RENCANA INDUK DAN RINGKASAN tujuan diatas, maka, Rencana Induk dan Ringkasan
RANCANGAN MASA DEPAN Rancangan Taman Putroe Phang ini akan
menyajikan isi daripada taman beserta elemen-
elemen taman dalam cakupan pemahaman sehingga
PENDAHULUAN diperoleh makna yang jelas terhadap tujuan
rancangan dari berbagai fitur baru taman, sekaligus
mengkomunikasikan rencana pengelolaan serta
Rencana Induk dan Ringkasan Rancangan ini dibuat hubungan antara rancangan dengan pengunjung
sebagai upaya untuk memberikan petunjuk dan taman pada masa Taman Putroe Phang telah selesai
arahan bagi pembangunan dan peremajaan Taman dibangun.
Putroe Phang, Banda Aceh dimasa yang akan
datang; sebagai sebuah taman yang unik, sarat Lebih lanjut, Rencana Induk dan Ringkasan
dengan nuansa sejarah dan budaya kota Banda Rancangan ini memberikan masukan kepada kota
Aceh dimasa lalu. Adapaun tuuan penulisan Banda Aceh didalam upaya lanjutan melindungi
Rencana Induk dan Ringkasan Rancangan ini Taman Putroe Phang dan mengangkat kesadaran
memiliki tiga (3) tujuan rangkap, yakni: masyarakat akan makna dan potensi warisan
pusaka ini. Beberapa pertimbangan dan harapan
1. Memberikan visi baru pengembangan dan rencana ini adalah:
pembangunan Taman Putroe Phang pada masa
yang akan datang. Rencana Induk menetapkan prinsip-prinsip
pokok sebagai kerangka-acuan pembangunan
2. Menambah visi pariwisata Banda Aceh taman dimasa datang, dan menentukan
sebagai bandar wisata Islami dengan elelmen-elemen utama didalam taman sesuai
membangun kembali aset kekayaan warisan konteks secara konseptual.
budaya Islam pada Taman Putroe Phan.
Konsep Perencanaan dibuat dan disiapkan
3. Memberikan arahan dalam implementasi setelah dilaksanakannya diskusi rinci dan
perencanaan, menjelaskan tujuan rancangan, penilaian terhadap kondisi lahan / situs hari
dan merekam hal-hal penting yang terkait ini serta lingkungannya, dengan pejabat
dengan Taman Putroe Phang. pemerintahan kota; antara lain dari Dinas
Kebersihan & Pertamanan, Dinas Pariwisata waktu Taman Putroe Phang menjadi bagian dari
dan Budaya, Dinas Prasarana Jalan dan taman sultan. Hari ini Taman Putroe Phang yang
Sumber Daya Air, dan pejabat tinggi pada masa lalu disebut sebagai Taman Ghairah
pemerintah kota. telah dipisahkan oleh jalan raya dan jembatan.
Tampak jelas bahwa Gunongan yang semula berada
Beberapa konsultasi telah dilaksanakan oleh dalam satu kompleks taman dengan Pintoe Khop
Dinas Kebersihan dan Pertamanan sebagai menempati sisi barat-daya sungai terputus satu
pengantar bagi perencanaan Taman Putroe sama lain. Tak dapat diragukan lagi dari aspek
Phang diawal tahun 2008 dengan berbagai kesejarahan bahwasanya Taman Ghairah pada masa
dinas-dinas, kelompok masyarakat, dan lalu adlah karya besar dari Sultan Iskandar Muda
kelompok masyarakat tertentu semisal guru- yang berkuasa pada masa puncak kejayaan
guru sekolah dasar, menengah pertama dan kerajaan Aceh Darussalam (1607-1636).
atas, serta kelompok perempuan (PKK).
Berawal dari masukan-masukan inilah yang Adapun fitur yang paling penting didalam kompleks
menjadi dasar prinsip pengembangan taman. Taman Putroe Phang adalah Pintoe Khop yang sarat
Meskipun tidak seluruh komentar dan usulan dengan nuansa sejarah. Artefak yang tak mungkin
yang dimasukkan kedalam rencana, namun tergantikan hingga akhir masa ini adalah pintu
kegiatan konsultasi ini sangat mempengaruhi gerbang menuju kompleks taman kerajaan.
pengembangan konsep rancangan taman. Sebagian ahli bahkan menyebut bahwa Pintoe Khop
bukan saja representasi fisik batas istana dengan
taman kerajaan, tapi juga sebagai refleksi suatu
transisi kehidupan dunia dan akhirat.
KONTEKS DAN LATAR BELAKANG LAHAN
KONTEKS LAHAN:
SEJARAH
Flora
Taman Putroe Phang hari ini ditumbuhi aneka dijaga dalam rancangan baru dengan cara
pohon dan perdu. Ada sembilan pohon dari masa membangun sistim drainase dan kontur baru
lalu membatasi perimeter taman yang memberikan dengan tujuan agar Taman Putroe Phang dapat
nuansa estetika dan keteduhan bagi lahan. Pada sisi menjadi segera kering dan digunakan kembali
utara lahan, pohon-pohon ini memerlukan setelah periode banjir yang singkat.
perlindungan dan perawatan lebih intensif untuk
menjaga kesehatannya. Beberapa pohon-pohon Akses
kecil dapat dipindahkan guna membuka dan Taman Putroe Phang dapat dicapai dengan
membuat pola baru yang lebih alami daripada pola kendaraan dari selatan, memasuki kawasan taman,
monoton seperti yang ada hari ini. Pohon Polyalthea dan berhenti dipelataran parkir. Akses kedua husus
sp., yang membatasi sungai dibagian utara bagi pejalan kaki melalui bagian utara. Dan
memberikan kesan bingkai vista yang baik dari sisi perimeter keseluruhan taman adalah pagar besi,
timur dan mesti dipertahankan.. yang pada bagian fondasinya dibuat bak-bak
tanaman hias. Peremajaan taman harus
Topography mempertimbangkan perbaikan dan pemeliharaa
Keseluruhan topography lahan adalah rata, dengan pagar dan bak tanaman ini dengan cara menanam
beberapa elevasi tinggi disisi parameter taman, dan jenis tanaman yang lebih atraktif dan konsisten. Jika
kondisi lahan yang landai dari area parkir menuju pada saat dana pembangunan tersedia, maka pagar
tepi sungai. Terlalu mudah banjir hanya dengan keliling Taman Putroe Phang dapat diganti dengan
sedikit kenaikan muka air sungai, taman Putroe pagar yang lebih solid dan menarik dari sisi disain.
Phang tidak memiliki area peresapan dan
permukaan tanah yang berkontur baik; sehingga
pada waktu Taman Putroe Phang terendam air,
maka air banjir ini akan sulit untuk dapat segera
meresap kedalam tanah dan akibat ketiadaan
kontur muka tanah yang terencana, maka air akan
menggenangi permukaan tanah yang lebih rendah
dalam waktu yang lama..
UMUM
Tiga asset terpenting dalam Taman Putroe Phang
adalah monument sejarah yang tak-tergantikan,
sungai dan pohon-pohon besar berusia ratusan
tahun refleksi sejarah masa lalu. Taman Putroe
Phang tidak sesuai untuk digunakan sebagai taman
rekreasi yang modern, akan tetapi lebih kepada
taman pusaka budaya dan sejarah; dengan atraksi
taman yang lebih cenderung pasif seperti
pembangunan taman-taman yang indah,
pemahaman budaya (dalam bentuk pertunjukan
seni dan tampilan interpretasi) serta apresiasi dunia
flora. Arena Bermain Anak-anak (Children Play
Ground) dan Area Taman Orang Tua (Elderly Park)
ditambah dengan Area Pertunjukan (Amphitheter)
adalah elemen utama taman Putroe Phang bagi
rekreasi yang bersifat aktif.
Kendala.
1. Akses dan Parkir
Gerbang akses kedalam taman Putroe Phang hari
ini tampak berupa sudut yang tajam dari jalan raya,
yang kemungkinan besar sebagai upaya masa lalu
untuk menjadikan akses kedalam taman
tersambung dengan jalan raya diseberangnya
hingga seolah menjadi semacam simpang empat.
Namun sudut ini membuat belokan kearah kiri
menjadi sulit dan bahkan berbahaya. Solusi yang
lebih baik adalah membuat akses dari jalan raya
pada sudut yang benar yang memberikan sudut kepada sejarah Banda Aceh masa lalu. Walaupun
pandang lebih luas kekiri maupun kekanan..Dan sekarang Gunongan terpisah dari Pintoe Khop oleh
dianggap perlu pula untuk memperkecil median jalan raya, namun kedekatan dua buah pusaka
jalan bagi kemudahan pengendara dari arah kiri. sejarah dan budaya ini harus terus dikembangkan
Setelah mempertimbangkan semua potensi dalam kerangka keutuhan sebuah interpretasi,
alternatif; maka akses dibagian selatan ini tetap termasuk juga pada kemungkinan pengembang
dipertahankan mengingat akses ini telah pula rencana penyatuan keduanya secara fisik dimana
memiliki pelataran parkir yang rata dan sama tinggi memungkinkan.
dengan jalan raya sekitarnya. Jika dipilih akses dari
sisi lain, maka dibutuhkan pekerjaan cut & fill, 3. Kendala Lahan
menyebabkan dampak visual yang buruk, dan Lahan Putroe Phang memiliki beberapa aspek
kehilangan pohon-pohon bersejarah (heritage kendala yang dapat mempengaruhi pengembangan
trees). penuh dimasa mendatang. Kendala yang paling
pokok adalah banjir dan perubahan ketinggian
2. Pusaka Sejarah dan Budaya permukaan air di danau. Danau - dalam arti badan
Fakta bahwa Taman Putroe Phang adalah artefak sungai yang dilebarkan - sangat dipengaruhi oleh
pusaka peninggalan istana Sultan Iskandar Muda musim, pasang surut air laut, dan hujan yang
menjadi pertimbangan nomor satu dalam menyebabkan turun/naik permukaan air danau. Hal
pengembangan Rencana Induk dan Ringkasan inilah yang menyebabkan terbatasnya peluan untuk
Rancangan ini. Eksistensi Pintoe Khop pada lokasi menggunakan sungai atau danau bagi kegiatan
orisinalnya - (walaupun hari ini terisolasi daiatas rekreasi air layaknya sebuah taman dengan sungai
sebuah pulau buatan akibat pelebaran badan sungai sebagai elemen utamanya. Sebagai tambahan,
dan pengembangan menjadi danau) ketiadaan sarana penyaring sampah terapung serta
mencerminkan otentisitas jelas tentang betapa kelemahan arus sungai meningkatkan terjadinya
pentingnya aspek kesejarahan Taman Putroe Phang. penumpukan sampah dan penampakan dasar sungai
yang berlumpur dan penuh sampah. Tama Putroe
Nuansa kesejarahan sebuah taman dan Phang telah lama diketahui mengalami banjir
keanekaragaman flora masa lampau harus sebagai akibat perubahan cuaca dan curah hujan.
dilestarikan dan diperkaya dalam pengembangan Hal ini tentu akan terus berlanjut hingga pada
tahap akhir Taman Putroe Phang. Ikon budaya saatnya nanti terbangun sistim perlindungan daerah
dalam bentuk Pintoe Khop memberikan fokus utama aliran sungai dan strategi pengendalian banjir telah
bagi interpretasi kebudayaan dan hubungan nyata dibangun dan dikembangkan. Sehingga Rencana
Induk dan Ringkasan Rancangan ini harus ini, atau harus dibuat rancang ulang terhadap
mempertimbangkan faktor pengendalian banjir seluruh elemen taman..
serta mencegah dampak banjir semakin besar bagi 6. Tapal Batas
kelangsungan Taman Putroe Phang. Taman Putroe Phang dibatasi oleh tiga jalan raya
pada tiga sisi, ditandai dengan pagar dan bak-bak
4. Erosi Tepi Sungai tanaman. Tanah di sisi timur dan sepanjang sungai
Walau tepi sungai atau danau telah dibangunkan adalah perumahan militer dan umum. Jalan raya ini
turap batu dan beton, tetapi tampak nyata menciptakan pembatas bagi integrasi fitur-fitur
dilapangan bahwa beberapa bagian dari tepi sungai sejarah yang berada disekeliling taman, seperti
ini telah mengalami kerusakan, terutama bagian Gunongan, Stasiun Telpon Belanda, Taman
barat daya sungai mulai dari bagian dibawah Pemakaman Umum Belanda, dan Taman Sari.
jembatan jalan raya. Hal ini memperlihatkan bahwa
arus sungai dan banjir telah merusak turap, Saat ini pagar pembatas dengan lahan disebelah
mengalir dibelakang dinding turap hingga kehulu. timur taman terlihat kumuh dan tidak layak
Untuk itu diperlukan pengkajian ulang dampak ini dipandang mata. Sehingga sangat dibutuhkan
sebagai bagian dari pembangunan jembatan rancangan yang cermat dalam konsep perencanaan
gantung bagi pejalan kaki disisi barat Taman Putroe mengingat jalan setapak dan kios informasi
Phang. pengunjung nantinya akan dibangun disini.
Kios dirancang
sedemikian rupa
sehingga bagian interior
mampu menampilkan
produk eksibisi dan
tampilan interpretasi
grafis didinding.
DIhalaman berikut dapat
dilihat kerangka garis
besar perkembangan
Kerangka Umum Tema Interpretasi
Kios Informasi Pengunjung
I. Pusaka Budaya:
Asal-usul Islam
- Lokasi Aceh dalam jalur pelayaran dunia
- Perdagangan antara Arab, China dan India
Rancangan Skematis Interior Kios Informasi - Pelaut, pedagang, pengelanana Muslim dan
ikatan kekeluagraan Islam terhadap Aceh
Konsep Tampilan Interior
Lahirnya Kerajaan-kerajaan Islam
Dalam rangka memberikan pengetahuan kepada -Peureulak, Aceh Timur
pengunjung terhadap pemahaman pusaka budaya -Samudra Pasai - Jeumpa, Samudra dan Tanah
Islam masa lalu, maka Kios Informasi direncanakan Datar
menampilkan tinjauan karakter alam dan sejarah -Pedier (Pidie)
wilayah Aceh keseluruhan dan atraksi yang terkait. -Jaya,-Lingge, -Daya
Pemilihan tema dan interpretasi topik-topik dibawah -Acheh Dar Al-Salam
ini hanya sebagai petunjuk membantu
mengilustrasikan nilai-nilai umum dan pesan-pesan Kebangkitan Aceh Darussalam dan Masa Sultan
dari masa lalu bagi generasi masa kini dalam aspek Iskandar Muda
kesejarahan dan aspek lingkungan yang penting -Kedatangan Portugis
dari dan untuk taman Putroe Phang. -Konsolidasi kerajaan-kerajaan kecil
-Pusat Sekolar Asia Tenggara
-Perluasan Teritori Aceh dan Penaklukan Pahang,
Malaysia
Pintu Khop Taman Sari Gunongan Orientasi Taman Putroe Phang dan Situs disekitar
- Pintu Biram Indrabangsa (Gods Pearl Door) - Peta-peta dan diagram atraksi yang telah ada.
Pintu Gerbang antara Istana dengan Taman - Foto Aerial Kota Banda Aceh dan taman-taman
Ghairah disekitar
- Material dan konstruksi - Tur Jalan Kaki (Heritage Sites Walking Tour)
- Unsur dekorasi, ukuran dan deskripsi rinci.
- Deskripsi Taman pada masa Sultan Iskandar
Muda Fitur-fitur Interpretasi Luar
Exhibit Concept
The Watergate
Fitur ini akan
menceritakan sejarah
sawah raja serta
pentingnya peran
irigasi dan mekanisme
adat istiadat lokal
dalam pengawasan
pertanian dan
budidaya sawah
Seniors Area/Amphitheater/Pergola
An area an the south side of the river not far from
the parking area is proposed as a multi-purpose
area directed toward utilization by seniors and
cultural events.
A similar facility as
it appears in a
park in south The raised area forming the amphitheatre is to be
central China appropriately landscaped with an attractive ground
cover and framed by flowering plants and shrubs.