PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penambangan (mining) dapat dilakukan dengan menguntungkan bila sudah
jelas diketahui berapa besar cadangan mineral (mineral reserves) yang ditemukan.
Cadangan mineral ini merupakan hasil kajian kelayakan dari sumber daya mineral
(mineral resources) yang didasarkan pada sejumlah faktor yaitu ekonomi, teknologi,
lingkungan, perundang-undangan, dsb.
Perencanaan tambang (mine planning) dapat mencakup kegiatan-kegiatan
prospeksi, eksplorasi, studi kelayakan (feasibility study) yang dilengkapi dengan
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), persiapan penambangan dan
konstruksi prasarana (infrastructure) serta sarana (facilities) penambangan, kesehatan
dan keselamatan kerja (K3), pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup.
Rancangan (design) adalah penentuan persyaratan, spesifikasi dan kriteria
teknik yang rinci dan pasti untuk mencapai tujuan dan sasaran kegiatan serta urutan
teknis pelaksanaannya. Di industri pertambangan juga dikenal rancangan
tambang (mine design) yang mencakup pula kegiatan-kegiatan seperti yang ada
pada perencanaan tambang, tetapi semua data dan informasinya sudah rinci.
Perhitungan cadangan merupakan sebuah langkah kuantifikasi formal terhadap
suatu meterial yang keterdapatannyasecara alamiah. Perhitungan dilakukan dengan
berbagai metode/prosedur yang didasarkan padapertimbangan empiris maupun teoritis.
Volume, tonase, kadar dan kuantitas mineral merupakan atribut – atribut (
variabel/parameter ) umum yang diperhitungkan. Perhitungan atribut tersebut harus
optimal dalam arti tak bias dan kesalahan acak tidak melebihi kriteria yang dapat
dipertanggungjawabkan. Pada dasarnya, perhitungan cadangan merupakan
pengetahuan mengenai distribusi spesial kadar dan penentuan lokasi batuan mineral
yang bernilai diatas cut off grade ( cog ). Adapun tujuan dari perhitungan cadangan,
proses ini harus dilakukan berdasarkan aturan – aturan yang berstruktur.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan laporan ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui cara melakukan posting lubang bor
2. Mengetahui cara membuat peta topografi
3. Menganalisis statistik univariate dan statistik bivariate
4. Menyusun komposit data horizon laterit
5. Menghitung sumber daya dengan metode poligon
6. Menghitung sumber daya dengan metode penampang
7. Mengetahui tabulasi hasil perhitungan sumber daya
C. Metodologi
PENGOLAHAN DATA
A. Proses pengerjaan
Dalam tugas kali ini di berikan data-data bor berupa hasil eksplorasi nikel
laterit yang terdiri dari : data Assay, Colar, Survey dan Litologi. Dari data tersebut di
buatkan data untuk litologinya dimana penentuan litologi ini mengikuti format file
assay yang telah di ketahui kemudian di buatkan kolom baru dngan judul litologi.
Dalam kolom litologi tersebut pengisiannya menurut kadar persen (%) Ni yang di
ketahui, dimana bila kadar Ni 0,5-1,5 maka jenis litologi tersebut termasuk kedalam
waste, bila kadar Ni > 1,5 maka jenis litologi tersebut termasuk ke dalam ore,
sedangkan bila kadar Ni < 0,5 maka jenis litologi nya masuk ke dalam bedrock. Setelah
file litologi selesai di buat maka langkah selanjutnya adalah membuat file excel baru
dengan nama survey, dimana file survey ini mengikuti format file colar yang telah di
ketahui yang kemudian di tambahkan kolom baru dengan judul dip. Untuk isian kolom
dip ini kita mengambil asumsi dip = vertikal sehingga di tulis - 90o.
Langkah selanjutnya yang di lakukan dalam pengerjaan tugas ini adalah
melakukan posting seluruh lubang bor pengerjaannya di lakukan dengan aplikasi
Surpac dan Arcgis. Langkah pertama yaitu data seluruh lubang bor di input ke dalam
aplikasi surpac kemudian di lakukan ploting agar gambar yang di hasilkan membentuk
format 2 dimensi. Selanjutnya gambar yang telah jadi akan di ubah formatnya ke dalam
bentuk PNG, selanjutnya gambar yang telah di simpan di input ke dalam aplikasi
Arcgis untuk pembuatan legendanya. Untuk hasil posting lubang bor dapat dilihat pada
gambar di bawah ini :
a. Analisis univariate
Pada bagian ini di lakukan analisis statistik univariate dengan menggunakan
keseluruhan data. Dalam analisis statistik ini dilakukan untuk kadar Ni data kadar
Fe.
Analisis statistic univariate Ni
TabelAnalisis statistik univariate Ni
Variable Ni
Minimumvalue 0.000000
Maximumvalue 5.480000
Mean 1.169551
Median 1.120000
GeometricMean N
o
Variance 0.465775 t
C
a
StandardDeviation 0.682477
l
c
Coefficientof variation 0.583538 u
l
a
t
Moment1AboutArithmeticMean 0.000000 e
d
Moment2AboutArithmeticMean 0.465775
Moment3AboutArithmeticMean 0.272759
Moment4AboutArithmeticMean 1.126858
Sum 1146,16
Skewness 0.858056
Berikut gambar histogram dari analisis kandungan Ni
HISTOGRAM KANDUNGAN Ni
Variable Fe
Minimumvalue 0.040000
Maximumvalue 63.720000
Mean 18.209929
Median 15.615000
GeometricMean 15.724561
Variance 98.275357
StandardDeviation 9.913393
Moment2AboutArithmeticMean 98.275357
Moment3AboutArithmeticMean 1081.372353
Moment4AboutArithmeticMean 38998.77931
1
Sum
17845,3
Skewness 1.109963
Berdasarkan kedua histogram di atas maka dapat di ketahui penyebaran data dari
tiap titik bor melalui nilai kadar dari kedua variabel yaitu Ni dan Fe,
D. Rekapitulasi Data
Rekapitulasi data adalah proses pengumpulan dan pengelompokkan data
berdasarkan dari nilai kadar atau COG yang telah di tentukan sehinggga di
dapatkan pengelompokkan dimana yang termasuk dari ore, waste, dan bedrock.
Berdasarkan kadar yang telah ditentukan untuk kadar 0,5 - 1,5 termasuk waste >
1,5 termasuk ore dan < 0,5 termasuk bedrock. Setelah dikelompokkan data-data
tersebut maka selanjutnya di rata-rata kan dari tiap pengelompokkan Ni, waste
dan bedrock dari tiap lubang bor, setelah itu ditentukan ketebalan dari tiap
kelompok nya. Contoh hasil rekapitulasi data assay dapat dilihat dari table
berikut :
Komposit
Hole_ID depth_from depth_to ni fe Horizon
Ni Fe
S11237 0 1 1,86 31,03 ore
S11237 1 2 1,84 32,27 ore
S11237 2 3 3,21 22,28 ore
S11237 3 4 3,19 18,73 ore
S11237 4 5 3,28 21,54 ore
2,52 19,80
S11237 5 6 2,93 19,17 ore
S11237 6 7 2,62 15,64 ore
S11237 7 8 2,31 13,85 ore
S11237 8 9 2,21 11,2 ore
S11237 9 10 1,73 12,26 ore
S11237 10 11 1,03 9,87 waste 1,03 9,87
S11237 11 12 0 6,61 bedrock
S11237 12 13 0 5,34 bedrock
S11237 13 14 0 5,72 bedrock 0,00 5,61
S11237 14 15 0 5,21 bedrock
S11237 15 16 0 5,17 bedrock
A. Kontruksi Poligon
B. Prosedur Perhitungan
Prosedur pengerjaan dalam menentukan sumberdaya cadangan Ni sebagai
berikut :
1. Lakukan verifikasi data sekunder berupa data easting, northing dan elevasi titik
persebaran lubang bor dapat digunakan Microsoft Excel
2. Lakukan proses grid data dari Microsoft Excel, data lalu di import ke surpac
10.3 software dalam bentuk dxf
3. Untuk setiap lubang bor ditentukan suatu daerah pengaruh ( stengah spasi bor )
sehingga membentuk poligon persegi
4. Masing-masing daerah atau blok diperlukan sebagai polygon yang memiliki
kadar dengan ketebalan yang konstan yaitu sama dengan kadar dan lubang titik
bor dalam poligon tersebut.
5. Hitung luasan tiap polygon dengan cara mengalikan kedua sisinya
6. Tentukan ketebalan ore setiap lubang bor
7. Hitung volume ore tiap lubang bor dengan cara mengalikan luas polygon dengan
ketebalan ore
8. Hitung tonase ore tiap polygon dengan cara mengalikan volume ore dengan SG
ore (1.2)
9. Jumlahkan tonase ore dari setiap polygon sehingga diperoleh tonase dari
cadangan tersebut
C. Hasil Perhitungan
Adapun hasil perhitungan dalam menentukan cadangan ore Ni dengan metode
polygon diperoleh total tonase 211500 ton (table perhitungan terlampir).
BAB IV
PERHITUNGAN SUMBERDAYA DENGAN METODA PENAMPANG
A. Konstruksi Penampang
Rumus obelisk :
B. ProsedurPerhitungan
C. Hasil Perhitungan
1. Jumlah ore
Jumlah ore adalah 170062.5 (tabel perhitungan terlampir).
2. Jumlah waste
Jumlah waste adalah 334522.5 (tabel perhitungan terlampir).
3. Jumlah badrock
Jumlah badrock adalah 868125.5 (tabel perhitungan terlampir).
BAB V
PENUTUP
B. Analisis terhadap perbedaan hasil perhitungan dari metoda polygon dan metode
penampang
C. Kesimpulan.