RUMAH IBADAH
MASJID AGUNG BAITURRAHIM PALU
Disusun Oleh:
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan hidayahNya, Kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “
makalah ini, kami telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan
kami. Namun sebagai manusia biasa, kami tidak luput dari kesalahan dan
kekhilafan. Baik dari tekhnik penulisan maupun tata bahasa. Tetapi walaupun
sumber informasi & semangat untuk menyelesaikan makalah ini. makalah ini tidak
akan menjadi seperti saat ini. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang tersebut diatas, yang telah memberikan arahan dan saran demi
bermanfaat bagi penulis dan para pembaca pada umumnya. Dan tidak lupa kami
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 4
Daftar Isi 4
Bab I Pendahulua 1
A. Latar Belakang 2
B. Manfaat dan Waktu Tujuan 2
C. Topik Wawancara 2
D. Waktu Dan Tempat Kegiatan 2
E. Data Hasil Wawancara 2
Bab II Pembahasan Laporan Hasil Wawancara 4
Bab III Kesimpulan 4
A. Kesimpulan 2
B. Saran 2
Lampiran 4
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masjid Agung Baiturrahim Palu adalah sebuah masjid yang terletak di kota
Palu, Sulawesi Tengah. Masjid Baiturrahim adalah salah satu masjid bersejarah
di Indonesia yang merupakan warisan sultan Aceh pada abad ke-17. Masjid
tersebut memiliki bentuk menyerupai ka’bah dan dibangun melalui swadaya
masyarakat pada tahun 2017 sebelum terjadi bencana gempa dan tsunami Palu dan
sekitarnya. Pembangunan masjid sempat terhenti karena bencana alam pada
tanggal 28 September 2018, namun akhirnya selesai dibangun pada tahun 20222.
Pada awalnya Masjid Agung Baiturrahim Palu Bernama Masjid Raya
Baiturrahim Palu, namun setelah ada undang-undang yang mengatur atas
pemberian nama masjid yang ada, dimana didalam undanng-undang kementrian
agama tersebut menyatakan bahwa pemberian nama Raya pada masjid hanya di
miliki untuk masjid provinsi dan dalam setiap provinsi hanya memiliki 1,
sedangkan untuk kabupaten/wali kota namanya adalah Agung, dan untuk
kecamatan adalah ja’mii.
Kepengurusan Masjid Agung Baiturrahim Palu dibawah pemerintahan
walikota palu, dimana langsung di awasi oleh bapak wali kota selaku Pembina,
dan beberapa pejabat daerah kota palu yang merupakan bagian dari struktur
kepungurusan Masjid Agung Baiturrahim Palu.
4
B. Manfaat dan Tujuan
1. Memahami akuntansi untuk entitas tempat ibadah
2. Memperoleh informasi tentang akuntansi untuk entitas tempat ibadah
3. Memenuhi tugas mata kuliah akuntansi sektor publik
C. Topik Wawancara
Akuntansi untuk entitas tempat ibadah
5
BAB II
HASIL WAWANCARA
IV. Bidang-bidang
a. Bidang Imarah
1. Drs. KH. Husen Habibu, Mhi :Imam Besar
2. Abajan Djauhar, S.Ag :Wakil Imam Besar
6
1. Seksi Peribadatan
1. H. Mansyur Lasipi : Ketua
2. Idris Lamatoro : Wakil
3. Moh. Ridho Lasimpara, S.Pd : Imam I
4. Jayadin S.Mahu : Imam II
5. Ambo Aja : Imam III
6. Husen Latjimu : Imam IV
7. H. Idris Latade : Imam V
8. Muhammad Rizal : Pembantu Imam I
9. Melky : Pembantu Imam II
10. Yunus Kursia : Pembantu Imam III
11. Dwi Prianto Saidi : Pembantu Imam IV
12. Taufik Subudin :Bilal I
13. Kasdin Ritudoa : B i l a l II
14. Deden Maryadi, S.Sos : B i l a l III
15. Dimitri Syah Mahayana : B i l a l IV
2. Seksi Pendidikan
Ketua : Moh. Ridho Lasimpara, S.Pd
Wakil Ketua : Dwi Prianto Saidi
b. Bidang Idarah
2. Seksi Transportasi
Ketua : Hamsir
Wakil Ketua : Taufik
3. Seksi Kertiban
Ketua : Asriun M. Lahubo
Wakil Ketua : Mansyur K. Sahuni
7
c. Bidang Riayah
Ketua : Agus Djama
Wakil Ketua : Mustari
4. Seksi Keamanan
Ketua : Racmad S. Djuriha
Wakil Ketua : Karim Bido
Anggoat : Sukardin
Itulah susunan struktus yang dikeluarkan oleh walikota palu yang di tanda
tangani oleh bapak HADIANTO RASYID. Yang dikeluarkan pada 5 April tahun
2021.
8
C. Apa saja sumber dana dari masjid?
Sumber dana yang ada di masjid agung berasal dari kotak amal
perminggu, sumbangan dari jamaah tetap yang ada di sekitaran masjid,
dan juga biasanya ada sumbangan dari donator yang ada tetapi hal ini
adanya tidak selalu ada pada setiap hari/minggu biasanya sumbangan dari
donator adanya banyak pada bulan-bulan Ramadhan atau pada hari-hari
besar Islami.
D. Untuk dana dari donatur, apakah selalu diumumkan jumlahnya dan juga
penggunaannya?
Untuk dana dari Donatur pasti akan selalu di umumkan pada saat
itu juga, kerena salah satu visi dari para pengurus masjid. Dan biasanya
donator jika ada donator yang tidak ingin di umumkan pasti pihak
pengurus akan tetap mengumumkannya tetapi akan mengganti namanya
menjadi Hamba Allah guna untuk menutup namanya donatora agar tidak
diketahui oleh orang lain.
Menurut bapak Juni, beliau tidak pernah tau soal hal ini di
kerenakan bukan tugasnya beliau. Tetapi jika ada dana yang keluar dan
masuk pasti akan di beritahukan kepada beliau. Katanya beliau yang lebih
mengetahui soal hal ini adalah bendahara sendiri.
9
Untuk gaji sendiri tidak ada kepada para pengurus yang ada di
dalam masjid terkecuali untuk cleaning serves dan imam, kerena mereka
yang tiap harinya mengatur atas kepengurusan di dalam masjid.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Struktur Kepengurusan Masjid:
Masjid ini memiliki struktur kepengurusan yang mengikuti standar
departemen kementerian agama dan ditinjau oleh Surat Keputusan
Wali Kota Palu. Struktur kepengurusannya mencakup pembina,
penasehat, pengurus harian, dan berbagai bidang seperti Imarah,
Idarah, dan Riayah.
2. Program-program Masjid:
Program di masjid ini terbagi menjadi tiga bagian: Bidang Idarah
(administrasi manajemen masjid), Bidang Imarah (aktivitas
memakmurkan masjid), dan Bidang Ri'ayah (pemeliharaan fisik
masjid). Program-program ini mungkin mencakup kegiatan
keagamaan, pendidikan, pemeliharaan aset, serta kebersihan dan
keindahan masjid.
3. Sumber Dana Masjid:
Sumber dana masjid berasal dari kotak amal mingguan, sumbangan
jamaah, dan sumbangan donatur. Sumbangan donatur lebih banyak
pada bulan Ramadan dan hari-hari besar Islam.
4. Pengumuman Dana dan Penggunaannya:
Dana dari donatur akan diumumkan pada saat itu juga, kecuali jika
donatur menginginkan anonimitas. Hal ini dilakukan untuk
transparansi penggunaan dana masjid.
5. Perencanaan Anggaran untuk Pembelian:
Sebelum membeli keperluan masjid, perencanaan anggaran dibuat,
dan jamaah masjid diberitahu agar mengetahui penggunaan dana
sumbangan.
6. Arsip Keuangan:
Terkait dengan penyimpanan arsip keuangan dari tahun-tahun
sebelumnya, informasi tidak jelas, tetapi seharusnya bendahara
yang lebih mengetahui mengenai hal ini.
7. Penerimaan Gaji:
Para pengurus masjid, kecuali cleaning services dan imam, tidak
menerima gaji. Gaji mungkin diberikan kepada mereka yang
bertanggung jawab atas pemeliharaan kebersihan dan aktivitas
imam.
8. Sumber Dana untuk Kegiatan Khusus:
Untuk kegiatan seperti Maulid Nabi, sumber dananya berasal dari
sumbangan jamaah yang ada di sekitar masjid. Beberapa jamaah
11
dapat menanggung berbagai infrastruktur dan kebutuhan khusus
yang diperlukan untuk setiap kegiatan
B. Saran
1. Transparansi Keuangan:
Pastikan ada sistem yang jelas untuk melacak, mengelola, dan melaporkan
keuangan masjid. Membuat laporan keuangan berkala dan membuatnya
tersedia untuk jamaah akan membantu memastikan transparansi dalam
penggunaan dana.
2. Pengarsipan Dokumen:
Penting untuk memiliki sistem pengarsipan yang baik untuk menyimpan
dokumen keuangan dan administratif dari tahun-tahun sebelumnya. Ini
akan membantu dalam pelacakan sejarah keuangan dan pengelolaan
masjid.
3. Perencanaan Anggaran yang Teliti:
Pastikan perencanaan anggaran untuk pembelian keperluan masjid sangat
teliti dan dipertimbangkan dengan baik. Selalu komunikasikan kepada
jamaah tentang penggunaan dana sumbangan untuk setiap keperluan.
4. Pemeliharaan Fisik Masjid:
Dalam bidang Ri'ayah, pastikan pemeliharaan fisik masjid selalu
diperhatikan. Rencanakan perawatan rutin dan renovasi sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan keuangan.
5. Pengembangan Sumber Dana:
Selain sumbangan jamaah, pertimbangkan untuk menjelajahi cara-cara lain
untuk mengumpulkan dana seperti mengadakan acara penggalangan dana
atau mencari sponsor untuk proyek tertentu.
12
LAMPIRAN
13
14