Anda di halaman 1dari 35

OLEH :

HARY KRETTIAWAN, M.SI

BALAI RISET PEMULIAAN IKAN


BADAN RISET DAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
UDANG GALAH BERSAMA PADI
Rilis GI Macro II : SK MenKP no. 23 Tahun 2014
UGADI : Bentuk
Pemanfaatan Nyata
Yang Integratif

• Keterbatasan Lahan
(meminimalkan alih
fungsi lahan padi)
• Ketahanan Pangan

Produktivitas
 GI Macro II di lahan UGADI : 1,7 ton/ha
 Padi : 6,8 ton/ha
Performa GI Macro II di lahan UGADI
Jumlah tebar luas lahan
No (ekor) (m2) waktu (hari) Panen (kg) FCR

1 50.000 5.000 90 840 1,43


Budidaya Udang Galah
Di lahan padi

Irigasi : air melimpah

Subur : pupuk
Budidaya Udang Galah
Di lahan padi

Disiapkan  Kondusif untuk


udang

Biologi Udang Galah


Biologi Udang Galah
Siklus Hidup Udang Galah
PERILAKU UDANG GALAH
(fase pembesaran)
Benthik
Bottom Feeder
Teritorial & Agresif
Moulting/ganti kulit
Kanibalisme
Heterogenous
Individual Growth
Variasi Ukuran pada Udang Galah  Jantan
Deskripsi bobot dan panjang standar udang galah masa
pemeliharaan selama empat bulan dari tokolan satu (n:57)
Bobot Udang (g) Panjang standar (mm)
Deskripsi
Betina Jantan Betina Jantan
Rerata 22,03 a 27,70 b 76,57 a 80,44 b
Simpangan Baku 4,76 8,91 4,16 9,18
Kisaran 25,91 37,38 16,00 42,00
Minimal 13,65 7,83 68,00 54,00
Maksimal 39,56 45,21 84,00 96,00
Koefisien Variasi
(%) 21,60 32,16 5,43 11,41
Ket : Nilai rerata dalam baris yang sama dengan huruf superscripts yang sama menunjukkan tidak
berbeda nyata (P> 0,05)

JANTAN :
(HIG/Heterogeneous Individual Growth).
Hal tersebut dapat dihindari melalui pemeliharaan udang
galah pada :

1. kepadatan yang rendah,


2. penempatan shelter, dan
3. pemberian pakan yang cukup dan merata
SHELTER
Fungsi :
1. mengurangi variasi
pertumbuhan
2. tempat menempel
ketika oksigen rendah
3. Meningkatkan luas
permukaan
4. meningkatkan
kelangsungan hidup
5. meningkatkan
produksi
PETUNJUK TEKNIS UGADI

SK MENKP No. 23
Tahun 2014
1. Kontruksi Lahan Sawah untuk UGADI
Pembuatan Caren

1. Kolam budidaya
2. Tempat dipasangnya
Shelter
Cekungan panen

Tempat mengumpul
udang saat panen

Tempat berair ketika yang lain


telah kering

Memudahkan saat panen

Memungkinkan udang
tetap hidup
2. Pemasangan saringan, shelter, pita burung dan
pagar
Pemasangan Shelter
Pemasangan Pagar dan pita burung
Tanam 20-30 cm
Tiang pancang
tiap 1 m

Mencegah predator

Pemasangan pita burung


mencegah masuknya burung ke dalam lahan UGADI. Pemasangan pita
burung bisa dilakukan setelah penebaran udang galah.
3. Pengapuran Lahan
Lahan UGADI membutuhkan kapur, jika :
1. Tanah kolam bersifat asam, pH 5 ke bawah. Dalam kasus ini, kapur dengan kapur
pertanian, sebaiknya dalam bentuk bubuk halus dengan menyebarkan secara
merata di dasar lahan.
2. Kolam tidak dapat kering sepenuhnya. Dalam kasus ini, pemberian kapur ke
dalam sisa genangan air sampai air pH meningkat menjadi 11. Tujuan mencapai
pH tinggi dalam hal ini untuk membunuh setiap ikan, katak, penyakit potensial
atau parasit yang mungkin tetap berada dalam kolam. Sebarkan kapur di atas
dasar tambak sementara, perhatikan lebih ekstra pada tempat-tempat potensial
untuk persembunyian.
3. Pemberian kapur ( dolomit ) pada kolam dengan dosis 10-25 gr/m2 atau 10-25 Kg
/ 1.000 m2 lahan UGADI.
4. Pemberian decis
Pemberian decis bertujuan untuk membunuh biota yang
berpotensi sebagai hama, penyakit, predator maupun
kompetitor sebelum lahan digunakan.

Setelah pengapuran, dapat dilanjutkan dengan pemberian decis.


Takaran yang dibutuhkan adalah 2-4 liter/1.000 m2 lahan UGADI.
Pemberian decis dilakukan dengan cara mencampurkannya
dengan air secukupnya kemudian disebarkan secara merata
dengan konsentrasi lebih pada genangan-genangan air di lahan
UGADI.
5. Pemupukan Lahan
Pemupukan lahan bertujuan untuk menumbuhkan
pakan alami di lahan UGADI. Pakan alami yang tumbuh
diharapkan akan menjadi pakan bagi udang galah.

Pupuk cair (Probiotic Bio Access) diberikan dengan


cara menebarkan secara merata di lahan UGADI
sebanyak 4 liter pupuk cair tersebut untuk luasan
1.000 m2. Pada saat pemupukan sampai 4-7 hari,
kondisikan air masuk (inlet) dengan aliran masuk yang
kecil agar menyediakan waktu yang cukup bagi pupuk
untuk bekerja membentuk pakan alami.
6. Penebaran Benih Udang Galah
Padat penebaran udang galah 10 ekor/m2, maka untuk luasan
1.000 m2 diperlukan benih sebanyak 10.000 ekor.

Sebelum penebaran benih udang galah, perlu diperiksa bahwa


kualitas air cocok untuk pembesaran udang galah. Pengecekan
kualitas air bisa menggunakan Water Quality Checker atau Test Kit
kualitas air, atau secara uji biologi.

Penebaran benih udang galah dilakukan pada saat tanaman padi


berumur 12-16 hari. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari
terjadinya stres pada udang galah akibat pengadukan lumpur yang
berlebihan dan memastikan padi sudah cukup kuat untuk tumbuh
di lahan UGADI yang tergenang air.
Penebaran sebaiknya
dilakukan pada sore atau
pagi hari. Benih udang mengambangkan tas di
galah yang berasal dari kolam selama 15-20 menit

daerah lain yang diangkut


dengan kantong-kantong
benih perlu dilakukan
aklimatisasi yang cukup Setelah 3-5 menit
sebelum ditebar agar
udang galah tidak
mengalami stres akibat
perubahan lingkungan
Pemeliharaan Udang Galah
Pemeliharaan udang galah meliputi pemberian pakan,
pengelolaan air dan pengawasan hama
7. Sampling atau pengambilan contoh udang galah

Setiap satu bulan masa pemeliharaan, sampel sebanyak 20-


30 udang galah ditangkap dari kolam dan ditimbang,
sehingga jumlah pakan yang diperlukan untuk mengimbangi
pertumbuhan udang dapat dihitung.
Pembe Jenis Pakan
Rerata bobot Jumlah Pemberian
Biomasa udang rian
Periode Pemeliharaan udang galah udang pakan per
galah (g) pakan
(g) galah hari (g)
(%)
100% a x (jumlah tebar SGH 2
Tebar awal a 5% h x 5%
x 100%) = h
90% b x (jumlah tebar SGH 2 P1
Sampling 1 (1bulan) b 4% i x 4%
x 90%) = i
80% c x (jumlah tebar SGH 2 P2
Sampling 2 (2 bulan) c 3% j x 3%
x 80%) = j
Panen

Pada awal penebaran pakan dicampur dengan vitamin untuk


meningkatkan kekebalan dan mempercepat adaptasi di lingkunag
baru, serta menghilangkan stress saat transportasi dan meningkat
nafsu makan. Pemberian vitamin sampai hari ke 7 dengan cara
mencampurkan vitamin (Vitamin Aqualite) dengan takaran 1 gr/ 4
kg pakan.
Contoh :

Pada awal penebaran dengan bobot rerata udang sebesar 6 gr,


maka biomas tota udang adalah :
6 gr x 10.000 ekor, yaitu sebesar 60.000 gr

Kebutuhan pakan per hari adalah :


5% x 60.000 gr, yaitu sebanyak 3.000 gr atau sebanyak 3 Kg.

Maka kebutuhan vitamin tiiap pemberian pakan sebanyak :


3 Kg x (1/4), yaitu sebanyak 0,75 gram

Pencampuran pakan dengan vitamin dilakukan selama 7 hari


berturut-turut setelah penebaran benih udang galah
Perawatan harian
Kondisi kolam dan perilaku dari udang galah harus diperiksa setiap
hari. Tugas sehari-hari yang diperlukan dalam mengelola kolam
meliputi pemeriksaan pada:
• Ketinggian air - setidaknya 60-80 cm
• Perilaku udang - mereka bersembunyi atau berkumpul di tepi
kolam?
• kondisi udang - ada udang mati mengambang di air?
• inlet air dan outlet - memastikan saringan masih di tempat
dan bebas dari sampah
• Warna air dan transparansi, jika kecerahan lebih dari 40 cm
maka diperlukan pemupukan tambahan dengan cara yang sama
seperti pemupukan pada saat persiapan kolam
• pertumbuhan gulma air, erosi dan kerusakan saluran air
• suhu, DO, pH, dan salinitas jika kolam memiliki air payau.
Pemberian probiotik pakan

Probiotik pakan diberikan 7 hari sebelum pemanenan.


Takaran yang diberikan sebanyak 1 gr/4 Kg pakan.
Pemberian dilakukan dengan cara mencampurkan
probiotik (Herbac Aquatic) dengan pakan yang akan
diberikan pada 7 hari sebelum pemanenan.
Contoh perhitungan :

Berdasarkan sampling 2 bobot rerata udang sebesar 20 gr, maka


biomas tota udang adalah :
20 gr x 80% x 10.000 ekor, yaitu sebesar 160.000 gr

Kebutuhan pakan per hari adalah :


3% x 60.000 gr, yaitu sebanyak 4.800 gr atau sebanyak 4,8 Kg.

Maka kebutuhan probiotik tiap pemberian pakan sebanyak :


4,8 Kg x (1/4), yaitu sebanyak 1,2 gram

Pencampuran pakan dengan probiotik pakan dilakukan selama 7


hari berturut-turut sebelum pemanenan udang galah
8. Panen
Semua operasi pemanenan harus dilakukan sedini mungkin di pagi hari ketika udara
masih dingin untuk menghindari suhu tinggi dan rendahnya tingkat DO, yang akan
menghasilkan banyak kematian udang sebelum panen selesai. Pada dasarnya, dua jenis
panen udang yang bisa dipraktekkan adalah : (1) panen parsial, kadang-kadang, dan (2)
pemanenan lengkap atau total.

Untuk mendapatkan harga terbaik, hal-hal yang perlu diperhatikan :


• Rencanakan panen sebelum hari libur khusus, ketika mungkin ada permintaan
yang tinggi untuk udang.
• Udang harus bersih dan segar.
• Pastikan udang disimpan di atas es saat mereka sedang diangkut dan menunggu
penjualan.
• Jika udang yang dijual di tempat budidaya, mengiklankan tempat dan tanggal
penjualan di muka umum bersama dengan harga per kilogram.
Semoga Berhasil

Anda mungkin juga menyukai