yang memiliki keberagaman
jenis alat penangkapan ikan dan juga penamaannya yang disesuaikan dengan kearifan
lokal daerah tersebut. Dengan adanya klasifikasi alat penangkapan ikan, maka
diharapkan dapat memiliki sistem dan penamaan yang sama secara meluas walaupun
adanya perbedaaan negara. Salah satu lembaga yang ikut merumuskan dan melakukan
klasifikasi terrhadap alat penangkapan ikan adalah Food and Agriculture Organization
(FAO) yang sering digunakan oleh berbagai negara di dunia dalam mendefinisikan jenis
alat tangkapnya.

B. Klasifikasi Alat Penangkapan Ikan Menurut FAO

Klasifikasi alat penangkap ikan telah ditetapkan pada tanggal 29 Juli 1980 yang
diberi istilah International Standard Statistical Classification Of Fishing Gear
(ISSCFG) pada Gear Categories Standard ISSCFG Abbreviation Code Abbreviations
Congress, yang diselenggarakan oleh FAO.

Tabel 1. Klasifikasi alat tangkap menurut FAO


No Nama Kelompok Alat Tangkap Singkatan Kode
1. SURROUNDING NETS 01.0.0
 With purse line (purse seines) PS 01.1.0
a) One boat operated purse seines PS1 01.1.1
b) Two boats operated purse seines PS2 01.1.2
 Without purse seines (lampara) LA 01.2.0
2. SEINE NETS 02.0.0
 Beach seines SB 02.1.0
 Boat or vessel seines SV 02.2.0
a) Danish seines SDN 02.2.1
b) Scottish seines SSC 02.2.2
c) Pair seines SPR 02.2.3
 Seine nets (not specified) SX 02.9.0
3. TRAWLS 03.0.0
 Bottom trawls 03.1.0
a) Beam trawls TBB 03.1.1
b) Otter trawls OTB 03.1.2
c) Pair trwals PTB 03.1.3
d) Nephorps trawls TBN 03.1.4
e) Shrimp trwals TBS 03.1.5
f) Bottom trwals (not specified) TB 03.1.9
 Midwater trawls 03.2.0
a) Otter trawls OTM 03.2.1
b) Pair trwals PTM 03.2.2
c) Shrimp trwals TMS 03.2.3
d) Midwater trawls (not specified) TM 03.2.9
 Otter twin trawls OTT 03.3.0
 Otter trawls (not specified) OT 03.4.9
 Pair trwals (not specified) PT 03.5.9
 Other trwals (not specified) TX 03.9.0
4. DREDGES 04.0.0
 Boat dredges DRB 04.1.0
 Hand dredges DRH 04.2.0
5. LIFT NETS 05.0.0
 Portable lift nets LNP 05.1.0
 Boar-operated lift nets LNB 05.2.0
 Shore-operated stationary lift nets LNS 05.3.0
 Lift nets (not specified) LN 05.9.0
6. FALLING GEAR 06.0.0
 Cats nets FCN 06.1.0
 Falling gear (not specified) FG 06.9.0
7. GILLNET AND ENTANGLING NET 07.0.0
 Set gillnets (anchored) GNS 07.1.0
 Driftnets GND 07.2.0
 Encircling gillnets GNC 07.3.0
 Fixed gillnets (on takes) GNF 07.4.0
 Trammel nets GTR 07.5.0
 Combined gillnets-trammel nets GTN 07.6.0
 Gillnets and entangling nets (not specified) GEN 07.9.0
 Gillnets (not specified) GN 07.9.1
8. TRAPS 08.0.0
Stationary uncovered pound nets FPN 08.1.0
Pots FPO 08.2.0
Fyke nets FYK 08.3.0
Stow nets FSN 08.4.0
Barriers, fences, weirs, etc FWR 08.5.0
Aerial traps FAR 08.6.0
Traps (not specified) FIX 08.9.0
9. HOOKS AND LINES 09.0.0
 Handlines and pole-lines (hand operated) LHP 09.1.0
 Handlines and pole-lines (mechanized) LHM 09.2.0
 Set longlines LLS 09.3.0
 Drifting longlines LLD 09.4.0
 Longlines (not specified) LL 09.5.0
 Trolling lines LTL 09.6.0
 Hooks and lines (not specified) LX 09.9.0
10. GRAPPLING AND WOUNDING 10.0.0
 Harpoons HAR 10.1.0
11. HARVESTING MACHINES 11.0.0
 Pumps HMP 11.1.0
 Mechanized dredges HMD 11.2.0
 Harvesting machines (not specified) HMX 11.9.0
12. MISCELLANEOUS GEAR MIS 20.0.0
13. RECREATIONAL FISHING GEAR RG 25.0.0
14. GEAR NOT KNOW OR NOT SPECIFIED NK 99.0.0

C. Menurut Nomura dan Yamazaki (1975)

Nomura dan Yamazaki mengklasifikasikan alat penangkapan ikan menjadi


delapan jenis. Enam golongan alat tangkap dikategorikan menggunakan jaring, satu
golongan pancing, dan satu golongan alat tangkap lainnya. Alat tangkap dan metode
penangkapan tersebut sebagai berikut :
a. Alat tangkap yang memakai jaring (netting gear)
1) Gill net
Yaitu semua jenis jaring (surface gill net, mid water gill net, bottom gill net, dan
sweeping gill net), kecuali jaring yang menangkap ikan secara terbelit.
2) Entangle net
Yaitu jaring yang menangkap ikan secara terbelit, seperti tuna drift net dan
trammel net.
3) Towing net
Yaitu kelompok jaring yang dalam operasinya ditarik atau didorong dan
berkantong, misalnya beach seine, cantrang, dan trawl.
4) Lift net
Yaitu semua jenis jaring angkat, misalnya floating lift net dan bottom lift net.
5) Surrounding net
Yaitu menangkap ikan dengan melingkari gerombolan ikan dan ikan masuk ke
kantong atau kantong bentukan, misalnya purse seine.
6) Covering net
Yaitu menangkap ikan dengan menutupi dari atas, umumnya dioperasikan di
perairan dangkal, misalnya jala lempar, lantern net (net berbingkai).
7) Trap net
Yaitu ikan tertangkap karena terperangkap. Berdasarkan ukurannya, ada yang
kecil, sedang, dan besar serta berdasarkan posisinya ada yang portable trap net
dan guilding barrier, misalnya jenis-jenis bubu dan sero.
b. Alat tangkap pancing
Alat tangkap pancing adalah semua jenis alat tangkap pancing, termasuk long line,
pole and line, trolling line, drift line, dan bottom long line.
c. Alat penangkapan lainnya
Alat penangkapan lainnya adalah alat tangkap yang tidak termasuk dalam
kelompok alat tangkap di atas. Alat tangkap tersebut antara lain harpoons dan spears
(menangkap ikan dengan menggunakan panah dan tombak) atau menggunakan skop,
electrical fishing, dan lain-lain.

D. Menurut Von Brandt (1984)

Von Brandt telah melakukan klasifikasi metode penangkapan ikan pada tahun
1964 menjadi 15 jenis. Berdasarkan saran-saran yang masuk dari berbagai ahli, pada
tahun 1984 klasifikasinya berubah menjadi 16 jenis. Keenam belas jenis metode
penangkapan tersebut sebagai berikut :
1. Penangkapan dengan tidak menggunakan alat (misalnya menangkap dengan
menggunakan tangan secara langsung).
2. Menjepit dan menggunakan alat untuk melukai (misalnya dengan tombak).
3. Penangkapan dengan memabukkan (secara mekanik bisa dengan melakukan
pengeboman atau secara kimiawi dilakukan dengan racun dan arus listrik).
4. Penangkapan ikan dengan menggunakan pancing (semua jenis pancing).
5. Penangkapan ikan dengan menggunakan perangkap (misalnya sero atau bubu).
6. Penangkapan dengan menggunakan perangkap terapung (digunakan untuk
menangkap ikan-ikan yang sedang melompat).
7. Bagnets (misalnya dengan scoop net).
8. Penangkapan dengan menarik alat tangkap (misalnya jenis-jenis trawl).
9. Seine nets, yaitu alat tangkap yang menggunakan sayap, kemudian ditarik (seperti
pukat pantai atau beach seine).
10. Surrounding nets, yaitu alat tangkap yang melingkari gerombolan ikan dengan
menutup pada bagian tepi dan bagian bawah jaring (misalnya pada alat tangkap
purse seine).
11. Drive in nets (biasanya alat tangkapnya skala kecil, misalnya jaring yang ditarik
dengan tangan untuk menangkap ikan).
12. Lift nets, yaitu semua jenis jaring angkat (misalnya bagan).
13. Fallling gear, yaitu alat tangkap yang cara penangkapannya dilakukan dengan
membuang alat dari atas ke bawah (misalnya jala lempar).
14. Gill net, yaitu semua jenis jaring insang (misalnya jaring insang hanyut).
15. Tangle nets, yaitu penangkapan dengan alat tangkap jaring dengan maksud agar
ikan terbelit (misalnya jaring klitik).
16. Harvesting machinnes, yaitu semua jenis alat tangkap yang disebutkan di atas yang
semua penanganannya dengan mesin (misalnya fish pump).
E. Menurut Statistik Perikanan Indonesia

Klasifikasi alat penangkapan ikan yang dikeluarkan oleh Statistik Perikanan


Indonesia pada tahun 1975 terbagi menjadi 10 kelompok jenis alat penangkapan ikan,
diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Alat Tangkap Trawl


Alat tangkap trawl merupakan jenis alat tangkap aktif yang dilengkapi
dengan papan pembuka mulut (otter board) pada kedua sayap alat tangkapnya
yang berfungsi untuk mengatur bukaan mulut jaringnya, dan cara
pengoperasianya dengan cara dihela atau kapal dan alat tangkapnya secara
bersamaan bergerak menyapu perairan. Beberapa jenis alat tangkap trawl yaitu
otter trawl, mid water trawl, bottom trawl dan shrimp trawl.

Gambar 4. Alat tangkap trawl udang (double rig trawl)


Sumber : KEP/06/MEN/2010

2. Pukat Kantong (Seine nets)


Pukat kantong (Seine nets) merupakan salah satu golongan alat tangkap
yang konstruksinya menyerupai alat tangkap trawl namun tidak dilengkapi
dengan papan pembuka mulut, dan juga cara pengoperasiannya menyerupai alat
tangkap purse seine dimana awalnya ikan akan dilingkari kemudian kedua
sayapnya ditarik perlahan-lahan ke atas kapal. Beberapa jenis pukat kantong
diantaranya adalah cantrang, dogol, payang dan pukat pantai.

Gambar 5. Alat tangkap payang


Sumber : KEP/06/MEN/2010

3. Pukat Cincin (Purse seine)


Pukat cincin (Purse seine) merupakan alat tangkap ikan yang dilengkapi
dengan tali kerut atau tali kolor dan cincin yang memiliki fungsi untuk
membantu jaring berbentuk kantong pada saat tali kerut ditarik dengan cara
pengoperasiannya melingkari gerombolan ikan. Purse seine seringkali
dioperasikan dengan dilengkap oleh alat bantu pengumpul ikan berupa rumpon

maupun lampu.
Gambar 6. Alat tangkap purse seine
Sumber : KEP/06/MEN/2010

4. Jaring Insang (Gill net)


Jaring insang (Gill net) merupakan alat tangkap yang terdiri atas lembaran
jaring berbentuk persegi panjang yang dilengkapi dengan tali ris baik itu tali ris
atas dan tali ris bawah, serta tali pemberat dan tali pelampung, dan juga diberi
pelampung untuk mengatur daya apung pada alat tangkap dan pemberat untuk
mengatur daya tenggelam pada alat tangkap. Beberapa jenis alat tangkap jaring
insang yaitu jaring insang permukaan, pertengahan, dasar, tetap dan hanyut.
Gambar 7. Alat tangkap gill net hanyut
Sumber : KEP/06/MEN/2010

5. Jaring Angkat (Lift net)


Jaring angkat (Lift net) merupakan alat tangkap yang berbentuk persegi
yang bagian atasnya dilengkapi dengan rumah yang terbuat dari kayu atau bambu
sebagai penyangga alat tangkapnya, dan juga berfungsi sebagai tempat berteduh
bagi nelayan, serta cara pengoperasiannya menggunakan alat bantu pengumpul
ikan berupa lampu. Beberapa jenis jaring angkat yaitu bagan perahu, bagan
tancap dan bagan apung.

Gambar 8. Alat tangkap bagan tancap


Sumber : KEP/06/MEN/2010

6. Pancing (Hook and Line)


Pancing merupakan alat tangkap yang konstruksinya sangat sederhana
hanya terdiri atas tali atau senar, mata pancing dan umpan baik itu umpan hidup
maupun umpan buatan. Selain itu juga merupakan alat tangkap yang selektif
terhadap ukuran ikan, dimana ukuran ikan yang tertangkap memiliki hubungan
yang sangat erat dengan ukuran mata pancing yang digunakan. Beberapa
golongan alat tangkap yang masuk dalam jenis pancing yaitu rawai dasar,
longline tuna, huhate, trolling line dan hand line.
Gambar 9. Alat tangkap pole and line
Sumber : KEP/06/MEN/2010
7. Perangkap (Trap)
Perangkap atau trap merupakan alat tangkap yang sistem penangkapanya
bergantung pada kemampuan alat tangkap itu sendiri dalam menangkap atau
memerangkap ikan target. Biasanya perangkap dibuat menyesuaikan dengan
tingkah laku ikan target dan lokasi dimana alat tersebut dipasang. Prinsip utama
dari trap yaitu memudahkan ikan target masuk namun menyulitkan ikan untuk
meloloskan diri. Beberapa jenis alat tangkap yang termasuk golongan perangkap
yaitu bubu, jermal, set net dan sero.

Gambar 10. Alat tangkap sero


Sumber : KEP/06/MEN/2010

8. Alat Pengumpul Kerang dan Rumput Laut


Alat pengumpul kerang adalah alat tangkap yang di desain khusus untuk
mengumpulkan kerang, komponennya terdiri dari kantong yang di bagian
mulutnya diberi bingkai besi berbentuk segitiga sama sisi. Sementara alat
pengumpul kerang adalah alat yang digunakan untuk mengambil dan
mengumpulkan rumput laut, terdiri dari pisau, sabit, dan alat penggaruk.
Gambar 11. Alat tangkap pengumpul kerang
Sumber : KEP/06/MEN/2010
9. Muroami
Muroami adalah alat tangkap yang konstruksinya terdiri dari badan jaring
yang dilengkapi dengan kaki panjang dan pendek pada sayap jaringnya dan
memiliki kantong, dimana cara pengoperasiannya membutuhkan tenaga manusia
untuk menyelam menyisir dasar perairan membawa sayap jaring, dengan tujuan
tangkapan utamanya adalah ikan ekor kuning (Caesio cuning).

Gambar 12. Alat tangkap muroami


Sumber : KEP/06/MEN/2010

10. Alat Tangkap Lainnya

Golongan alat tangkap ini tidak termasuk dalam kesembilan alat tangkap
sebelumnya dikarenakan memiliki jenis-jenis alat ini memiliki fungsi dan tujuan
yang berbeda yaitu umumnya untuk melukai ikan target tangkapan sehingga
mudah ditangkap. Beberapa jenis alat tangkap yang tergolong dalam alat tangkap
lainnya yaitu tombak (harpoon) dan senapan ikan (speargun).

Gambar 13. Alat tangkap senapan ikan (harpoon)


Sumber : KEP/06/MEN/2010
F. Menurut BPPI Semarang

Klasifikasi ini dikeluarkan berdasarkan hasil inventarisasi dan identifikasi alat


penangkap ikan yang ada di Indonesia oleh Balai Besar Pengembangan Penangkapan
Ikan, Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, Departemen Kelautan dan Perikanan
dengan mengadopsi klasifikasi oleh ISSCFG-FAO dan Statistik Perikanan Indonesia
yang disesuaikan dengan penggolongan yang ada di Indonesia. Klasifikasi alat
penangkap ikan (KAPI) ini disusun untuk menggolongkan dan mengelompokkan setiap
jenis alat penangkap ikan yang ada sesuai dengan perkembangan di perairan Indonesia
berdasarkan prinsip penangkapan dan bentuk alat serta cara operasinya. Dalam
pengklasifikasian alat penangkap ikan, juga tercantum singkatan dan kode yang
disesuaikan dengan penamaan yang digunakan setiap jenis alat untuk memudahkan
pengidentifikasian dan pengelompokannya.

Tabel 2. Klasifikasi alat tangkap menurut BPPI Semarang


No Penggolongan Alat Tangkap Singkatan Kode KAPI
1. JARING LINGKAR JL 01.0.0
 Jaring lingkar bertali perut (pukat cincin) JLPC 01.1.0
a. Pukat cincin satu kapal JLPC-1K 01.1.1
b. Pukat cincin dua kapal JLPC-2K 01.1.2
 Jaring lingkar tanpa tali kerut (lampara) JLLA 01.2.0
2. PUKAT TARIK PT 02.0.0
 Pukat tarik pantai PTP 02.1.0
 Pukat tarik berkapal PTK 02.2.0
a. Payang PTK-Py 02.2.1
b. Dogol PTK-Dg 02.2.2
c. Cantrang PTK-Cn 02.2.3
d. Lampara dasar PTK-Ln 02.2.4
 Pukat tarik lainnya PTL 02.9.0
3. PUKAT HELA PH 03.0.0
 Pukat hela pertengahan PHT 03.1.0
a. Pukat hela pertengahan berpapan PHT-Pp 03.1.1
b. Pukat hela pertengahan dua kapal PHT-2K 03.1.2
c. Pukat hela pertengahan lainnya PHT-L 03.1.3
 Pukat hela dasar PHD 03.2.0
a. Pukat hela dasar berpalang PHD-PI 03.2.1
b. Pukat hela pertengahan berpapan PHD-Pp 03.2.2
c. Pukat hela pertengahan dua kapal PHD-2K 03.2.3
d. Pukat hela pertengahan lainnya PHD-l 03.2.9
 Pukat hela lainnya PHL 03.9.0
4. PUKAT DORONG PD 04.0.0
 Pukat dorong tidak berkapal PDTK 04.1.0
 Pukat dorong berkapal PDK 04.2.0
a. Pukat dorong berkapal satu jaring PDK-1J 04.2.1
b. Pukat dorong berkapal dua jaring PDK-2J 04.2.2
 Pukat dorong lainnya PDL 04.9.0
5. PENGGARUK PG 05.0.0
 Penggaruk tanpa kapal PGTK 05.1.0
 Penggaruk berkapal PGK 05.2.0
6. JARING ANGKAT JA 06.0.0
 Jaring angkat menetap JAM 06.1.0
a. Anco tanpa kapal JAM-A 06.1.1
b. Bagan tancap JAM-BT 06.1.2
 Jaring angkat tidak menetap JATM 06.2.0
a. Bagan rakit JATM-BR 06.2.1
b. Bagan perahu JATM-BP 06.2.2
c. Anco berkapal (bouke ami) JATM-BA 06.2.3
 Jaring angkat lainnya JAL 06.9.0
7. ALAT YANG DIJATUHKAN/DITEBARKAN AJT 07.0.0
 Jala tebar AJTT 07.1.0
 Jala jatuh AJTJ 07.2.0
a. Jala jatuh tanpa kapal AJTJ-TK 07.2.1
b. Jala jatuh berkapal (cast net) AJTJ-K 07.2.2
 Alat jatuh lainnya AJTL 07.9.0
8. JARING INSANG JI 08.0.0
 Jaring insang hanyut JIH 08.1.0
 Jaring insang tetap JIT 08.2.0
 Jaring insang lingkar JILR 08.3.0
 Jaring insang berlapis JIBL 08.4.0
 Jaring insang lainnya JIL 08.9.0
9. PERANGKAP PR 09.0.0
 Perangkap berpenaju (sero, belat) PRP 09.1.0
 Perangkap tanpa penaju PRTP 09.2.0
a. Perangkap bersayap (pukat labuh, gombang,
PRTP-S 09.2.1
apong)
b. Perangkap tanpa sayap (ambai, togo, jermal,
PRP-TS 09.2.2
pengerih)
 Bubu PRB 09.3.0
 Perangkap lainnya PRL 09.9.0
a. Perangkap ikan peloncat PRIL 09.9.1
10. PANCING PC 10.0.0
 Pancing ulur PCU 10.1.0
 Pancing berjoran PCJo 10.20
 Rawai tetap PCRT 10.3.0
 Rawai hanyut PCRH 10.4.0
 Tonda PCT 10.5.0
 Pancing lainnya PCL 10.9.0
11. ALAT PENJEPIT DAN MELUKAI APM 11.0.0
 Ladung LD 11.1.0
 Tombak TB 11.2.0
 Panah PN 11.3.0
 Alat penjepit dan melukai lainnya AP/ML 11.9.0
12. ALAT-ALAT LAINNYA AAL 20.0.0
 Muro ami MA 20.1.0

G. Pertanyaan dan Diskusi

1. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis alat tangkap yang tergolong dalam jaring
angkat (Lift net).
2.

Anda mungkin juga menyukai