Anda di halaman 1dari 18

HUBUNGAN PENGGUNAAN TUSUK GIGI TERHADAP TERJADINYA SAKU

GUSI PADA MASYARAKAT RT 01 RW 04 DI KELURAHAN


LIPU KECAMATAN BETOAMBARI
KOTA BAUBAU

Oleh :
Yuni Andriani
KG. 15. 077
Pada permasalahan kesehatan gigi dan mulut, masih banyak masyarakat Indonesia belum
menyadari tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut serta kurang memahami penyebab
terjadinya peradangan pada jaringan gingiva, periodontal dan peradangan lainnya. Masyarakat juga
kurang menyadari bahwa ada beberapa hal yang menyebabkan gigi goyang dan tanggal sebelum
waktunya, dikarenakan adanya peradangan pada gusi dan penggunaan tusuk gigi yang berlebihan
(Wiyanti, 2009 dalam Rahayu, 2014).

Tusuk gigi merupakan alat bantu untuk membersihkan gigi sebelum ditemukannya sikat gigi
dan benang gigi. Penggunaan tusuk gigi lambat laun mulai ditinggalkan, karena penggunaan tusuk gigi
memang kurang tepat bagi gusi. Bentuk tusuk gigi yang tidak sesuai dengan anatomi gusi dan gigi,
justru akan menyebabkan luka dan pendarahan bagi gusi (Kusumasari, 2013).
Berdasarkan hasil wawancara dilakukan survei awal 20 orang pada
masyarakat RT 01 RW 04 Kelurahan Lipu Kecamatan Betoambari Kota Baubau yang
menggunakan tusuk gigi. Pada pemeriksaan awal yang dilakukan pada 20 orang, 10
diantaranya mengalami saku gusi.
Apakah ada hubungan penggunaan tusuk gigi terhadap terjadinya saku gusi pada
masyarakat RT 01 RW 04 kelurahan Lipu Kecamatan Betoambari Kota Baubau?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum

2. Tujuan Khusus
Adapun manfaat penelitian yang ingin di capai oleh peneliti adalah sebagai berikut :

a. Manfaat Bagi Masyarakat

b. Manfaat Bagi Peneliti

c. Manfaat Bagi Aparat Kelurahan Lipu


A. Tinjauan Peneliti Terdahulu

B. Tinjauan Umum Tentang Tusuk Gigi

C. Tinjauan Umum Tentang Saku Gusi


Variabel Bebas Variabel Terikat

Penggunaan
Saku Gusi
Tusuk Gigi

F. Hipotesis
H1 : Ada Hubungan Penggunaan Tusuk Gigi Terhadap Terjadinya Saku Gusi
Pada Masyarakat RT 01 RW 04 Kelurahan Lipu Kecamatan Betoambari Kota
Baubau.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian analitik dengan metode case
control.
B. Tempat dan waktu Penelitian
Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di RT 01 RW 04 di Kelurahan Lipu Kecamatan
Betoambari Kota Baubau.
Waktu Pelaksanaan
Penelitian akan dilaksanakan pada tanggal 06 sampai 11 Juni 2018
C. Populasi dan Sampel
 Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah masyarakat di RT 01 RW 04 Kelurahan
Lipu Kota Baubau yang berjumlah 236 orang.
 Sampel Penelitian
Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen pemeriksaan klinis
intra oral yaitu :
1. Menggunakan lembar observasi
2. Alat oral diagnostik (kaca mulut dan pinset)
3. Periodontal Probe
4. Nier Bekken
5. Handscoon
6. Masker
7. Alat tulis
8. Alkohol
10.Kapas
E. Tehnik Pengumpulan Data
1. Data Primer
2. Data sekunder
F. Pengolahan Data
Setelah data selesai dikumpulkan, langka selanjutnya adalah mengelola data dengan program
SPSS, sehingga jelas sifat-sifat yang dimiliki oleh data tersebut. Tahap-tahap yang dilakukan dalam
pengelolaan data yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Editing
b. Coding
c. Tabulating
G. Tehnik Analisis Data
Untuk melihat Hubungan Penggunaan Tusuk Gigi Dengan Terjadinya Saku Gusi dilakukan
pengujian statistik Uji Chi-Square dengan progra SPSS.
H. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif
1. Definisi operasional
a. Saku gusi
Saku gusi atau poket adalah pendalaman sulkus gingiva secara patologis karena
penyakit periodontal.
Kriteria Obyektif
Ada : Apabila terdapat saku gusi/poket > 2 mm
Tidak ada : Apabila tidak terdapat saku gusi/poket < 2mm
b. Penggunaan Tusuk Gigi
Penggunaan tusuk gigi merupakan kebiasaan responden membersihkan sisa-sisa
makanan setelah mengonsumsi makanan.
Kriteria obyektif
a. Pengguna : Apabila setelah makan responden menggunakan tusuk
gigi 1-2 kali dalam sehari untuk membersihkan sisa makanan.
b. Bukan pengguna : Apabila setelah makan responden tidak menggunakan tusuk gigi.
A. Gambaran Umum Tentang Lokasi Penelitian
B. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Umum Responden
a. Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin
Tabel 2.
Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin pada Masyarakat RT 01 RW 04 Kelurahan Lipu
Kecamatan Betoambari Kota Baubau Tahun 2018

No Jenis Kelamin N %
1 Laki-laki 11 18,3
2 Perempuan 49 81,7
Total 60 100
b. Karakteristik Responden Berdasaran Umur

Tabel 3.
Distribusi Responden Berdasarkan Umur pada Masyarakat RT 01 Kelurahan
Lipu Kecamatan Betoambari Kota Baubau Tahun 2018
No Umur Jumlah %
1 18-22 24 40
2 23-27 11 18,3
3 28-32 4 6,7
4 33-37 2 3,3
5 38-65 19 31,7
60 100,0
2. Analisis Bivariat
Hubungan Penggunaan Tusuk Gigi dengan Terjadinya Saku Gusi
Tabel 4.
Distribusi Penggunaan Tusuk Gigi pada Masyarakat RT 01 RW 04 Kelurahan Lipu Kecamatan
Betoambari Kota Baubau Tahun 2018

Tusuk Gigi N %
Pengguna 30 50
Bukan Pengguna 30 50

60 100,0
Tabel 5.
Distribusi Terjadinya Saku Gusi pada Masyarakat RT 01 RW 04 Kelurahan Lipu Kecamatan
Betoambari Kota Baubau Tahun 2018
Saku Gusi N %
Ada 10 16,7
Tidak Ada 50 83,3
60 100,0
Tabel 6.
 Hubungan Penggunaan Tusuk Gigi dengan Terjadinya Saku Gusi
pada Masyarakat RT 01 RW 04 Kelurahan Lipu Kecamatan
Betoambari Kota Baubau Tahun 2018

Penggunaan Saku Gusi


Tusuk Gigi Sehat % Tidak % Total P-Value
Sehat
Pengguna 20 66,7 10 33,33 30

Bukan 30 100 0 0,00 30


Pengguna 0,001

50 83,3 10 16,7 60
B. Pembahasan
Hasil dari pengamatan terhadap 60 orang pada masyarakat RT 01 RW 04 Kelurahan
Lipu, diperoleh 30 orang yang menggunakan tusuk gigi, terdapat 20 orang responden
dengan kriteria tidak memiliki saku gusi dan 10 responden dengan kriteria memiliki saku
gusi, sedangkan responden yang tidak menggunakan tusuk gigi terdapat 30 orang dengan
kriteria tidak memiliki saku gusi. Berdasarkan pemeriksaan dan wawancara pada kejadian
adanya saku gusi akibat penggunaan tusuk gigi, di dapatkan 10 responden dengan adanya
terjadinya saku gusi.
Menurut peneliti gigi yang mengalami saku gusi yaitu terdapat pada gigi
molar. Masyarakat yang menggunakan tusuk gigi tersebut belum pernah
mendapatkan informasi tentang bahaya dari penggunaan tusuk gigi sehingga
kebiasaan menggunakan tusuk gigi tersebut masih dianggap sepele untuk
digunakan setelah makan untuk membuka sisa makanan pada giginya dan
masyarakat tersebut belum paham atau tahu alat apa selain tusuk gigi untuk
digunakan sebagai aat untuk membuka sisa makanan pada sela gigi
1. Kesimpulan
2. Saran
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai