Anda di halaman 1dari 11

1

Model Matematika Untuk Penangkapan Ikan (Darma.A.Ngilawajan)


MODEL MATEMATIKA UNTUK PENANGKAPAN IKAN
PADA BUDIDAYA IKAN

Darma Andreas Ngilawajan1

ABSTRAK

Pemodelan matematika merupakan salah satu cabang ilmu dalam matematika yang
mengkaji tentang pemecahan masalah dalam berbagai bidang ilmu dengan menggunakan konsep-
konsep matematika, yaitu permasalahan dalam bidang sains, teknologi, sosial, dan lain sebagainya.
Kemajuan teknologi dalam berbagai bidang yang berkembang pesat saat ini tentunya tidak lepas
dari peranan ilmu pemodelan matematika.
Ikan merupakan salah satu sumber makanan yang memiliki nilai gizi yang tinggi sehingga
sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia. Sumber daya perikanan, baik perikanan laut maupun
perikanan air tawar, merupakan salah satu komoditas yang sangat dibutuhkan di banyak tempat.
Rata-rata konsumsi ikan per-hari mengalami peningkatan setiap tahun seiring dengan peningkatan
jumlah penduduk dan hal ini sangat menguntungkan jika dilirik dari segi bisnis. Karena konsumsi
ikan setiap saat selalu dibutuhkan dan cenderung mengalami peningkatan, maka diperlukan suatu
teknik pengolahan yang baik agar sumber daya ikan dapat selalu tersedia untuk mencukupi
kebutuhan pasar dan memberikan keuntungan dari segi bisnis.
Pemodelan matematika dapat dipakai sebagai salah satu solusi untuk pengolahan sumber
daya perikanan melalui budidaya ikan. Tulisan ini mengkaji tentang model matematika untuk
penangkapan ikan pada budidaya ikan dalam skala besar yang berada dikolam yang luas. Pola
penangkapan ikan akan dimodelkan dalam bentuk persamaan differensial.

Kata Kunci: Pemodelan matematika, model matematika untuk penangkapan ikan, persamaan
diferensial

I. PENDAHULUAN

Budidaya ikan merupakan salah satu peluang usaha yang cukup diperhitungkan saat ini
karena di banyak tempat dibutuhkan pasokan ikan setiap harinya, hal inilah yang membuat
permintaan ikan menjadi semakin tinggi di pasaran dan membuka potensi peluang bisnis yang
cukup menjanjikan. Untuk dapat memenuhi kebutuhan pasar, budidaya ikan perlu dilakukan dalam
skala besar dan membutuhkan area yang luas, seperti tambak. Budidaya ikan skala besar tentu
membutuhkan pengeluaran yang besar untuk membeli suplai bahan makanan ikan, oleh karena itu
salah satu cara untuk mengurangi biaya tersebut adalah dengan memperhatikan lamanya waktu
ikan tumbuh dewasa, sehingga ketika ikan mencapai pertumbuhan yang ideal dapat segera
ditangkap untuk mensuplai kebutuhan pasar. Pemeliharaan yang terlalu lama tentu akan
berdampak kerugian karena besarnya biaya bahan pakan ikan (Dinas UKM DKI Jakarta: 2007).

1) Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Univ Pattimura


2 Buletin Pend Matematika, Vol.10-No.1,2010: 81-
Tulisan ini membahas tentang model matematika untuk penangkapan ikan pada budidaya
ikan dalam skala besar yang berada dikolam yang luas. Pola penangkapan ikan akan dimodelkan
dalam bentuk persamaan differensial. Budidaya ikan yang dikaji dalam tulisan ini diasumsikan
bahwa ikan dalam jumlah ribuan dan dibudidayakan pada tambak, sehingga dapat dikatakan bahwa
ikan hidup dalam populasi besar berada pada perairan yang luas. Model dalam tulisan ini disusun
berdasarkan pada model matematika sederhana yang telah dikenal sebelumnya yaitu model
pertumbuhan alami dan model logistik.
Pada umumnya bibit ikan dalam skala besar yang dibudidayakan di tambak tidak mengalami
pertumbuhan yang sama, artinya dalam waktu yang sama tentu pertambahan beratnya tidak sama
dan ketika dewasa melakukan perkawinan dan menghasilkan ikan baru. Sehingga perlu diperhatikan
jumlah ikan yang ditangkap dengan melihat umur dan berat badannya, hal ini untuk menghindari
ikan yang masih terlalu kecil untuk ditangkap. Dari permasalahan tersebut maka model matematika
pada tulisan ini disusun dengan memisahkan berat individu ikan dari besarnya populasi dan
memperhatikan faktor penangkapan.

a. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka masalah yang dirumuskan dalam
penulisan ini adalah:
Bagaimana bentuk model matematika untuk penangkapan ikan pada budidaya ikan dengan
memperhatikan berat badan ikan dan usia minimum ikan yang boleh ditangkap?

b. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui
bentuk model matematika untuk penangkapan ikan pada budidaya ikan dengan memperhatikan
berat badan ikan dan usia minimum ikan yang boleh ditangkap, yang dapat digunakan sebagai
acuan pada budidaya ikan skala besar

c. Batasan
Model matematika pada tulisan ini dibuat dengan memperhatikan beberapa kondisi, yaitu :
1. Budidaya ikan dilakukan dalam skala besar pada satu area perairan atau tambak yang luas
2. Ikan tidak dipisahkan dalam kelompok-kelompok usia tertentu, tetapi hidup berinteraksi pada
satu area perairan atau tambak yang luas
3. Suplai pakan ikan cukup setiap harinya sehingga ikan tidak mengalami keterbatasan pangan
4. Ikan yang telah dewasa melakukan perkawinan sehingga menambah jumlah populasi
3
Model Matematika Untuk Penangkapan Ikan (Darma.A.Ngilawajan)

II. KAJIAN TEORI

A. Model Pertumbuhan Alami

Secara populer dikenal dua hukum alami yaitu hukum pertumbuhan alami (natural growth)
dan hukum pelapukan alami (natural decay) dimana kedua model ini bertolak dari tulisan Thomas
Malthus (1766-1834) tentang model pertumbuhan populasi (Giordiano et all, 2003: 371).

Hukum pertumbuhan alami menyatakan bahwa “laju tumbuh objek sebanding dengan
banyaknya objek pada saat itu’’, pertumbuhan seperti ini disebut pertumbuhan murni dan dapat
terjadi pada populasi hewan yang tidak mengalami gangguan apapun.

Misalkan : N adalah besar populasi (dianggap kontinyu), dan t adalah waktu. Hukum
pertumbuhan alami dapat dirumuskan sebagai:
dN
= a N , dengan a > 0….................................................................(2.1)
dt
dN
dengan adalah laju pertumbuhan populasi dan a adalah konstanta pembanding. Setelah
dt
diselesaikan dengan mengintegralan persamaan (2.1) di atas, diperoleh persamaan:

N(t) = N0 e at ,.......................................................................................(2.2)

dengan N0 adalah jumlah populasi awal. Persamaan (2.2) adalah bentuk model pertumbuhan alami.

Hukum pelapukan alami menyatakan bahwa “laju pelapukan objek sebanding dengan
banyak objek pada saat itu” , sehingga hukum pelapukan alami dapat dirumuskan sebagai:
dN
- = b N, dengan b > 0...................................................................(2.3)
dt
dN
dengan - adalah laju penurunan / pelapukan objek dan b adalah konstanta pembanding. Setelah
dt
diselesaikan dapat diperoleh persamaan,
......................................................................................
N(t) = N0 e – bt (2.4)

Persamaan (2.4) adalah bentuk model pelapukan alami.


4 Buletin Pend Matematika, Vol.10-No.1,2010: 81-
B. Model logistik

Model ini pertama kali diperkenalkan oleh matematikawan dan juga seorang ahli biologi
berkebangsaan Belanda, yaitu Pierre Verhulst pada tahun 1838, hal ini diakibatkan karena model
pertumbuhan alami tidak cukup tepat untuk populasi yang cukup besar dan tempatnya terbatas
sehingga timbul hambatan karena padatnya populasi yang akan mengurangi populasi itu sendiri.
Verhults (dalam Giordiano et all, 2003: 374) memperbaiki ruas kanan persamaan dengan
menambahkan suku yang bernilai negatif, sehingga model pertumbuhan alami menjadi:
dN
= a N – b N2 , dengan a, b positif................................................(2.5)
dt

Sebagai contoh pada populasi ikan, terbatasnya tempat menyebabkan interaksi negatif
(berdesak-desakan, bergesekan) dapat merusak sisik dan menjadi salah satu faktor penyebab
kematian. Seekor ikan berinteraksi dengan N-1 ikan lain, dan ini terjadi untuk semua ikan, maka
kerusakan yang terjadi akibat interaksi ini akan sebanding dengan N (N-1) atau untuk N yang besar
dianggap sebanding dengan N2. Sehingga didapat persamaan (2.5) di atas.

Dengan mengintegralkan dapat diperoleh solusi dalam bentuk sebagai berikut:


a
( )
N= b ......................................................................................(2.6)

1  eat c
a a a
Untuk t  ~ maka N  , sehingga disebut populasi jenuh atau Nj = . Pada t = 0 dapat
b b b
a
( ) N
diperoleh, N0 = b , atau ec = j
- 1. Sehingga dapat disubstitusikan pada persamaan (2.6) di
1e c
N0
atas, akan diperoleh model logistik verhulst sebagai berikut:
a
( )
N (t) = b ,.......................................................................(2.7)
Nj
1(  1) eat
N0

Jadi persamaan (2.5) dapat dituliskan sebagai:

dN
=aN(1- Nj
).............................................................................(2.8)
dt
N0
5
Model Matematika Untuk Penangkapan Ikan (Darma.A.Ngilawajan)
Atau

1 dN Nj
=a(1- )............................................................................(2.9)
N dt N0

III. PEMBAHASAN

Model disusun dengan memperhatikan masalah berat individu ikan dan faktor penangkapan,
yaitu perbandingan yang ditangkap terhadap populasi total yang berumur minimum (cukup untuk
dikonsumsi). Pertama disusun model untuk berat individu ikan sebagai fungsi waktu B = B(t),
Dengan asumsi-asumsi sebagai berikut :

1. Luas badan (L) dan beratnya (B) dihubungkan dengan L


 3k
relasi B2
dBm
2. Laju pertambahan berat karena yang di makan ( ) sebanding dengan luas badan
dt
dBk
3. Laju penyusutan berat karena pembuangan kotoran ( )
dt sebanding dengan berat badan

Berdasarkan asumsi pertama, maka diperoleh persamaan sebagai berikut:


2
L = k1 B 3 , dengan k1adalah konstanta..............................................(1)

Berdasarkan asumsi kedua dapat diturunkan persamaan sebagai berikut:


dBm
= c1 L
dt
2
= c1 (k1 B 3 )
2
= cx B 3 , dengan cx adalah kontanta.......................................(2)

Selanjutnya, pada asumsi ketiga dapat diturunkan persamaan sebagai berikut:


dBk
= cy B , dengan cy adalah kontanta...............................................(3)
dt

dari asumsi-asumsi maka dapat disusun sebuah model:

dB
dBk
dt = dBm -
dt dt
2
3
= cx B - cy B
6 Buletin Pend Matematika, Vol.10-No.1,2010: 81-

model dapat dirubah ke bentuk,


2
dB
+ cy B = cx B 3........................................................................................................................................ (4)
dt
adalah sebuah bentuk persamaan differensial Bernoulli.

Dengan substitusi u = B 3 , maka diperoleh


du 3
 cy u = cx u 2
3

dt
du
3 u2 + cy u 3
dt = cx u 2
du
3 + cy u = cx..................................................................................(5)
dt

Selanjutnya bentuk persamaan differensial di atas diselesaikan sebagai berikut:


dp dq
substitusi u = p q, sehingga du q + p , kemudian substitusikan pada persamaan (5)
dt = dt dt
diperoleh:
dp
3[ q + p dq ] + cy p q = cx
dt dt
dp
3 q + 3 p dq
dt + cy p q = cx
dt
dp
3 q + cy p q + 3 p
dt dq
dt = cx
dp
q(3 + cy p ) + 3 p dq
dt dt = cx
hubungan antara variabel p dan q masih sembarang sehingga dapat dipilih koefisien q = 0, maka:
dp
(3 + cy p ) = 0
dt
dp
3 + cy p = 0
dt

dp 1
dt = - cy p
3
1
dp = - 1
p cy dt
3
1
∫ dp = - 1
p ∫ cy dt
3
7
Model Matematika Untuk Penangkapan Ikan (Darma.A.Ngilawajan)
c y t k1
Ln p = - +
3 3

cyt k1
(  )
3 3
p= e

 cyt
k1
p= e 3
e3

 cyt
3
p = k2 e

selanjutnya,
dq
3p = cx
dt
 cyt

3 ( k2 e 3
) dq = c
dt x

cyt
3
3 k2 dq = cx e dt

cyt

3 k2 ∫dq = cx ∫ 3
dt
e

cyt
3 k2 (q + k3) = cx ( 3 e 3 + k4)
cy
3 cyt
3
3 k2 q + 3 k2 k3 = cx e + cx k4
cy

3
3 k2 q = cx cyt

cy e 3 + cx k4 - 3 k2 k3

3
3 k2 q = cx cyt

cy e 3
+ k5

1
q= cx
cyt
k5
k2 e 3 +
cy 3k2
1
c cyt
x 3
q= e + k6
k2 cy
8 Buletin Pend Matematika, Vol.10-No.1,2010: 81-
berdasarkan substitusi awal yang telah diketahui, maka
u=pq
cyt
 cyt c
= ( k2 e 3
)( 1 x e 3 + k6 )
k2 cy

cx
=  cyt
cy 3
+ k6 k2 e
cyt
c

3
= x + k7 e
cy

Sehingga
cx
u= cy  cyt
(1+ k7 e 3
)
cy cx
atau
cyt
c cy k e 
3
u= x (1+ )
cy cx
1
dengan meninjau persamaan (4) dan substitusi u B 3 , maka:
=
cx
B (t) = ( )3 ( 1 + c  c3yt 3
y
ke ) ……………………………………………….(6)
cy cx
c cyt
cy 
B(t) = lim
x
( )3 ( 1 + ke )3
untuk t ~ maka lim t ~ t ~ cy cx
3

cyt
c c 

= ( x )3 lim (1
+
y
ke 3
)3
cy t ~ cx
cx
=( )3 . 1
cy
cx
=( )3
cy
c
x
dengan (
)3 adalah berat maksimum yang dapat dicapai oleh B (t), kemudian dapat dimisalkan
cy
cx
Bj = (
)3.
cy
untuk t = 0, anggap bahwa B (t) = 0, maka:
cx
0=( cy
3
cy ) ( 1 + k )3
9
cx
Model Matematika Untuk Penangkapan Ikan (Darma.A.Ngilawajan)
1 Buletin Pend Matematika, Vol.10-No.1,2010: 81-

0=(1 cy
k )3
+
cx
cy
-1= k
cx

Sehingga diperoleh,
cx  cyt
B (t) = ( )3 ( 1 - e 3 3
) ……………………………………………………….(7)
cy
atau

 cyt
3 3
B (t) = Bj ( 1 - e ) …………………………………………………………..(8)

Jadi persamaan (6) dan (7) adalah model yang memberikan hubungan berat badan ikan
sebagai fungsi waktu.
Selanjutnya akan dibuat model untuk menentukan batas usia minimum ikan yang layak
untuk dikonsumsi sehingga dapat dihindari kerugian kebutuhan pakan dan dapat mencapai harga
jual yang maksimal.
Misalkan M adalah batas usia minimum ikan yang layak dikonsumsi sehingga boleh
ditangkap. Bj adalah berat maksimum ikan, dan P adalah faktor konsumsi, yaitu perbandingan yang
ditangkap untuk dijual terhadap populasi total yang berumur minimum M. Sehingga dapat disusun
sebuah bentuk model berdasarkan model pertumbuhan alami sebagai berikut :
Sekelompok ikan muda yang belum cukup besar untuk dijaring dengan jumlah S0, badanya
akan bertambah besar tapi jumlahya akan berkurang karena beberapa faktor. Jumlah tersebut
akan mengikuti rumus :
t
S(t) = S0 e  c y , dengan cy > 0
dengan S(t) adalah jumlah ikan yang masih hidup setelah waktu t.
M .......................................................................................................................................
untuk t = M, maka S(M) = S0 e  c y (9)
M (t 
untuk t > M, maka S(t) = S0 e  c y e c y
m) e – P ( t – M ).........................................(10)

M  p)(tM)
persamaan (10) di atas dapat diubah menjadi S(t) = S0 e  c y e  (c y
Dengan menggabungkan persamaan (8) dan (10) dapat terbentuk model matematika dengan
rumus sebagai berikut :

H = ( p, M) =  B(t) S (t) dt
M
11
Model Matematika Untuk Penangkapan Ikan (Darma.A.Ngilawajan)

 cyt
3
)3 S0 e

(cy  p ) (  M )
= Bj ( 1 - e cy t  dt................................................(11)
M e t

Persamaan (11) merupakan bentuk model matematika untuk penangkapan ikan. H adalah suatu
fungsi P dan M. Ini berarti bahwa P dan M adalah peubah pengontrol untuk menentukan H yang
merupakan hasil tangkapan.

IV. PENUTUP

Berdasarkan pembahasan yang dibuat, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Dapat dibuat model matematika untuk menyatakan berat badan ikan sebagai fungsi waktu.

2. Model matematika untuk hasil penangkapan ikan merupakan fungsi dari batas usia minimum
untuk layak dikonsumsi dan faktor konsumsi makanan, dimana kedua faktor ini merupakan
faktor pengontrol untuk menentukan jumlah tangkapan ikan.

3. Model matematika yang dihasilkan dapat digunakan untuk menentukan batas usia minimum
ikan yang layak dikonsumsi untuk menghindari kerugian kebutuhan pakan dan dapat mencapai
harga jual yang maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Dinas UKM-DKI Jakarta, 2007. Budidaya Ikan Bawal Air Tawar. http://ikanmania.wordpress.com.
Diakses 20 Desember 2009
Mustaqim, Wendy Achmmad. 2010. Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ikan.
http://www.wendyismy.name/biologi. Diakses 18 Januari 2010
Giordiano, Frank.R et all, 2003. First Course In Mathematical Modeling. Brooks/Cole Thomson
Learning.
Martono, Koko. 1999. Kalkulus. Erlangga.
Bronson, Richard & Costa, Gabriel. 2007. Persamaan Diferensial. Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai