Anda di halaman 1dari 11

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan sektor Perikanan Tangkap di Kabupaten


Ogan Komering Ilir pada hakikatnya ditujukan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, khususnya nelayan, sekaligus sebagai upaya
menjaga kelestarian sumber daya ikan serta lingkungannya guna
pemanfaatan yang berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan Kebijakan
Pembangunan Kelautan dan Perikanan Tahun 2020-2024 dalam rangka
Mewujudkan Indonesia Maju, yaitu memperbaiki komunikasi dengan
nelayan, penyederhanaan perizinan, pengembangan pelabuhan perikanan,
pengaturan penangkapan ikan sampai ZEE dan laut lepas, dan
perlindungan dan pemberdayaan nelayan, untuk peningkatan
pendapatan nelayan. Selaras dengan visi pembangunan Provinsi
Sumatera Selatan “Sumatera Selatan Maju Untuk Semua” serta visi
pembangunan daerah ogan komering ilir yaitu terwujudnya masyarakat
OKI yang lebih maju,mandiri, sejahtera berlandaskan iman dan taqwa
kemudian dituangkan secara detil dan terukur di dalam
Rencana Pembangunan Menengah Daerah (RPJMD)
Tahun 2020-2024 .
Sumatera Selatan terdiri 17 Kabupaten/Kota dan hanya ada
2 (dua) kabupaten yang mempunyai wilayah laut (daerah pesisir)
yaitu Kabupaten Ogan Komering Ilir dengan garis pantai 295,14 Km dan
Kabupaten Banyuasin dengan garis pantai 275 Km.
Kabupaten Ogan Komering Ilir dengan garis pantai 295,14 Km, dengan
potensi perikanan tangkap yang sangat besar dengan potensi nelayan
mencapai 33.000 nelayan yang tersebar 8 (delapan) Kecamatan.
2

Nelayan di Kabupaten Ogan Komering Ilir terbagi 2 (dua) jenis


nelayan, yaitu Nelayan PUD (Perairan Umum Daratan) nelayan ini banyak
terdapat di Kecamatan Pangkalan Lampam, Pampangan, Jejawi, SP.
Padang, Kayuagung dan Pedamaran dan Nelayan Laut di Kecamatan
Tulung Selapan, Cengal dan Sungai Menang. Pembangunan Perikanan
Tangkap memerlukan suatu strategi yang terencana atau tersusun agar
mampu merubah paradigma (cara pandang) nelayan, sehingga potensi
perikanan tangkap yang dimiliki bisa dikembangkan secara optimal.
Di dalam memajukan pengembangan pembangunan perikanan tangkap di
tingkat daerah peran pemerintah daerah sebagai motor penggerak dan
selanjutnya memberikan kewenangan penuh kepada Dinas Perikanan
Kabupaten Ogan Komering Ilir dalam menentukan strategi-strategi
peningkatan produksi perikanan tangkap yang kemudian diubah dalam
bentuk arah kebijakan Jaminan perlindungan nelayan.
Dinas Perikanan Kabupaten Ogan Komering Ilir adalah organisasi
yang berada di bawah Pemerintah Daerah Kabupaten Ogan Komering Ilir
yang mempunyai tanggung jawab dalam jaminan perlindungan nelayan.
Perencanaan jaminan perlindungan nelayan secara komprehensif dan
simultan guna merealisasikan atau melaksanakan pemanfaatan program
perlindungan dan pemberdayaan nelayan untuk menunjang pertumbuhan
partisipasi nelayan dalam program Jaminan perlindungan nelayan.
Undang–undang Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Perlindungan dan
Pemberdayaan Nelayan, Pembudidaya ikan dan Petambak Garam dan
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor
18/PERMEN-KP/2016 Tentang Jaminan Perlindungan Atas Resiko Kepada
Nelayan, Pembudidaya Ikan dan Petambak Garam memberikan
mengamanatkan kepada Pemerintah untuk melaksanakan program untuk
perlindungan kepada Nelayan. Undang-undang dan Peraturan tersebut
menjadi dasar dan payung hukum dalam pelaksanaan tugas terkait
perlindungan kepada nelayan.
3

Kebijakan jaminan perlindungan nelayan telah digulirkan oleh


Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia sejak tahun 2016
melalui kegiatan Bantuan Premi Asuransi Nelayan (BPAN) dan Asuransi
Nelayan Mandiri Tahun 2018. Kabupaten Ogan Komering Ilir merupakan
salah satu kabupaten di Propinsi Sumatera Selatan yang menerima
Program Bantuan Premi Asuransi Nelayan (BPAN) di tahun 2016.
Salah satu manfaat Program BPAN yaitu memberikan perlindungan bagi
nelayan dalam melakukan aktivitas penangkapan ikan. Tujuan Program
BPAN yaitu meningkatkan minat asuransi nelayan mandiri setelah
menerima Program BPAN. Risiko yang ditanggung Program BPAN dan
asuransi nelayan mandiri yaitu kematian, cacat tetap, dan biaya
pengobatan.

Tabel 1
Jumlah Penerima Bantuan Premi Asuransi Nelayan (BPAN) Provinsi
Sumatera Selatan Tahun 2016-2019
Nelayan Penerima BPAN
2016 2017 2018 2019
No Kecamatan Jumlah
1 Banyuasin - - 175 303 478
2 Empat Lawang -
3 Lahat - 80 80
4 Muara Enim - 126 126
5 Musi Banyuasin - 411 330 741
6 Musi Rawas -
7 Musi Rawas Utara -
8 Ogan Ilir - 150 96 68 314
9 Ogan Komering Ilir - 2.051 733 441 3.151
10 OKU -
11 OKU Selatan - - - - -
12 OKU Timur - - - - -
13 PALI -
14 Lubuk Linggau - - - - -
15 Pagar Alam - - - - -
16 Palembang - - 31 79 110
17 Prabumulih - - - - -
TOTAL - 2.201 1.446 1.427 5.000
4

Sumber : PUSDATIN KKP RI, 2019

Dari Tabel 1.4 dapat dilihat bahwa nelayan yang sudah menerima
bantuan premi asuransi nelayan mencapai 3.151 nelayan jikalau dibandingkan
dengan daerah lain tetapi jumlah angka tersebut masih jauh jikalau
dibandingkan dengan jumlah nelayan kabupaten Ogan Komering Ilir yang
berjumlah ± 33.000 artinya hanya 0.75% tingkat partisipasi keikutsertaan dalam
asuransi nelayan.
Tabel 2
Jumlah Penerima Bantuan Premi Asuransi Nelayan (BPAN) Kabupaten Ogan Komering ilir
Tahun 2016-2019
Nelayan Penerima BPAN
2016 2017 2018 2019
No Kecamatan Jumlah
1 Air Sugihan - - - - -
2 Tulung Selapan - 383 126 64 573
3 Cengal - 787 119 168 1.074
4 Sungai Menang - 553 144 3 700
5 Pangkalan Lampam - 40 - - 40
6 Pampangan - 46 82 - 128
7 Jejawi - - 19 53 72
8 SP. Padang - 70 264 40 374
9 Kayuagung - 86 169 104 359
10 Pedamaran - 76 60 7 143
11 Pedamaran Timur - - - - -
12 Teluk Gelam - - - - -
13 Tanjung Lubuk - 12 15 - 27
14 Lempuing - - - - -
15 Lempuing Jaya - - - - -
16 Mesuji - - 8 - -
17 Mesuji Raya - - - - -
18 Mesuji Makmur - - - - -
TOTAL - 2.051 733 441 3.191

Berdasarkan Tabel 1.5, jumlah nelayan di Kabupaten Ogan Komering Ilir


yang menerima Program BPAN bertambah dari tahun 2016 ke tahun 2017.Pada
5

tahun 2016 tidak ada nelayan yang menerima Program BPAN. Tahun 2017
jumlah nelayan yang menerima Program BPAN meningkat secara signifikan
menjadi 2.051 nelayan.
Kemudian pada tahun 2018 ke tahun 2019 jumlah nelayan yang
menerima BPAN terus mengalami penurunan dalam hal partisipasi
keikutsertaan. Jumlah nelayan penerima Program BPAN paling banyak 2017
yaitu kecamatan cengal kemudian tahun 2018 kecamatan SP.Padang dan pada
tahun 2019 yaitu kecamatan Cengal, sedangkan jikalau dihitung dari 2016-2019
jumlah nelayan yang menerima Program BPAN paling banyak yaitu Kecamatan
Cengal. Menurut Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor Nomor
18/PERMEN-KP/2016 Tentang Jaminan Perlindungan Atas Resiko Kepada
Nelayan, Pembudidaya Ikan dan Petambak Garam menyebutkan bahwa salah
satu manfaat Program BPAN yaitu meningkatnya kesadaran nelayan untuk
melanjutkan asuransi secara mandiri. Berdasarkan hal tersebut maka tindak
lanjut dari Program BPAN yaitu meningkatkan minat nelayan untuk
melanjutkan asuransi nelayan mandiri.

Tabel 3
Jumlah Klaim Asuransi Nelayan di Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun
2017-2019
No. Tahun Jumlah Klaim (Rp)
1 2017 4.000.000
2 2018 240.000.000
4 2019 540.000.000
TOTAL 784.000.000

Pada Tujuan Program BPAN yaitu menumbuhkan kesadaran bagi


nelayan terhadap pentingnya berasuransi dan membangun keinginan nelayan
untuk ikut serta berasurasi secara mandiri. Guna membangun kesadaran
nelayan untuk mengikuti asuransi nelayan mandiri maka premi yang disediakan
disesuaikan dengan kondisi nelayan. Premi asuransi nelayan mandiri terbagi
menjadi tiga yaitu Rp.175.000, Rp.100.000 dan Rp.75.000 pertahun.
Program jaminan sosial yang tersedia di masyarakat nelayan yaitu BPJS
Kesehatan. Biaya BPJS Kesehatan paling rendah yaitu Rp. 25.500 rupiah
6

perbulan. Berdasarkan tarif tersebut, maka dalam satu tahun jika nelayan
menggunakan BPJS Kesehatan biaya yang dikeluarkan yaitu sebesar 306.000
rupiah. Keberhasilan untuk meningkatkan minat nelayan pada keikutsertaan
pada program BPAN dan asuransi nelayan mandiri juga dipengaruhi adanya
kelembagaan nelayan yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ilir, penyuluh
perikanan, Pemerintah Desa, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
(DISDUKCAPIL) dan tim pendamping program. Kelembagaan Nelayan yang
ada di Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Penyuluh perikanan juga memiliki peran bagi pelaksanaan program
BPAN. Posisi penyuluh perikanan merupakan kepanjangan tangan pemerintah
untuk menyampaikan informasi. Hal tersebut sesuai dengan tugas penyuluh
berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Nomor 31 Tahun 2014 yaitu melakukan penyuluhan kepada pelaku utama dan
pelaku usaha perikanan. Syarat utama ketika nelayan ingin mendaftar sebagai
penerima asuransi nelayan adalah nelayan harus terdaftar dahulu pada aplikasi
satu data KKP RI dan yang berhak memasukan data tersebut adalah penyuluh
perikanan. Jumlah Penyuluh Perikanan Lapangan (PPL) dan Penyuluh
Perikanan Bantu (PPB) di Kabupaten Ogan Komering Ilir sebanyak 23 orang
(Dinas Perikanan , 2019).
Koordinasi antara Dinas Perikanan Kabupaten Ogan Komering Ilir
dengan Penyuluh Perikanan kurang berjalan dengan baik. Hal tersebut
disebabkan, Penyuluh Perikanan sekarang berada di bawah Balai Riset
Perikanan Perairan Umum dan Penyuluhan Perikanan Kementerian Kelautan
dan Perikanan. Kondisi tersebut menyebabkan koordinasi yang kurang baik
terkesan berjalan sendiri-sendiri antara Dinas Perikanan Kabupaten Ogan
Komering Ilir yang diwakili oleh tim pendamping BPAN dengan penyuluh
perikanan.
Salah satu kendala lapangan yang sering dihadapi adalah banyak
ditemukannya NIK (Nomor Induk Kependudukan) pada KTP nelayan yang tidak
valid sehingga menghambat para nelayan mendapatkan kartu KUSUKA yang
terlebih dahulu didaftarkan pada aplikasi satu data KKP RI sebagai syarat untuk
7

ikut serta dalam program BPAN ataupun asuransi mandiri. Pada saat
pengajuan klaim asuransi pemerintah desa ataupun pihak kepolisian
mempunyai peran dalam hal membuat berita acara kejadian kecelakan ataupun
meninggal sehingga banyak klaim yang tidak bisa di proses.Kurangya minat
nelayan berasuransi sebagai bentuk perlindungan atas resiko profesi nelayan di
kabupaten Ogan Komering ilir hal ini dapat di lihat dari data yang telah disajikan
diatas . Untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi keikutsertaan dalam
program BPAN, Dinas Perikanan Kabupaten Ogan Komering Ilir melalui Kasi
Kenelayanan melakukan AKSI PERUBAHAN Yang berjududul “Peningkatan
Partisipasi Keikutsertaan Asuransi Nelayan Melalui Bantuan Premi
Asuransi Nelayan (BPAN) di Kabupaten Ogan Komering Ilir”

B. AREA DAN FOKUS AKSI PERUBAHAN

1. Area Proyek Perubahan

Dalam rangka mendukung reformasi birokrasi dan perbaikan kinerja


kebijakan, maka pelaksanaan aksi perubahan Peningkatan Partisipasi
Keikutsertaan Asuransi Nelayan Melalui Bantuan Premi Asuransi Nelayan
di Kabupaten Ogan Komering Ilir melalui kerjasama dengan Penyuluh
Perikanan, DISDUKCAPIL, Kepala Desa, KUB/Koperasi Nelayan dan PT.
JASINDO
2. Fokus Aksi Perubahan
Sedangkan area perubahan ini berfokus pada perluasan akses pemasaran
Bantuan Premi Asuransi Nelayan melalui sosialisasi ke kecamatan,
Pembagaian leaflet dan Publikasi Lewat Media Sosial

C. TUJUAN AKSI PERUBAHAN

Tujuan Aksi Perubahan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran


masyarakat nelayan akan pentingnya asuransi nelayan dengan melakukan
edukasi di Kabupaten Ogan Komering ilir. Adapun tujuan dari Rancangan
Aksi Perubahan ini meliputi 3 (tiga) tujuan yaitu :
8

1. Tujuan Jangka Pendek (dilaksanakan dalam kurun waktu


2 bulan)
a. Terbentuknya Tim Proyek Perubahan
b. Tersusunnya Rencana kerja Tim Proyek perubahan
c. Terlaksananya koordinasi Tim Proyek Perubahan
b. Promosi layanan Asuransi Nelayan Mandiri melalui medsos, Leaflet
dan brosur
2. Tujuan Jangka Menengah (dilaksanakan dalam kurun waktu pasca
diklat s/d 1 tahun)
Adanya MOU antara Dinas Perikanan dengan PT.JASINDO terkait
Pemberdayaan Penyuluh Perikanan, Perangkat Desa dan Lembaga
Nelayan sebagai Perwakilan pendaftaran Asuransi Nelayan Mandiri
3. Tujuan Jangka Panjang (dilaksanakan dalam kurun waktu
1 tahun s/d 2 tahun)
1. Adanya Program Bantuan Premi Asuransi Nelayan (BPAN) dalam
bentuk kegiatan yang bersumber dari APBD kabupaten Ogan
Komering Ilir ataupun Dana CSR Perusahaan.
2. Adanya Gerai Pelayanan terpadu Asuransi nelayan melalui website
dinas perikanan yang terhubung langsung dengan PT.JASINDO,
PUSDATIN KKP RI, DISDUKCAPIL

D. MANFAAT AKSI PERUBAHAN


Aksi perubahan ini diharapkan dapat memberikan manfaat/
out come sebagai berikut :
1. Bagi Organisasi
a. Mengoptimalkan peran Dinas Perikanan kabupaten Ogan Komering
Ilir dalam melaksanakan fungsi pelayanan masyarakat dalam
peningkatan produksi perikanan tangkap yaitu dengan memberikan
jaminan perlindungan bagi nelayan.
9

b. Meningkatkan dan mengembangkan kepercayaan masyarakat


kepada pemerintah dalam rangka perwujudan good and
clean governance.
2. Bagi Masyarakat Nelayan
a. Meningkatkan pemahaman dan partisipasi masyarakat tentang
pentingnya Asuransi Nelayan
b. Sarana Pengembangan Program Asuransi Nelayan di Kabupaten
Ogan Komering Ilir

E. ADOPSI DAN ADAPTASI HASIL STUDI LAPANGAN

Pada tahapan penyusunan rancangan aksi perubahan ini, telah

dilaksanakan Tahap Studi Lapangan Kinerja Organisasi secara

langsung ke Dinas Pariwisata Provinsi Lampung untuk mempelajari,

mengadopsi dan mengadaptasi perubahan yang telah dilakukan Dinas

Pariwisata Provinsi Lampung, beberapa lesson learned yang dianggap

baik kemudian dapat diadopsi dan diadaptasi dalam proyek

perubahan yang dilaksanakan di Seksi Kenelayanan Bidang Perikanan

Tangkap Dinas Perikanan Kabupaten Ogan Komering Ilir.

Waktu : 29 September 2020.


Output : Lesson Learned, Adopsi dan Adaptasi hasil Studi
Lapangan yang dapat diambil untuk diterapkan dalam
aksi perubahan dalam Peningkatan Partisipasi
Keikutsertaan Asuransi Nelayan Melalui Bantuan Premi
Asuransi Nelayan
Evidence : Foto Studi Lapangan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil kegiatan Studi Lapangan

adalah bahwa kegiatan tersebut memiliki korelasi yang positif dengan


10

rencana aksi perubahan yang sejalan dengan pelayanan yang diberikan

oleh Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, yaitu program-program yang

dilakukan tepat guna dan sangat membantu masyarakat, selain itu

beberapa program lainnya sangat inovatif dan menjadi daya tarik

pelayanan. Melalui sebuah aksi perubahan yaitu Peningkatan Partisipasi

Keikutsertaan Asuransi Nelayan Melalui Bantuan Premi Asuransi Nelayan

di Kabupaten Ogan Komering Ilir diharapkan juga menjadi program kerja

dan aksi yang memberikan manfaat baik dan inovatif bagi organisasi

maupun bagi masyarakat pengguna layanan.

Tabel 4. Adopsi dan Adaptasi Studi Lapangan

Nilai
No Adopsi Adaptasi
Keunggulan
1. Kepemimpinan Kepala Dinas Kepemimpinan yang
Kesehatan Provinsi memiliki visi perubahan
Lampung memiliki untuk pengembangan
kepemimpinan kinerja organisasi.
visioner dalam
mengoptimalkan
sumberdaya yang
dimilikinya untuk
mencapai target-
target organisasi
guna melaksanakan
Tupoksi.
2. Inovasi Inovasi koordinasi Mengimplementasikan
dan komunikasi inovasi koordinasi dan
layanan internal komunikasi tersebut
dan eksternal yang melalui media social Fb,
baik WA, Instagram dan
dalam memberikan Youtube
pelayanan kepada
masyarakat.
11

Gambar 1. Foto Studi Lapangan ke Dinas Pariwisata Provinsi Lampung

Anda mungkin juga menyukai