Anda di halaman 1dari 18

USULAN PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT

(PKM)

PKM PEMBERDAYAAN KELOMPOK NELAYAN KUPANG


DESA BALONGDOWO KECAMATAN CANDI, Kab. SIDOARJO

TIM PENGUSUL

Oleh:
Sugito Muzaqi, SHI., MPd.I (NIDN: 0702018302)
Lukman Junaidi, S.Kom., M.Kom (NIDN: 0711018101)
Latipah ST, MIT (NIDN: 0725087604)

UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA


2018

1
RIGKASAN

Desa Banjar Kemuning, kecamatan Sedati merupakan salah satu desa yang berada di
wilayah pesisir timur Kabupaten Sidoarjo. Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian
sebagai nelayan tangkap. Pemanfaatan hasil laut sudah menjadi aktivitas harian masyarakat di
sana.
Nelayan Banjar Kemuning tergabung pada beberapa kelompok nelayan, salah satunya
adalah KUB atau Kelompok Usaha Bersama “Sari Laut“ yang mempunyai anggota
sebanyak 63 orang. Mayoritas dari mereka adalah nelayan serba bisa yang tangkapan
utamanya mengikuti pergeseran musim ikan di laut. Alat tangkap ikan yang digunakan adalah
jaring khusus ikan dorang dan jaring biasa yang bisa digunakan untuk menangkap ikan dan
udang laut. Pada musim paceklik ikan nelayan Banjar Kemuning juga menangkap kerang
dengan alat tangkap garit kerang.
Perahu yang digunakan oleh nelayan adalah berupa perahu dengan kapasitas kurang
dari 3 GT (Gross Tonage) yang dilengkapi dengan mesin motor tempel. Namun demikian,
tidak semua nelayan menguasai cara mengoperasikan mesin.
Rata-rata hasil tangkapan para nelayan per hari adalah 2 kilogram udang dan 5-7
kilogram kerang. Apabila beruntung terkadang mendapatkan ikan kakap dan dorang. Namun
pada musim paceklik, hasil yang didapatkan hanya beberapa kilogram kerang. Hal inilah
yang kemudian dimanfaatkan oleh pengepul untuk memberikan bantuan pinjaman dana pada
para nelayan. Konsekuensinya, nelayan diharuskan untuk menyetor hasil tangkap mereka
dengan harga yang ditetapkan sepihak.
Program Kemitraan Masyarakat Pemberdayaan Kelompok Nelayan “KUB Sari
Laut”, Desa Banjar Kemuning Kecamatan Sedati, Sidoarjo menawarkan solusi dengan
metode: memberikan sosialisasi tentang pentingnya pengelolaan keuangan kelompok maupun
individu, memanfaatkan hasil tangkap menjadi makanan olahan, memberi pelatihan kerajinan
tangan dari kulit kerang bagi istri nelayan, serta mengadakan pelatihan bagi nelayan yang
belum menguasai cara mengoperasikan mesin kapal.
Dengan program ini diharapkan kelompok nelayan KUB “Sari Laut” di desa Banjar
Kemuning bisa lebih cermat dalam mengatur keuangan, serta memiliki kemampuan yang
baik dalam permesinan kapal. Selain itu bagi istri nelayan diharapkan mempunyai
keterampilan membuat kerajinan serta ahli dalam mengolah hasil tangkapan menjadi produk
dengan nilai jual yang lebih baik.

Kata kunci: KUB Sari Laut, desa Banjar Kemuning, pelatihan keuangan, pelatihan mesin
perahu, pelatihan pengolahan ikan, pelatihan kerajinan tangan

2
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
Kondisi perikanan Indonesia merupakan salah satu sumber daya yang sangat penting
bagi hajat hidup masyarakat dan dapat dijadikan sebagai penggerak utama (Prime Mover)
perekonomian nasional saat ini. Sektor kelautan dapat dikatakan hampir tak tersentuh, meski
kenyataannya sumber daya kelautan dan perikanan yang dimiliki oleh Indonesia sangatlah
beragam, baik jenis dan potensinya (Purwanto, 2014).
Atas dasar itu, pemerintahan Indonesia menargetkan adanya peningkatan produksi
perikanan setiap tahum. Salah satu program yang telah dilaksanakan adalah pembentukan
kawasan minapolitan di berbagai daerah di Indonesia. Konsep minapolitan pada dasarnya
adalah konsep pengembangan wilayah dimana konsep ini menitikberatkan pada
pengembangan komoditas-komoditas unggulan pada sektor perikanan di suatu wilayah
pesisir.
Kabupaten Sidoarjo sebagai salah satu penyangga Ibukota Propinsi Jawa Timur
merupakan daerah yang mengalami perkembangan pesat. Keberhasilan ini dicapai karena
berbagai potensi yang ada di wilayahnya seperti industri dan perdagangan, pariwisata, serta
usaha kecil dan menengah dapat dikemas dengan baik dan terarah. Dengan adanya berbagai
potensi daerah serta dukungan sumber daya manusia yang memadai, maka dalam
perkembangannya Kabupaten Sidoarjo mampu menjadi salah satu daerah strategis bagi
pengembangan perekonomian regional (RTRW 2009-2029 Sidoarjo)
Kabupaten Sidoarjo memiliki daerah pantai dan pertambakan di kawasan sebelah
timur yang meliputi 30% dari luas wilayah (dengan ketinggian 0-3 meter dari permukaan
laut), sementara daerah bagian tengah yang berair tawar mencapai 40,81% dari seluruh luas
wilayah, dan berada pada ketinggian 3-10 meter dari permukaan laut.
Meskipun usaha perikanan tangkap merupakan mata pencaharian masyarakat pesisir,
namun kondisi sebagian besar nelayan dikategorikan sebagai masyarakat miskin yang serba
kekurangan. Salah satu kelompok nelayan yang ada di kecamatan Sedati Sidoarjo, adalah
Kelompok Usaha Bersama atau KUB “Sari Laut” di desa Banjar Kemuning. Kelompok ini
dibentuk untuk mewadahi kegiatan para nelayan di antaranya program koperasi simpan
pinjam.
Lokasi kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (desa Banjar Kemuning) dan
kegiatan para nelayan bisa dilihat pada gambar berikut.

3
LOKASI KEGIATAN PKM

Gambar 1.1 Peta lokasi kegiatan PKM

Gambar 1.2 Kegiatan para nelayan tangkap di desa Banjar Kemuning

Adapun kondisi KUB “Sari Laut” desa Banjar Kemuning yang diperoleh dari
ketuanya yakni Bapak Fadlolin dapat diuraikan sebagai berikut.
A. Sumber Daya Manusia.
 Pengurus: berjumlah 3 orang dengan kualifikasi: lulusan SLTA
 Keanggotaan: berjumlah 43 orang, rata-rata lulusan SD dan SLTP, tidak semua
aktif dalam organisasi
 Pengetahuan anggota terhadap masalah perikanan: cukup

4
 Ketrampilan: Sebagian anggota belum terampil dalam mengoperasikan mesin
perahu; sebagian besar nelayan tidak punya keahlian lain sebagai pekerjaan
sampingan; hampir semua nelayan minim pengetahuan terhadap pengelolaan
keuangan.

Adapun susunan kepengurusan KUB dapat dilihat pada gambar 1.3.

PEMBINA

Gambar 1.3 Struktur organisasi KUB “Sari Laut”

B. Kegiatan yang dilakukan terkait dengan penangkapan ikan dan kerang

Kegiatan para nelayan menangkap ikan di laut dimulai pada malam hari. Biasanya
mereka berangkat secara berkelompok; dalam satu perahu ada dua orang. Satu orang sebagai
pemimpin dan yang lainnya sebagai operator mesin. Hasil tangkapan yang didapat setiap hari
tidaklah tentu, tergantung pada musim dan arah angin yang mempengaruhi keberadaan ikan
di laut. Pada musim panen nelayan bisa mendapatkan berpuluh kilo tangkapan, namun
sebaliknya pada musim paceklik. Secara rata-rata setiap nelayan bisa memperoleh sekitar 2
kilogram udang, 5 hingga 10 kilogram kerang (dengan kulitnya), dan beberapa ekor ikan
kakap, dorang dan lainnya. Gambar berikut memperlihatkan kegiatan nelayan menurunkan
hasil tangkapan.

5
Gambar 1.4 Nelayan menurunkan hasil tangkapan ikan dan kerang

C. Kebiasaan nelayan dalam mengelola keuangan

Setelah mendapatkan hasil tangkapan, biasanya nelayan langsung menjual ke


pengepul yang merupakan warga desa Banjar Kemuning dengan kemampuan finansial besar.
Harga ditetapkan secara sepihak oleh pengepul, dan nelayan mau tidak mau harus sepakat
dengan ketentuan ini. Hal tersebut telah terjadi selama bertahun-tahun dan penyebab
utamanya adalah, adanya ikatan tak tertulis antara nelayan dan pengepul, di mana pada saat
musim paceklik nelayan bisa meminjam uang pada pengepul dengan konsekuensi harus
menjual hasil tangkapan padanya.
Kebiasaan buruk yang lain adalah tidak adanya kesadaran untuk menyimpan sebagain
hasil penjualan. Begitu menerima uang, saat itu juga kebanyakan mereka akan menghabiskan
untuk keperluan yang terkadang tidak diperlukan.

D. Data nelayan

Pendataan nelayan anggota KUB “Sari Laut” telah dilakukan oleh Dinas Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2016. Berikut adalah sebagian data nelayan beserta
data perahu yang dimilikinya.

Tabel 1.1` Contoh Data Nelayan Banjar Kemuning Berikut Alat Tangkapnya
No Nama GT Alat Identifikasi Foto Perahu
Tangkap
1 Abdul Hadi 1,5 Garit kerang
Jaring dorang
Jaring udang

6
2 Achmad 2 Garit kerang
Fauzan

3 Mochamm 2 Garit kerang


adTayudin Jaring udang

4 Agus Athok 1,5 Garit kerang


Faludi

5 Ainul Hadi 1,5 Garit kerang


Jaring udang

6 Ali Djaini 2 Garit kerang


Jaring dorang
Jaring udang

7 Muhamma 1,5 Garit kerang


d Ali (Ali Jaring dorang
Kateng) Jaring udang

7
8 Basuni 2 Garit kerang
Jaring dorang
Jaring udang

9 Amin 1,5 Garit kerang


Jaring dorang
Jaring udang

10 Astono 2,5 Garit kerang


Jaring udang

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, 2016

1.2 Permasalahan Mitra


Permasalahan yang dihadapi KUB “Sari Laut” pada dasarnya adalah disebabkan oleh
kurangnya pengetahuan dan wawasan anggota dalam mengelola hasil tangkapan di laut.
Mereka selalu menginginkan hasil yang cepat dan instan dan tidak memikirkan kebutuhan
jangka panjang. Misalnya setelah mendapat tangkapan yang cukup banyak, langsung saja
akan menjual pada pengepul, tanpa mau berusaha meningkatkan pengetahuan supaya hasil
tangkapan tersebut memiliki nilai tambah. Kemudian apabila hasil tangkapan tidak seberapa,
tanpa segan nelayan akan meminjam uang pada pengepul dengan sistem membayar di
kemudian hari, dengan menyetor hasil tangkapan. Hal ini telah berlangsung bertahun-tahun,
bahkan pengurus KUB pun tidak bisa mengingatkan anggotanya akan perilaku yang kurang
baik ini.
Uraian berikut menggambarkan keadaan dan permasalahan para nelayan yang
bergabung dalam KUB “Sari Laut”.

8
1. Masalah pengelolaan keuangan
Para nelayan biasanya menjual hasil tangkapan kepada pengepul seperti terlihat pada
gambar 1.5. Nelayan tidak bisa menentukan harga standar. Harga ditentukan oleh pemilik
modal yang telah meminjami nelayan ketika hasil tangkapan mereka tidak banyak.

Gambar 1.5 Nelayan menjual hasil tangkapan pada pengepul

2. Masalah pengetahuan mesin


Dari 63 anggota KUB, ternyata belum semuanya menguasai permasalah mesin
perahu yang dipergunakan untuk menangkap ikan. Hal ini tentu menyulitkan nelayan
apabila ada kerusakan pada mesin, seperti diperlihatkan pada gambar 1.6, di mana setelah
melaut, biasanya nelayan akan memeriksa mesin perahunya.
Ketrampilan mengoperasikan dan memperbaiki mesin sangat diperlukan nelayan
supaya proses penangkapan ikan bisa berjalan lancar.

Gambar 1.6 Proses perbaikan mesin perahu

9
3. Masalah ketrampilan istri nelayan

Ketrampilan para istri nelayan dalam memproses hasil tangkapan untuk dijadikan
makanan olahan dirasakan kurang. Selain itu ada ketrampilan lain yang bisa menghasilkan
uang yaitu mengolah kulit kerang menjadi kerajinan atau handycraft. Sosialisasi dan
penyuluhan telah beberapa kali dilakukan di balai desa seperti ditunjukkan pada gambar 1.7,
akan tetapi belum menunjukkan hasil yang menggembirakan.

Gambar 1.7 Penyuluhan bagi istri nelayan di balai desa Banjar Kemuning
Secara garis besar, permasalahan mitra PKM dapat diringkas pada tabel 1.1 dan 1.2
sebagai berikut.

Tabel 1.2. Permasalahan Mitra PKM

No Permasalahan Keterangan
1 Hasil tangkap terkadang sangat sedikit Kurang adanya ketrampilan lain
pada musim paceklik selain menagkap ikan di laut

2 Penjualan hasil tangkap Pada satu orang saja, yakni pengepul

3 Pengelolaan keuangan Masih tergantung pada pengepul


sebagai peminjam dana

4 Kemampuan mengoperasikan dan Tidak semua nelayan bisa


memperbaiki mesin perahu mengoperasikan dan memperbaiki
mesin

5 Keaktifan dalam kegiatan Kelompok Tidak semua anggota aktif dalam


Usaha Bersama kelompok

6 Keaktifan istri nelayan dalam KUB Belum aktif


7 Kekreatifan dalam pengembangan Belum kreatif
usaha

10
Sumber: hasil wawancara dengan ketua KUB “Sari Laut”

BAB 2. SOLUSI DAN TARGET LUARAN


Solusi yang bisa ditawarkan pada kegiatan Program Kemitraan Masyarakat
Pemberdayaan Kelompok Nelayan “KUB Sari Laut”, Desa Banjar Kemuning
Kecamatan Sedati, Sidoarjo ditunjukkan pada tabel 2.1 berikut.

Tabel 2.1 Solusi dari kegiatan PKM


Permasalahan Mitra Solusi yang ditawarkan

Ketergantungan pada Pelatihan keuangan supaya anggota KUB bisa mengelola


Pengepul keuangan

Sedikitnya hasil tangkap Ada alternatif pekerjaan selain sebagai nelayan


rata-rata per hari

Sedikitnya pendapatan .Ada alternatif penghasilan tambahan selain sebagai


rata-rata per hari nelayan, misalnya pembuatan kerajinan tangan dari kulit
kerang
Kurangnya keterampilan Adanya pelatihan mengoperasikan dan memperbaiki mesin
mengoperasikan mesin perahu
perahu

Kurang aktifnya peran Adanya kegiatan rutin untuk menambah ketrampilan dan
istri nelayan pengolahan hasil tangkap ikan/kerang

Sumber: Hasil analisis

Adapun rencana target capaian luaran dari kegiatan PKM ini, ditunjukkan pada tabel
2.2.
Tabel 2.2 Rencana Target Capaian Luaran
No Jenis Luaran Indikator Capaian
Luaran Wajib

1 Satu artikel ilmiah yang dipublikasikan melalui Diterima


Jurnal ber ISSN atau prosiding ber ISBN
dari seminar nasional

11
2 Satu artikel pada media massa cetak/elektronik; Diterima
3 Video kegiatan Telah dibuat
4 Peningkatan keberdayaan mitra sesuai Ada peningkatan
permasalahan yang dihadapi
Sumber: Hasil analisis

BAB 3. METODE PELAKSANAAN

Metode yang akan diterapkan oleh Pengusul pada kegiatan PKM ini adalah dengan
memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada pengurus dan anggota KUB “Sari Laut”,
meliputi:
1. Pelatihan pengelolaan keuangan
2. Pelatihan pengoperasian dan cara memperbaiki mesin perahu
3. Pelatihan ketrampilan pada istri nelayan untuk mengolah sebagian hasil tangkapan
menjadi makanan olahan yang bernilai jual lebih tinggi
4. Pelatihan pada keluarga nelayan untuk membuat berbagai kerajinan dari kulit kerang

3.1 Penyuluhan Pengelolaan Keuangan


Penyuluhan pengelolaan keuangan lebih diperuntukkan bagi istri nelayan, mengingat
wanitalah pengatur keuangan dalam rumah tangga. Pemberdayaan wanita lewat edukasi
keuangan memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengingat
wanita memiliki posisi strategis dalam mengatur keuangan di sektor yang paling mikro.
Kegiatan ini juga pernah dilakukan oleh Sampoerna University pada istri nelayan di
Wakatobi, tahun 2017.
Salah satu referensi yang bisa digunakan dalam melakukan perencanaan bagaimana
pengelola keuangan rumah tangga adalah dengan prinsip: 10 – 20 – 30 – 40 yang diletakkan
pada beberapa amplop dengan warna berbeda, sebagaimana dijabarkan oleh Lembaga Swiss
Contact. Penjumlahan dari 10 + 20 + 30 + 40 adalah 100. Angka tersebut menunjukkan
berapa persen dari penghasilan yang sebaiknya dialokasikan.

12
Gambar 3.1. Alokasi Pengelolaan Keuangan

3.2 Pelatihan Pengoperasian dan Perbaikan Mesin


Setiap nelayan sudah selayaknya menguasai masalah mesin perahu, baik cara
mengoperasikan maupun memperbaiki jika terjadi kerusakan. Karena itu kegiatan PKM ini
akan melibatkan tenaga non dosen, seorang ahli di bidang permesinan kapal/perahu, alumni
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya. Proses perbaikan mesin kapal dapat dilihat pada
gambar berikut. Mesin yang akan digunakan pada kegiatan PKM akan diadakan dalam
bentuk sewa.

Gambar 3.1 Mesin yang dipergunakan untuk melaut

3.3 Pelatihan Ketrampilan Kerajinan Tangan


Pelatihan yang akan diberikan untuk istri nelayan adalah kegiatan membuat kerajinan
tangan dari kulit kerang yang banyak bertebaran di desa Banjar Kemuning. Kegiatan ini
dimaksudkan untuk memberi ketrampilan agar para istri nelayan bisa membantu
menghasilkan pendapatan keluarga. Contoh jenis kerajinan dapat dilihat pada gambar 3.2
berikut.

13
Gambar 3.2 Kerajinan kulit kerang untuk meningkatkan ekonomi nelayan

3.4 Pelatihan pengolahan hasil ikan dan kerang

Pelatihan pengolahan hasil tangkapan yang akan diberikan dalam kegiatan PKM,
dimaksudkan untuk memberi nilai tambah bagi ikan dan kerang, sehingga nelayan tidak
sekedar menjual dalam bentuk mentah. Pengolahan ini siperuntukkan bagi para istri nelayan
anggota KUB “Sari Laut”, dan diharapkan bisa meningkatkan perekonomian keluarga. Untuk
itu, program PKM ini akan memberikan bantuan berupa penyimpan ikan dan kerang beku
atau freezer bagi mitra kegiatan. Gambar 3.3 memperlihatkan contoh gambar olahan ikan dan
kerang.

Gambar 3.3 Olahan ikan dan kerang untuk meningkatkan pendapatan nelayan

14
3.5 Evaluasi Pelaksanaan Program PKM
Sebagai tindak lanjut terhadap program PKM Pemberdayaan Kelompok Nelayan
“KUB Sari Laut”, Desa Banjar Kemuning Kecamatan Sedati, Sidoarjo, Tim Pengusul akan
melakukan monitoring dan evaluasi. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memantau keberhasilan
dan keberlanjutan program.
Indikator keberhasilan kegiatan PKM pelatihan pengelolaan keuangan, pelatihan
perbaikan mesin perahu dan pelatihan yang lainnya, ditunjukkan dengan terlaksananya solusi
dan terpenuhinya target yang telah ditetapkan. Untuk itu tim Pengusul akan menjadwalkan
kunjungan secara berkala pada mitra PKM. Kunjungan ini dimaksudkan selain untuk
memantau keberhasilan program, juga untuk mempererat tali silaturahim antara tim pengusul,
pengurus KUB, dan para anggota.

4. Jadwal Kegiatan PKM


Adapun serangkaian kegiatan pengabdian masyarakat secara lebih rinci dapat
dijabarkan sebagai berikut dalam Gant Chart pada tabel 4.1 berikut ini.

Tabel 4.1. Gant Chart rencana kegiatan PKM


No Uraian Kegiatan Bulan Ke
Pengabdian Masyarakat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan Awal Tim Survei
dan pengamatan lapangan
1
serta Pembekalan bagi
mahasiswa yang terlibat
2 Program Sosialisasi untuk
pengurus dan anggota KUB
“Sari Laut”
a. Penyuluhan
b. Praktek lapangan
Implementasi Program
untuk pengurus dan
3
anggota KUB “Sari Laut”:
Pelatihan Perbaikan mesin
perahu
4 Implementasi Program
untuk pengurus dan
anggota KUB “Sari Laut”:
Pelatihan pengelolaan
keuangan
5 Implementasi Program
untuk pengurus dan
anggota KUB “Sari Laut”:
Pelatihan ketrampilan

15
kerajinan tangan

6 Implementasi Program
untuk pengurus dan
anggota KUB “Sari Laut”:
Pelatihan ketrampilan
pengolahan hasil tangkapan
7 Laporan, Monev &
Publikasi Hasil Pengabdian

Sumber: Hasil wawancara dan analisis

DAFTAR PUSTAKA

1. Dinas Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, Penyusunan Database Nelayan, 2016


2. Purwanto Aditya, Analisis Potensi dan Daya Saing Sumber Daya Perikanan
Kabupaten Sidoarjo Untuk Pengembangan Minapolitan, Repository Universitas
Negeri Jember, 2014
3. Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kabupaten Sidoarjo 2009-2029
4. Sampoerna University, Pengelolaan Keuangan Bagi Istri Nelayan Wakatobi, 2017
5. Swiss Contact, Modul Pengelolaan Keuangan, 2016

16
GAMBARAN IPTEK

PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM)


KELOMPOK NELAYAN “KUB SARI LAUT”
DESA BANJAR KEMUNING

KONDISI NELAYAN:
- BELUM TRAMPIL MENGELOLA KEUANGAN
- TIDAK ADA PEKERJAAN SAMPINGAN
- SEBAGIAN TIDAK PAHAM MASALAH MESIN PERAHU

KEGIATAN YANG AKAN


DILAKSANAKAN

PELATIHAN KETRAMPILAN BAGI PELATIHAN MANAJEMEN


NELAYAN DAN ISTRINYA KEUANGAN BAGI ISTRI NELAYAN

MEMBUAT PERENCANAAN KEUANGAN


PELATIHAN KERAJINAN TANGAN

PELATIHAN SERVIS MESIN PERAHU

NELAYAN PAHAM MESIN PERAHU


SIMULASI PERENCANAAN KEUANGAN

17
PETA LOKASI MITRA KEGIATAN

KAMPUS TEMPAT PENGUSUL


ABDIMAS

LOKASI MITRA PKM,


KUB “SARI LAUT”
DS. BANJAR KEMUNING

18

Anda mungkin juga menyukai