PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Secara garis besar organisme lautan terbagi atas tiga golongan yaitu
bentos, nekton, dan plakton. Bentos adalah organisme yang mendiami dasar
perairan. Nekton merupakan organisme yang lebih besar dengan kemampuan
renang yang melakukan kegiatan di daerah pelagik. Plankton didefinisikan
sebagai organisme hanyut (tidak memiliki kemampuan renang) apapun yang
hidup dalam zona pelagik (bagian atas) samudera, laut, dan badan air tawar.
Secara luas plankton dianggap sebagai salah satu organisme terpenting di
dunia, karena menjadi bekal makanan untuk kehidupan akuatik. Bagi kebanyakan
organisme laut, plankton adalah makanan utama. Plankton hidup di pesisir pantai
di mana ia mendapat bekal garam mineral dan cahaya matahari yang mencukupi.
Ini penting untuk memungkinkannya terus hidup. Mengingat plankton menjadi
makanan ikan, tidak mengherankan bila ikan banyak terdapat di pesisir pantai.
Itulah sebabnya kegiatan penangkap ikan aktif dijalankan di kawasan ini.
Plankton adalah organisme yang hidupnya melayang atau mengambang di
daerah pelagik. Namun demikian ada juga plankton yang memiliki kemampuan
renang cukup kuat sehingga dapat melakukan migrasi harian. Plankton dibagi
menjadi dua golongan besar yaitu fitoplankton (plakton tumbuhan atau nabati)
dan zooplankton(plankton hewani).
Maka dari itu dibuatlah karya tulis ini sebagai landasan bagi mahasiswa
dalam mengatahui beberapa parameter penentu keberlangsungan struktur
komonitas plankton dalam suatu perairan, sebagai sumber makanan utama dan
sumber protein yang penting dalam siklus rantai makanan.
B. TUJUAN DAN MANFAAT
Tujuan pembuatan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui sejauh mana
struktur komunitas plankton dalam perairan tertentu terkait fungsinya sebagai
indicator biologi, dan sebagai parameter kualitas air.
Manfaat dari karya ilmiah ini adalah sebagai bahan informasi untuk
menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa dalam dunia akademik.
C. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang kami angkat pada penyususnan karya ilmiah ini
adalah sebagai berikut :
1. Menjelaskan pengertian nanoplankton.
2. Menjelaskan macam-macam nanoplankton
3. Menjelaskan determinasi identifikasi plankton
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN NANOPLANKTON
Nanoplankton berasal dari kata nain yaitu bahasa Yunani yang berarti
kecil atau kerdil, dan plankton yang berarti mengapung di permukaan perairan
secara pasif. Elemen kerangka (skeletal) nanoplankton tersusun dari mineral
kalsit, oleh karena itu disebut nanoplankton gampingan. Fosil nanoplankton
disebut nanofosil. Nanofosil terdiri dari coccolith dan nannolith. Coccolith
merupakan pecahan kalsit mikroskopis dengan struktur tertentu yang diproduksi
oleh alga laut bersel satu, coccolithophorid, yang termasuk dalam alga perang
(Chrysophyta). Sedangkan nannolith merupakan badan kalsit organik berukuran
mikroskopis yang belum diketahui asal usulnya dan dimasukkan dalam Genera
incertae sedis. Nanofosil berukuran 1 - 25 mikrometer.
Pada organisme yang masih hidup, coccolith ini tersusun dalam bentuk
bulat yang kemudian disebut coccosphere. Bentuk coccosphere tidak tersusun
dengan kuat, sehingga pada organisme yang telah mati jarang diketemukan dalam
bentuk utuh (coccosphere). Bentuk-bentuk coccolith inilah yang kemudian
terawetkan atau membentuk fosil (Lord, 1982).
PEMBAHASAN
1. Pengertian plankton
B. MACAM-MACAM NANOPLANKTON
Bentuk coccolith (Nanoplankton) bermacam-macam dan sangat
bervariasi, antara lain :
a. Discolith : nanofosil secara umum atau disebut juga coccolith.
b. Placolith : coccolith yang tersusun dari dua piringan yang dihubungkan
oleh
suatu tabung atau silinder pada pusatnya, berbentuk elip hingga bulat.
c. Lopadolith : coccolith berbentuk elip, kadang-kadang dengan rim tebal
dengan bagian tengah yang berubah-ubah.
d. Cricolith : coccolith berbentuk cincin elip yang disusun oleh bermacam-
macam elemen.
e. Cyclolith : coccolith berbentuk cincin bulat, sering disusun oleh elemen-
elemen yang juga berbentuk bulat.
f. Zygolith : coccolith berbentuk cincin elip, kadang-kadang disusun oleh
ber-
macam-macam bulatan dan pada bagian tengah terdapat suatu struktur
yang berbentuk seperti jembatan.
g. Rhabdolith : coccolith berbentuk tongkat dan sering menempel pada
bagian tengah dari zygolith.
i. Pentalith : coccolith mempunyai lima bidang simetri, kadang-kadang
pentagonal, poligonal teratur, stellate atau bulat.
j. Asterolith : nannolith berbentuk seperti bintang.
k. Stelolith : nannolith berbentuk kolom atau silinder.
l.Sphenolith : nannolith berbentuk kerucut yang disusun elemen-elemen
yang tersusun radial.
m. Ceratolith : nannolith berbentuk seperti tapal kuda.
n. Scapolith : nannolith berbentuk seperti perahu.
Plankton
Organisme renik
Melayang di air
Tidak mempunyai daya gerak atau mempunyai daya gerak yang lemah
Sangat terpengaruh oleh daya gerak air
Jenis plankton
Berdasarkan nutrisi:
Berdasarkan biologi:
Berdasarkan ukuran:
netplankton dan nanoplankton
Euplankton(plankton sejati):
Pseudoplankton(plankton palsu):
Phycology
Algae termasuk Thallophyta, yaitu tumbuhan yang tidak mempunyai akar batang dan daun
Fungsi algae
Produser primer
6CO2+6H2O→C6H12O6+6O2
Penghasil Oksigen
Cyanophyta
Chlorophyta
Pyrrophyta
Euglenophyta
Phaeophyta
Cyanophyta (Cyanobacteria)
Glaucophyta
Chromophyta
Rhodophyta
(mempunyai khlorofil a dan d, tidak ada kloroplas E.R., phycobiliprotein dan tipe
reproduksi seksual yang unik)
Chlorophyta
Charophyta
Sellulosa
Silikat
Selaput
Ada/tidaknya flagel
Protein
Lemak
Karbohidrat
Khlorofil
Xanthofil dsb.
Cyanophyta(Myxophyta)
Ciri-ciri:
Habitat:
tahan panas
Pennales:
Centrales:
Phyllum ini terdiri dari 12 kelas, sedangkan yang penting untuk planktonologi ada tiga (3)
kelas, yaitu:
A. Euchlorophyceae
B. Ulothrichophyceae
C. Zygophyceae
Euglenophyta
Mempunyai 2 flagel yang khas, 1 pendek dan yang lainnya panjang; bersambungan satu
sama lainnya pada titik penerangan
Pigmen: Chlorophyl a + b
Produksi asimilasi:
Ordo : Euglenales
Fam: : Eugleniaceae
Cara membedakan fitoplankton
Sel motil ada atau tidak kulit pelindung (armour) terdiri dari lempeng-lempeng selulose;
mempunyai longitudinal dan transversal furrow (alur) > Dinophyceae
Dinding sel homogen, seringkali mempunyai chromatophore, sering juga membentuk kista
Chrysophyceae
Dinding sel terdiri atas 2 bagian, beberapa mempunyai Chromatophore yang discoid
Xantophyceae
Dinding sel diperkuat dengan silica, terdiri dari 2 bagian (epi dan hypo valve)
Diatomophyceae = Bacillariophyceae
Pigmen hijau
Chlorophyta
Analisis plankton
Kualitatif:
Jenis plankton dapat mengindikasikan kesuburan. Makin banyak jenis makin stabil
Kuantitatif:
Klassifikasi plankton
Istilah
Determinasi
Identifikasi
1. Skeletonema
2. Thalassiosira
3. Rhizosolenia robusta
4. Planktoniella
5. Rhizosolenia sp.
6. Chaetoceros
7. Bacteriastrum hyalin
8. Biddulphia
9. Bacteriastrum delica
10. Hemiaulus
11. Ditylum
12. Asterionella
13. Thalassionema
14. Trichodesmium
15. Ceratium
16. Dinophysis
17. Noctiluca
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat kami tarik dari pembuatan karya ilmiah ini bahwa
plankton dikatakan sebagai indicator biologi karena sifat dan karakteristiknya
yang sangat rentan terhadap perubahan lingkungannya, oleh sebab indicator
kualitas airpun akan diketahui melalui perhitungan terhadap tingkat saprobitas
yang dinyatakan dengan koefisien saprobik. Beberapa plankton seperti
fitoplankton dan perifiton dapat diajdikan sebagai indicator biologi.
B. SARAN
Adapun saran yang dapat kami ajukan dalam pembuatan karya ilmiah ini,
sebaiknya karya ilmiah selanjutnya dibuat dengan bimbingan dosen dengan
memberikan hasil-hasil penelitian baik berupa jurnal, untuk diidentifikasi dan
digunakan untuk membuat karya ilmiah selanjutnyan.
DAFTAR PUSTAKA
“MIKROPALEONTOLOGI”
KARYA ILMIAH NANOFOSIL ATAU NANOPLANKTON
OLEH :
MASTIKA
R1C115059
KENDARI
2017
DAFTAR PUSTAKA
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT, karena atas limpahan Rahmat dan
Karunia-nya, yang memberikan saya kesabaran untuk mengerjakan karya tulis
ilmiah ini, guna memenuhi tugas mata kuliah mikropaleontologi.
Saya sebagai penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah masih banyak
kelemahan dan kekurangan baik dari penyelesaian maupun susunanya. Semoga
karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi teman-teman yang membaca maupun
yang mendengarakan. Mohon dimaklumi.
Dengan demikian, penulis mengucapakan terimah kasi atas dukungannya.
penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan
C. Rumusan masalah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian nanoplanton
BAB III PEMBAHASAN
A. Pengertian plankton
B. Menjelaskan macam-macam nanoplankton
C. Determinasi identifikasi plankton
BAB IV
A. Kesimpulan
B. Saran