Anda di halaman 1dari 15

Analisis Data Catch

Effort

Ricky Winrison Fuah, S.Pi., M.Si

Sistem Informasi Kelautan


Universitas Pendidikan Indonesia
Kampus Daerah Serang
Model Holistik Metode ini tidak menggunakan struktur umur atau panjang dalam menguraikan
stok, tapi menganggap stok sebagai suatu biomassa yang homogen

o Metode Swept area didasarkan atas “hasil


tangkapan per satuan area” dari survey
dengan trawl.
o Dari kepadatan ikan yang idamati “bobot ikan
Metode yang tertangkap di daerah yang disapu trwal”
Swept Area kita peroleh suatu dugaan biomassa dilaut dan
kemudian pendugaan MSY dapat diperoleh
o Metode ini agak kurang tepat dan hanya
meramalkan dugaan kasar MSY
o Metode “Produksi Surplus” menggunakan
Model hasil tangkapan per satuan upaya (misalnya
Produksi Surplus bobot ikan yang tertangkap per jam tarikan
trwal) sebagai masukan
o Modelnya didasarkan pada asumsi bahwa
biomassa ikan di laut proporsional dengan
hasil tangkapan per satuan upaya
o Dugaan hasil tangkapan yang diperoleh dari
perkalian upaya dengan hasil tangkapan per
satuan upaya

Konsep Produksi Surplus


Model Holistik

Data Sekunder
Time Series
Equilibrium Non Equilibrium

Model Schaefer Model Walter-Hilborn


Model Fox Model Shnute

Status Pemanfaatan Perikanan E Optimum


(Under Fishing, MSY, Over Fishing) C Optimum
E Optimum Laju Pertumbuhan Intrinsik (r)
C Optimum Koefisien penangkapan (q)
Daya dukung maksimal Perairan (k)

Tingkat pemanfaatan sumbedaya

Skenario perikanan, dengan asumsi


penambahan/pengurangan API

Alternatif Pengelolaan
Pendekatan Biologi

Model pengakjian stok dengan menggunakan data Catch adn Effort

Produksi Pertambahan Biomassa suatu stok ikan dalam waktu tertentu


disuatu wilayah perairan, dimana biomassa ini diharapkan dapat menggantikan
biomassa yang hilang karena kematian (natural/fishing mortality)

Jika produksi berlebih Surplus yang daat dipanen

Jika ∑ Biomassa yang diambil = ∑ Surplus Produksi Maka Kondisinya dinamakan


Seimbang (Equilibrium)
Model Pertumbuhan Biomass (Alami)
k

Bt (ton)
Dimana :
Bt = biomas stok pada waktu, t
K = daya dukung maksimum perairan alami
terhadap biomas r ∆B
r = laju pertumbuhan intrinsik dari stok
populasi
t0 = waktu pada saat Pt= ½ k ∆t
t = waktu, tahun, bulan dst

t0 t (th)

dB/dt
dB/dt = laju pertumbuhan
biomass, intrinsik (ton/th) B r
 r * B  * B2
t k
B B
 Y
t t

Pt
Catch effort data recording system
1. Data hasil tangkapan per kurun waktu tertentu
2. Data upaya penangkapan (days of sea, nelayan, unit gillnet set, mata pancing, tarikan, dan lain
sebagainya.
Standarisasi
Relative fishing power
Catchability
Penggunaan alat tangkap yg “tepat” memiliki efektivitas dan selektivitas yang sama:
C=f.q.B
C = catch or yield (kg ・ tm-1) the output of the fishery
f = effort (gear ・ tm-1) or number gear used human input
q = catchability (gear1) B = average Biomass (kg)

F = f. q …………………………….(1)
C = f . q. B.....................................(2)
Persamaan (1) dan (2) pendugaan stok: f = distandarisasi q= konstan
C=F.B
F = C/B tingkat dimana ikan mati karena penangkapan(fishing)
fraksi dimana sejumlah kelimpahan stok diambil oleh penangkapan (F<1)
Analisis Catch Per Unit Effort (CPUE)/(C/f)

Perikanan tangkap adalah eksploitasi sumberdaya yang mana kapal nelayan pergi ke laut dan
kembali ke darat membawa ikan

Permasalahan Manajemen Optimal Control


Perikanan

Metode Perhitungan
Usaha Penangkapan
Optimal
Hasil Tangkapan Per Unit Upaya dalam kurun waktu tertentu
Indeks yang proporsional terhadap kelimpahan populasi ikan
Asumsi : q Konstan.
C/f = q .B
The Schaefer Model

1. Menggunakan kurva simetri yang menggunakan fungsi pertumbuhan logistik


dengan mengasumsikan adanya hubungan linier antara CPUE dan effort.
2. Lebih lanjut, model ini dihubungkan dengan pendekatan ekonomi (oleh Gordon)
Gordon-Schaefer Model

Y/f, U (ton/unit)
(a/2b , a2/4b)
Y (catch, ton)

(a/2b , a/2)
a
U  a b* f
Y  a* f b* f 2
f, Effort (unit)
a a2
f MSY  f, Effort (unit)
YMSY 
2b 4b
Prinsip Dasar Model Biologi (Schaefer, 1959)

B r r 2
Y  r * B  * B2 q* f *B  r*B  *B
t k k
r
Y  q* f *B q* f *  r * *B
k
q*k q*k
Bk *f Y  q * f (k  *f)
r r

q2 * k
Y  q*k * f  *f2
r
a b

Y q2 * k U  a b* f
U  q*k  ( )* f
f r
Y  a* f b* f 2
The Schaefer Model
Model ini mengasumsikan bahwa CPUE merupakan fungsi linear dari upaya
penangkapan (f)
 
𝐶 2
=𝑎− 𝑏 . 𝑓  
𝐶=𝑎 . 𝑓 −𝑏 . 𝑓 Fungsi parabola
𝑓
MSY (Maximum Sustainable Yield)
1. Jumlah maksimum ikan yang dapat ditangkap (the greatest possible yield) pada tahun terhitung
2. Fungsi derivatif pertama dari fungsi parabola di atas

 
𝑑𝐶   𝑎
=𝑎 −2. 𝑏 . 𝑓 =0 𝑓 𝑜𝑝𝑡 =
𝑑𝑓 2𝑏   𝐶
𝑈 𝑜𝑝𝑡 =
 
𝑎 2 𝐸
Titik MSY adalah ketika f = f opt 𝑀 𝑆𝑌 =
4𝑏
The Fox Model

Model ini mengasumsikan bahwa CPUE merupakan fungsi linear dari upaya
penangkapan (f)
  𝑐 −𝑑 . 𝑓
ln( 𝐶=𝑓 . 𝑒
 
Fungsi parabola

MSY (Maximum Sustainable Yield)


1. Jumlah maksimum ikan yang dapat ditangkap (the greatest possible yield) pada tahun terhitung
2. Fungsi derivatif pertama dari fungsi parabola di atas

 
𝑑𝐶 𝑐(1 − 𝑑 . 𝑓 ) − 𝑑𝑓
  1
=𝑒 . 𝑒 =0 𝑓 𝑜𝑝𝑡 =
𝑑𝑓 𝑑
  1
Titik MSY adalah ketika f = f opt 𝑀 𝑆𝑌 = 𝑐− 1
𝑑−𝑒
Model Walter-Hilborn 𝑃
  𝑡 +1=𝐵𝑒𝑠𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑡𝑜𝑘 𝑏𝑖𝑜𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 , 𝑡+1
𝑃
  𝑡 =Besarnya stok biomassa pada waktu t

𝑟 𝑟=
  Laju pertumbuhan intrinsik stok biomassa(konstan)
 𝑃𝑡 +1= 𝑃𝑡 +
( 𝑟 × 𝑃𝑡 − ( )
𝑘
× 𝑃𝑡
2
) − 𝑞 × 𝐸 𝑡 × 𝑃𝑡
𝑘  =𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑑𝑢𝑘𝑢𝑛𝑔 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚𝑙𝑖𝑛𝑔𝑘𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎𝑙𝑎𝑚𝑖
𝑞=𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛
  𝐶𝑎𝑡𝑐h𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦
𝐸
  𝑡 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎h 𝑒𝑓𝑓𝑜𝑟𝑡 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑒𝑘𝑠𝑝𝑙𝑜𝑖𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑏𝑖𝑜𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑎h𝑢𝑛 ,𝑡

 𝑈 𝑡 +1 𝑟  𝑈 𝑡 +1 − 1= 𝑎 − 𝑏 𝑈 − 𝑐 × 𝐸
𝑈𝑡
− 1= 𝑟 − ( 𝑘 ×𝑞 )
×𝑈 𝑡 − 𝑞 × 𝐸𝑡
𝑈𝑡 𝑡 𝑡

  𝑈 𝑡+1
𝑌= −1  𝑋 1=𝑈 𝑡
𝑈𝑡
𝑌
  =𝑏0 +𝑏 1 × 𝑋 1+ 𝑏2 × 𝑋 2
𝑏
  0 =𝑟  𝑋 2= 𝐸𝑡

  𝑟
𝑏1 = ( 𝑘 ×𝑞 )
𝑏
  2 =𝑞
Model Schnute
1. Schnute (1977), mengemukakan versi lain dari model produksi surplus yang
bersifat dinamis serta deterministrik
2. Metdo Schnute dianggap sebagai modifikasi dari model Schaefer dalam bentuk
diskret

  ln(

  ln(

  𝑟
 𝑎=𝑟 𝑏= 𝑐=𝑞
 
𝑞𝐾
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai