Latar Belakang
Jumlah populasi dunia pada tahun 1990 diperkirakan mencapai 5,3 miliar
jiwa. Estimasi ini berdasarkan data sensus yang menunjukkan pertumbuhan
penduduk mendekati 1.6 miliar pada pergantian abad. Bagaimana
memprediksi jumlah manusia lima atau serratus tahun yang akan datang?
Dengan mengembangkan model matematika sederhana, kita akan
memprediksinya berdasar asumsi-asumsi terkait laju kelahiran dan kematian.
Salah satu factor yang penting dalam pemodelan populasi adalah apakah
populasi tumbuh secara kontinu atau diskrit? Kebanyakan hewan tumbuh
dalam waktu diskrit, disebabkan oleh pola kawin musiman, sedangkan
manusia tumbuh secara kontinu terhadap waktu. Beberapa jenis serangga
memiliki generasi yang tidak tumbuh dalam waktu yang sama sebab spesies
ini akan mati setelah melahirkan. Meskipun populasi tumbuh dalam lompatan
waktu diskrit, kita masih dapat menggunakan model waktu kontinu sebab
interval waktu antara iterasi diskrit lebih kecil dibandingkan keseluruhan
waktu pengamatan.
Selain itu, factor penting lainnya untuk diperhatikan adalah ukuran populasi.
Populasi kecil mengikuti fluktuasi acak di mana kita tidak bisa memprediksi
dengan pasti kapan orang tua akan melahirkan. Untuk populasi kecil, masuk
akal untuk berbicara tentang kemungkinan melahirkan di selang waktu
tertentu, dan populasi rata-rata pada waktu tertentu. Bila populasinya besar,
fluktuasi acak antar individu kecil dibandingkan dengan keseluruhan ukuran
populasi sehingga kita dapat memodelkan ini tanpa memerlukan fungsi
probabilitas.
suau kultur pada waktu t . Dalam kasus ini kita bisa membiakkan bakteri
dalam wadah yang berisi makanan (gula) dan kita lihat beberapa saat
kemudian.
Asumsi:
dN
= KN (1.1)
dt
N ( t ) = e Kt
N ( t ) = e Kt .K
= Ke Kt
= KN ( t )
Secara umum dapat kita tulis solusi dari Persamaan (1.1) sebagai
N ( t ) = Ae Kt (1.2)
Kondisi awal dalam masalah populasi ini adalah jumlah populasi awal pada
awal perhitungan. Misalnya pada awalnya terdapat 100 bakteri, yaitu
N ( 0 ) = 100 . Solusi dari masalah ini dengan nilai awal tersebut mengikuti
B. Waktu Paruh
Waktu paruh adalah waktu yang dibutuhkan bakteri agar jumlahnya separuh
dari jumlah semula. Konsep ini dapat kita gunakan untuk menentukan
doubling time yaitu waktu yang dibutuhkan bakteri agar jumlah populasinya
menjadi dua kali lipat. Misalnya doubling time adalah t0 . Menghitung nilai t0
sebagai berikut
N ( t0 ) = 2 N ( 0 )
K ( t0 ) K ( 0)
Ae = 2 Ae
= 2A
) = ln ( 2 )
K ( t0 )
ln(e
K ( t0 ) = ln ( 2 )
ln 2
t0 =
K
1
Satuan untuk K= , satuan untuk N adalah banyak jumlah populasi
waktu
bakteri, misalnya kita gunakan satuan Mol , dll. Kita lambangkan banyak
#
populasi dengan #, satuan N juga dapat dinyakatan dengan . Selanjutnya
cm3
N = K ( C ) .N (1.3 )
C = − K ( C ) .N (1.4)
Konstanta menyatakan konsumsi makanan oleh setiap bakteri. Sekarang
diasumsikan pembentukan K ( C ) = k .C dengan k konstanta real.
N ( t ) = K ( C ) N = kCN
C ( t ) = − K ( C ) N = − kCN
Atau
N ( t ) = kCN
(1.5 )
C ( t ) = − N
makan untuk bertahan hidup, mereka hanya butuh makanan untuk tumbuh,
atau jika bakteri berada pada level konstan, maka mereka tidak
mengkonsumsi makanan. Dengan kata lain, jika bakteri tidak tumbuh, maka
bakteri tidak mengkonsumsi makanan. Makanan dibutuhkan bakteri untuk
berkembang, namun ketiadaan makanan tidak mengurangi jumlah bakteri. Ia
hanya akan berada pada kondisi tetap. Hal ini tentu berbeda dengan makhluk
hidup yang lebih besar ukurannya (misalnya mamalia), yang mana jika ia
tidak mengkonsumsi makanan maka jumlah populasinya akan menurun
Sekarang asumsikan
C = − N
C = − N + C0 (1.6)
N = k ( C0 − N ) N (1.7 )
N (t ) = N0 = N ( 0) ,
N0 B
Solusi dari Persamaan (7) adalah N0 + ( B − N0 ) e− rt
dimana
C0
B= , dan r = kC0 .
Jika N kecil maka N k ( C0 ) N = rN atau N tumbuh secara eksponensial
(Buktikan)
0
− rt
diagram berikut.
Dimana B menyatakan kapasitas batas dengan nilai B = C . Jika nilai awal pada 0
N 0 = 0 maka N akan tetap berada di N=0, sedangkan pada nilai awal lainnya
Jadi model ini memiliki dua titik tetap (titik ekuilibrium) yaitu N = 0 dan
N =B. Titik ekuilibirium N = 0 adalah titik ekuilbirium yang tidak stabil, yaitu
semua solusi yang dimulai dari titik awal N = 0 akan menjauh dari N = 0 .
Sedangkan titik ekulibrium N = B stabil, yaitu solusi lain yang dimulai dari N 0
tertentu akan menuju pada nilai N = B . Model pertumbuhan ini dinamakan
juga dengan model pertumbuhan logistik.