A. Pendahuluan
Klasifikasi alat penangkapan ikan merupakan salah satu cara yang digunakan
untuk mengenalkan dan mengelompokkan alat penangkapan ikan sebagian besar
disesuaikan dengan kemiripan nama, konstruksi, jumlah kapal yang digunakan dan cara
mengoperasikan alat tangkap tersebut. Fungsi utama dalam sistem klasifikasi ini agar
dalam pengaturan alat tangkapnya lebih terarah dan teratur. Selain itu juga, dapat
membantu dalam pengambilan keputusan kedepannya yang berkaitan dengan
pengelolaan sumberdaya perikanan dan keberlangsungan penggunaan alat tangkap.
Tujuan utama dilakukannya pengklasifikasian alat penangkapan ikan diantaranya
yaitu 1) untuk kebutuhan pengkajian alat tangkap kedepannya; 2) untuk pendataan jenis-
jenis alat tangkap yang digunakan pada suatu daerah; 3) Keperluan pemenuhan data
statistik perikanan kedepannya; 4) sebagai salah satu kebutuhan yang diperlukan untuk
memudahkan dan memperlancar kegiatan pengawasan penggunaan alat tangkap; dan 5)
sebagai kajian dalam pengembangan dan rekayasa teknologi yang berkaitan dengan alat
tangkap.
Terdapat beberapa lembaga resmi maupun ahli yang telah mengkaji dan membuat
sistem klasifikasi alat penangkapan ikan yang dikenal dan sampai saat ini masih menjadi
panduan dan pedoman dalam mendefinisikan jenis alat tangkap tersebut. Dengan
demikian pula, terjadinya kemudahan dalam menganalisa dan menentukan jenis-jenis
alat tangkap tersebut. Hal ini perlu dilakukan, dikarenakan dapat ditemui di berbagai
daerah yang ada di sejumlah negara khususnya Indonesia yang memiliki keberagaman
jenis alat penangkapan ikan dan juga penamaannya yang disesuaikan dengan kearifan
lokal daerah tersebut. Dengan adanya klasifikasi alat penangkapan ikan, maka
diharapkan dapat memiliki sistem dan penamaan yang sama secara meluas walaupun
adanya perbedaaan negara. Salah satu lembaga yang ikut merumuskan dan melakukan
klasifikasi terrhadap alat penangkapan ikan adalah Food and Agriculture Organization
(FAO) yang sering digunakan oleh berbagai negara di dunia dalam mendefinisikan jenis
alat tangkapnya.
Klasifikasi alat penangkap ikan telah ditetapkan pada tanggal 29 Juli 1980 yang
diberi istilah International Standard Statistical Classification Of Fishing Gear
(ISSCFG) pada Gear Categories Standard ISSCFG Abbreviation Code Abbreviations
Congress, yang diselenggarakan oleh FAO.
Von Brandt telah melakukan klasifikasi metode penangkapan ikan pada tahun
1964 menjadi 15 jenis. Berdasarkan saran-saran yang masuk dari berbagai ahli, pada
tahun 1984 klasifikasinya berubah menjadi 16 jenis. Keenam belas jenis metode
penangkapan tersebut sebagai berikut :
1. Penangkapan dengan tidak menggunakan alat (misalnya menangkap dengan
menggunakan tangan secara langsung).
2. Menjepit dan menggunakan alat untuk melukai (misalnya dengan tombak).
3. Penangkapan dengan memabukkan (secara mekanik bisa dengan melakukan
pengeboman atau secara kimiawi dilakukan dengan racun dan arus listrik).
4. Penangkapan ikan dengan menggunakan pancing (semua jenis pancing).
5. Penangkapan ikan dengan menggunakan perangkap (misalnya sero atau bubu).
6. Penangkapan dengan menggunakan perangkap terapung (digunakan untuk
menangkap ikan-ikan yang sedang melompat).
7. Bagnets (misalnya dengan scoop net).
8. Penangkapan dengan menarik alat tangkap (misalnya jenis-jenis trawl).
9. Seine nets, yaitu alat tangkap yang menggunakan sayap, kemudian ditarik (seperti
pukat pantai atau beach seine).
10. Surrounding nets, yaitu alat tangkap yang melingkari gerombolan ikan dengan
menutup pada bagian tepi dan bagian bawah jaring (misalnya pada alat tangkap
purse seine).
11. Drive in nets (biasanya alat tangkapnya skala kecil, misalnya jaring yang ditarik
dengan tangan untuk menangkap ikan).
12. Lift nets, yaitu semua jenis jaring angkat (misalnya bagan).
13. Fallling gear, yaitu alat tangkap yang cara penangkapannya dilakukan dengan
membuang alat dari atas ke bawah (misalnya jala lempar).
14. Gill net, yaitu semua jenis jaring insang (misalnya jaring insang hanyut).
15. Tangle nets, yaitu penangkapan dengan alat tangkap jaring dengan maksud agar
ikan terbelit (misalnya jaring klitik).
16. Harvesting machinnes, yaitu semua jenis alat tangkap yang disebutkan di atas yang
semua penanganannya dengan mesin (misalnya fish pump).
E. Menurut Statistik Perikanan Indonesia
maupun lampu.
Gambar 6. Alat tangkap purse seine
Sumber : KEP/06/MEN/2010
Golongan alat tangkap ini tidak termasuk dalam kesembilan alat tangkap
sebelumnya dikarenakan memiliki jenis-jenis alat ini memiliki fungsi dan tujuan
yang berbeda yaitu umumnya untuk melukai ikan target tangkapan sehingga
mudah ditangkap. Beberapa jenis alat tangkap yang tergolong dalam alat tangkap
lainnya yaitu tombak (harpoon) dan senapan ikan (speargun).
1. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis alat tangkap yang tergolong dalam jaring
angkat (Lift net).
2.