Anda di halaman 1dari 12

TEKNIK BUDIDAYA IKAN

GABUS (Channa striata)


Dinas Perikanan Kabupaten Ogan Komering Ilir
BUDIDAYA IKAN GABUS (Channa striata)
• Ikan gabus adalah sejenis ikan predator yang hidup di air tawar. Ikan ini dikenal degan
banyak nama di berbagai daerah seperti dolak, bocek, haruan, bayong, bogo, ktuk, gabus dan
lain-lain. Nama ikan gabus adalah Channca striata (Blonch, 1973). Ikan gabus merupakan
anggota famili Channidae, yang dapat hidup pada perairan tawar atau sungai, perairan payau
serta rawa-rawa. Secara biologi, ikan gabus tarhadap kondisi lingkungan perairan dengan
keasaman rendah (asam) seperti di lahan rawa.

• Ikan gabus memiliki banyak manfaat diantaranya memiliki harga jual yang tinggi, sebagai
obat terapi penyembuhan selama masa pemulihan, memiliki kandungan protein yang disebut
albumin yang sangat tinggi, dll.
PEMILIHARAAN INDUK
• Induk gabus yang dipelihara merupakan hasil seleksi dari pembesaran calon induk berumur
1 tahun memiliki bobot minimal 250 g/ekor untuk induk jantan dan bobot minimal 300
g/ekor untuk induk betina.

• Pemeliharaan dapat dilakukan di bak semen, kolam tanah atau di kolam bundar dengan
ketinggian aor 60-70 cm. kepadatan 7-10 ekor/m2 induk kantan dan betina dipelihara secara
terpisah. Pakan yang diberikan berupa pellet yang memiliki kadar protein minimal 38%
dengan frekuensi 2-3 kali sehari sebanyak 2-3 % dari bobot biomass. Monitoring kualitas air
dan Kesehatan ikan dilakukan dengan pengamatan secara visual setiap hari pada kolam
induk jantan dan betina.
PERSIAPAN BAK PEMIJAHAN
• Wadah yang digunakan adalah kolam atau bak. Pengeringan dilakukan selama lebih kurang
1 hari. Pengapuran dilakukan dengan kapur tohor (CaO) atau kaptan (Ca(OH)2) dengan
dosis 50 gr/m2 untuk kolam dan biarkan selama sehari. Pengisian air setinggi 30-40 cm.
Pemberian tanaman eceng gondok sebanyak 1/3 dari luas wadah. Kolam/bak siap digunakan.
SELEKSI INDUK DAN PEMIJAHAN
• Induk gabus dapat dipijahkan pada umur 1 tahun. Pemijahan ikan gabus dapat dilakukan secara alami dan
buatan (menggunakan penambahan hormon). Sebelum dilakukan seleksi, terlebih dahulu induk ikan dipuasakan
(tidak diberi pakan) minimal 24 jam. Kegiatan seleksi dilakukan pada pagi atau sore hari untuk meminimalkan
stress pada induk karena perbedaan suhu.

• Induk jantan ditandai dengan ciri bentuk kepala oval, memiliki warna sedikit gelap, lubang genital memerah dan
mengeluarkan cairan bening apabila diurut. Sedangkan induk betina memiliki ciri kepala agak bulat, warna
tubuh yang lebih terang, memiliki perut yang membesar dengan tekstur yang agak lembek serta apabila
dilakukan pengurutan akan keluar telur.

• Pemijahan alami dilakukan di mana induk yang terseleksi dimasukkan ke dalam bak yang memiliki tutup. Rasio
perbandingan jantan : betina adalah 1 : 1. biasanya induk memulai memijah di pagi hari. Telur yang
mengambang di permukaan air kemudian diambil menggunakan baskom serta dipindahkan dan ditempatkan di
ruangan hatchery/ tempat yang teduh.
PENETASAN TELUR DAN
PEMELIHARAAN LARVA
Telur ikan gabus akan menetas pada hari ke-2 sampai ke-3 setelah ovulasi. Larva ikan
dipanen hari ke-2 sejak penetasan di mana larva masih bergerombol sehingga memudahkan
pemanenan. Larva yang dipanen diusahakan untuk dipanen total. Hal ini untuk memberikan
peluang ovulasi kedua pada induk ikan gabus karena pemijahannya bersifat parsial. Selama
kurang lebih 2 hari, larva tidak diberi pakan karena masih memiliki cadangan pakan berupa
kuning telur (yolk sac). Pemeliharaan larva dilakukan selama 1-3 hari pasca penetasan.
PENDEDERAN I

Pada hari ke-3, bukaan mulut larva hampir sempurna dan larva mulai diberi pakan dengan
pakan alami seperti rotifer, nauplii artemia, moina, cacing sutera dll. Larva dipindahkan dari
baskom ke bak fiber atau akuarium. Pemeliharaan larva dilakukan selama 15 hari dan
pemberian pakan berupa pakan alami dilakukan 4-5 kali/hari selama 7 hari. Pada hari ke-8
sampai ke-15 mulai diberikan pakan tepung pellet dengan kandungan protein min 32%. Dosis
pemberian pakan 10-15% dari bobot biomassa dengan frekuensi 4-5 kali/hari.
Pada saat peralihan ke pakan buatan, disarankan untuk tetap memberikan pakan alami
seperti moina. Padat tebar benih 250-300 ekor/m2. pada hari ke-15, larva ikan gabus dipanen
dan siap dipindahkan ke media pemeliharaan selanjutnya. Ukuran panen benih berkisar 1-2
cm.
PENDEDERAN II
Pendederan tahap II dilakukan setelah grading atau seleksi ukuran dari pendederan I.
kepadatan yang digunakan pada tahap ini 200-250 ekor/m2. pakan yang diberikan berupa
tepung pellet berukuran 0,5 mm dengan kandungan protein min 32%. Dosis pemberian pakan
7-10% dari bobot biomassa dengen frekuensi pemberian 3-4 kali sehari. Pendederan tahap II
dilakukan 1,5 bulan. Panen dilakukan dengan cara membuka pintu pengeluaran air yang telah
dipasangi hapa untuk menampung benih yang keluar.
Benih dipindahkan ke dalam baskom yang telah berisi air dan diberi tutup. Sortir/grading
dilakukan untuk memisahkan benih berdasarkan ukuran. Ukuran panen berkisar 3-5 cm. Benih
siap didistribusi ke wadah pemeliharaan berikutnya

PEMBESARAN
Benih ikan gabus untuk tahapan pembesaran yang digunakan berukuran > 8 cm. Benih
dipelihara pada kolam bulat dengan diameter lebih kurang 6 m dengan ketinggian air berkisar
70-80 cm. Jumlah benih yang ditebar sebanyak 70-80 ekor/m3. presentase pemberian
pakan/feeding rate berkisar 3-5% dengan frekuensi pemberian pakan 3 kali sehari. Pakan yang
digunakan adalah pakan komersial, apung dengan kadar protein 32%. Pemeliharaan dilakukan
selama kurang lebih 7 bulan dengan ukuran panen yang diperoleh berkisar 300-500 gram.
ANALISIS USAHA PEMBENIHAN IKAN GABUS
1. Biaya Investasi
No Komponen Satuan Jumlah
1 Peralatan dan Bangunan Rp Harga
2 Bak terpal 5 unit @Rp.1000.000 Rp 5.000.000
3 Instalasi listrik Rp 500.000
4 High blow Rp 1.700.000
5 Indukan gabus 20 pasang @ Rp. 100.000 Rp 2.000.000
6 Instalasi aerasi Rp 500.000
7 Peralatan perikanan Rp 500.000
Jumlah Investasi Rp 10.200.000
ANALISIS USAHA PEMBENIHAN IKAN GABUS
2. Biaya Operasional Perbulan Penyusutan
No Komponen Satuan Jumlah
1 Bak bulan 5 tahun Rp 83.300
2 Instalasi listrik 5 tahun Rp 8.300
3 High blow 5 tahun Rp 28.300
4 Indukan gabus 2 tahun Rp 83.300
5 Instalasi aerasi 5 tahun Rp 8.300
6 Peralatan perikanan 5 tahun Rp 8.300
Jumlah Rp 219.800
Biaya persiklus (2 bulan) Rp 439.600
ANALISIS USAHA PEMBENIHAN IKAN GABUS
3. Biaya Variabel/ Siklus
No Komponen Satuan Jumlah
1 Pupuk Rp 500.000
2 Pakan Rp 1.000.000
3 Moina 20 canting @Rp.20.000 Rp 400.000
4 Biaya lainnya Rp 500.000
Jumlah Biaya Variable Rp 2.400.000
Apabila setiap bak diperoleh panen benih ukuran 8 cm sebanyak 2.000 ekor selama pemeliharaan 2 bulan maka
akan diperoleh hasil panen sebanyak 10.000 ekor. Asumsi harga jual benih ukuran 8 cm Rp.600 per ekor maka
pendapatan diperoleh sebesar Rp. 6.000.000 per siklus selama 2 bulan

Total Biaya Operational/ Siklus


Biaya operasional perbulan + biaya variable Rp. 2.840.000
Pendapatan per Siklus
10.000 ekor x Rp. 600 Rp. 6.000.000
Keuntungan per Siklus
Pendapatan – Biaya operasional Rp. 3.160.000
BEP Produksi
Biaya operasional / harga jual 4.733 ekor
B/C ratio
Total pendapatan / biaya produksi Rp. 284
Payback periode
(total investasi x 1 tahun) / keuntungan dalam satu tahun 0,5 (6 bulan)

Anda mungkin juga menyukai