BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tabel 1
Jumlah Penerima Bantuan Premi Asuransi Nelayan (BPAN) Provinsi
Sumatera Selatan Tahun 2016-2019
Nelayan Penerima BPAN
2016 2017 2018 2019
No Kecamatan Jumlah
1 Banyuasin - - 175 303 478
2 Empat Lawang -
3 Lahat - 80 80
4 Muara Enim - 126 126
5 Musi Banyuasin - 411 330 741
6 Musi Rawas -
7 Musi Rawas Utara -
8 Ogan Ilir - 150 96 68 314
9 Ogan Komering Ilir - 2.051 733 441 3.151
10 OKU -
11 OKU Selatan - - - - -
12 OKU Timur - - - - -
13 PALI -
14 Lubuk Linggau - - - - -
15 Pagar Alam - - - - -
16 Palembang - - 31 79 110
17 Prabumulih - - - - -
TOTAL - 2.201 1.446 1.427 5.000
4
Dari Tabel 1.4 dapat dilihat bahwa nelayan yang sudah menerima
bantuan premi asuransi nelayan mencapai 3.151 nelayan jikalau dibandingkan
dengan daerah lain tetapi jumlah angka tersebut masih jauh jikalau
dibandingkan dengan jumlah nelayan kabupaten Ogan Komering Ilir yang
berjumlah ± 33.000 artinya hanya 0.75% tingkat partisipasi keikutsertaan dalam
asuransi nelayan.
Tabel 2
Jumlah Penerima Bantuan Premi Asuransi Nelayan (BPAN) Kabupaten Ogan Komering ilir
Tahun 2016-2019
Nelayan Penerima BPAN
2016 2017 2018 2019
No Kecamatan Jumlah
1 Air Sugihan - - - - -
2 Tulung Selapan - 383 126 64 573
3 Cengal - 787 119 168 1.074
4 Sungai Menang - 553 144 3 700
5 Pangkalan Lampam - 40 - - 40
6 Pampangan - 46 82 - 128
7 Jejawi - - 19 53 72
8 SP. Padang - 70 264 40 374
9 Kayuagung - 86 169 104 359
10 Pedamaran - 76 60 7 143
11 Pedamaran Timur - - - - -
12 Teluk Gelam - - - - -
13 Tanjung Lubuk - 12 15 - 27
14 Lempuing - - - - -
15 Lempuing Jaya - - - - -
16 Mesuji - - 8 - -
17 Mesuji Raya - - - - -
18 Mesuji Makmur - - - - -
TOTAL - 2.051 733 441 3.191
tahun 2016 tidak ada nelayan yang menerima Program BPAN. Tahun 2017
jumlah nelayan yang menerima Program BPAN meningkat secara signifikan
menjadi 2.051 nelayan.
Kemudian pada tahun 2018 ke tahun 2019 jumlah nelayan yang
menerima BPAN terus mengalami penurunan dalam hal partisipasi
keikutsertaan. Jumlah nelayan penerima Program BPAN paling banyak 2017
yaitu kecamatan cengal kemudian tahun 2018 kecamatan SP.Padang dan pada
tahun 2019 yaitu kecamatan Cengal, sedangkan jikalau dihitung dari 2016-2019
jumlah nelayan yang menerima Program BPAN paling banyak yaitu Kecamatan
Cengal. Menurut Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor Nomor
18/PERMEN-KP/2016 Tentang Jaminan Perlindungan Atas Resiko Kepada
Nelayan, Pembudidaya Ikan dan Petambak Garam menyebutkan bahwa salah
satu manfaat Program BPAN yaitu meningkatnya kesadaran nelayan untuk
melanjutkan asuransi secara mandiri. Berdasarkan hal tersebut maka tindak
lanjut dari Program BPAN yaitu meningkatkan minat nelayan untuk
melanjutkan asuransi nelayan mandiri.
Tabel 3
Jumlah Klaim Asuransi Nelayan di Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun
2017-2019
No. Tahun Jumlah Klaim (Rp)
1 2017 4.000.000
2 2018 240.000.000
4 2019 540.000.000
TOTAL 784.000.000
perbulan. Berdasarkan tarif tersebut, maka dalam satu tahun jika nelayan
menggunakan BPJS Kesehatan biaya yang dikeluarkan yaitu sebesar 306.000
rupiah. Keberhasilan untuk meningkatkan minat nelayan pada keikutsertaan
pada program BPAN dan asuransi nelayan mandiri juga dipengaruhi adanya
kelembagaan nelayan yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ilir, penyuluh
perikanan, Pemerintah Desa, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
(DISDUKCAPIL) dan tim pendamping program. Kelembagaan Nelayan yang
ada di Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Penyuluh perikanan juga memiliki peran bagi pelaksanaan program
BPAN. Posisi penyuluh perikanan merupakan kepanjangan tangan pemerintah
untuk menyampaikan informasi. Hal tersebut sesuai dengan tugas penyuluh
berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Nomor 31 Tahun 2014 yaitu melakukan penyuluhan kepada pelaku utama dan
pelaku usaha perikanan. Syarat utama ketika nelayan ingin mendaftar sebagai
penerima asuransi nelayan adalah nelayan harus terdaftar dahulu pada aplikasi
satu data KKP RI dan yang berhak memasukan data tersebut adalah penyuluh
perikanan. Jumlah Penyuluh Perikanan Lapangan (PPL) dan Penyuluh
Perikanan Bantu (PPB) di Kabupaten Ogan Komering Ilir sebanyak 23 orang
(Dinas Perikanan , 2019).
Koordinasi antara Dinas Perikanan Kabupaten Ogan Komering Ilir
dengan Penyuluh Perikanan kurang berjalan dengan baik. Hal tersebut
disebabkan, Penyuluh Perikanan sekarang berada di bawah Balai Riset
Perikanan Perairan Umum dan Penyuluhan Perikanan Kementerian Kelautan
dan Perikanan. Kondisi tersebut menyebabkan koordinasi yang kurang baik
terkesan berjalan sendiri-sendiri antara Dinas Perikanan Kabupaten Ogan
Komering Ilir yang diwakili oleh tim pendamping BPAN dengan penyuluh
perikanan.
Salah satu kendala lapangan yang sering dihadapi adalah banyak
ditemukannya NIK (Nomor Induk Kependudukan) pada KTP nelayan yang tidak
valid sehingga menghambat para nelayan mendapatkan kartu KUSUKA yang
terlebih dahulu didaftarkan pada aplikasi satu data KKP RI sebagai syarat untuk
7
ikut serta dalam program BPAN ataupun asuransi mandiri. Pada saat
pengajuan klaim asuransi pemerintah desa ataupun pihak kepolisian
mempunyai peran dalam hal membuat berita acara kejadian kecelakan ataupun
meninggal sehingga banyak klaim yang tidak bisa di proses.Kurangya minat
nelayan berasuransi sebagai bentuk perlindungan atas resiko profesi nelayan di
kabupaten Ogan Komering ilir hal ini dapat di lihat dari data yang telah disajikan
diatas . Untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi keikutsertaan dalam
program BPAN, Dinas Perikanan Kabupaten Ogan Komering Ilir melalui Kasi
Kenelayanan melakukan AKSI PERUBAHAN Yang berjududul “Peningkatan
Partisipasi Keikutsertaan Asuransi Nelayan Melalui Bantuan Premi
Asuransi Nelayan (BPAN) di Kabupaten Ogan Komering Ilir”
dan aksi yang memberikan manfaat baik dan inovatif bagi organisasi
Nilai
No Adopsi Adaptasi
Keunggulan
1. Kepemimpinan Kepala Dinas Kepemimpinan yang
Kesehatan Provinsi memiliki visi perubahan
Lampung memiliki untuk pengembangan
kepemimpinan kinerja organisasi.
visioner dalam
mengoptimalkan
sumberdaya yang
dimilikinya untuk
mencapai target-
target organisasi
guna melaksanakan
Tupoksi.
2. Inovasi Inovasi koordinasi Mengimplementasikan
dan komunikasi inovasi koordinasi dan
layanan internal komunikasi tersebut
dan eksternal yang melalui media social Fb,
baik WA, Instagram dan
dalam memberikan Youtube
pelayanan kepada
masyarakat.
11